
SURABAYA (SG) – Animo masyarakat terhadap mobil Cina relatif stabil di tengah turunnya angka penjualan sejumlah merek. Hal ini terungkap saat pameran otomotif, “East Surabaya Automotive Exhibition 2025”, di Galaxy Mall (GM).
Wahyu Nugroho, sales penjualan mobil Cina, brand GWM (Great Wall Motor), mengaku syukur alhamdulilah. Pasalnya, animo masyarakat masih antusias, ingin membeli produk mobil barunya.
“Penjualan bulan (Maret) ini sama, seperti Februari masih stabil. Terutama karena event KKB BCA, sukses mendongkrak lonjakan penjualan,” katanya, Minggu siang (2/3) di Atrium GM 3, Surabaya.
Wahyu mengungkapkan, pameran otomotif yang berlangsung pada 24 Februari – 2 Maret itu, dia menawarkan dua produk mobil andalan.
“Kami baru masuk Indonesia tahun 2023. Untuk assembling (merakit) Tank 300 di Thailand. Kalau Haval Jolion sudah di Indonesia,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Tank 300 termasuk middle-prem, dengan spesifikasi 4×4, mesin 2000 CC turbo, hybrid. Bakal menjadi penantang baru untuk mobil jip off-road. Meskipun juga nyaman di jalan aspal.
“Sasarannya, penghobi off-road dan mobil gede karakter jip. Harga OTR Rp852 juta, lengkap 20 fitur canggih setara jip diatas Rp1,5 miliar. Yang punya poros sumbu putar roda pendek. Sehingga saat off-road, pas belok bisa sat-set,” katanya.
Dalam kesempatan itu, selaku EO, Vitto Bimantara Owner 88 Organizer mengakui kalau saat ini penjualan otomotif hampir semua brand mengalami penurunan penjualan dua bulan terakhir ini.
Karenanya, ia menggelar pameran otomotif sekaligus kontes mobil modifikasi. “Kalau kontes mobil hanya sehari tanggal 2 Maret,” ungkapnya.
Peserta kontes adalah komunitas asal Malang, Bojonegoro, juga Surabaya. Penilaiannya ada 50 poin, dengan kategori tertinggi King Nomine sama The King.
“Total peserta 53, itu luar target. Karena car meet up (kontes) ini pertama kali buat 88. Sebab target awal cuma 40 peserta termasuk pameran. Tapi yang ikut ternyata 50-an lebih,” bebernya di Halaman Parkir GM 1.
Harapannya event tersebut, dapat mendongkrak angka penjualan khususnya peserta pameran.
“Trend (produksi) mobil saat ini kelas middle-up (menengah keatas). Persaingan pada fitur canggih terutama merek Cina menggoda juga dengan harga miring. Tetapi untuk main branded orang Surabaya masih kuat sekitar 60% brand lama,” tukas Vitto. (red)