Penulis: Redaksi PSG

SSB PSG Gununganyar Dua Pekan Ini Latihan Minggu Pagi

SSB PSG Gununganyar
SEPAK BOLA: Latihan hari Minggu pagi (8/6/2025) SSB PSG Gununganyar Surabaya di sela jedah kompetisi U-16. (SG/REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Sekolah sepak bola (SSB) PSG sudah dua pekan kembali menggelar latihan Minggu pagi (8/6/2025) di Gununganyar Surabaya. Sebelumnya harus berpindah Sabtu sore karena adanya kompetisi usia 16 tahun.

Kebetulan kompetisi tersebut jedah karena turnamen resmi PSSI Soeratin U-13 dan U-15 selama dua pekan lebih di Surabaya. Sehingga situasi ini SSB PSG manfaatkan kembali latihan Minggu pagi.

Menurut Harun selaku pengurus SSB mengatakan, bahwa sekolah sepak bola, apalagi kelas PSG ekslusif ini, hari Minggu pagi adalah krusial.

“Karena banyak dominan kelas ekonomi menengah ke atas. Dapat dipastikan hari biasa sangat sibuk, bagi siswa sekolah full day. Sedangkan orang tua bekerja. Kemudian Sabtunya, biasanya mereka ada ekstra cabor lain, seperti beladiri, basket atau renang,” tuturnya.

Maka dari itu, sejak pindah Sabtu sore, terjadi penurunan signifikan minat latihan. “Semula jadwal kompetisi U-16 itu setelah latihan SSB PSG mulai jam 9.30 pagi. Ternyata sore, lapangan sudah dibooking tim tua-tua fun games. Apa boleh buat, hanya bisa pasrah. Dan tetap optimis eksis meski latihan Minggu pagi harus menunggu jedah kompetisi tersebut,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia meminta siswa PSG dan orang tua dapat menyesuaikan. Karena terpaksa tidak ada jedah latihan Jumat sore langsung nyambung Sabtu sore. Ini kalau kompetisi U-16 bergulir.

“Di luar hari Jumat dan Sabtu sore atau Minggu pagi. Kami ada latihan tambahan atau privat di Selasa atau Rabu sore. Tetapi yang ini agak siang, sekitar jam 13.30 WIB. Ya tujuannya memang untuk mereka yang fokus sepak bola,” ujarnya.

Bagi siswa baru tidak harus keluar dari SSB atau klub lamanya yang ikut latihan tambahan atau privat. Sebab bisa langsung bergabung. “Soal biaya di PSG relatif kompetitif. Kami juga ada keringanan bagi yang tidak mampu. Jadi jangan ragu-ragu gabung latihan, apalagi pelatih utama dan kiper juga kompeten dan punya lisensi kepelatihan,” tukasnya.

Selain itu, bagi pemain berbakat dan potensi, juga PSG sudah bekerja sama dengan homeschooling. Serta klub anggota PSSI. “Alhamdulillah semua sudah kami siapkan progres anak-anak kami fasilitasi,” pungkas pria yang juga wasit. (red)

Kedurus Masuk Tiga Besar Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi 2025

Kedurus
LOMBA: Tim juri provinsi meninjau kegiatan termasuk kesehatan di Kelurahan Kedurus Surabaya. (SG/IST)

SURABAYA (SG)Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak TP-PKK Rini Indriyani menyambut kedatangan Tim Penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Tahun 2025, di Lobby Balai Kota Surabaya, Rabu (4/6/2025). Kedatangan tim penilai ini, bertujuan untuk melakukan verifikasi di Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, yang berhasil masuk dalam tiga besar nominasi tingkat Provinsi Jawa Timur. Tim penilai juga melakukan verifikasi langsung di Kelurahan Kedurus untuk meninjau dokumen serta inovasi-inovasi yang telah dikembangkan warganya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Kelurahan Kedurus yang masuk dalam penilaian adalah representasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mewujudkan “Kampung Pancasila”.

“Hari ini Pemerintah Kota Surabaya diwakili Kelurahan Kedurus, tapi sejatinya hari ini kami membentuk Kampung Pancasila di Surabaya. Dan memang terus berjalan dan InsyaAllah tahun ini akan terbentuk 500 Kampung Pancasila,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, “Kampung Pancasila” adalah konsep di mana setiap RW atau kampung di Surabaya harus memiliki data detail mengenai jumlah persil, jumlah jiwa di setiap persil (penduduk asli Surabaya atau bukan), kelompok usia produktif, usia sekolah, serta data stunting hingga kemiskinan.

“Ini kami baru selesai MOU dengan BPS, dengan Mendagri, dan Bappenas. Karena di Surabaya satu-satunya kota dan kabupaten yang bisa memberikan data lengkap terkait jumlahnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa konsep Kampung Pancasila juga mendorong kemandirian dan swasembada warganya, tidak hanya di bidang pangan, tetapi juga dalam aspek sosial. “Bagaimana orang yang mampu membantu orang yang lemah. Jadi kami membuka donatur untuk orang kampung itu. Orang kampung itu membantu untuk orang yang tidak mampu di kampungnya,” tutur Wali Kota Eri Cahyadi.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya mengembalikan budaya gotong royong dan tolong-menolong khas “arek” Surabaya yang menilai mulai luntur. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus menumbuhkannya lewat Kampung Pancasila di setiap RW. “Budaya arek itu adalah budaya yang guyub-rukun, tolong-menolong, dan saling menghormati. Akan hilang hari ini, ketika kita sudah tidak menjalankan lagi,” tegas Wali Kota Eri.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap, lomba ini menjadi motivasi bukan hanya untuk meraih juara. Melainkan untuk membawa perubahan nyata dalam kesejahteraan masyarakat.

“Tujuan dari lomba ini adalah motivasi bagi kami, bukan terkait juaranya atau terbaiknya. Karena, banyak yang terbaik tapi tidak merubah kesejahteraan di dalam desanya. Ini yang ingin kami rubah,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Budi Sarwoto mengucapkan. Selamat kepada Pemkot Surabaya yang berhasil masuk nominasi tiga besar, wakilnya oleh Kelurahan Kedurus. Ia mengapresiasi capaian tersebut, karena menambah daftar panjang keberhasilan Kota Surabaya yang setiap tahun selalu masuk nominasi di tingkat provinsi.

“Kami selaku tim penilai akan berlaku objektif dalam menentukan juara. Hal ini penting mengingat waktu persiapan untuk lomba tingkat nasional yang sangat singkat. Kami akan memaksimalkan waktu yang ada. Karena awal Juni kita sudah harus memasukkan kandidat untuk tingkat lomba kelurahan tingkat nasional,” kata Budi.

Ia menambahkan, lomba kelurahan dan kelurahan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015, yang meminta evaluasi perkembangan desa dan kelurahan setiap tahun. “Melalui evaluasi pembangunan desa dan kelurahan, kami tindaklanjuti dengan lomba berjenjang setiap tahunnya,” imbuhnya.

Tak hanya menilai kelengkapan dokumentasi dan inovasinya. Tim penilai juga memperhitungkan aspek kemasyarakatan yang melibatkan PKK. Dalam kunjungan tim di Kelurahan kedurus, mereka berbagai inovasi yang dikembangkan Kelurahan Kedurus. Seperti program Nona Centil, Jebol Anduk, Kampung Wisata Terintegrasi hingga program ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.

“Hari ini kami ingin lebih memperdalam dan melihat implementasi itu secara nyata. Bagaimana pelaksanaanya atau mungkin ada beberapa hal yang terlewat saat menyampaikan, bisa kami tindak lanjuti. Kami berharap hasilnya nanti akan membawa dampak baik untuk semua pihak,” pungkasnya. (*)

Kahfi de Rossi Kembali Cetak Gol saat Ujicoba di Gresik

Kahfi de Rossi
PRODUKTIF: Gelandang Sakti, Kahfi de Rossi kembali menyumbang gol saat ujicoba di Gresik, Minggu (1/6/2025). (SG/REDAKSI)

GRESIK (SG) – Kahfi de Rossi mengisi jedah Liga Persebaya U-18, karena bergulirnya turnamen Soeratin U-13 dan U-15 PSSI Surabaya, bareng tim Sasana Bhakti (Sakti) melawat sparing lawan kesebelasan lokal di Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik, Minggu sore (1/6/2025).

Alhasil sparing dari skor Sakti unggul 3-1, tetapi dari porsi permainan jauh dari memuaskan terutama di babak kedua saat Kahfi de Rossi keluar. Pasalnya larut dalam cara bermain lawan mengandalkan kecepatan dan skill dribble.

Sementara sektor serang kerap kali tergesa-gesa dalam melakukan finishing. Sedangkan saat menyerang dari sektor sayap, juga beberapa kali justru menembak sendiri. Belum tampak skema jelas, terlebih setelah keluarnya gelandang Kahfi de Rossi untuk rotasi.

Kembali di babak yang pertama, penguasaan lapangan tengah cukup stabil, berkat kerjasama apik tiga gelandang. Termasuk de Rossi. Pemain bernomor punggung 10 dan menjabat Kapten tim Sakti di kompetisi internal Persebaya itu, mampu memainkan tempo permainan.

Selain itu, tidak hanya punya peran terjadinya dua gol rekan-rekannya, tetapi dia juga semakin rutin mencetak gol untuk dirinya sendiri tiap melakoni laga ujicoba.

Dengan gerakan zig-zag dua liukan, de Rossi yang baru-baru ini keterima di kampus Unesa itu, mampu mengecoh barisan pertahanan lawan. Serta membuat mati langkah penjaga gawang.

“Alhamdulillah saya selama ini rajin latihan bersama adik-adik di SSB PSG Gununganyar. Di sana juga ada Coach Romadhon pelatih Sakti dan eks Persebaya U-15. Orangnya terkenal jago gocek, nah tadi saya praktekkan. Dan membuat lawan mati langkah,” kelakarnya.

Selanjutnya, Sakti mendapat penawaran ujicoba melawan tim Kodikal untuk persiapan turnamen satuan TNI AL. “Insyaallah hari Rabu saya konfirmasi kepastiannya,” terang Mbah Win, pelatih Kodikal, Selasa (3/6).

Sebagai informasi, turnamen Soeratin dijadwalkan kelar baik U-13 dan U-15 tanggal 5 Juni. Namun belum mengetahui apakah Liga Persebaya langsung digeber hari Sabtu Minggu ini. (red)

Turnamen Soeratin U-13 Mirip ‘Main Mata’ Apa Iya?

Turnamen Soeratin
KACAMATA: IM (kiri) sesaat setelah bertanding melawan Aulady pada turnamen Soeratin U-13 di Sidoarjo, Minggu (1/6/2025) pagi. (SG/REDAKSI)

SIDOARJO (SG) – Pertandingan turnamen Soeratin U-13 di lapangan Angkasa Pura Sidoarjo, Minggu (1/6/2025) mirip ‘main mata’ antara IM versus Aulady dengan skor kacamata 0-0.

Terutama di babak pertama turnamen Soeratin U-13, kedua tim hanya main ball possession di tengah lapangan. Nyaris tidak ada tembakan ke gawang.

Baru di babak kedua tempo permainan meningkat, terutama IM berhasil melepaskan tiga kali shot on target. Meskipun masih lemah dan mudah saja bagi kiper Aulady.

Kabar beredar punya usut permainan landai, karena bermaksud menghindari ketemu Persebaya di babak 8 besar. “Makanya jangan keluar, supaya (klub lokal) punya peluang terbuka lolos regional Jawa Timur,” ujar salah satu ofisial tim.

Tak cukup di situ, sebab pada match berikutnya, mendadak lesu dampak hasil imbang tersebut. Namun inilah sepak bola juga menerapkan matematika. Sehingga menjadi pelajaran agar tidak bergantung dari hasil pertandingan tim lain.

Tetapi sayangnya, hingga berita ini tayang belum diketahui, nama-nama tim baik U-13 maupun U-15, yang lolos ke babak perempatfinal itu. Namun lebih jelas akan bertanding di lapangan ABC Surabaya, besok Senin pagi. (red)

Berikut hasil pertandingan Minggu (1/6):

IM 0-0 Aulady
SSB Mitra 0-7 (0-3) Farfaza FC
Bintang Angkasa 6-0 (1-0) PSAL

Turnamen Soeratin U-13 Jadi Fun Games, Bagaimana Ceritanya?

Turnamen Soeratin
TURNAMEN: Pertandingan Soeratin U-13 antara PS Pemuda (merah) versus ASM dua hari sebelumnya, Kamis (29/5/2025) di lapangan Angkasa Pura Sidoarjo. (SG/REDAKSI)

SIDOARJO (SG) – Lanjutan babak kualifikasi grup turnamen Soeratin U-13 PSSI Surabaya di lapangan Angkasa Pura Sidoarjo, Sabtu (31/5/2025) diwarnai dua laga turun status menjadi fun games.

Kedua laga turnamen Soeratin U-13 berlabel fun games itu terjadi pada partai pertama jam 07.00 WIB antara PS Fajar dan Suryanaga. Kemudian di laga keempat, yakni PS Pemuda versus Gartifa.

Penyebabnya klasik, karena pemain hingga akhir turnamen ternyata belum disahkan pada aplikasi SIAP. Sementara pada pertandingan sebelumnya memakai kebijakan manual.

Tidak mengetahui persis kenapa para pemain itu sampai pertandingan terakhir atau keempat timnya tak kunjung sah.

Pada pertandingan Fajar melawan Suryanaga, oleh karena pelatihnya sama, yaitu Kasiyadi. Konon Suryanaga hanya lima pemain yang sah. Tetapi jalannya permainan berlangsung relatif landai, dan bermain hanya 2×20 menit dengan skor Fajar unggul telak, 10-0.

Sedangkan di pertandingan Pemuda kontra Gartifa, dari informasi matchcomm, hanya satu pemain yang sah. Sehingga Pemuda berhak mendapatkan 3 poin.

Tetapi hasil berbeda saat bertanding. Pasalnya, Pemuda para pemainnya datang terlambat, sehingga harus kalah 1-2 dari Gartifa. Dan laga ini tidak seperti fun games, karena berlangsung ketat 2×30 menit. Bahkan wasit harus obral kartu kuning, dan satu kartu merah.

Menurut matchcomm mesti secara status tidak tercatat, tetap melaksanakan pertandingan. “Ya pertimbangan sudah jauh-jauh hadir, dan mereka juga kena biaya administrasi. Semacam menjadi laga ujicoba, makanya wasit yang bertugas tetap memimpin normal,” ujar Setyono.

Dari hasil pertandingan ini, beredar kabar, hanya Pelindo yang lolos ke babak 8 besar hari Senin di lapangan ABC Surabaya. Karena menempati salah satu runner up terbaik. Sedangkan hanya juara grup yang lolos langsung. (red)

Berikut hasil pertandingan Sabtu (31/5):

Fajar 3-0 Suryanaga WO Pemain Tidak Sah
Pakal Putra 2-2 (1-0) Pelindo
Surabaya Bersatu 4-1 (0-1) ASM Putra
Pemuda 3-0 Gartifa WO Pemain Tidak Sah

Angkat Besi Jatim Tak Puas Raih 3 Emas Kejurnas Yogyakarta

Angkat Besi Jatim
ANGKAT BESI: Luluk Diana Lifter Jatim borong 3 emas Kejurnas di UN Yogyakarta. (SG/IST)

YOGYAKARTA (SG) – Atlet angkat besi Jatim mengumpulkan medali 3 emas 2 perak dan 1 perunggu pada kejurnas di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, 13-18 Mei 2025 kemarin.

Namun hasil angkat besi itu membuat Ketua Pengprov PABSI Jatim, Jeffry Tagore kurang puas. Pasalnya, ketiga emas itu yang memborong adalah satu lifter, yakni Luluk Diana Tri Wijayana.

Luluk turun di kelas 48 kg dengan total angkatan 170 kg dan sekaligus menempatkan atlet putri asal Pacitan itu meraih the best lifter putri senior tahun 2025.

Sedang atlet Jawa Timur lainnya, Joni Susanto mendapatkan 1 perak dengan total angkatan 246 kg. Kemudian Bima Aji meraih 1 perak 2 perunggu dengan total angkatan 306 kg.

Ketua PABSI Jatim, Jeffry Tagore memberikan apresiasi terhadap prestasi oleh Luluk terserah. Karena sebelum turun di kejurnas. Dia juga berhasil merebut medali emas di IWF World Championship 2025 yang gelar di Lima, Peru pada 30 April – 5 Mei lalu.

“Sebenarnya kita tidak menurunkan Luluk di kejurnas, karena ia baru saja mengikuti kejuaraan dunia di Peru. Tetapi Amel Candra mendadak cedera. Maka Luluk yang menggantikannya, dan dia meraih tiga emas. Sekaligus gelar the best lifter putri senior,” kata Jeffry Tagore saat terhubung melalui telepon genggamnya. Selasa (20/5) kemarin.

Hanya saja, ia mengaku kalau kurang puas dengan hasil kejurnas itu. Sebab, tiga emas itu hasil dari satu atlet. Padahal ia berharap atlet lainnya juga bisa merebut emas.

“Saya kurang puas dengan hasil kejurnas karena atlet yang meraih emas itu oleh satu atlet (Luluk), padahal saya berharap atlet Jatim lainnya juga dapat emas,” ujarnya.

Selanjutnya setelah kejurnas, Pengprov PABSI Jatim, akan segera melakukan evaluasi untuk mempersiapkan atlet terbaik yang akan menurunkan di ajang seleksi nasional SEA Games di Jakarta pada bulan September mendatang.

“Jadi ajang kejurnas itu merupakan pemanasan, sebelum turun di seleknas, dan kita akan mempersiapkan atlet terbaik,” pungkasnya. (*/wwn/red)

Kejurprov Sambo Jatim 2025 Tolok Ukur Jelang Porprov IX

Kejurprov Sambo
KEJURPROV: Aksi dua atlet sambo bertanding unjuk kemampuan. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sambo Jawa Timur 2025 tuntas di GOR Judo, Surabaya, 17-18 Mei. Ajang ini juga menjadi Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Jawa Timur untuk menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri I/2025.

Kejurprov Sambo 2025 mempertandingkan dua nomor, yaitu sport dan combat. Untuk sektor sport putra ada tujuh kelas berat badan yakni -53Kg, -58Kg, -64Kg, -71Kg, -79Kg, -98Kg dan di atas 98Kg.

Kemudian combat putra mempertandingkan lima kelas berat badan yaitu -53Kg, -58Kg, -64Kg, -71Kg dan -98Kg. Sementara itu, pada sektor putri total ada 10 kelas berat badan.

Masing-masing di nomor sport putri -47Kg, -50Kg, -54Kg, -59Kg dan -65Kg. Dan pada nomor combat putri mempertandingkan -47Kg, -50Kg, -54Kg, -59Kg dan -65Kg.

Ajang kejurprov olahraga asal Rusia ini, yang menggabungkan berbagai gaya gulat dan sistem pertahanan diri lainnya seperti kick-boxing, diikuti 150 peserta dari 22 kota/kabupaten se-Jatim.

Ketua Umum Persambi Jawa Timur Fantas Setyadi mengatakan ajang ini memiliki sejumlah tujuan. Yakni salah satunya adalah untuk persiapan menyambut PON Beladiri I/2025. Rencananya, ajang kompetisi olahraga beladiri nasional, di luar PON utama yang fokus pada cabang olahraga Olimpiade, akan dihelat di Kudus pada Oktober 2025 mendatang.

“Hasil kejurprov ini salah satu tujuan kita adalah untuk menilai (performa) atlet. Nanti akan ada PON Beladiri. Kita akan melihat atlet mana yang berpotensi mewakili Jawa Timur. Ini (kejurprov) hanya salah satu parameternya,” kata Fantas, Senin (19/5/2025).

“Nanti juga menambah hasil dari Porprov. Dan juga tidak lupa masih ada atlet PON 2024 kemarin. Tetapi kami masih akan seleksi untuk menghasilkan yang terbaik bagi Jawa Timur, tidak serta merta ambil dari Kejurprov, Porprov atau yang (atlet) PON 2024,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Kabupaten Kediri Hakim Rahmadsyah Parnata bangga dengan capaian prestasi hasil kerja keras atlet Sambo. Namun dia mewanti-wanti atlet Sambo Kabupaten Kediri untuk tidak cepat puas.

“Dari total 13 atlet yang memproyeksikan ke Porprov 2025, Sambo Kabupaten Kediri hanya memberangkatkan 12 atlet pada Kejurprov ini. Kemudian ada dua atlet yang tidak diberangkatkan. Posisi keduanya digantikan oleh atlet yang dipromosikan membuktikan pembinaan atlet yang terencana dan berkesinambungan,” kata Hakim pada kesempatan terpisah.

“Tapi, saya minta atlet jangan cepat puas. Karena target kita raih emas sebanyak-banyaknya di Poprov 2025. Untuk hasil Kejurprov akan menjadi bahan analisa tim pelatih jelang Porprov nanti,” tandasnya. (*)

Hasil Kejurprov Sambo 2025
Perolehan Medali (Lima Besar)

Nomor Sport
Kontingen Emas Perak Perunggu Total

  1. Kota Surabaya 3 1 4 8
  2. Lumajang 3 1 0 4
  3. Kab. Kediri 2 1 3 6
  4. Lamongan 2 1 1 4
  5. Sidoarjo 1 1 1 3

Nomor Combat

  1. Kota Malang 2 1 0 3
  2. Sidoarjo 1 1 2 4
  3. Kota Surabaya 1 1 1 3
  4. Kab. Kediri 1 0 1 2
  5. Tuban 1 0 1 2

Pusura Kalah 1-4 dari Elfaza pada Kompetisi U-16 di Gununganyar

Pusura
KOMPETISI U-16: Pusura (hijau) bertanding lawan Elfaza di Gununganyar, diwarnai serakan sampah gelas plastik. (SG/REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Bertanding di partai keempat nomor pertandingan ke-69, Putra Surabaya (Pusura) harus takluk 1-4 (1-3) dari Elfaza pada lanjutan kompetisi U-16 di Gununganyar, Surabaya, Sabtu siang (17/5/2025) kemarin.

Pusura yang biasanya tampil superior, mendadak kerepotan dengan permainan pressing atas sejak menit awal. Bahkan Elfaza sudah unggul menit ke-6 oleh kaki pemain bernomor punggung 72 Hakam Abdi.

Tetapi menit 11 Pusura berhasil menyamakan kedudukan, 1-1 lewat pemain bernomor punggung 46 M Reyhan Aditya. Namun sayang semenit berselang kembali kebobolan oleh R Danu Wijaya 12’ nomor punggung 53 membawa leading 1-2 Elfaza.

Elfaza makin kukuh saat pemain bernomor 76 Gama Liel C Putra mencetak gol menit 21. Memantapkan skor, 1-3 sebelum turun minum.

Lanjut di 40 menit paruh kedua. Pusura sedikit berhasil meredam agresivitas lawannya. Kali ini Elfaza hanya menambah sebiji gol dari kaki Dimas Aditya P 48’. Dia juga kapten tim bernomor punggung 74.

Pada pertandingan ini, sejak subuh hingga siang diguyur hujan kondisi cuaca mendung. Sehingga lapangan terutama di tengah tergenang air. Penyebabnya agak cekung, jadinya air tidak mengalir ke selokan di samping lapangan.

Dengan kondisi tersebut, hampir semua tim memainkan pola serangan dari sisi lapangan. Hanya sesekali lewat tengah. (red)

Susunan pemain:

Pusura
Line-up: 46-M Reyhan Aditya, 47-M Fadhlur Rohman, 53-Geovanno Jovan NA, 56-M Davin Agustian, 58-M Widi F Syifa (C), 63-M Rangga Lesmana (45/29’), 65-Wahyu Dwi Putra F, 69-M Rakha P (43/56’), 70-Fairuz El-Bahrie I (GK), 74-M Khevin A Putra, 76-Nayoko W Lukman
Subs: 43-Achmad Ardiansyah (69/56’), 45-Raya J Asa A (63/29’)
Ofisial: Zainal (Pelatih), Janu R (Manajer)

Elfaza
Line-up: 50-Athaillah Thariq S (GK/80/41’), 52-L Putra Maulana, 53-R Danu Wijaya, 56-M Randy A (65/55’), 66-Anandya Putra K (73/55’), 67-Ibrahim F Alco (41/41’), 72- Hakam Abdi, 74-Dimas Aditya P (C), 76-Gama Liel C Putra (46/61’), 78-Kafi E Hakim (45/36’), 79-B Natha Wijaya (71/41’)
Subs: 41-E Fadlias Putra (67/41’), 45-M Fakhrie RA (78/36’), 46-A Rizal Syaputra (76/61’), 65-M Ridwan (56/55’), 71-M Rafa Nara T (79/41’), 73-Faiz R Hakim (66/55’), 80-Raakan K Abdullah (GK/50/41’)
Ofisial: Budiono (Pelatih)

Kartu kuning: 71-M Rafa Nara T (Elfaza/52’)

Perangkat: Roni (Matchcomm), Mustofa, Kodim, Kafila, Harun (Wasit)

Cuaca: Berawan – Penonton: 20 orang

Hasil pertandingan:
Bintang Timur 1-5 (0-3) Untag Rosita
Indonesia Muda 4-1 (5-2) PSAL
HBS 1-2 (0-1) Pelindo
Pusura 1-4 (1-3) Elfaza
Anak Bangsa 0-4 (0-2) Maesa

Puslatda Jatim Prioritas Peraih Emas dan Perak PON 2024

Puslatda Jatim
PUSLATDA: Ketua KONI Jatim, M Nabil. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan memulai persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah proses perekrutan atlet dan pelatih untuk Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Jatim, yang resmi dimulai tengah atau akhir bulan Mei 2025 ini.

Dalam seleksi ini, KONI Jatim memberikan prioritas utama kepada atlet peraih medali emas dan perak pada PON XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara.

Kebijakan ini bertujuan mempertahankan prestasi sekaligus meningkatkan kualitas atlet yang berpotensi meraih emas di PON mendatang.

Ketua KONI Jatim, M. Nabil, menegaskan: “Kami memprioritaskan atlet yang memiliki potensi mempertahankan medali emas dan meningkatkan perak menjadi emas. Dengan pendekatan ini, pembinaan akan lebih efisien dan efektif.”

Data menunjukkan, sebanyak 226 atlet berhasil meraih emas dan perak di PON 2024.

Namun, tidak semua akan langsung bergabung dalam Puslatda karena harus memenuhi persyaratan khusus masing-masing cabang olahraga (cabor).

Contohnya, pada balap sepeda, berlaku batas usia maksimal 21 tahun. Artinya, beberapa atlet yang sebelumnya berprestasi di PON Aceh-Sumut mungkin sudah tidak memenuhi syarat untuk PON 2028.

“Untuk cabor dengan kriteria khusus seperti ini, seleksi akan di lakukan oleh pengurus cabang dengan pengawasan ketat dari KONI Jatim,” jelas Nabil.

Atlet yang memenuhi persyaratan awal wajib mengikuti tes fisik dalam waktu dekat. Tahap ini menjadi penentu kelayakan mereka untuk mengikuti program Puslatda.

Namun, tidak semua cabor akan langsung bergabung. Cabang permainan seperti sepak bola, basket, dan voli baru akan menjalani Puslatda mendekati PON karena masih terlibat dalam kompetisi.

Meski prioritas di berikan kepada peraih emas dan perak, atlet perunggu tetap memiliki kesempatan jika menunjukkan peningkatan performa.

“Perolehan perunggu tidak terlalu memengaruhi peringkat karena penilaian berdasarkan jumlah emas. Namun, jika atlet perunggu bisa meningkatkan catatan prestasinya, mereka tetap berpeluang masuk Puslatda,” tegas Nabil.

Ringkasan Kebijakan Puslatda Jatim 2025

  • Proses rekrutmen resmi dimulai Mei 2025.
  • Prioritas utama: atlet peraih emas & perak PON 2024.
  • Seleksi ketat berdasarkan usia dan ketentuan tiap cabor.
  • Tes fisik menjadi tahap wajib sebelum pembinaan.
  • Atlet perunggu masih bisa lolos jika ada peningkatan signifikan.

Dengan persiapan yang matang, Jawa Timur berkomitmen mempertahankan dominasinya di PON XXII 2028 nanti. (*)

Latihan Jumat Sore PSG Soccer School Pasca Libur Lebaran

Latihan Jumat Sore PSG
SORE: Anak-anak binaan SSB PSG Soccer School sesi latihan reguler pasca libur Lebaran, Jumat (2/5/2025) lalu. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Anak-anak siswa atlet sepakbola SSB PSG Soccer School mulai mengikuti sesi latihan perdana hari Jumat sore (2/5/2025) lalu di kampus Pelayaran Gununganyar, Surabaya.

Dan bersyukur sebab relatif lancar, sebab anak-anak PSG yang hadir latihan Jumat sore, lumayan banyak. Bisa main game seru.

“Alhamdulillah ternyata ada 19 anak, jadi bisa sesi game lumayan puas. Dan tadi terlihat porsi dasar passing diperbanyak. Harapan kemampuan dasar meningkat,” tutur Harun pengurus harian PSG.

Apalagi di kandang PSG sekitar tiga tahunan ini menggelar latihan. Kini juga menjadi venue kompetisi Liga Persebaya U-16. Sehingga tak terbendung lagi massa pegiat bola usia muda berbondong-bondong ke Gununganyar.

“Ini adalah nilai positif. Karena langsung maupun tidak langsung, anak didik PSG belajar dari kakak-kakak atau para pemain yang sudah berpengalaman. Bahkan juga dikasih kesempatan menjadi anak gawang. Maka banyak pelajaran dari pertandingan. Hasilnya latihan jadi mulai paham istilah dalam sepakbola, minimal,” terangnya.

Uniknya, meski belum dapat tugas anak gawang. Ternyata rekan-rekan siswa PSG yang lain tetap hadir, alasannya daripada di rumah. Kalau ke lapangan bisa nonton pertandingan. Dan banyak belajar.

Tentu saja antusias dan semangat seperti ini, menjadi motivasi tersendiri. Sehingga ke depannya makin bermanfaat adanya kegiatan kompetisi tersebut.

Dan kalau mengamati kompetisi Liga Persebaya, yang notabene untuk mendukung aset pemain pada EPA Liga 1 U-16, U-18 dan U-20. Terlihat kualitas anak-anak adalah dua tingkat di atas siswa SSB kira-kira seperti itu.

“Makanya, bagi anak-anak yang ke depannya juga fokus bola. Ya kami juga bekerja sama dengan homeschooling untuk support pendidikan siswa atlet,” ungkapnya.

Pasalnya, rerata untuk mendapatkan level klub amatir, setidaknya pemain latihan dalam sepekan mencapai lima kali, atau hari. “Tapi tidak harus semua terbebani. Yang jelas kami support, PSG, kalau ada pemain yang ingin fokus, insyaallah kami siap membantu keperluan,” tukasnya. (red)