Kategori: PENDIDIKAN

Seputar informasi pendidikan formal dan non formal mulai PAUD, KB-TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.

SSB PSG Gununganyar Sinergi Lembaga Sekolah Homeschooling

SSB PSG Gununganyar
SEKOLAH PRESTASI: Pimpinan lembaga homeschooling DK Prima, Rini Riandani menyerahkan point kerja sama kepada Ketua Harian SSB PSG Gununganyar di Penjaringansari, Surabaya, Kamis malam (17/4/2025) lalu. (Foto: IST)

SURABAYA (SG) – Sekolah Sepak Bola (SSB) PSG Gununganyar menerima point kerja sama dari lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Homeschooling DK Prima di Surabaya. Nantinya lembaga ini yang akan membantu proses kegiatan akademik khususnya bagi siswa atlet yang menunjukkan minat bakat, sehingga harus meninggalkan sekolah formal di tingkat SD, SMP dan SMA.

Sriyono pengurus harian mengatakan, kalau kegiatan homeschooling sudah berjalan satu tahun pelajaran. Basik awal atlet badminton dari klub legenda Indonesia, Sony Dwi Kuncoro.

“Akademik bagian homeschooling sementara basik olahraganya di badminton,” ucapnya Kamis malam (17/4/2025) lalu.

Terkait perizinan lembaga, dia mengungkapkan, kalau lengkap memiliki izin PKBM dari dinas terkait. Sehingga nantinya siswa juga dapat diterima antar jenjang sekolah lain maupun melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Pola pembelajaran ada tatap muka setiap hari dengan lima mata pelajaran. Sedangkan pelajaran lain sistemnya mandiri, materi berupa power point dengan mengerjakan tugas secara mandiri,” terangnya.

Kemudian, tidak hanya cabor badminton atau bulutangkis, terutama cabor sepak bola yang biasanya atlet berada jauh di luar kota, bahkan luar negeri. Kondisi ini juga dapat terlayani dengan pola pembelajaran daring atau online.

“Pada prinsipnya proses pembelajaran homeschooling ini menyesuaikan kebutuhan. Dalam hal ini melayani tatap muka bisa. Juga bisa pakai sistem zoom atau google meeting bagi siswa yang berada jauh. Tetapi yang penting itu anak-anak jangan sampai kosong akademiknya. Karena dengan akademik yang bagus itu dapat menunjang skill olahraganya, baik di sepak bola maupun badminton. Sebab daya kritis mereka juga akan meningkat,” jelas Sriyono.

Selanjutnya, secara khusus homeschooling tidak hanya untuk siswa prestasi olahraga. Namun, juga anak-anak bidang lain, seperti musik. Hanya saja, dinas pendidikan secara khusus memberikan label PKBM olahraga. Karena berangkat dari badminton.

Hal itu, kebetulan sekali di Surabaya belum ada homeschooling khusus olahraga terutama badminton. Karena kebanyakan PKBM lainnya belum ada ciri khas khusus.

“Kebetulan pimpinan kita juga punya pengalamanolahraga capeknya luar biasa, saat beriringan sekolah. Sehingga berbekal itu, kita menjadi tahu cara melayani atlet seperti apa, supaya pelajaran juga masuk,” timpalnya.

Dalam kesempatan itu, selaku Kepala Homeschooling Rini Riandani turut membeberkan keunggulan lembaganya, selain khusus olahraga. Yakni, bisa mengasah kecerdasan anak, sehingga menopang kegiatan olahraga.

“Kami juga bekerja sama dengan kampus berupa uji psikologi di Unair untuk mengetahui karakter anak. Sehingga sejak dini tahu pola pendidikan yang akan diberikan kepada anak siswa,” ungkapnya.

Sementara untuk tenaga terdapat 12 pengajar. Serta ada tambahan mahasiswa magang dari Unesa, dalam rangka praktek perkuliahan.

Masih di tempat yang sama di komplek perumahan Penjaringansari, lokasi homeschooling. Ketua Harian SSB PSG Gununganyar, Harun Effendy menyambut baik platform kerja sama dari DK Prima tersebut.

“Kebetulan PSG memang masih rata-rata level SSB. Sehingga kebanyakan masih lebih fokus ke sekolah formal. Tetapi sebelumnya juga ada anak-anak yang sempat tidak sekolah. Misalnya selepas mondok. Tentu kerja sama ini sangat membantu memberikan solusi terutama bagi atlet berprestasi, tidak hanya sepak bola,” urainya.

Tetapi setidaknya, PSG dengan kerja sama ini, juga lebih siap kalau ke depannya menerima siswa dari luar kota. Maupun kerja sama dengan cabor lain, SSB maupun klub apapun terkait homeschooling.

“Moment ini penting, karena menjawab kesulitan anak-anak yang terkendala prestasi non akademik. Sebab umumnya saat ini mereka bersekolah di swasta yang izin keluar masuknya mudah. Padahal kalau mau merenung, atlet lebih tepat sekolah jarak jauh begini, sehingga tidak tertinggal pelajaran. Juga tetap berprestasi olahraga,” tandasnya. (red)

SPMB di Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama

SPMB di Surabaya
SPMB: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pose bareng siswa-siswi sekolah SD dan SMP di Surabaya. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Pemerintah Kota (Pemkot) menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan sekolah-sekolah lama yang sudah berdiri dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang. 

Pesan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Serta perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), seusai kegiatan Halal Bihalal, di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/4/2025).

“Saya sampaikan ke Dinas Pendidikan dan perwakilan guru MKKS dan K3S. Saya tidak akan membantu sekolah yang baru, tapi yang lama,” tegas Wali Kota Eri.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri menyoroti permasalahan kurangnya murid di beberapa sekolah. Ini yang di sebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap jarak antar sekolah. 

“Kenapa murid sekolah itu kurang? Karena tidak terkontrol jaraknya antara satu dan lainnya. Memang ada satu wilayah jumlahnya banyak, dan lain-lain. Karena tidak semua izin sekolah di keluarkan oleh Pemkot Surabaya, tapi ada Kementerian Agama atau tempat lainnya,” jelasnya.

Sebagai solusi, Wali Kota Eri menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk duduk bersama dan mengevaluasi pendirian sekolah baru. 

“Karena itu, saya bilang Dinas Pendidikan dudukan bersama. Kalau ada sekolah baru, jangan mengharapkan bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA), karena nanti sekolah lama bisa habis muridnya pindah ke sekolah baru,” terangnya. 

Ia juga menyoroti pelaksanaan penambahan kelas di sekolah yang justru mengambil murid dari sekolah lain. “Kedua, saya tidak ingin sekolah berdiri kalau sekolah sudah banyak. Ada juga yang sekolah menambah kelas, tapi muridnya ambil dari sekolah sebelah, tidak kami bantu lagi,” imbuhnya.

Strategi ini dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam mendukung pemerataan pendidikan dan keberlangsungan sekolah-sekolah lama yang telah berdiri di tengah dinamika pertumbuhan sekolah baru. Langkah ini di harapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat dan kondusif di Kota Surabaya.

Wali Kota Eri memberikan contoh mengenai situasi sekolah swasta yang berbeda dalam kaitannya dengan BOPDA. Ia menyebutkan bahwa ada sekolah swasta yang memang tidak menerima BOPDA. Di sisi lain, ada pula sekolah swasta yang baru berdiri dan mengalami kesulitan finansial, sehingga mengajukan permintaan bantuan kepada Pemkot Surabaya.

Menanggapi permintaan bantuan dari sekolah swasta yang tidak mampu ini, Wali Kota Eri menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dan mengatur mekanisme pemberian bantuan tersebut lebih lanjut.

“Kalau ada (sekolah) yang tidak mampu, mereka minta di pegang Pemkot Surabaya. Jadi untuk itu, kami akan mengaturnya lagi,” ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri berharap dalam momen Lebaran ini dapat menjadi penguat tali silaturahmi dan menghilangkan persaingan yang tidak sehat antar sekolah.

“Sehingga momen Lebaran saling menguatkan dan tali silaturahmi, dan tidak ada persaingan untuk mewujudkan anak-anak memiliki kepribadian kuat,” pungkasnya. (*)

Futsal SD

Futsal SD Main Sepuasnya Rayakan Ultah Bareng Besti

Futsal SD
RAYAIN ULTAH: Siswa SD Kristen Petra 5 Klampis latihan di bawah pengawasan pelatih ekstra futsal PSG di Gununganyar, Senin (3/3/2025) siang. (Foto: Cinta)

SURABAYA (SG) – Sekumpulan siswa SD Kristen Petra 5 Klampis punya cara unik merayakan ultah temannya, Ararya Wistara (10). Yakni dengan bermain futsal sepuasnya, Senin (3/3/2025) siang di Gununganyar, Surabaya.

Hadir dalam pertandingan futsal itu genap 10 anak siswa SD swasta tersebut. Mereka begitu antusias mengikuti sesi materi dari pelatih tamu dari SSB PSG ekstra futsal.

Salah satu poin utama, kesepuluh anak siswa itu hadir lebih awal dari ketentuan jam 14.00 WIB. Namun tidak ada perlengkapan termasuk bola yang dibawa untuk lapangan rumput. Tetapi untungnya latihan futsal di lapangan tempat PSG bermarkas, Poltekpel. Sehingga dapat meminjam bola, cone dan rompi.

Barangkali rata-rata belum mengikuti SSB atau sekolah futsal. Selanjutnya di antara mereka kebanyakan tidak sabar melahap materi dasar. Mulai peregangan, senam hingga latihan kontrol juga operan termasuk dribel.

“Untuk pemanasan tadi, saya kasih materi peregangan sampai senam. Dan terakhir speed. Tapi rupanya mereka kebiasaan game. Jadinya materi dasar kita singkat, sekedar wawasan,” tutur coach yang memimpin.

Begitu sampai sesi game, mereka sangat antusias. Pelatih tak henti-hentinya mengatur cara bermain kolektif saat game itu. Sementara yang ultah, Arya memakai rompi merah.

Awalnya, tim Arya harus kebobolan dahulu. Tetapi mampu membalikkan keadaan menjadi skor akhir 3-5 dengan bermain 3×10 menit. Berikutnya latihan adu penalti, serta penutup cooling down atau pendinginan.

Di sela latihan, tampak para orang tua menyaksikan latihan game dari tribun dan sisi lapangan. Tak dapat memungkiri senyum bahagia terpancar.

Usai latihan, orang tua Arya tampak puas. Sebab acara ada yang mengarahkan. “Sehingga bukan sekedar bermain saja. Ya barangkali nantinya ada yang pengin ikut sekolah bola di PSG ini,” tuturnya.

Sebab Arya juga berencana ikut latihan SSB PSG. “Tapi minat bakat anak saya di futsal. Rencananya saya ajak nonton pas latihan bola. Tapi kalau futsal suka anaknya,” katanya.

Di bagian lain, SSB PSG sejak 15 Februari lalu telah meresmikan ekstra futsal. Sehingga nantinya akan menjadi tantangan, terutama untuk tim senior tergabung dalam Unika Futsal mulai aktif bakal mengikuti kompetisi.

“Intinya kita sudah siap menggelar sekolah futsal,” ujar Harun pengurus harian.

Di kesempatan itu, Arya sendiri yang kelahiran 2 Maret di Surabaya, genap berusia 10 tahun. Harapannya semoga makin sehat bahagia dan pintar di sekolah.

“Iya mereka sahabatan besti kalau ada yang ultah. Ya main futsal. Kali ini kebetulan Arya. Makanya sewa di sini,” sambung orang tuanya. (red)

Turnamen Futsal Tens Cup 2k24 SMA Negeri 10 Surabaya

Turnamen Futsal Tens Cup
SMAN 10: Pertandingan futsal turnamen Tens Cup 2k24, Sabtu sore (19/10/2024) di GOR Pertamina ITS, Surabaya. (Dok. YULINA)

SURABAYA, PSGunika.net – SMA Negeri 10 menggelar turnamen futsal Tens Cup 2k24, Sabtu lalu (19/10/2024) di GOR Pertamina ITS, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Wakil Kepala SMAN 10 Bidang Kesiswaan Vivit Puspitasari secara resmi membuka jalannya pertandingan turnamen futsal Tens Cup 2k24.

Dalam sambutannya, Vivit menuturkan, bahwa gelaran kejuaraan ini untuk mempererat tali silaturahmi antar siswa SMA sederajat di Kota Surabaya dan sekitarnya.

“Harapan kami, mewakili Kepala SMA Negeri 10 Surabaya, agar turnamen ini dapat semakin memperkuat silaturahmi anak-anak SMA dan sederajat se Kota Surabaya,” tuturnya saat membuka event futsal ini, Sabtu paginya.

Sementara itu, menurut keterangan salah seorang guru pendamping, bahwa turnamen akan berlangsung selama 4 hari.

“Acara ini selama 4 hari. Untuk futsal dua hari Sabtu dan Minggu kemarin saja. Dan berakhir minggu depan di hari Minggu (27/10) untuk event lain. Mainnya tiap hari Sabtu dan Minggu mulai pagi hingga sore,” terang sumber melalui Pesan WA, Senin (21/10) pagi ke media ini.

Lebih lanjut, ia menambahkan, kalau peserta yakni sekolah-sekolah SMA yang hampir se Surabaya. Namun, ia mengaku tidak tahu-menahu wasit futsal yang memimpin jalannya pertandingan.

“Kalau wasit itu ranah panitia ya. Saya tidak tahu apakah resmi dari asosiasi futsal. Sebab di sini, saya hanya pendamping tim kesehatan,” ungkapnya. (red)

Turnamen Futsal SD dan Putri SMP Segera Hadir di Surabaya

Turnamen Futsal SD
TURNAMEN FUTSAL SD: Ilustrasi kantor brand sepatu yang sedang naik daun di Surabaya. (Foto: PSG/Redaksi)

PSGunika.Net – Pabrik merek sepatu olahraga dan lifestyle asal Surabaya bakal menggelar turnamen futsal U-11 antar SD, dan ekshibisi putri tingkat SD/SMP. Rencana, panpel memakai kandang SSB PSG Unika di Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.

Rapat koordinasi persiapan event turnamen futsal antar SD dan putri SMP perdana itu berlangsung di rumah makan di Sukomanunggal, Rabu (16/10/2024) siang.

Menurut hasil diskusi, paling cepat pelaksanaan November atau awal Desember ini. Atau paling lambat pasca perayaan tahun baru. Namun setidaknya ada game pemanasan di akhir tahun ini, beberapa peserta saja.

“Ini event pertama, juga untuk memperkenalkan produk unggulan sepatu di KU-11 tahun. Karena usia 12 tahun ke atas, masuk kategori dewasa,” terang Harun pembina SSB PSG, menirukan hasil rapat.

Karenanya, meskipun belum resmi dibuka pendaftaran. Tetapi calon peserta sudah bisa masuk daftar tunggu. “Harapannya, sukses acara, juga pengenalan produk. Serta banyak peserta dan meriah adanya lomba suporter,” timpalnya.

Selain itu, guna mendukung kredibilitas turnamen. Maka panpel rencananya juga menggandeng federasi futsal AFK, dan dinas terkait pendidikan dan olahraga di lingkungan pemkot.

Selanjutnya, sampai ada pengumuman resmi judul turnamen. Maka calon peserta juga boleh memenuhi daftar tunggu. Caranya dengan menghubungi pengurus SSB PSG Unika, atau media ini.

“Target jumlah peserta per kategori, yakni 32 tim, atau sekolah. Bisa lokal maupun luar Surabaya,” tukasnya. (red)

FK Unesa Bekali 40 Kader Kesehatan di Blitar Cegah Stunting

FK Unesa
STUNTING: Dosen FK Unesa memberikan pelatihan kepada kader kesehatan di Blitar, Jumat (12/7/2024) lalu. (Foto: IST)

BLITAR (PSGunika.net) – Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berupa Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Anak di Puskesmas Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jumat (12/7/2024) lalu.

Kegiatan PKM tersebut dalam rangka menyambut baik Gerakan Cegah Stunting yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada 9 September 2022 silam. Pencanangan gerakan itu bertujuan untuk percepatan penurunan angka stunting.

Pasalnya, prevalensi stunting di Indonesia berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 sebesar 27,7%. Kemudian, 2021 sebesar 24,4%, dan pada 2022 sebesar 21,6%. 

Itu artinya sekitar 1 dari 5 anak Indonesia mengalami stunting. Meskipun tren stunting terus menurun, namun masih di atas batasan yang ditetapkan oleh WHO, yaitu <20%.

Selanjutnya, pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting bersama masyarakat oleh mitra, private sector, civil society organizations, universitas, mahasiswa, dan lain-lain. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan, cakupan layanan dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Gerakan Cegah Stunting terdiri atas 5 aktivitas. Yakni, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, Posyandu Aktif, Jambore Kader. Serta Kampanye “Cegah Stunting Itu Penting”.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati MKes menyampaikan, bahwa pihaknya sangat senang atas kontribusi FK Unesa dalam pencegahan stunting di Kabupaten Blitar.

“Kami bersyukur pelaksanaan di Kecamatan Sutojayan, karena jarang terpilih oleh mitra,” ucap dr Christine dalam sambutannya.

Sebagai informasi, dr Febrita Ardianingsih MSi selaku Ketua PKM FK Unesa ini. Ia bersama anggota, di antaranya Dr dr Endang Sri Wahjuni MKes, dr Yenny Meilany Sugianto SpPA, dan Dr dr Janti Tri Habsari SpPK(K). Serta turut membantu dua mahasiswa, yakni I Dewa Agung Sastia Shiela Reswara dan Savira Aulia Wardani.

Menurut dr Febrita, bahwa subyek sasaran kegiatan PKM ini adalah kader kesehatan yang dapat mendukung “Gerakan Cegah Stunting Bersama Mitra”. Ini melalui Gerakan Posyandu Aktif dan mendukung 11 intervensi spesifik percepatan penurunan stunting. 

Sebanyak 40 kader kesehatan hadir mengikuti jalannya pelatihan, dengan rentang usia 23-57 tahun. Selanjutnya sebaran peserta dari 11 desa/kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Sutojayan.

Dalam kesempatan itu, mengajak para peserta pelatihan untuk menyegarkan kembali wawasan tentang stunting secara umum. Kemudian melanjutkan dengan materi dan praktik pemantauan berat badan, panjang badan, dan tinggi badan anak berdasarkan Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/51/2022. 

“Melalui pelatihan ini, kami harapkan kader kesehatan di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar mampu mendeteksi dini gangguan pertumbuhan anak secara akurat. Yang pada akhirnya dapat mengidentifikasi risiko stunting dan mencegah terjadinya stunting,” pungkas dr Febrita Ardianingsih MSi. (adv)

Dosen FEB UWKS Edukasi Keuangan Pengusaha IKM Cakap Pinjol

Dosen FEB UWKS
EDUKASI PINJOL: Tim Dosen FEB UWKS bersama pengusaha IKM, Selasa (16/7/2024) di UPT Aneka Industri Kecil dan Kerajinan Provinsi Jawa Timur di Pagesangan, Surabaya. (Dok/IST)

SURABAYA (PSGunika.net) – Dosen FEB UWKS melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM/penmas), Selasa lalu (16/7/2024) di UPT Aneka Industri Kecil dan Kerajinan Provinsi Jawa Timur di Pagesangan, Surabaya. Sasarannya untuk mencegah maraknya korban pinjaman online (pinjol).

Penmas mengambil tema “Edukasi dan Pendampingan Literasi Keuangan Legalitas Pinjaman Online dan Pemanfatan Dana Pinjaman Untuk kepentingan Pengembangan Usaha UMKM Pada UPT Aneka Industri Dan Kerajinan Surabaya”.

Pada kesempatan itu, Dr Titik Inayati SE MM CIIQA selalu Ketua Penmas memberikan sambutan. Sementara pihak UPT oleh Kepala Agus Budi purnomo SE MSE. Usai kata sambutan, selanjutnya penyampaian materi sosialisasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat FEB. 

Menurut Titik Inayati, bahwa tujuan pengabdian kepada masyarakat ini. Yakni untuk memberikan edukasi/pemahaman tentang pinjaman online legal dan ilegal. Serta pendampingan penggunaan dana pinjaman/pembiayaan untuk meningkatkan usaha mereka.

Sebanyak 20 pengusaha IKM (industri kecil menengah) mengikuti jalannya sosialisasi. Mereka berasal dari berbagai jenis usaha yang sedang berkembang.

Tak sendirian, pasalnya Dr Titik sebagai Ketua dalam kegiatan ini, juga kolaborasi dengan dua anggota PKM. Yakni, Surenggono SE MM dan Atty Erdiana SE MAk.

“Metode PKM ini melalui survei awal, pemetaan,  sosialisasi dan pendampingan. Serta membuka konsultasi secara langsung. Nah, periode pengabdian kepada masyarakat mulainya pada Mei sampai Agustus 2024,” terangnya, Minggu malam (21/7) lewat akun WA.

Lebih jauh, Inay, sapaan lekat Dr Titik Inayati membeberkan hal yang melatarbelakangi sosialisasi ini. Yaitu, beberapa tragedi atau peristiwa dampak dari pinjaman online yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat.

Bahkan beberapa di antaranya menjadi ulasan viral di media massa maupun media sosial. Dari maraknya kasus bunuh diri, hingga dikejar-kejar debt colector akibat hutang yang terus menumpuk.

Hal itu, menjadi problem yang amat meresahkan bagi orang-orang yang terdesak kebutuhan dana cepat. 

“Beberapa kejadian karena masyarakat tidak paham jenis pinjaman online yang legal dan ilegal. Sehingga menjerat mereka dalam masalah yang semakin rumit,” ungkapnya.

Selain itu, sambung Inay, kalau banyak masyarakat yang kurang tepat memanfaatkan pinjaman online. Umumnya mereka menggunakan untuk kebutuhan konsumtif. Padahal pinjaman online ini apabila penggunaannya tepat, maka akan menghasilkan nilai lebih. 

“Beberapa peristiwa yang terjadi. Karena kurangnya edukasi dan literasi. Yang masyarakat peroleh terkait pinjaman online, juga pemanfaatannya,” pungkasnya. (har)

Guru SILN Singapura

Guru SILN Singapura Terima Pembelajaran Berdiferensiasi Unesa

VIRTUAL: Dosen Unesa Ketua PKM Dr Agustin Hanivia Cindy MPd (pojok kanan atas) memberikan pelatihan kepada guru di SILN Singapura, Februari 2024 lalu. (Dok/Screenshot)

Psgunikanet, SURABAYA – Prodi S1 Manajemen Pendidikan FIP Unesa melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM), Jumat (16/2/2024) lalu secara virtual di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Singapura.

Pelaksanaan PKM ini berdasarkan hasil asesmen kebutuhan pihak SILN. Yakni memberikan pelatihan digitalisasi penerapan model dan metode dalam pembelajaran berdiferensiasi bagi guru SILN Singapura. 

Kepala SILN Singapura, Yenny Dwi Maria MEd menyampaikan, pihaknya merasa perlu menambah wawasan dan praktik langsung penerapan model dan metode dalam pembelajaran berdiferensiasi bagi guru-guru di sekolahnya. 

Hadir membuka kegiatan, Atdikbud Singapura Dr I Gusti Agung Ketut Satrya Wibawa. Dalam sambutannya, Gusti mengapresiasi inisiasi program S1 Manajemen Pendidikan FIP Unesa tersebut.

Dia berharap, pelatihan ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada seluruh pendidik di SILN Singapura

Sesi pertama pelatihan mulai 16.00 waktu Singapura. Ini lewat zoom meeting. Pemateri pertama oleh Dr Erny Roesminingsih MSi. Selanjutnya materi kedua oleh Dr Ima Widiyanah MPd.

Dan materi yang ketiga oleh Dr Nunuk Hariyati MPd, selaku dosen senior MP dan Pelatih Sekolah Penggerak dengan tema Pelatihan Digitalisasi Penerapan Model dan Metode dalam Pembelajaran Berdiferensiasi bagi Guru di SILN Singapura. 

Kemudian 15 Maret, mulai pelatihan sesi kedua, masih secara virtual, dengan jam yang sama sesi pertama pada 16 Februari lalu.

Untuk materi pertama disampaikan oleh Rezki Nurma Fitria SPd MPd. Lalu, materi kedua oleh Dr Amrozi Khamidi MPd. Dan materi ketiga oleh Dr Nuphanudin SIP MPd. 

Sebanyak tujuh pendidik mengikuti pelatihan ini pada jenjang SD, SMP dan SMA. Tampak mereka sangat antusias mengikuti rangkaian pelatihan dengan selingan beberapa kuis serta penugasan. 

Kegiatan pelatihan ini berakhir 18.00 waktu Singapura. Menurut umpan balik dari para peserta mengaku, bahwa terbantu menyusun model dan metode pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan ketentuan yang diberikan Kemdikbud Ristek. 

Selanjutnya secara offline melaksanakan penandatanganan kerja sama Tri Dharma antara Prodi S1, S2, S3 Manajemen Pendidikan FIP Unesa dengan SILN Singapura pada 26 April lalu. 

Yang mana kerja sama itu, akan berjalan selama dua tahun untuk membantu dan mendampingi SILN Singapura dalam menerapkan serta mengembangkan model dan metode dalam pembelajaran berdiferensiasi.

Hadir melaksanakan penandatanganan kerja sama. Yakni Kepala SILN Yenny Dwi Maria MEd. Kemudian, Dr Nunuk Hariyati MPd menjabat Koorprodi S3 MP Unesa. Lalu, Dr Amrozi Khamidi MPd sebagai Koorprodi S2 MP Unesa. Dan selanjutnya, Syunu Trihantoyo MPd, selaku Koorprodi S1 MP Unesa.

Terpisah, menurut Ketua PKM Dr Agustin Hanivia Cindy MPd, bahwa hasil pendampingan itu adalah meningkatkan kemampuan pendidik. Khususnya guru yang berperan dalam pengembangan proses pembelajaran. 

“Sehingga mampu mengembangkan model dan metode pembelajaran yang fokus pada peningkatan bakat dan minat peserta didik dengan memperhatikan segala potensi yang tersedia,” katanya, Selasa (25/6) malam.

Oleh karena itu, ia membeberkan tujuan khusus dari kegiatan ini yang harus tercapai sebagai berikut :

  1. Meningkatkan pemahaman konsep, prinsip, dan strategi pengembangan model dan metode pembelajaran yang berbeda.
  2. Meningkatkan kapasitas guru dalam menerapkan kurikulum mandiri di SILN Singapura melalui pembelajaran yang berdiferensiasi.
  3. Meningkatkan profesionalisme guru dalam penyediaan layanan pendidikan berkualitas tinggi di SILN Singapura.

Di sisi lain, Agustin juga menyampaikan penghargaan tinggi kepada pihak-pihak yang membantu suksesnya kegiatan PKM.

“Terima kasih kepada mahasiswa Prodi S1 Manajemen Pendidikan, yang telah membantu pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini. Juga kepada Atdikbud Singapura, serta para pendidik SILN Singapura,” tukasnya. (ahc/red)

PKM Sesi 1 Kelompok 2 :

  • Ketua :
  • Dr Agustin Hanivia Cindy MPd
  • Anggota :
  • Dr Nunuk Hariyati MPd
  • Dr Mohammad Syahidul Haq MPd
  • Aditya Chandra Setiawan, SPd, MPd