Tag: Sekolah Sepak Bola SSB

Deltras FC Juara Soeratin

Deltras FC Juara Soeratin U-13 dan U-15 Askab PSSI Sidoarjo

Deltras FC Juara Soeratin
THE LOBSTER: Tim U-13 dan U-15 Deltras FC juara Piala Soeratin Askab PSSI Sidoarjo, Jumat sore (8/11/2024) lalu di Lapangan Pagerwojo, Candi, Sidoarjo. (SG/ISTIMEWA)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Tim sepak bola usia muda Deltras FC U-13 dan U-15 juara, masing-masing menjadi wakil Askab PSSI Sidoarjo melaju ke Piala Soeratin 2024 Regional Jatim setelah mengalahkan lawan-lawannya pada final four yang berlangsung, Jumat sore (8/11) lalu di Lapangan Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada laga putaran kedua final four Piala Soeratin tersebut, Deltras FC juara pasca tim U-13 mencukur 7-0 SH. Sedangkan The Lobster U-15 mengalahkan 3-0 NSS. Pasalnya di Askab Sidoarjo untuk memenuhi minimal bertanding, maka tidak berlaku sistem gugur. Namun, masing-masing terbaik penyisihan grup masuk final four dengan sistem home and away.

Sementara itu, di Sidoarjo sendiri Piala Soeratin U-13 dan U-15 start pada 28 Oktober dengan masing-masing KU ada 12 peserta. Terbagi tiap grup isi empat tim. Selain itu relatif lancar, sehingga lebih cepat berakhir, hampir bersamaan Gresik dan Mojokerto. 

Berbeda dengan Askot PSSI Surabaya yang banyak pesertanya, meskipun telah mendahului pelaksanaan awal Oktober lalu. Namun baru melangsungkan fase knock-out 16 besar, Rabu besok (13/11) pagi. Ini sesuai hasil TM, Selasa (12/11) siang tadi.

Terpisah, Direktur Teknik sekaligus Head Coach Akademi Deltras FC, Fakhri Husaini menyambut baik hasil positif tersebut. Tak lupa, ia juga mengapresiasi upaya keras anak didiknya itu.

“Alhamdulillah Deltras U13 dan U15 lolos ke zona tingkat Provinsi Jawa Timur. Apresiasi yang tinggi atas kerja keras tim pelatih, perjuangan seluruh pemain, dukungan manajemen dan orangtua pemain,” ucap Fakhri Husaini, yang baru saja membawa tim sepak bola Jatim juara PON XXI Aceh-Sumut.

Mantan Kapten Timnas Indonesia itu, juga berharap semoga penampilan tim Deltras U13 dan U15 di tingkat propinsi nantinya bisa lebih baik. “Dengan tetap menunjukkan sikap sportifitasnya, fair play dan respect,” pungkas Fakhri Husaini, Senin (11/11) kemarin. (Harun Effendy)

PSG Unika Soccer School Sparing ke Kandang SSB 26 FC di Janti

PSG Unika Soccer School
KELUAR KANDANG: Skuad PSG Unika Soccer School bertanding uji coba lawan SSB 26 FC, Minggu pagi (10/11/2024) di Lapangan Janti Waru Sidoarjo. (SG/REDAKSI)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Sekolah sepak bola (SSB) PSG Unika Soccer School melakukan pertandingan uji coba ke kandang SSB 26 FC, Minggu pagi (10/11/2024) kemarin di Lapangan Desa Janti, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam lawatannya, di kubu SSB PSG Unika Soccer School hadir 27 siswa mulai usia 6 sampai 14 tahun. Mereka datang diantar orang tua, ada yang berangkat sendiri. Dan sebagian naik angkot yang sudah disewa ofisial tim.

Property of KLIK9TV

Hampir seluruh pemain sudah tiba di Lapangan Janti pukul 7.00 WIB. Tampak mereka begitu antusias meski cuaca terik sudah menyengat sejak pagi.

Sementara tak kalah semangat, para orang tua hingga kerabat siswa, juga berbondong hadir menyaksikan langsung jalannya pertandingan uji coba tersebut.

Warning-up

Sedangkan di jajaran ofisial, setia mendampingi, Coach Romadhon, kemudian perlengkapan dan admin, mahasiswi Kak Nilna (Unair), dan Kak Hanum (Unesa). Serta Bendahara SSB, Bunda Cinta.

Selanjutnya, tentu saja, Om Harun, selaku pengurus harian, sekaligus Ofisial Media PSG yang selalu hadir meluangkan waktunya. Sedangkan Coach Agung Pelatih Kiper izin ada keperluan. Serta ada beberapa siswa yang izin tidak hadir.

Angkot

Pada game pertama bertanding 8 Vs 8, anak-anak usia di bawah 11 tahun, dengan area setengah lapangan besar. Pertandingan berlangsung 20 menit di babak pertama, dan PSG ketinggalan sebiji gol.

Namun di babak kedua, terjadi rotasi. Dan hasilnya mampu mencetak tiga gol balasan sekaligus leading lewat kaki Rafazza (1) dan Asraf (2). Hasil sementara ini seolah menjadi efek positif adanya tambahan latihan. Fantastis!

Tetapi sayang, keunggulan SSB PSG Unika Soccer School itu, tidak bertahan hingga akhir babak kedua. Pasalnya, tuan rumah mampu membalas dan berbalik unggul, 4-3 skor akhir.

Kemudian lanjut di kelompok usia di atas 13 tahun, memakai lapangan full. Kendati PSG juga menurunkan sebagian pemain under 11. Jalannya permainan berlangsung relatif seimbang.

Namun, tuan rumah lebih rancak dari sisi postur dan usia. Sehingga PSG hanya melancarkan sejumlah counter attack. Dan ini efektif terus mengancam gawang SSB 26. Tapi sayang, Laskar Lava Pijar, belum memiliki striker mematikan. Akhirnya sering membuang peluang.

Mendekati ujung pertandingan, di kelompok di atas 13 tahun itu, harus kebobolan 2 gol tanpa balas. Satu di antaranya hasil titik putih.

“Ya tadi anak-anak dan pelatih mengeluh adanya tambahan waktu di babak kedua sampai 10 menit. Sehingga kelelahan, dan balik kalah. Apalagi yang masuk lawan lebih gede. Terus ada lagi, kena penalti, pemain merasa nggak aktif tangannya.”

“Wasit nggak ngerti aturan, back pass kok nggak dihukum tuan rumah,” ujar Harun menirukan keluhan anak-anaknya.

Kendati begitu, jalannya pertandingan berjalan lancar. Usai laga juga saling berjabat tangan. “Ya itulah emosi anak-anak. Bukti mereka bermain penuh dedikasi dan semangat. Bahkan usul sparing lagi,” timpalnya.

Meski demikian, hasil skor tidak soal. Tetapi, yang menjadi kebahagiaan. Yakni adanya progres bermain karena sebagian ikut latihan tambahan Selasa dan Kamis sore.

“Saya kira, dibanding sebelumnya, baik uji coba maupun turnamen. Terlihat anak-anak terus berkembang. Kita sempat unggul, kalau dari skor. Tapi yang penting ada progres bermain. Artinya tidak lagi jadi bulan-bulanan tim lain. Ini yang patut kita syukuri, anak-anak terus berkembang, baik secara fisik, teknik dan mental,” tuturnya.

Karenanya, Harun berharap kepada semua siswa PSG kalau longgar hadir latihan ekstra Selasa dan Kamis sore. Tetapi kalau memang kesulitan karena sekolah, maka bisa latihan mandiri di rumah. “Agar tidak ketinggalan dari yang lain, yang seumuran,” imbuhnya.

Tak hanya ulasan pertandingan, di lokasi ternyata juga hadir calon siswa baru, bahkan tiga sekaligus. Orang tuanya sempat hendak ke markas PSG di Lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Untungnya bertelepon, sehingga menyusul ke Janti meski hanya melihat saja.

“Ya, ini ada calon siswa baru. Ada yang pemula, dan ada yang pernah ikut SSB lain. Namun tertarik pindah PSG karena ada temannya di sekolah,” ungkap Harun.

Oleh karena itu, Harun berterima kasih kepada semua siswa PSG dan utamanya wali murid, yang membantu sosialisasi ke khalayak. Sebab, makin banyak siswa aktif, juga makin mudah program latihan berlangsung.

Disamping itu, dalam uji coba kali ini, juga ada support ada wali siswa yang membantu air minum, juga keperluan tambahan lain. “Ini bagus wujud gotong royong, Insyaallah sangat membantu sekali, kami sampaikan terima kasih. Dan kami optimis prestasi dan kemampuan anak bakal meningkat dengan dukungan dan doa orang tua. Terlihat juga anak-anak guyup rukun, ini harapan kita semua, tim kondusif bakal memudahkan mencapai prestasi,” tukasnya.

Diketahui, PSG tak terasa sudah aktif tepat 2 tahun lamanya. Mengalami pasang surut, dengan keluar masuk siswa. Saat ini lebih dari 70-an personal terdaftar di WA Group. Catatan ini dengan keaktifan siswa lebih dari 30. Namun saat di lapangan khususnya hari Minggu konsisten di jumlah 25-30 siswa rata-rata.

“Rama Aimar, adalah siswa pertama kami. Dan hingga kini satu-satunya yang masih aktif. Alhamdulillah, kalau menurut coach, kemampuan sudah baik. Tapi lebih serius latihan dan memberikan jam terbang di kompetisi nanti, kalau ingin terus meningkat,” ujar eks wasit nasional yang kini aktif memimpin Liga Persebaya ini.

Dan kesempatan menambah jam terbang, dalam waktu dekat usia 13 tahun bakal ikut turnamen di lokasi yang sama pada 15 Desember nanti. “Saya harap anak-anak yang seumuran, yang lama nggak aktif, bisa balik ke lapangan. Dan yang aktif terus bersiap. Ini kesempatan membentuk mental bertanding, hasil latihan,” katanya.

Selain itu, tidak lupa, Harun, juga mengapresiasi kepada pihak SSB 26 FC, karena bersedia dikunjungi untuk sparing. Dan mengundang ikut turnamen U-13. “Pak Wi selaku ketua 26 tadi juga berterima kasih kepada kita sudah jadi tamu yang baik. Makanya diharapkan berlanjut dengan bersedia ikut acara beliau tanggal 15 Desember itu,” pungkasnya.

Berikut 27 nama siswa yang hadir sparing versus SSB 26 FC. Yakni Rehan, Nauval, Ariel (GK), Rama Aimar, Daffa, Azzam, Atta, Ubaid, Andi, Asraf, Valery, Tsaqif, Andra, Zidan, Gaza, Ikhsan, Rangga, Rafazza, Raditya, Yugo, Marvel, Rakha, Novellia, Musaffah, Aflah, Aufar dan Ridho.

Bagi para orang tua dan calon siswa yang ingin bergabung bersama kami SSB PSG Unika Soccer School. Maka dapat menekan link ini Cara Daftar. Di SSB kami juga membina sekolah futsal, ekstra renang dan weight training (fitness) bagi yang cukup umur. (Redaksi)

Kiper SSB PSG di Bawah Pengawasan Pelatih Pengalaman

Kiper SSB PSG
USIA DINI: Coach Agung (kiri) bareng kiper U-10 SSB PSG, Aslan Keefe Mubarak di sela latihan rutin, Minggu (27/10/2024) pagi di Poltekpel Gununganyar, Surabaya. (Dok NILNA)

SURABAYA, PSGunika.net – Kiper posisi pemain sepak bola yang sering dianggap remeh. Sehingga tidak banyak yang bersedia menjadi penjaga gawang sejak masuk sekolah sepak bola (SSB) termasuk kiper PSG Soccer School.

Namun di era sepak bola modern, penjaga gawang kini punya peran sentral. Karena sekaligus menjadi libero alias orang terakhir di jantung pertahanan yang mengatur awal skema serangan. Yakni build-up, dimana kiper harus juga memiliki kemampuan control passing yang sama baiknya dengan pemain.

Oleh karena itu, latihan kiper kini tak lagi hanya cara menangkap bola maupun melompat. Tetapi juga belajar menguasai bola dengan kakinya.

Bahkan belakangan ini muncul les privat menjadi kiper. Pasalnya minat menjadi penjaga gawang ini rerata masih minim di umumnya SSB.

Hanya ada satu goal-kipper dalam permainan tim sepak bola, bisa jadi juga menjadi pertimbangan orang tua dan anak memutuskan di SSB menjadi penjaga gawang.

Kendati begitu, kalau mau mencermati, di sepak bola dunia. Misalnya kiprah timnas Indonesia di kancah kualifikasi Piala Dunia 2026, posisi kiper begitu vital sampai harus mencari pemain keturunan di luar negeri.

Menurut Harun Effendy, pembina SSB PSG Soccer School di Gununganyar, Surabaya mengatakan, bahwa di PSG juga sama dengan SSB lainnya, kesulitan adanya kiper

Bahkan ada siswa yang di SSB sebelumnya kiper, begitu gabung PSG minta menjadi pemain. Ini tentu saja butuh adaptasi, yang pertama. Kemudian secara penempaan fisik, pemain juga dituntut punya ketahanan, kekuatan dan kecepatan lari.”

“Makanya, kalau saya bercanda. Ayo kalau malas lari, pindah kiper. Ya kadang juga pas ikut turnamen, karena kiper yang ada masih kurang. Mendadak ada pemain bersedia jadi kiper, eh ternyata lumayan. Dan akhirnya keterusan menjadi penjaga gawang,” terang Harun, Minggu (27/10/2024) pagi.

Tetapi, masih Harun, sama halnya dengan anak-anak lain. Juga ada masa jenuh latihan. Ini kalau pas dia kiper, ya SSB akhirnya kelimpungan. Sehingga opsi meminjam anak-anak privat kiper juga bisa menjadi solusi.

“Berdasarkan pengalaman saya mengikuti sebagai ofisial tim sepak bola khususnya usia muda. Sering itu yang kiper malah usia termuda. Ya, kayak laris begitu. Contohnya juga mencari pelatih kiper juga sama sulitnya,” kelakar pria yang kembali aktif wasit memimpin pertandingan Liga Persebaya ini.

Eks wasit nasional yang kini juga menekuni dunia jurnalistik ini, mengaku bersyukur di SSB PSG, untuk pelatih kiper ada Coach Agung. “Beliau cukup berpengalaman baik sebagai pemain maupun pelatih. Terakhir kemarin tercatat juga ikut menyeleksi kiper EPA tim Liga 1 PSBK Biak, Papua,” ungkapnya.

Tak hanya itu, sejumlah pemain, juga tertarik menjadi kiper. Karena terpikat latihan cara menjatuhkan diri saat menangkap bola dan sebagainya.

“Kalau saya amati, anak-anak yang kiper PSG ini, sejak di bawah pengawasan Coach Agung, ada kemajuan teknik. Jadi kita sangat terbantu. Dan perlu menjadi catatan bahwa pelatih utama, Coach Romadhon, juga tepat.”

“Karena pengalaman menjadi tim pelatih Soeratin U-15 Persebaya lalu, cukup ampuh meningkatkan kemampuan dasar sepak bola anak-anak. Apakah itu passing control nya, maupun fisik dan situasi kerja sama dalam permainan,” bebernya.

Lantas, ia juga berharap dengan dukungan lapangan standar nasional. Ke depannya, PSG dapat melahirkan pemain handal masa depan. “Kami punya tekad, minimal anak-anak ini bisa main bola dengan benar. Sehingga kalau ada seleksi bisa mengikuti standar uji,” tukasnya.

Karenanya, ia mengajak kepada segenap anggota PSG lebih rajin berlatih. Termasuk calon siswa baru, agar tidak ragu belajar teknik sepak bola di Gununganyar Surabaya.

“Alhamdulillah, untuk jenjang prestasi, kami juga memiliki akses agar anak-anak bisa tampil di kompetisi sepak bola dan futsal di bawah naungan asosiasi resmi (PSSI, red),” pungkasnya. (red)

Soeratin 2024 PSSI Surabaya Kembali Bergulir di Kebonsari

Soeratin 2024 PSSI Surabaya
PANAS: Pemain cadangan menyaksikan rekan-rekannya bertanding pada kompetisi Soeratin U-13 2024 Askot PSSI Surabaya, Senin (21/10) pagi di Lapangan Kebonsari, Surabaya. (Dok. HARUN)

SURABAYA, PSGunika.net – Lanjutan babak penyisihan grup kompetisi Soeratin 2024 Askot PSSI Surabaya Piala Wali Kota kembali berlangsung, Senin (21/10) pagi di Lapangan Kebonsari, Jambangan, Surabaya, Jawa Timur.

Pada pertandingan pertama U-13 Soeratin 2024 PSSI Surabaya, duduk di bench tuan rumah Bina Mandiri harus mengakui keunggulan 1-2 (0-1) Aulady. Meski sempat membalas 1-1 di babak kedua, namun akhirnya kembali tertinggal dari tim asuhan pelatih kawakan Oetoyo.

Di game kedua U-13, bertanding tim Anak Bangsa melawan Cahaya Bintang. Pada 30 menit babak pertama kedua tim bermain kacamata, 0-0. Paruh kedua, Anak Bangsa mencetak tiga gol kemenangan menit 37’, 45’ dan 53’.

Selanjutnya di U-15 berlangsung sengit pada laga ketiga. Di mana Laskar Muda sukses menahan imbang 0-0 Pelindo. Tim asal Pelabuhan Tanjung Perak ini sedianya mendapat hadiah penalti tapi masih dapat dijinakkan kiper Laskar Muda. Sedang satu gol Pelindo lainnya dianulir wasit. Karena dianggap melakukan foul saat duel heading menyambut sepak pojok.

Pada partai keempat U-15, tak kalah seru duel antara PSAL versus Simo Putra. Tuan rumah menang tipis 2-1 (2-0) lewat dua gol menit 3’ (pen-) dan 18’. Simo berhasil keluar dari tekanan dengan membalas sebiji gol menit ke-46.

Dan puncak match siang ini, sedikit mendung setelah cuaca terik sejak pagi. Pertandingan 2×35 menit U-15 mempertemukan Putra Mars lawan SFC. Pada 10 menit awal, permainan begitu ketat, saling serang. Tetapi pengalaman berbicara, klub asal Benowo berhasil menang 2-0 berkat gol menit 15’ dan 43’ babak kedua.

Secara umum jalannya keseluruhan laga berjalan lancar. Tetapi di tengah lapangan terjadi sejumlah cidera pemain. Baik usai terjadi benturan maupun hamstring.

Hal itu bisa terjadi karena faktor cuaca yang sangat panas, membuat tubuh mengalami dehidrasi. Sehingga menurunkan daya konsentrasi.

Sementara itu perangkat pertandingan yang bertugas. Yakni wasit Isrochim, Halim, Nugroho, Antonius dan Harun. Sedangkan matchcomm Achsanul Mujiyanto. (har)

PSG Unika Seleksi Soeratin U-13 dan 15 2024 PSSI Surabaya

PSG Unika Seleksi Soeratin
Andi Tri (kanan) siswa PSG Unika yang musim 2023 lalu sudah tampil di Piala Soeratin U-13, saat seleksi di Poltekpel Gununganyar, Surabaya, Minggu lalu (29/9/2024) pagi. (Foto: IST/Screenshot)

SURABAYA (PSGunika.net) – SSB Klik9 PSG Unika Soccer School menggelar uji coba sekaligus seleksi pemain untuk Piala Soeratin U-13 dan 15, Minggu pagi (29/9/2024) lalu di Poltekpel Gununganyar, Surabaya.

Nantinya siswa (baca: PSG Unika, red) yang terjaring seleksi akan berseragam FC Putra Perak dalam kompetisi remaja tertua di Indonesia Piala Soeratin tersebut. Dan tahun ini berkolaborasi dengan SSB Trijaya.

Sementara musim lalu, FC Putra Perak, selain dari SSB PSG, juga diperkuat para pemain SSB Star Generation. Serta anak-anak futsal Gubeng.

Kala itu, meski hanya mendaftarkan 13 pemain, karena ‘dadakan’. Tetapi hebatnya hanya kalah 0-1 dari IM di babak 8 besar U-13 Soeratin Askot PSSI Surabaya. 

Sedang saat penyisihan grup sebagai runner-up, hanya kalah WO, sebab panpel kurang sosialisasi. Sehingga pemain belum masuk list bermain dalam aplikasi sistem SIAP dari PSSI pusat.

Tak kalah hebohnya, waktu itu, para pemain dan staf pelatih, juga mendapat support penuh Unika. Perusahaan otomotif yang peduli pembinaan anak-anak muda.

Yudi, Pelatih SSB Trijaya bakal membawa FC Putra Perak menaungi roda kompetisi Soeratin kali ini. Ia berharap anak-anak PSG Unika bisa latihan bareng di Kebraon.

“Pertama kami berterima kasih, anak-anak binaan kami berkesempatan tampil di Piala Soeratin bareng FC Putra Perak.”

“Ya untuk kekompakan tim, saya harap bisa latihan bareng. Utamanya anak-anak PSG yang masuk tim, agar bisa latihan bersama,” terang Yudi, Selasa (1/10) kemarin melalui pesan WA.

Terpisah, pelaksana harian PSG Unika, Harun Effendy mengaku dihubungi sejumlah pihak SSB lain. 

“Ya, Coach Yudi, paling pertama kontak dan ada eksen, sehingga terjalin kolaborasi. Ya selama baik, yang terpenting FC Putra Perak eksis di kegiatan PSSI Surabaya, agar tidak terkena sanksi,” ujarnya.

Harun sendiri sejak lama, menerima amanah mengelola FC Putra Perak, untuk tampil di kegiatan Askot Surabaya.

“Sejumlah klub anggota askot, menerima sanksi peringatan hingga pencoretan saat kongres tahunan. Karena tidak aktif mengikuti agenda resmi.”

“Alhamdulillah, Putra Perak cukup aktif mengirim siswa seleksi timnas, ajang Dispora Surabaya. Kayak porprov, diklat, sampai program ke Liverpool. Ya, saya pribadi sangat berterima kasih kepada owner Bapak H Amiruddin, dan Pak Maulana selaku sekretaris klub.”

“Dan sejauh ini, kami mampu eksis walaupun masih harus berkolaborasi dengan sejumlah pihak. Sebab kami yakin Soeratin sangat bergengsi, menjadi jalan anak-anak ke timnas remaja. Karenanya, pemain juga harus siap mental dan fisik. Maka penting adanya seleksi ini,” timpal wasit yang belakangan kembali aktif memimpin di Liga Persebaya ini.

Nah, guna meningkatkan kemampuan anak-anak PSG Unika ke depannya, pihaknya sejak Kamis lalu (26/9) resmi menggulirkan latihan tambahan.

“Dan hari ini tadi (Selasa kemarin), juga mengadakan latihan tambahan. Syukur alhamdulilah, dengan ini, SSB PSG telah memenuhi standar minimal latihan sepekan tiga kali,” jelasnya.

Harapannya, karena latihan ekstra di lapangan Desa Tambakoso, Waru, Sidoarjo. Maka juga lebih dekat dengan masyarakat sekitar kampus pelayaran. 

“Tentu saja menjaring talenta belia sekitar. Dan alhamdulillah Takmir Masjid Roudlotul Mukminin H Mas’ud selaku pengelola lapangan sangat welcome. Saya haturkan terima kasih,” tukasnya.

Untuk rencana program selanjutnya, Harun mempersiapkan Sabtu sore, latihan futsal, dan renang. Minimal dua minggu sekali. “Selain itu juga program weight training (nge-gym,red). Khusus usia 15 tahun ke atas,” pungkasnya. (red)