Tag: Sekolah Sepak Bola SSB

Latihan Jumat Sore PSG Soccer School Pasca Libur Lebaran

Latihan Jumat Sore PSG
SORE: Anak-anak binaan SSB PSG Soccer School sesi latihan reguler pasca libur Lebaran, Jumat (2/5/2025) lalu. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Anak-anak siswa atlet sepakbola SSB PSG Soccer School mulai mengikuti sesi latihan perdana hari Jumat sore (2/5/2025) lalu di kampus Pelayaran Gununganyar, Surabaya.

Dan bersyukur sebab relatif lancar, sebab anak-anak PSG yang hadir latihan Jumat sore, lumayan banyak. Bisa main game seru.

“Alhamdulillah ternyata ada 19 anak, jadi bisa sesi game lumayan puas. Dan tadi terlihat porsi dasar passing diperbanyak. Harapan kemampuan dasar meningkat,” tutur Harun pengurus harian PSG.

Apalagi di kandang PSG sekitar tiga tahunan ini menggelar latihan. Kini juga menjadi venue kompetisi Liga Persebaya U-16. Sehingga tak terbendung lagi massa pegiat bola usia muda berbondong-bondong ke Gununganyar.

“Ini adalah nilai positif. Karena langsung maupun tidak langsung, anak didik PSG belajar dari kakak-kakak atau para pemain yang sudah berpengalaman. Bahkan juga dikasih kesempatan menjadi anak gawang. Maka banyak pelajaran dari pertandingan. Hasilnya latihan jadi mulai paham istilah dalam sepakbola, minimal,” terangnya.

Uniknya, meski belum dapat tugas anak gawang. Ternyata rekan-rekan siswa PSG yang lain tetap hadir, alasannya daripada di rumah. Kalau ke lapangan bisa nonton pertandingan. Dan banyak belajar.

Tentu saja antusias dan semangat seperti ini, menjadi motivasi tersendiri. Sehingga ke depannya makin bermanfaat adanya kegiatan kompetisi tersebut.

Dan kalau mengamati kompetisi Liga Persebaya, yang notabene untuk mendukung aset pemain pada EPA Liga 1 U-16, U-18 dan U-20. Terlihat kualitas anak-anak adalah dua tingkat di atas siswa SSB kira-kira seperti itu.

“Makanya, bagi anak-anak yang ke depannya juga fokus bola. Ya kami juga bekerja sama dengan homeschooling untuk support pendidikan siswa atlet,” ungkapnya.

Pasalnya, rerata untuk mendapatkan level klub amatir, setidaknya pemain latihan dalam sepekan mencapai lima kali, atau hari. “Tapi tidak harus semua terbebani. Yang jelas kami support, PSG, kalau ada pemain yang ingin fokus, insyaallah kami siap membantu keperluan,” tukasnya. (red)

Latihan Sabtu Sore SSB PSG Relatif Aman dari Kehadiran Siswa

Latihan Sabtu Sore SSB
SEKOLAH SEPAK BOLA: Anak-anak siswa atlet SSB PSG antusias latihan di kampus Poltekpel Gununganyar usai pertandingan Liga Persebaya U-16, Sabtu sore (26/4/2025) lalu. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Dalam rangka mendukung pembinaan pemain muda yang bertanding di Liga Persebaya U-16, SSB PSG memajukan hari latihan Minggu pagi menjadi Sabtu sore di kampus Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Kendati begitu, siswa atlet tampak antusias hadir berlatih.

Pemandangan latihan reguler SSB PSG yang maju hari terlihat pada Sabtu sore (26/4/2025) masih tetap di kampus Politeknik Pelayaran di kawasan Kecamatan Gununganyar.

“Kami harus akui, geser hari tentu saja mempengaruhi presensi kehadiran. Sebab memang ada yang kesulitan karena alasan sekolah full day maupun les. Tetapi kami juga ada lain, Jumat sore. Sehingga yang tidak bisa Sabtu bisa Jumatnya. Kalau tambahan di hari biasa menyesuaikan minat anak didik, termasuk futsal,” terang Harun Ketua Harian SSB PSG, Rabu pagi (30/4).

Dia mengaku sempat was-was maju hari Sabtu sore. Tetapi melihat langsung yang Hadir ada 15 anak, termasuk relatif aman. “Sehingga ini masih aman, semoga yang lain bisa menyesuaikan,” ucapnya.

Ke depannya, karena jadwal kompetisi Liga Persebaya U-16, juga tidak selamanya. Maka akan menyampaikan jika libur hari Minggu, bisa menginformasikan ke grup WA SSB PSG. “Sementara hari Minggu pagi bisa kami isi dengan jadwal sparing keluar kandang maupun mengikuti turnamen. Nanti akan selalu kami update ke grup SSB,” terangnya.

Dia menambahkan, selama ini hari Sabtu biasa memakai untuk latihan tambahan futsal maupun privat tambahan. “Sekali lagi relatif stabil meski ada penurunan. Tetapi itu masih 10 persen lah. Insyaallah masih aman buat eksistensi SSB PSG. Kami harap sekali lagi, anak-anak bisa menyesuaikan. Sebab liga juga buat kepentingan lebih luas,” timpalnya.

Pihaknya, SSB PSG, pekan lalu juga telah menjalin kerjasama dengan sekolah daring atau homeschooling. Tujuannya juga untuk menfasilitasi, baik pemain sendiri maupun klub lain, yang fokus sepak bola.

“Kalau di SSB PSG, kebanyakan masih sekolah formal. Tapi biasanya bagi pemain klub mana saja, yang mereka terjaring kayak masuk tim muda Persebaya, maka homeschooling jadi alternatif. Atau sekolah swasta yang fleksibel,” tukasnya. (red)

Anak Gawang SSB PSG Belajar dari Liga Persebaya U-16

Anak Gawang
LIGA PERSEBAYA: Dua siswa SSB PSG berkesempatan menimba wawasan bermain sepak bola dengan menjadi anak gawang, Minggu pagi (27/4/2025) lalu di Gununganyar, Surabaya. (Foto: REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Hari kedua kompetisi Liga Persebaya U-16 di kampus Poltekpel Gununganyar, Surabaya, Minggu lalu (27/4/2025), dua siswa SSB PSG mendapat kesempatan menjadi anak gawang atau ball boy. Mereka adalah Andi dan Tsaqif.

Seperti hari Sabtunya, Liga Persebaya U-16 kali ini juga mempertandingkan lima laga kompetisi pembinaan usia muda paling bergengsi seantero Nusantara itu. Namun karena informasi mendadak, jadi anak gawang baru bertugas jam kedua 8.30 WIB.

“Sebetulnya sejak awal sebelum kompetisi mulai Sabtu lalu (26/4). Tapi baru kata sepakat pasti, Minggu pagi itu. Sehingga termasuk dadakan,” terang Harun Ketua Harian SSB PSG, Rabu pagi (30/4).

Kendati demikian, dia bersyukur ada yang siap, bahkan siangnya ikut mensupport hadir, Raffa, bilangnya gabut pengin kumpul teman-temannya di lapangan sembari menonton pertandingan.

“Banyak pemain nasional bahkan kelas dunia juga berawal dari menjadi anak gawang ini. Sebab mereka mendapatkan atmosfer, juga belajar bermain dari pemain yang berada di atas levelnya. Sehingga ini juga bisa menjadi latihan tambahan,” tuturnya.

Menjadi anak gawang, keduanya bertanggung jawab untuk mengawasi setiap bola yang keluar garis lapangan. Utamanya kalau melambung keluar melintas pagar pembatas. Meski tinggi, tetapi karena intensitas pertandingan, terkadang pemain menendang keras ke angkasa.

“Hari Sabtu, bola lewat pagar pembatas tiga kali, bahkan ada yang masuk ke rumah warga. Selanjutnya hari Minggu keluar dua kali masih di area kampus. Seharusnya tidak berat, sebab juga ada bola cadangan,” ungkapnya.

Nah, tidak setiap bola meninggalkan lapangan permainan, anak gawang harus menyodorkan dengan tangannya ke pemain. Sebab harus menunggu aba-aba dari wasit. “Alasannya kalau tergesa-gesa, khawatir malahan mengganggu pertandingan, karena ada dua bola di lapangan,” timpalnya.

Oleh karena itu, pihaknya kepada manajemen kompetisi Liga Persebaya, berterima kasih sudah melibatkan anak-anak SSB PSG.

“Selain mendapatkan ilmu bermain sepak bola. Anak-anak juga dapat saku dan konsumsi. Insyaallah nanti akan bergantian dapat kesempatan, terutama buat yang ada waktu longgar,” pungkasnya. (red)

Berikut hasil pertandingan hari Minggu (27/4):

  1. Pelindo 2-0 (1-0) IM pertandingan bagus. Pelindo babak kedua pemain berkurang satu usai menerima kartu kuning kedua (kartu merah)
  2. HBS 0-4 (0-2) Putra Surabaya
  3. Anak Bangsa kalah WO, tidak hadir Vs Farfaza
  4. Putra Mars 2-1 (1-0) Bintang Timur
  5. Polda Jatim 4-0 (1-0) Semut Hitam

SSB PSG Latihan Sabtu Sore Support Venue Liga Persebaya U-16

SSB PSG Latihan Sabtu
POLTEKPEL: Liga Persebaya U-16 mulai Sabtu pagi (26/4/2025) besok juga main di kandang latihan SSB PSG Gununganyar, Surabaya. (Foto: REDAKSI)

SURABAYA (SG)Menyambut musim kompetisi baru 2025, Liga Persebaya U-16 mulai Sabtu pagi (26/4) besok juga main di kandang SSB PSG Gununganyar, Surabaya.

Kompetisi Liga Persebaya U-16 bertanding sebanyak 20 klub anggota paten. Dan nantinya main Sabtu dan Minggu sebanyak lima pertandingan setiap harinya. Sementara memajukan jadwal Minggu pagi latihan SSB PSG menjadi Sabtu sore.

Sebagai informasi, dari 20 klub itu, salah satunya Sasana Bhakti (Sakti), yang mana sejumlah pemain binaan SSB PSG, musim lalu juga mendapat rekomendasi seleksi Persebaya U-10. Serta tampil di kompetisi Piala Soeratin U-15.

Ketempatan sebagai venue pembinaan pemain masa depan Persebaya dan timnas, baik pengurus SSB PSG. Maupun Khususnya manajemen kampus Politeknik Pelayaran, antusias dan support.

“Kami bangga dan support menjadi salah satu komponen pendukung pembinaan pemain muda di Surabaya. Khususnya Persebaya,” ucap singkat Darwis, bagian penggunaan fasilitas lapangan.

Setali tiga uang, Harun selaku pengurus harian SSB PSG mengatakan, bahwa hadirnya Liga Persebaya U-16 di Gununganyar sangat support.

“Ini adalah sejarah, dan semoga mendorong lahirnya talenta nasional dari produk asli anak-anak lokal Gununganyar, Rungkut, Tenggilis Mejoyo Surabaya, Waru Sidoarjo dan sekitarnya,” katanya.

Sehingga hal ini, wajib didukung. “Semula panitia merilis jadwal hari Minggu setelah latihan anak-anak SSB PSG. Tapi setelah kroscek, ternyata sorenya ada yang pakai dari kalangan umum. Akhirnya kami, yang juga bagian dari Persebaya, mendukung suksesnya kegiatan. Dan memajukan latihan Sabtu sore,” timpalnya.

Kendati demikian, tidak serta merta. Sebab sebelumnya juga telah meminta pendapat dari anak didik, juga orang tua melalui polling grup WA.

“Hasilnya, tidak ada kendala, fifty-fifty latihan Minggu pagi maju Sabtu sore. Harapannya, mungkin yang ada sekolah full day bisa menyesuaikan,” imbuhnya.

Tentu saja, memajukan jadwal ini juga bersifat sementara. “Insyaallah ke depannya, juga kita evaluasi. Serta memantau jadwal kompetisi. Nanti kalau jedah, atau yang sore free. Ya tak menutup kemungkinan. Tapi untuk latihan Jumat sore, tetap seperti biasanya mulai pekan depan, 2 Mei,” tukasnya.

Karenanya, sekali lagi, ia berharap, segenap anggota dan keluarga besar PSG dapat menyesuaikan. “Dengan latihan sore, apalagi termasuk weekend. Kendala bangun kesiangan saat Minggu pagi dapat tereliminasi. Jadi, ayo adik-adik, nggak ada lagi alasan begadang Sabtu malam,” pungkasnya. (red)

SSB PSG Gununganyar Sinergi Lembaga Sekolah Homeschooling

SSB PSG Gununganyar
SEKOLAH PRESTASI: Pimpinan lembaga homeschooling DK Prima, Rini Riandani menyerahkan point kerja sama kepada Ketua Harian SSB PSG Gununganyar di Penjaringansari, Surabaya, Kamis malam (17/4/2025) lalu. (Foto: IST)

SURABAYA (SG) – Sekolah Sepak Bola (SSB) PSG Gununganyar menerima point kerja sama dari lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Homeschooling DK Prima di Surabaya. Nantinya lembaga ini yang akan membantu proses kegiatan akademik khususnya bagi siswa atlet yang menunjukkan minat bakat, sehingga harus meninggalkan sekolah formal di tingkat SD, SMP dan SMA.

Sriyono pengurus harian mengatakan, kalau kegiatan homeschooling sudah berjalan satu tahun pelajaran. Basik awal atlet badminton dari klub legenda Indonesia, Sony Dwi Kuncoro.

“Akademik bagian homeschooling sementara basik olahraganya di badminton,” ucapnya Kamis malam (17/4/2025) lalu.

Terkait perizinan lembaga, dia mengungkapkan, kalau lengkap memiliki izin PKBM dari dinas terkait. Sehingga nantinya siswa juga dapat diterima antar jenjang sekolah lain maupun melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Pola pembelajaran ada tatap muka setiap hari dengan lima mata pelajaran. Sedangkan pelajaran lain sistemnya mandiri, materi berupa power point dengan mengerjakan tugas secara mandiri,” terangnya.

Kemudian, tidak hanya cabor badminton atau bulutangkis, terutama cabor sepak bola yang biasanya atlet berada jauh di luar kota, bahkan luar negeri. Kondisi ini juga dapat terlayani dengan pola pembelajaran daring atau online.

“Pada prinsipnya proses pembelajaran homeschooling ini menyesuaikan kebutuhan. Dalam hal ini melayani tatap muka bisa. Juga bisa pakai sistem zoom atau google meeting bagi siswa yang berada jauh. Tetapi yang penting itu anak-anak jangan sampai kosong akademiknya. Karena dengan akademik yang bagus itu dapat menunjang skill olahraganya, baik di sepak bola maupun badminton. Sebab daya kritis mereka juga akan meningkat,” jelas Sriyono.

Selanjutnya, secara khusus homeschooling tidak hanya untuk siswa prestasi olahraga. Namun, juga anak-anak bidang lain, seperti musik. Hanya saja, dinas pendidikan secara khusus memberikan label PKBM olahraga. Karena berangkat dari badminton.

Hal itu, kebetulan sekali di Surabaya belum ada homeschooling khusus olahraga terutama badminton. Karena kebanyakan PKBM lainnya belum ada ciri khas khusus.

“Kebetulan pimpinan kita juga punya pengalamanolahraga capeknya luar biasa, saat beriringan sekolah. Sehingga berbekal itu, kita menjadi tahu cara melayani atlet seperti apa, supaya pelajaran juga masuk,” timpalnya.

Dalam kesempatan itu, selaku Kepala Homeschooling Rini Riandani turut membeberkan keunggulan lembaganya, selain khusus olahraga. Yakni, bisa mengasah kecerdasan anak, sehingga menopang kegiatan olahraga.

“Kami juga bekerja sama dengan kampus berupa uji psikologi di Unair untuk mengetahui karakter anak. Sehingga sejak dini tahu pola pendidikan yang akan diberikan kepada anak siswa,” ungkapnya.

Sementara untuk tenaga terdapat 12 pengajar. Serta ada tambahan mahasiswa magang dari Unesa, dalam rangka praktek perkuliahan.

Masih di tempat yang sama di komplek perumahan Penjaringansari, lokasi homeschooling. Ketua Harian SSB PSG Gununganyar, Harun Effendy menyambut baik platform kerja sama dari DK Prima tersebut.

“Kebetulan PSG memang masih rata-rata level SSB. Sehingga kebanyakan masih lebih fokus ke sekolah formal. Tetapi sebelumnya juga ada anak-anak yang sempat tidak sekolah. Misalnya selepas mondok. Tentu kerja sama ini sangat membantu memberikan solusi terutama bagi atlet berprestasi, tidak hanya sepak bola,” urainya.

Tetapi setidaknya, PSG dengan kerja sama ini, juga lebih siap kalau ke depannya menerima siswa dari luar kota. Maupun kerja sama dengan cabor lain, SSB maupun klub apapun terkait homeschooling.

“Moment ini penting, karena menjawab kesulitan anak-anak yang terkendala prestasi non akademik. Sebab umumnya saat ini mereka bersekolah di swasta yang izin keluar masuknya mudah. Padahal kalau mau merenung, atlet lebih tepat sekolah jarak jauh begini, sehingga tidak tertinggal pelajaran. Juga tetap berprestasi olahraga,” tandasnya. (red)

Latihan SSB PSG Gununganyar Pekan Kedua Idulfitri 2025

Latihan SSB PSG Gununganyar
BAHAGIA: Siswa atlet SSB PSG Gununganyar yang hadir latihan pekan kedua Idulfitri, Minggu pagi (13/4/2025) lalu.

SURABAYA (SG) – Tak seperti pekan pertama Lebaran Idulfitri, hari Minggu sebelumnya, yang hanya tujuh siswa atlet sepak bola. Sedangkan (13/4) pekan lalu, presensi kehadiran bertambah menjadi 14 anak mengikuti latihan reguler SSB PSG Soccer School di Gununganyar, Surabaya.

Uniknya dari ke-14 siswa atlet yang hadir tersebut, tampak Vino (12) atlet cilik taekwondo kembali latihan ‘Si Anak Hilang’ di SSB PSG Gununganyar. Dia setelah lama vakum fokus beladiri prestasi. Namun rasa cintanya kepada sepak bola yang begitu besar hingga sekali lagi balik merumput.

Selain itu, juga tampak siswa baru, M Rengga (12), bakat lokal yang tinggal di sekitar tempat latihan di Gununganyar. Sehingga ini menambah semangat yang sudah hadir pekan sebelumnya.

Dalam melakukan latihan pembinaan teknik dasar bermain sepak bola, di SSB PSG Gununganyar. Tentu juga mengikuti perkembangan modern, yang mana lewat pelatih berpengalaman dan telah mengantongi lisensi kepelatihan. Sehingga para orang tua juga tenang.

Selain itu, dari sisi akses ke depannya, terutama bagi yang terus berkembang dengan menunjukkan bakat istimewa. Selanjutnya PSG juga terbukti telah menampilkan siswa atlet untuk berkesempatan mengikuti seleksi maupun kompetisi di bawah naungan federasi sepak bola resmi PSSI.

“Kami berlatih di lapangan cukup standar. Sehingga sayang kalau dari sisi pelatih maupun akses ke depan, asal saja. Oleh karena itu, PSG mempercayai pelatih yang kompeten baik pemain maupun kiper. Supaya orang tua tidak segan menitipkan anaknya latihan di sini,” terang Harun, pengurus harian.

Kendati begitu, mengakui di sekolah sepak bola PSG juga mengalami kendala klasik. Yakni biaya dan sekolah full day. Walaupun sebenarnya relatif wajar. Kalau berkaca pada kelayakan lapangan juga pelatih yang menangani.

“Hal-hal semacam itu, menjadi PR bersama. Makanya di PSG soal biaya menerapkan beasiswa, juga keringanan dengan syarat tertentu. Sementara bagi yang mampu, kebanyakan tetap solid,” tuturnya.

Imbuhnya, ada juga hal lain seperti kendala support keluarga, terutama orang tua. Ini mempengaruhi semangat latihan anak siswa atlet.

“Harapan kita bersama selaku pengelola, anak-anak terus kompak dengan support orang tua atau keluarga. Sehingga ke depannya terbentuk satu tim kuat sesuai kelompok usianya. Dan tentunya sabar, telaten mengikuti tiap sesi latihan. Karena dari sisi akses, baik langsung maupun tidak, PSG cukup kompatibel,” timpalnya. (red)

Futsal SD

Futsal SD Main Sepuasnya Rayakan Ultah Bareng Besti

Futsal SD
RAYAIN ULTAH: Siswa SD Kristen Petra 5 Klampis latihan di bawah pengawasan pelatih ekstra futsal PSG di Gununganyar, Senin (3/3/2025) siang. (Foto: Cinta)

SURABAYA (SG) – Sekumpulan siswa SD Kristen Petra 5 Klampis punya cara unik merayakan ultah temannya, Ararya Wistara (10). Yakni dengan bermain futsal sepuasnya, Senin (3/3/2025) siang di Gununganyar, Surabaya.

Hadir dalam pertandingan futsal itu genap 10 anak siswa SD swasta tersebut. Mereka begitu antusias mengikuti sesi materi dari pelatih tamu dari SSB PSG ekstra futsal.

Salah satu poin utama, kesepuluh anak siswa itu hadir lebih awal dari ketentuan jam 14.00 WIB. Namun tidak ada perlengkapan termasuk bola yang dibawa untuk lapangan rumput. Tetapi untungnya latihan futsal di lapangan tempat PSG bermarkas, Poltekpel. Sehingga dapat meminjam bola, cone dan rompi.

Barangkali rata-rata belum mengikuti SSB atau sekolah futsal. Selanjutnya di antara mereka kebanyakan tidak sabar melahap materi dasar. Mulai peregangan, senam hingga latihan kontrol juga operan termasuk dribel.

“Untuk pemanasan tadi, saya kasih materi peregangan sampai senam. Dan terakhir speed. Tapi rupanya mereka kebiasaan game. Jadinya materi dasar kita singkat, sekedar wawasan,” tutur coach yang memimpin.

Begitu sampai sesi game, mereka sangat antusias. Pelatih tak henti-hentinya mengatur cara bermain kolektif saat game itu. Sementara yang ultah, Arya memakai rompi merah.

Awalnya, tim Arya harus kebobolan dahulu. Tetapi mampu membalikkan keadaan menjadi skor akhir 3-5 dengan bermain 3×10 menit. Berikutnya latihan adu penalti, serta penutup cooling down atau pendinginan.

Di sela latihan, tampak para orang tua menyaksikan latihan game dari tribun dan sisi lapangan. Tak dapat memungkiri senyum bahagia terpancar.

Usai latihan, orang tua Arya tampak puas. Sebab acara ada yang mengarahkan. “Sehingga bukan sekedar bermain saja. Ya barangkali nantinya ada yang pengin ikut sekolah bola di PSG ini,” tuturnya.

Sebab Arya juga berencana ikut latihan SSB PSG. “Tapi minat bakat anak saya di futsal. Rencananya saya ajak nonton pas latihan bola. Tapi kalau futsal suka anaknya,” katanya.

Di bagian lain, SSB PSG sejak 15 Februari lalu telah meresmikan ekstra futsal. Sehingga nantinya akan menjadi tantangan, terutama untuk tim senior tergabung dalam Unika Futsal mulai aktif bakal mengikuti kompetisi.

“Intinya kita sudah siap menggelar sekolah futsal,” ujar Harun pengurus harian.

Di kesempatan itu, Arya sendiri yang kelahiran 2 Maret di Surabaya, genap berusia 10 tahun. Harapannya semoga makin sehat bahagia dan pintar di sekolah.

“Iya mereka sahabatan besti kalau ada yang ultah. Ya main futsal. Kali ini kebetulan Arya. Makanya sewa di sini,” sambung orang tuanya. (red)

SSB PSG Siap Kerjasama SD Peserta Sepak Bola Putri MLSC

PSG Soccer School
SEPAK BOLA PUTRI: Salah satu sesi latihan reguler yang terdapat siswa putri di SSB PSG Soccer School di Gununganyar, Minggu pagi. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Dalam rangka turut mendukung bangkitnya sepak bola putri, Sekolah Sepak Bola (SSB) PSG Soccer School siap kerjasama pembinaan khususnya dengan sekolah SD peserta turnamen Milk Life Soccer Challenge (MLSC) di Surabaya.

Hal itu, karena pengurus SSB PSG Soccer School menanggapi masukan dari penyelenggara MLSC. Khususnya Coach Timo Scheunemann di sela pertandingan sepak bola putri antar SD KU-10 dan KU-12 tersebut di Lapangan Bogowonto, Minggu kemarin dulu (23/2/2025).

Menurut Ketua Pelaksana Budi Tanoto, bahwa antusias peserta di Kota Pahlawan termasuk terbesar kedua setelah Kudus. “Semester (seri) pertama tahun ini terdapat 76 SD se-Kota Surabaya dengan total 146 tim,” katanya di Lapangan Brawijaya, Kamis pekan lalu (20/2).

Sementara itu, Head Coach MLSC, Timo Scheunemann menyebut jumlah sekolah yang ikut di Surabaya 2025 ini meningkat. “Begitupun dengan potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU-10 tahun,” ungkapnya saat final hari Minggu (23/2), melansir Tribunnews.com.

Menurutnya, hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

Lebih lanjut, adanya inovasi baru adanya fun competition bertajuk Festival Seneng Soccer yang menyasar KU-8 berjalan selaras. Serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU-10.

“Festival Seneng Soccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola. Yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi, mereka KU-8 sudah memiliki dasar, dan ketika nanti ikut turnamen di KU-10 sudah tidak kaget. Namun, tentu harus dilatih terus,” tuturnya.

Timo juga mengingatkan para pelatih, agar tidak semata-mata mengejar kemenangan. Tetapi, bagaimana membentuk kemampuan dasar pemain sejak dini.

“Misalnya, pemain itu punya kemampuan sebagai penyerang. Namun, karena pelatih mengejar kemenangan, justru memainkannya bertahan, tidak sesuai posisinya. Tentu ini tidak sesuai pembinaan sepak bola modern,” ujarnya.

Selain itu, juga meminta mengarahkan anak yang punya bakat agar latihan di SSB. “Dia kiper bagus, tapi harus latihan di sekolah sepak bola yang punya pelatih kiper,” ucapnya saat menyaksikan penampilan kiper SDN Rungkut Kidul II.

Terpisah, Program Director MLSC, Teddy Tjahjono mengatakan, animo tinggi dari para peserta. Yang juga selaras dengan kualitas, menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri Tanah-air.

Pada penyelenggaraan MLSC di Surabaya tahun lalu, terdapat 631 pemain. Sedangkan kali ini sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi. “Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai. Karena, ini juga proses yang panjang,” jelasnya.

Menurutnya, talenta-talenta muda dapat memanfaatkan turnamen ini secara maksimal. Sebab kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan. “Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di SSB. Untuk mempersiapkan diri pada seri berikutnya,” timpalnya.

Pasalnya, MLSC ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik. Agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. “Dalam masa penyesuaian ini, akan terus menggelar turnamen sepak bola putri demi memberikan jam terbang bagi para peserta,” tukasnya.

Di sisi lain, Ketua Harian SSB PSG, Harun Effendy, menyatakan siap bekerjasama terutama dengan SD sekitar Gununganyar, Surabaya. “Insyaallah yang namanya kerjasama, pastinya ada poin-poin yang saling mendukung. Apalagi sejauh ini, pada saat latihan SSB juga ada beberapa siswa putri,” katanya.

Tak hanya sepak bola, tetapi di PSG juga ada porsi latihan futsal. Sehingga lengkap sudah termasuk adanya pelatih kiper. “Saya amati nyaris tidak ada SD dari Gununganyar yang ikut MLSC. Semoga ke depan ada setelah bergabung di PSG ini,” tandasnya. (har)

MLSC KU-10

MLSC KU-10 Sepak Bola Putri Surabaya Disebut Timo Menonjol

MLSC KU-10
SEPAK BOLA PUTRI: Coach Timo Scheunemann memantau pertandingan MLSC KU-10 dan KU-12 di Lapangan Bogowonto, Jumat (21/2/2025) pagi. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Tahun kedua turnamen sepak bola putri tingkat SD KU-10 dan KU-12 Milk Life Soccer Challenge (MLSC) 2025 di Surabaya, terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas peserta. Hal ini tak lepas dari kontinuitas pembinaan dari penyelenggara.

Seperti hasil dua seri tahun lalu, 14 pemain dari MLSC KU-10 dan KU-12 yang terjaring mendapat pelatihan khusus untuk bertanding ke tingkat nasional di Kudus, Jawa Tengah. Kemudian tahun ini juga terjadwal dua seri. Pertama pekan kemarin, 19-23 Februari 2025, berikutnya Oktober mendatang, mengikuti semester sekolah.

Menurut Ketua Pelaksana Budi Tanoto, bahwa antusias peserta di Kota Pahlawan termasuk terbesar kedua setelah Kudus. “Semester (seri) pertama tahun ini terdapat 76 SD se-Kota Surabaya dengan total 146 tim,” katanya di Lapangan Brawijaya, Kamis (20/2) lalu.

Sementara itu, Head Coach MLSC, Timo Scheunemann menyebut jumlah sekolah yang ikut di Surabaya 2025 ini meningkat. “Begitupun dengan potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU-10 tahun,” ungkapnya saat final, Minggu (23/2) kemarin di Lapangan Bogowonto, melansir Tribunnews.com.

Menurutnya, hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

“Saya melihat kali ini, justru KU-10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu, peserta yang sudah mengikuti turnamen tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan. Sementara yang baru ikut, memang belum begitu menonjol. Kami harap di seri mendatang, kualitas mereka semakin merata,” tukas Timo.

Lebih lanjut, adanya inovasi baru adanya fun competition bertajuk Festival Seneng Soccer yang menyasar KU-8 berjalan selaras. Serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU-10.

“Festival Seneng Soccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola. Yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi, mereka KU-8 sudah memiliki dasar, dan ketika nanti ikut turnamen MLSC di KU-10 sudah tidak kaget. Namun, tentu harus dilatih terus,” tuturnya.

Dua hari sebelumnya, Jumat (21/2) kepada media ini, Timo mengingatkan kepada para pelatih. Agar dalam mengikuti MLSC ini tidak semata-mata mengejar kemenangan. Tetapi, bagaimana membentuk kemampuan dasar pemain sejak dini.

“Misalnya, pemain itu memiliki kemampuan dan potensi sebagai penyerang. Namun, karena pelatih mengejar kemenangan, justru memainkannya menjadi bek, tidak sesuai posisinya. Tentu ini tidak sesuai pembinaan sepak bola modern,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada para pelatih, supaya mengarahkan anak didik yang punya bakat. Untuk juga berlatih di SSB. “Dia kiper bagus, tapi harus latihan di sekolah sepak bola yang punya pelatih kiper,” ucapnya saat menyaksikan penampilan kiper SDN Rungkut Kidul II.

Terpisah, Program Director MLSC, Teddy Tjahjono mengatakan, animo tinggi dari para peserta. Yang juga selaras dengan kualitas, menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri Tanah-air.

Pada penyelenggaraan MLSC di Surabaya tahun lalu, terdapat 631 pemain. Sedangkan kali ini sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi. “Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai. Karena, ini juga proses yang panjang,” jelasnya.

Menurutnya, talenta-talenta muda dapat memanfaatkan turnamen ini secara maksimal. Sebab kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan. “Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di SSB. Untuk mempersiapkan diri pada seri berikutnya,” timpalnya.

Pasalnya, MLSC ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik. Agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. Dan dalam masa penyesuaian ini, akan terus menggelar turnamen sepak bola putri demi memberikan jam terbang bagi para peserta.

“Meski seri selanjutnya di tahun ini mulai terselenggara pada Juni 2025. Kami tetap menggelar turnamen agar para siswi terus berkembang secara kualitas dan jeda turnamen satu dan lainnya tidak terlalu jauh,” tandasnya.

Sebagai informasi, tahun ini MLSC digelar di 10 kabupaten/kota setelah masuknya Bogor dan Malang. Sebelumnya ada delapan daerah. Yakni, Kudus, Semarang Surabaya, Solo, Jogja, Jakarta, Bandung dan Tangerang.

Sementara di Surabaya, ada dua venue pertandingan yang berlangsung tanggal 19-23 Februari kemarin. Yaitu, untuk KU-10 di Lapangan Brawijaya yang berakhir, Sabtu (22/2) lalu. Dan KU-12 di Lapangan Bogowonto, selesai hari Minggu kemarin. Sedangkan pertandingan mulai kickoff jam 7.30 memakai empat lapangan ukuran kecil di setiap venue. Kemudian berakhir pukul 16.00 WIB selama penyisihan grup mulai Rabu hingga Jumat.

Format turnamen dengan 7×7 termasuk kiper. Durasi waktunya 2×10 menit. Aturan lain, apabila terjadi kesalahan lemparan ke dalam, maka boleh mengulang dengan pemain yang sama. Kemudian untuk kartu merah, dapat mengganti pemain lain.

Peraturan lainnya, dapat tercipta gol langsung dari kickoff. Sedang untuk penjaga gawang, saat menguasai bola dalam permainan (hidup), boleh melempar maupun menendangnya. Sementara kalau bola gawang, memulainya sama seperti sepak bola umumnya.

Selain itu, bagi pemain yang sudah digantikan pemain cadangan. Ini boleh bermain kembali mirip futsal. Tetapi bedanya, tetap harus menunggu bola tidak dalam permainan (mati), dan seizin wasit. Catatan lainnya, wajib memainkan semua pemain cadangan di bench.

Diketahui, untuk KU-10, SDN Pacarkeling V sukses mempertahankan gelar usai mengalahkan SDN Kalirungkut I. Sedangkan di KU-12, SDN Kalirungkut I juara lewat drama adu penalti mengalahkan SDN Al Islah Gununganyar. (har)

Berikut hasil babak penyisihan hari Jumat lalu (21/2) di Lapangan 3 Bogowonto :

  1. SD Al Islah 3-0 (1-0) SDN Petemon XIII
  2. SDN Rungkut Kidul II 3-2 (1-0) SDN Sidotopo Wetan IV
  3. SDN Wiyung I 1-2 (0-1) SDN Tanah Kalikedinding V
  4. SDN Pacarkeling V 3-1 (3-0) SDN Banyuurip III
  5. SDN Sidotopo Wetan IV (0-2) 0-3 SD Al Islah
  6. SDN Petemon XIII (0-0) SDN Rungkut Kidul II
  7. SDN Kertajaya IV 0-0 SDN Pacarkembang I
  8. SDN Sidomulyo I 3-2 (0-0) SDN Ngagelrejo I
  9. SDN Kedurus III (0-1) SDN Sawahan IV
  10. SDN Tanah Kalikedinding II 1-0 (1-0) SDN Bulak Rukem I >>> skor berbalik 0-3. Sebab pemain KM dimainkan lagi oleh SDN Tanah Kalikedinding
  11. SDN Ngagelrejo I 1-6 (0-5) SDN Kertajaya IV
  12. SDN Pacarkembang I (1-0) SDN Sidomulyo I
Sekolah Futsal PSG

Ekstra Futsal PSG Resmi Diluncurkan Bareng Surabaya Games U-12

Ekstra Futsal PSG
EKSTRA FUTSAL: Skuad PSG Soccer saat tampil pada turnamen Surabaya Games U-12, Sabtu lalu (15/2/2025) di Gununganyar. (SG/HARUN)

SURABAYA (SG) – Untuk pertama kalinya anak-anak sepak bola PSG Soccer School tampil dalam kejuaraan futsal. Hal ini terjadi pada saat turun pada ajang Surabaya Futsal Games U-12, Sabtu lalu (15/2/2025) di Gununganyar, Surabaya.

Tampil dalam turnamen futsal, PSG sengaja menjadikan momentum ini untuk me-launching kegiatan ekstra futsal SSB. Namun jika berprestasi, tidak menutup kemungkinan naik status menjadi sekolah futsal.

Tak dapat dipungkiri, bahwa siswa-siswi SSB PSG juga banyak yang ikut futsal di sekolah masing-masing. Terbukti, pada saat turnamen gelaran PSG Sportainment ini bergulir, banyak yang izin membela futsal sekolah.

“Menangkap kecenderungan itu, maka pengurus mulai mengaplikasikan program ekstra futsal. Nah berkaca pada program, sebetulnya di PSG selain sepak bola konvensional, juga memasukkan ekstra futsal. Ini untuk membentuk kelincahan atau skill saat bermain dalam tekanan zona kecil,” terang Harun selaku pengurus harian.

Selanjutnya, ada juga program senam, renang dan fitness. “Insyaallah kami terapkan bertahap. Kali ini futsal dulu, sebelumnya juga sukses menggelar turnamen sepak bola SSB U-12. Sesuai jadwal futsal ekstra nanti setiap Sabtu pagi jam 8.00 WIB,” tuturnya.

Pada event Surabaya Futsal Games U-12 ini, PSG yang bertindak sebagai tuan rumah harus puas menjadi juara keempat. Atau harapan satu usai kalah 1-2 dari SD Al-Hikmah lewat drama adu penalti. Sedang SD Mudipat sukses menjadi kampiun setelah mencukur 4-0 tanpa balas SDN Rungkut Kidul II.

Meski hanya diikuti 6 tim pada turnamen futsal usia dini ini. Namun hal itu, tidak mengurangi kualitas dan esensi pertandingan. Pasalnya, para peserta termasuk yang eksis membina futsal. Selain itu, juga memimpin wasit-wasit berlisensi.

Tak hanya itu, suasana pertandingan makin meriah. Karena dukungan dari para guru dan orang tua yang hadir mengisi tribun penonton.

“Semula panitia mentargetkan 16 peserta.Tetapi terjadi dinamika, sebagian tim batal, karena terkendala berbenturan turnamen SSB. Kendati demikian, kami bertekad untuk tetap melaksanakan pertandingan sesuai jadwal,” tutur Hanum Mafrudho Ketua Panitia.

Format pertandingan sendiri berlaku penyisihan grup A-B, lalu final. Di mana tiap grup isinya tiga tim. Untuk juara grup langsung final, sedangkan runner-up berebut tempat ketiga.

Di grup A, keluar juara SDN Rungkut Kidul 2 dengan total 4 poin. Kemudian menyusul di posisi runner-up tuan rumah Ekstra Futsal PSG yang meraih 2 angka, hasil dua kali bermain imbang.

Selanjutnya di grup B, Mudipat bertengger di puncak klasemen dengan poin absolut 6. Menyusul peringkat kedua, yakni SD Al Hikmah yang mengumpulkan 3 angka dari sekali menang dan sekali kalah. Sedang SD Al Muslim dan SDN Kalirungkut 4 harus angkat koper lebih cepat. Karena finish di posisi buncit.

Turnamen futsal usia dini ini berlangsung lancar dan sukses. Karena animo peserta, juga dukungan para sponsor dan stakeholder. Di antaranya kampus Poltekpel, Auto Unika, Enkai, DWP Inspektorat Jatim. Serta Harian Berita Metro. (har)

Statistik Pertandingan :

  1. Al-Muslim 1-1 (1-1) PSG
  2. Mudipat 5-2 (3-1) Al-Hikmah
  3. PSG 2-2 (1-0) RK2
  4. Al-Hikmah 3-2 (2-1) KR4
  5. RK2 3-1 (1-0) Al-Muslim
  6. KR4 1-3 (1-1) Mudipat
  7. PSG 0-0 Al-Hikmah -pen (1-2)
  8. RK2 0-4 (0-2) Mudipat

Klasemen :

Grup A

  1. RK2 2-1-1-0 5-3 4
  2. PSG 2-0-2-0 3-3 2
  3. Al-Muslim 2-0-1-1 2-4 1

Grup B

  1. Mudipat 2-2-0-0 8-3 6
  2. Al-Hikmah 2-1-0-1 5-7 3
  3. KR4 2-0-0-2 3-6

Cara Daftar SBB PSG Unika