Tag: Pameran

Civic Estilo

Civic Estilo 94 The King Kontes Mobil Modifikasi di Surabaya

Civic Estilo
THE KING: Civic Estilo asal Bojonegoro ini meraih juara modifikasi extreme kontes mobil di Surabaya, Minggu (2/3/2025). (Foto: Redaksi)

SURABAYA (SG) – Civic Estilo SR3 keluaran 1994 meraih ‘The King’ saat menjuarai kontes mobil modifikasi event pameran otomotif, “East Surabaya Automotive Exhibition 2025”, Minggu (2/3) di Surabaya. Sedikitnya ada 53 peserta kontes dari sejumlah komunitas asal Surabaya, Malang dan Bojonegoro.

Sejak awal, Marcelino Ardian, pemilik Civic Estilo itu, yakin bakal memenangkan kontes. Karena pria asal Bojonegoro itu, bersama koleksinya telah meraih banyak trofi sebelumnya.

Marcel membeberkan, kalau Civic Estilo miliknya itu punya kelebihan full body kit, custom, mesin sudah swap. terutama point terbesar di interior dibikin extreme. “Jadi full audio, jok pakai akrilik. Sama full motorace yang belakang,” bebernya.

Ia sengaja memodifikasi mobilnya, karena pengin lebih tampil beda. “Konsep Estilo saat ini umumnya lebih ke racing. Tapi saya mempertahankan konsep di era 2000-an. Saya bikin beda dengan extreme,” ujarnya.

Panitia juri akhirnya memiliki penilaian yang sama. “Dapat The King, juara kontes. Karena punya penilaian modifikasi terbaik,” katanya.

Seperti optimisme-nya di awal, kalau mobilnya bakal menjuarai kategori modifikasi extreme.

“Mobil ini sebenarnya sudah jadi tahun 2000-an dengan dengan konsep seperti ini. Tapi 2021 sampai sekarang saya rebuild ulang. Jadi sudah ikut beberapa kali meraih King di Surabaya dan Jawa Timur. Terakhir kemarin ikut di Jakarta,” paparnya.

Tak lupa, Ia juga membagikan tips modifikasi, Marcel menyarankan, agar menyesuaikan passion, hobi masing-masing.

“Boleh ikut selera orang, tapi jangan copy paste. Sebagai modifikator juga harus bisa tampil beda, punya taste modifikasi sendiri,” pesannya.

Ia menambahkan, bahwa trending modifikasi saat ini diesel, tapi sebetulnya bergantung selera juga.

“Ya embrace (merangkul) saja, sesama penyuka otomotif. Kalau mobil saya ini khusus kontes. Tapi masih jalan normal, keluar sekitar rumah untuk manasi, biar tidak mangkrak di garasi. Kadang pakai nongkrong dan ngonten,” imbuhnya.

Owner 88 Organizer selaku EO, Vitto Bimantara menjelaskan, poin penilaian kontes mulai kelayakan, modifikasi, dan tingkat elegan. Kemudian apakah masih bisa dikendarai, kalau untuk drag (racing) itu sejauh mana. Terus yang mobil retro (tahun lama) tingkat originalnya (keaslian) bagaimana.

“Sekalian untuk mengisi ngabuburit (Ramadan). Kebetulan, awal tahun ini belum ada acara seperti ini. Jadi tujuannya kita gabungkan (kontes) dengan pameran juga untuk mendongkrak trafik pengunjung,” jelasnya.

Soal antusias pengunjung, menurutnya lumayan, apalagi dari komunitas. Karena kontes sudah siaran sejak H-7 melalui media sosial. “Pemeran mulai 24 Februari sampai hari ini, 2 Maret. Kalau kontes hari ini saja,” katanya.

Vitto mengakui, kalau kondisi penjualan mobil kurun dua bulan ini menurun. Tapi peserta tetap antusias melakukan aktivitas rutin seperti pameran. “Semua brand tetap berupaya bagaimana situasi penjualan kembali normal,” tuturnya.

Sementara saat ini, trend-nya menyasar kelas middle-up (menengah keatas), kayak Porsche, Mini, Subaru, juga GWM produk baru asal Cina, yang lagi eksis mengikuti pameran. “Selain itu ada Citroen. Serta beberapa brand yang biasa ikut ada Honda, juga Wuling,” timpalnya.

Harapannya, pameran ini dapat mendongkrak penjualan semua brand yang sedang lesu. “Persaingan tiap merek lebih ke teknologi (fitur). Terutama dari produk Cina, harganya juga miring,” tuturnya.

Tapi, aku Vitto, kalau di Surabaya untuk main branded memang masih kuat dan unggul. Meskipun produk-produk Cina gencar menggoda dengan teknologi dan harga miring.

“Namun, main branded orang Surabaya masih kuat, sekitar 60 persen,” tukasnya.

Hal itu, dibenarkan Wahyu Nugroho, sales brand GWM asal Cina. “Alhamdulilah animo masyarakat masih antusias, ingin membeli produk mobil baru kami. Penjualan bulan (Maret) ini sama, seperti Februari masih stabil. Terutama karena event KKB BCA, sukses mendongkrak lonjakan penjualan,” tuturnya.

Wahyu mengungkapkan, pada pameran otomotif yang berlangsung 24 Februari – 2 Maret itu, dia menawarkan dua produk mobil andalan.

“Kami baru masuk Indonesia tahun 2023. Untuk assembling (merakit) Tank 300 di Thailand. Kalau Haval Jolion sudah di Indonesia,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Tank 300 termasuk middle-prem, dengan spesifikasi 4×4, mesin 2000 CC turbo, hybrid. Bakal menjadi penantang baru untuk mobil jip off-road. Meskipun juga nyaman di jalan aspal.

“Sasarannya, penghobi off-road dan mobil gede karakter jip. Harga OTR Rp852 juta, lengkap 20 fitur canggih setara jip diatas Rp1,5 miliar. Yang punya poros sumbu putar roda pendek. Sehingga saat off-road, pas belok bisa sat-set,” urainya. (red)

Mobil Cina

Penjualan Mobil Cina di Surabaya Relatif Stabil

Penjualan Mobil Cina
MOBIL CINA: Tank 300 (atas) mewarnai pameran otomotif di Galaxy Mall, Minggu (2/3) untuk meningkatkan penjualan. (Foto: Redaksi)

SURABAYA (SG) – Animo masyarakat terhadap mobil Cina relatif stabil di tengah turunnya angka penjualan sejumlah merek. Hal ini terungkap saat pameran otomotif, “East Surabaya Automotive Exhibition 2025”, di Galaxy Mall (GM).

Wahyu Nugroho, sales penjualan mobil Cina, brand GWM (Great Wall Motor), mengaku syukur alhamdulilah. Pasalnya, animo masyarakat masih antusias, ingin membeli produk mobil barunya.

“Penjualan bulan (Maret) ini sama, seperti Februari masih stabil. Terutama karena event KKB BCA, sukses mendongkrak lonjakan penjualan,” katanya, Minggu siang (2/3) di Atrium GM 3, Surabaya.

Wahyu mengungkapkan, pameran otomotif yang berlangsung pada 24 Februari – 2 Maret itu, dia menawarkan dua produk mobil andalan.

“Kami baru masuk Indonesia tahun 2023. Untuk assembling (merakit) Tank 300 di Thailand. Kalau Haval Jolion sudah di Indonesia,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Tank 300 termasuk middle-prem, dengan spesifikasi 4×4, mesin 2000 CC turbo, hybrid. Bakal menjadi penantang baru untuk mobil jip off-road. Meskipun juga nyaman di jalan aspal.

“Sasarannya, penghobi off-road dan mobil gede karakter jip. Harga OTR Rp852 juta, lengkap 20 fitur canggih setara jip diatas Rp1,5 miliar. Yang punya poros sumbu putar roda pendek. Sehingga saat off-road, pas belok bisa sat-set,” katanya.

Dalam kesempatan itu, selaku EO, Vitto Bimantara Owner 88 Organizer mengakui kalau saat ini penjualan otomotif hampir semua brand mengalami penurunan penjualan dua bulan terakhir ini.

Karenanya, ia menggelar pameran otomotif sekaligus kontes mobil modifikasi. “Kalau kontes mobil hanya sehari tanggal 2 Maret,” ungkapnya.

Peserta kontes adalah komunitas asal Malang, Bojonegoro, juga Surabaya. Penilaiannya ada 50 poin, dengan kategori tertinggi King Nomine sama The King.

“Total peserta 53, itu luar target. Karena car meet up (kontes) ini pertama kali buat 88. Sebab target awal cuma 40 peserta termasuk pameran. Tapi yang ikut ternyata 50-an lebih,” bebernya di Halaman Parkir GM 1.

Harapannya event tersebut, dapat mendongkrak angka penjualan khususnya peserta pameran.

“Trend (produksi) mobil saat ini kelas middle-up (menengah keatas). Persaingan pada fitur canggih terutama merek Cina menggoda juga dengan harga miring. Tetapi untuk main branded orang Surabaya masih kuat sekitar 60% brand lama,” tukas Vitto. (red)

Pameran Otomotif

Pameran Otomotif dan Kontes Mobil Modifikasi 88 Organizer

Pameran Otomotif
OTOMOTIF: Pameran dan kontes mobil 88 Organizer, Minggu (2/3/2025) di Galaxy Mall, Surabaya. (Foto: Redaksi)

SURABAYA (SG) – Di tengah lesunya penjualan roda empat, 88 Organizer kembali menggelar pameran otomotif dan kontes mobil modifikasi di Surabaya. Pameran bertajuk “East Surabaya Automotive Exhibition 2025” ini berlangsung di Atrium Galaxy Mall 3 pada 24 Februari – 2 Maret. Sedangkan kontes hanya sehari, Minggu (2/3) kemarin di Halaman Galaxy Mall 1.

Vitto Bimantara Owner 88 mengungkapkan, bahwa peserta pameran otomotif terutama kontes beberapa komunitas asal Malang, Bojonegoro, juga Surabaya. Untuk penilaian ada 50 poin, dengan kategori tertinggi King Nomine sama The King.

“Total peserta 53, itu luar target. Karena car meet up (kontes) ini pertama kali buat 88. Sebab target awal cuma 40 peserta termasuk pameran. Tapi yang ikut ternyata 50-an lebih,” ungkapnya, Minggu (2/3) di sela penjurian kontes.

Ia menjelaskan, penilaian kontes secara umum mulai kelayakan, modifikasi, dan tingkat elegan. Kemudian apakah masih bisa dikendarai, kalau untuk drag (racing) itu sejauh mana. Terus yang mobil retro (tahun lama) tingkat originalnya (keaslian) bagaimana.

“Sekalian untuk mengisi ngabuburit (Ramadan). Kebetulan, awal tahun ini belum ada acara seperti ini. Jadi tujuannya kita gabungkan (kontes) dengan pameran juga untuk mendongkrak trafik pengunjung,” jelasnya.

Soal antusias pengunjung, menurutnya lumayan, apalagi dari komunitas. Karena kontes sudah siaran sejak H-7 melalui media sosial. “Pemeran mulai 24 Februari sampai hari ini, 2 Maret. Kalau kontes hari ini saja,” katanya.

Vitto mengakui, kalau kondisi penjualan mobil kurun dua bulan ini menurun. Tapi peserta tetap antusias melakukan aktivitas rutin seperti pameran. “Semua brand tetap berupaya bagaimana situasi penjualan kembali normal,” tuturnya.

Sementara saat ini, trend-nya menyasar kelas middle-up (menengah keatas), kayak Porsche, Mini, Subaru, juga GWM produk baru asal Cina, yang lagi eksis mengikuti pameran. “Selain itu ada Citroen. Serta beberapa brand yang biasa ikut ada Honda, juga Wuling,” timpalnya.

Harapannya, pameran ini dapat mendongkrak penjualan semua brand yang sedang lesu. “Persaingan tiap merek lebih ke teknologi (fitur). Terutama dari produk Cina, harganya juga miring,” tuturnya.

Tapi, aku Vitto, kalau di Surabaya untuk main branded memang masih kuat dan unggul. Meskipun produk-produk Cina gencar menggoda dengan teknologi dan harga miring. “Namun, main branded orang Surabaya masih kuat, sekitar 60 persen,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Marcelino Ardian, peserta kontes asal Bojonegoro membeberkan koleksinya yang sedang tampil. “Civic Estilo SR3 1994, kelebihan full body kit, custom, mesin sudah swap. terutama point terbesar di interior dibikin extreme, jadi full audio, jok pakai akrilik. Sama full motorace yang belakang,” bebernya.

Ia sengaja memodifikasi mobilnya, karena pengin lebih tampil beda. “Konsep Estilo saat ini umumnya lebih ke racing. Tapi saya mempertahankan konsep di era 2000-an. Saya bikin beda dengan extreme,” ujarnya.

Marcel optimis, kalau mobilnya bakal menjuarai kategori modifikasi extreme. “Mobil ini sebenarnya sudah jadi tahun 2000-an dengan dengan konsep seperti ini. Tapi 2021 sampai sekarang saya rebuild ulang. Jadi sudah ikut beberapa kali meraih King di Surabaya dan Jawa Timur. Terakhir kemarin ikut di Jakarta,” paparnya.

Tak lupa, ia juga membagi tips modifikasi, agar menyesuaikan passion, hobi masing-masing. “Boleh ikut selera orang, tapi jangan copy paste. Sebagai modifikator juga harus bisa tampil beda, punya taste modifikasi sendiri,” pesannya.

Ia menambahkan, bahwa trending modifikasi saat ini diesel, tapi sebetulnya bergantung selera juga. “Ya embrace (merangkul) saja, sesama penyuka otomotif. Kalau mobil saya ini khusus kontes. Tapi masih jalan normal, keluar sekitar rumah untuk manasi, biar tidak mangkrak di garasi. Kadang pakai nongkrong dan ngonten,” imbuhnya.

Terpisah, Wahyu, sales merek Great Wall Motor (GWM) asal Cina. Kali ini memamerkan produk Tank 300 dan Haval Jolion. “Kami baru masuk Indonesia pada 2023. Tapi assembling (merakit) di Thailand,” terangnya. 

Untuk GWM Tank 300 termasuk middle-prem, 4×4, mesin 2000 CC turbo, hybrid. Menjadi penantang baru untuk mobil jip, yang umum pakai off-road. Kendati demikian, Tank 300 juga nyaman di jalanan aspal.

“Target pasar penghobi off-road dan mobil gede karakter jip. Harga OTR Rp852 juta. Keunggulannya memiliki 20 fitur canggih, bahkan lengkap seperti fitur jip dengan harga di atas Rp1,5 miliar. Di mana punya poros sumbu putar roda yang pendek saat off-road. Sehingga saat belok bisa sat-set,” pungkasnya. (adv)

MATTA Travel Exchange 2025 Tawarkan Paket Wisata Malaysia

MATTA Travel Exchange
Sejumlah agen perjalanan wisata ikut pameran MATTA Travel Exchange di Surabaya, Senin (6/1/2025). (PG/HARUN)

SURABAYA, PSGunika.Net – Asosiasi agen wisata MATTA Cabang Selangor bersama Tourism Malaysia kembali menggelar ajang tahunan Roadshow MATTA Travel Exchange (MTEX) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/1/2025).

Sejumlah produk paket wisata unggulan Malaysia tersaji pada MATTA Travel Exchange selama roadshow 5 hari di Surabaya dan Makassar pada 5-9 Januari 2025.

Hadir dalam roadshow MTEX, yakni (Duta) Pariwisata Malaysia di Jakarta, Hairi Mohd Yakzan, Ketua Cabang MATTA Selangor, Vijaya Kumar A/L M Krishnan. Serta pimpinan asosiasi perjalanan Indonesia di Surabaya.

Di antaranya, perwakilan Asita DPD Jatim, Monas Miss Betty, perwakilan ASPPI, Riyadi. Kemudian, perwakilan ASTINDO, Anggi atau Ifan. Lalu, mewakili ASITRA, Rati Ramadhani.

Diketahui, MTEX berfungsi sebagai platform unik bagi operator taman hiburan anggota MATTA, pemilik produk pariwisata, juga pelaku bisnis perhotelan yang berspesialisasi dalam perjalanan masuk Malaysia dari Indonesia.

MTEX menghubungkan 25 penjual Malaysia termasuk LEGOLAND Medical Center selain agen perjalanan, operator tur, juga pelaku bisnis perhotelan lainnya. Tujuannya untuk menyediakan platform yang solid bagi penjual Malaysia untuk bertemu dengan pembeli terdaftar dari Indonesia. Sehingga peristiwa ini lebih dari sekedar transaksi.

Pada sesi tanya jawab dengan awak media terungkap, bahwa peserta (pameran) tidak hanya Surabaya (agen wisata), tapi ada Gresik, Jember, Malang, Bojonegoro. Sehingga asosiasi sudah memberikan informasi kepada semua member untuk memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya untuk bisa melakukan transaksi atau product knowledge.

Sementara memilih Surabaya menjadi tempat MATTA Travel Exchange, karena kota terbesar kedua di Indonesia. Selain itu juga kunjungan wisatawan dari Indonesia termasuk Surabaya paling banyak.

Kegiatan juga menawarkan promo wisata Visit Selangor dengan harga menarik. Serta memperkenalkan sejumlah destinasi baru.Terkait adanya agen ilegal, bahwa event pameran ini, sekaligus sebagai upaya untuk menekan praktek travel agensi tanpa izin beroperasi itu. Yang mana sangat merugikan agen resmi dan wisatawan dari Indonesia sendiri.

Hal itu terjadi sebab majunya teknologi dan media sosial di era digitalisasi global. Bahwa tidak bisa dipungkiri adanya individual traveler, maupun traveler yang membeli paket dari agen-agen wisata resmi.

Dari pameran ini masyarakat tahu travel agen anggota asosiasi ini sudah diakui pemerintah. Karena mengantongi perizinan lengkap. Nah legalitas ini tidak dapat dibandingkan dengan mereka yang ilegal, tak berizin.

Pasalnya, individual travelling dalam pelayanan sangat berbeda dengan agen anggota asosiasi ini. Karena travel agen selalu memberikan pelayanan terbaik sesuai penawaran paket.

Di MTEX ini mengundang travel agen dari Indonesia dan Malaysia yang memiliki perizinan. Mengajak kerja sama agen-agen wisata yang sudah mempunyai legal standing perizinan untuk melakukan kegiatan bisnis travel agent.

Untuk regulasi terhadap praktek nakal agen wisata memang belum optimal. Tetapi melalui kerja sama asosiasi ini, harapannya secara intensif dapat mengimbau kepada anggota, bahwa ini loh agen-agen wisata yang akan menjual paket perjalanan di Indonesia.

Kendati demikian, sikap asosiasi terhadap agen nakal. Yakni menggalakkan ke agensi dan masyarakat bahaya melakukan perjalanan melalui agen ilegal.

Karena itu, dapat mengakses semua informasi terkait agen-agen anggota asosiasi ini di web resmi. Soal praktek nakal agen tak berizin seperti halnya Indonesia, di Malaysia juga ada. Ini sangat merugikan.

Dalam menekan praktek ilegal agensi tak berizin, Malaysia juga menghadapi persoalan yang sama di Indonesia. Khususnya dari kekuatan menerapkannya.

Karena itu, wisatawan agar tidak tertipu agen nakal. Maka bisa membuka dan melihat website resmi MATTA. Bisa terlihat agen-agen wisata resmi. Sedangkan dari sisi pemerintah kalau ketahuan. Maka agen nakal akan masuk daftar hitam, kena blacklist.

Upaya lainnya, asosiasi juga meminta bantuan kementerian terkait dan kepolisian untuk melakukan sweeping di bandara. Untuk memeriksa kelengkapan izin kelompok wisata yang tiba di Malaysia. Namun pada prakteknya tidak semudah itu. Karena menghadapi persoalan yang sama di Indonesia.

Kembali ke point event MTEX, di sini salah satunya menawarkan produk unggulan Visit Selangor, juga paket spesial Ramadan di Malaysia. Tentunya dengan pelayanan yang lebih baik dari tahun lalu. Selain itu juga ada destinasi wisata yang baru.

Sebagai informasi juga, bahwa orang Indonesia datang ke Malaysia terutama orang Surabaya untuk belanja barang-barang branded. Soal harga memang lagi naik, tetapi akan membuat kemasan semenarik mungkin paket-paket tersebut. Apalagi Indonesia tetangga terdekat Negeri Jiran.

Terpisah, menanggapi agensi tak berizin, Junaidi dari DPD Asita Jatim. Bahwa yang nakal itu yang tidak punya legalitas. Yang mengaku-ngaku punya izin. Dan ini sebenarnya orang kita sendiri.

“Pernah ada temuan, ada rombongan wisata tiba di Malaysia tapi tidak ada bus yang menjemput. Karena pihak agennya melarikan diri. Sehingga agen-agen di Malaysia tidak ada yang menjemput,” ungkapnya.

Terus, Bang Jun, biasa disapa, korban menuduh asosiasi ini, ternyata setelah melacak terungkap berdiri sendiri. Kantornya ternyata kost-kostan tapi membawa banyak tamu.

“Untuk mencegah maka carilah yang legalitas, cirinya punya pajak. Bisa dicek NIB-nya, pajak-nya. Kemudian menghidupkan kembali polisi wisata. Fungsinya untuk menertibkan agen-agen nakal melalui sweeping di bandara,” tuturnya.

Tetapi polisi wisata saat ini lama vakum, padahal ada. Pencegahan mulai dari Indonesia. Upaya ini bisa dihidupkan lagi melalui kerja sama biro perjalanan dengan pihak kepolisian.

“Upaya kesana ada, tetapi belum tahu persis bagaimana dan kapan terwujud. Sebab butuh komunikasi intensif dengan kepolisian. Yaitu, agen melalui asosiasi, jadi asosiasi yang akan komunikasi. Seperti di Yogyakarta itu ada polisi pariwisata. Kalau bisa secepatnya terwujud,” pungkasnya. (Harun)