Tag: Lomba

Profesor Suyono Apresiasi Unika Support Kontes Perkutut Unesa

Profesor Suyono
KONTES PERKUTUT: Profesor Suyono (tengah berkacamata) bersama para pemenang lomba di halaman depan Gedung Rektorat Unesa, Minggu pagi (20/4/2025). (Foto: HARUN)

SURABAYA (SG) – Ketua Panitia Kontes Perkutut Piyik Hanging Unesa Cup I 2025, Profesor Suyono menyampaikan apresiasi kepada Auto Unika atas support dalam mendukung suksesnya pelaksanaan perlombaan.

Profesor Suyono menambahkan, bahwa kontes hanya kategori piyik hanging, lomba seni suara alam perkutut. Dan kelas piyik hanging adalah level paling rendah lomba.

“Lomba tingkat ini (persiapan) termasuk paling gampang. Karena tidak butuh gantangan tinggi atau kerekan. Cukup sekitar 3 meteran tingginya. Aturannya masih burung piyik. Makanya kalau ada yang gacor itu langsung diskualifikasi, tadi ada tujuh ekor kena dis,” ungkapnya.

Panitia menyediakan sampai 15 trofi juara. Lalu juga ada doorprize dari Auto Unika. “Selain doorprize beras, minyak goreng dan sarung. Ada goodie bag Unika tidak pakai undian. Tetapi tiap juara dapat bingkisan Unika tersebut. Kemudian honor juri dari Bojonegoro, Bangkalan dan Surabaya. Alhamdulillah ada support Unika,” bebernya.

Tambahnya, kalau tidak ada yang berani membuat gebrakan mengadakan lomba. Khawatirnya ke depan akan punah para pecinta perkutut ini.

“Alhamdulillah kebetulan ini saya bikin dua box gantangan pribadi sendiri. Sehingga juga menghemat. Kalau peta kekuatan perkutut cukup merata. Yang utama tetap dari Madura. Kayak dari Sumenep,” katanya.

Karenanya panitia juga menyampaikan sekali lagi, apresiasi kepada Auto Unika yang selalu mensupport kegiatan lomba perkutut. “Mas Tatag selalu support seperti lomba liga perkutut tingkat Jatim tahun lalu, kala itu juga Unika support,” timpalnya.

Diketahui, Sebanyak 96 perkutut meramaikan kontes yang berlangsung di halaman Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu (20/4) pagi hingga siang hari. Kategori lomba adalah kelas pemula piyik hanging berusia 4-5 bulan.

Dari 96 peserta lomba perkutut piyik hanging ini berasal dari tuan rumah Surabaya. Kemudian Sidoarjo, Malang dan Madura. Even ini juga dalam rangka silaturahmi halalbihalal para penggemar perkutut khususnya di Jawa Timur.

Menurut Ketua P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia), Choirul Anwar, bahwa kontes ini juga sebagai pemanasan menjelang adanya liga perkutut di Surabaya.

“Insyaallah pertengahan tahun ini ada Liga Hanging Surabaya. Mainnya sebulan sekali keliling di empat lokasi, yakni di Sawunggaling Lidah Kulon tempat Profesor Suyono. Lalu di Pengadilan P3SI Sambikerep, dan Dukuh Kupang. Serta satu lagi dalam tahap pembangunan di Kutisari,” terang Choirul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penilaian kontes dari suaranya. “Cara membedakan dengan perkutut dewasa, ini tampak dari bunyi. Misalnya suaranya gacor (terus-menerus), atau mbekur (merayu lawan jenis). Nah ini langsung diskualifikasi. Dan tadi ada tujuh peserta kena diskualifikasi,” jelasnya.

Choirul menegaskan, bahwa piyik (anakan) yang benar itu, bunyinya paling banyak dua kali. Dan balasnya (adu suara perkutut lain) cuma satu kali. Kalau balas tiga sampai empat kali itu pasti dewasa. Nah ini yang terkena diskualifikasi.

“Penilaian dari bagusnya suara dan irama. Ada dua hal, yaitu suara indah tanpa salah, dan banyaknya bersuara. Tapi untuk piyik ini, balasnya satu sampai dua kali,” tandasnya.

Pada even pertama ini dari ke-96 perkutut. Rinciannya satu orang ada yang mendaftar satu sampai tiga ekor. Dan Pengda P3SI Surabaya selaku penyelenggara.

Oleh karena itu, Choirul berharap adanya even ini. Khususnya nanti saat liga hanging muncul pemain baru, pemula. “Dan yang sudah senior (pemain) dapat memberikan contoh. Istilahnya tidak menurunkan burung yang sudah tua, agar tidak merusak jalannya perlombaan,” tukasnya.

Di bagian lain, Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo menyambut baik adanya kontes perkutut ini. Pasalnya termasuk surprise, karena tempatnya (lomba) sangat mendukung dan elegan di kampus. Menurutnya ini dapat meningkatkan nilai jual perkutut. Serta menambah pecinta perkutut.

“Tentu nanti tumbuh mata rantai baru, seperti peternak perkutut semakin banyak. Kemudian penjual pakan kayak beras, ketan hitam dan sebagainya makin banyak. Maka disitulah muncul mata rantai bisnis baru,” urainya.

Selanjutnya, Tatag berjanji nanti lebih support lagi dengan kegiatan Profesor Suyono. “Dan kebetulan Pak Rektor Unesa, Nurhasan, juga sangat mendukung kegiatan ini. Berupa tempat lomba yang tidak lazim, yaitu di halaman depan Gedung Rektorat Unesa. Kita support lah nanti ke depannya,” ujarnya.

Soal mitos perkutut. Tatag menceritakan ini lebih banyak adanya cerita budaya dari orang-orang Jawa. “Sebab satu-satunya burung yang dipanggil kayak Pusaka Peksi ini cuma perkutut. Tapi kalau lainnya itu menyebutnya burung berkicau,” terangnya.

Masih Tatag, bahwa menjadi suatu budaya yang kuat terutama di Jawa dan Madura. “Jadi ada kultur mempertahankan budaya juga. Sebenarnya bagus juga. Sehingga Unika sebagai bentuk mendukung upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” ucapnya.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, kalau di rumah juga memelihara perkutut, sebagai penghobi saja. Terutama untuk suasana pagi itu, katanya nyaman banget.

“Harapan saya buat teman-teman pecinta perkutut untuk lebih meningkatkan kualitas (suara) perkututnya. Sering mengadakan lomba. Karena bisa meningkatkan nilai jual perkutut. Juga dapat menambah komunitas keanggotaan,” pungkasnya. (har)

96 Perkutut Ramaikan Kontes Piyik Hanging Unesa Cup I 2025

96 Perkutut
KONTES PERKUTUT: 96 peserta mengikuti lomba di halaman depan Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu pagi (20/4/2025). (Foto: HARUN)

SURABAYA (SG) – Sebanyak 96 perkutut meramaikan kontes piyik hanging memperebutkan trofi Unesa Cup I 2025 di halaman Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu (20/4) pagi hingga siang hari. Kategori lomba adalah kelas pemula berusia 4-5 bulan.

Dari 96 peserta lomba perkutut piyik hanging ini berasal dari tuan rumah Surabaya. Kemudian Sidoarjo, Malang dan Madura. Even ini juga dalam rangka silaturahmi halalbihalal para penggemar perkutut khususnya di Jawa Timur.

Menurut Ketua P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia), Choirul Anwar, bahwa kontes ini juga sebagai pemanasan menjelang adanya liga perkutut di Surabaya.

“Insyaallah pertengahan tahun ini ada Liga Hanging Surabaya. Mainnya sebulan sekali keliling di empat lokasi, yakni di Sawunggaling Lidah Kulon tempat Profesor Suyono. Lalu di Pengadilan P3SI Sambikerep, dan Dukuh Kupang. Serta satu lagi dalam tahap pembangunan di Kutisari,” terang Choirul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penilaian kontes dari suaranya. “Cara membedakan dengan perkutut dewasa, ini tampak dari bunyi. Misalnya suaranya gacor (terus-menerus), atau mbekur (merayu lawan jenis). Nah ini langsung diskualifikasi. Dan tadi ada tujuh peserta kena diskualifikasi,” jelasnya.

Choirul menegaskan, bahwa piyik (anakan) yang benar itu, bunyinya paling banyak dua kali. Dan balasnya (adu suara perkutut lain) cuma satu kali. Kalau balas tiga sampai empat kali itu pasti dewasa. Nah ini yang terkena diskualifikasi.

“Penilaian dari bagusnya suara dan irama. Ada dua hal, yaitu suara indah tanpa salah, dan banyaknya bersuara. Tapi untuk piyik ini, balasnya satu sampai dua kali,” tandasnya.

Pada even pertama ini dari ke-96 perkutut. Rinciannya satu orang ada yang mendaftar satu sampai tiga ekor. Dan Pengda P3SI Surabaya selaku penyelenggara.

Oleh karena itu, Choirul berharap adanya even ini. Khususnya nanti saat liga hanging muncul pemain baru, pemula. “Dan yang sudah senior (pemain) dapat memberikan contoh. Istilahnya tidak menurunkan burung yang sudah tua, agar tidak merusak jalannya perlombaan,” tukasnya.

Sementara itu, selaku Ketua Panitia Profesor Suyono menambahkan, bahwa kontes hanya kategori piyik hanging, lomba seni suara alam perkutut. Tetapi kelas piyik hanging, level paling rendah lomba.

“Lomba tingkat ini (persiapan) termasuk paling gampang. Karena tidak butuh gantangan tinggi atau kerekan. Cukup sekitar 3 meteran tingginya. Aturannya masih burung piyik. Makanya kalau ada yang gacor itu langsung diskualifikasi, tadi ada tujuh ekor kena dis,” ungkapnya.

Panitia menyediakan sampai 15 trofi juara. Lalu juga ada doorprize dari Auto Unika. “Selain doorprize beras, minyak goreng dan sarung. Ada goodie bag Unika tidak pakai undian. Tetapi tiap juara dapat bingkisan Unika tersebut. Kemudian honor juri dari Bojonegoro, Bangkalan dan Surabaya. Alhamdulillah ada support Unika,” bebernya.

Tambahnya, kalau tidak ada yang berani membuat gebrakan mengadakan lomba. Khawatirnya ke depan akan punah para pecinta perkutut ini.

“Alhamdulillah kebetulan ini saya bikin dua box gantangan pribadi sendiri. Sehingga juga menghemat. Kalau peta kekuatan perkutut cukup merata. Yang utama tetap dari Madura. Kayak dari Sumenep,” katanya.

Tak lupa, pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Auto Unika yang selalu mensupport kegiatan lomba perkutut. “Mas Tatag selalu support seperti lomba liga perkutut tingkat Jatim tahun lalu, kala itu juga Unika support,” timpalnya.

Di bagian lain, Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo menyambut baik adanya kontes perkutut ini. Pasalnya termasuk surprise, karena tempatnya (lomba) sangat mendukung dan elegan di kampus. Menurutnya ini dapat meningkatkan nilai jual perkutut. Serta menambah pecinta perkutut.

“Tentu nanti tumbuh mata rantai baru, seperti peternak perkutut semakin banyak. Kemudian penjual pakan kayak beras, ketan hitam dan sebagainya makin banyak. Maka disitulah muncul mata rantai bisnis baru,” urainya.

Selanjutnya, Tatag berjanji nanti lebih support lagi dengan kegiatan Profesor Suyono. “Dan kebetulan Pak Rektor Unesa, Nurhasan, juga sangat mendukung kegiatan ini. Berupa tempat lomba yang tidak lazim, yaitu di halaman depan Gedung Rektorat Unesa. Kita support lah nanti ke depannya,” ujarnya.

Soal mitos perkutut. Tatag menceritakan ini lebih banyak adanya cerita budaya dari orang-orang Jawa. “Sebab satu-satunya burung yang dipanggil kayak Pusaka Peksi ini cuma perkutut. Tapi kalau lainnya itu menyebutnya burung berkicau,” terangnya.

Masih Tatag, bahwa menjadi suatu budaya yang kuat terutama di Jawa dan Madura. “Jadi ada kultur mempertahankan budaya juga. Sebenarnya bagus juga. Sehingga Unika sebagai bentuk mendukung upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” ucapnya.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, kalau di rumah juga memelihara perkutut, sebagai penghobi saja. Terutama untuk suasana pagi itu, katanya nyaman banget.

“Harapan saya buat teman-teman pecinta perkutut untuk lebih meningkatkan kualitas (suara) perkututnya. Sering mengadakan lomba. Karena bisa meningkatkan nilai jual perkutut. Juga dapat menambah komunitas keanggotaan,” pungkasnya. (har)

Desa Randegansari Wakili Driyorejo pada Nawakarsa Awards 2025

Desa Randegansari
NAWAKARSA AWARDS: Salah satu kegiatan pemberdayaan di Desa Randegansari, Driyorejo, Gresik. (SG/IST)

GRESIK (SG) – Semangat membangun Desa Randegansari yang inovatif dan partisipatif kembali teruji melalui ajang Nawakarsa Awards. Sebuah penghargaan tahunan dari Pemerintah Kabupaten Gresik yang diberikan kepada desa dan kelurahan terbaik.

Tahun ini, Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo berhasil masuk dalam tiga besar desa terbaik yang lolos ke tahap penilaian akhir Nawakarsa Awards 2025. Desa ini bersaing bersama Desa Dadapkuning (Kecamatan Cerme) dan Desa Tumapel (Kecamatan Duduksampeyan).

Proses penilaian melakukan secara langsung di lapangan oleh tim juri lintas organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. Serta melibatkan kalangan akademisi. Evaluasi melakukan secara menyeluruh terhadap berbagai aspek, mulai dari tata kelola pemerintahan desa, pemberdayaan masyarakat, hingga inovasi lokal.

Dalam momen penilaian ini, hadir Ketua Bidang IV TP PKK Kabupaten Gresik, Shinta Puspitasari. Yang memberikan dukungan sekaligus meninjau langsung implementasi program di Desa Randegansari.

Turut hadir pula Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gresik yang juga Ketua Bidang II TP PKK, Nuri Mardiana; Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Abu Hassan; Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Gresik Suprapto; Camat Driyorejo Muhammad Amri; serta perwakilan dari sejumlah OPD lainnya.

Nawakarsa Awards ini mengharapkan menjadi pemicu untuk memperkuat kebersamaan dan gotong royong. Apa yang sudah meraih Desa Randegansari hari ini semoga bisa terus berkesinambungan, langgeng, dan guyub masyarakatnya. Karenanya, ayo kita bersama-sama membangun desa,” ujar Shinta Puspitasari dalam sambutannya.

Secara geografis, desa ini memiliki luas wilayah 600 hektare yang terdiri dari empat dusun. Dengan 80 persen wilayah merupakan lahan produktif dan sisanya merupakan kawasan permukiman.

Desa ini menghuni oleh 7.965 jiwa dan berbatasan langsung dengan Kota Surabaya, menjadikannya wilayah strategis sekaligus penuh tantangan untuk terus berinovasi, tanpa mengabaikan identitas dan budaya lokal yang tetap terjaga.

Kepala Desa Randegansari, Suwari Wibisono, menyampaikan rasa bangga dan optimisme atas capaian desanya dalam ajang ini.

“Kami optimistis Randegansari dapat meraih hasil terbaik dalam Nawakarsa Awards. Inovasi pelayanan, peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, serta semangat kolaborasi yang selama ini kami bangun menjadi modal utama kami,” ujarnya.

Sebagai informasi, Nawakarsa Awards merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Gresik terhadap capaian pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.

Kata “Nawakarsa” berasal dari bahasa Sanskerta, yang berarti “sembilan tekad” atau “sembilan gagasan utama”. Dalam konteks Gresik, istilah ini merujuk pada sembilan program navigasi prioritas yang menjadi fondasi dalam membangun Gresik baru yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan.

Melalui Nawakarsa Awards, pemerintah daerah berupaya mendorong tumbuhnya desa-desa yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing, sekaligus mengukur secara objektif perkembangan desa dari aspek tata kelola, pelayanan publik, partisipasi masyarakat, hingga inovasi lokal. (*/nnd/red)

Balap Sepeda Lamongan, Ajang Pembibitan Atlet Mulai Jalan

Balap Sepeda Lamongan
Euforia kejuaraan balap sepeda yunior di Kabupaten Lamongan, Minggu (1/12/2024). (Dok/IST)

PSGunika.Net – Kejuaraan balap sepeda mountain bike cross country (MTB XC) di Lamongan, Jawa Timur mendapat respons luar biasa, Minggu (1/12/2024). Hal ini terlihat dari antusiasme dan jumlah peserta yang ikut ajang pembibitan.

Ketua Penyelenggara Dahlina Rosyida mengatakan, jumlah peserta mencapai 65 dari 18 SD, juga sejumlah SMP se-Lamongan. Menurut Nana, sapaannya, cabang olahraga balap sepeda sebetulnya kurang populer di Lamongan.

“Ini (jumlah) sudah melebihi ekspektasi. Kami sempat pesimis di awal kejuaraan. Karena (balap sepeda) belum terkenal,” ungkap mantan pembalap nasional ini.

Namun demikian, ia mengaku puas dengan kejuaraan yang digelar di Lapangan Gajah Mada ini. Karena, ia telah mengantongi sejumlah pembalap potensial yang bisa diorbitkan sebagai atlet masa depan.

“Terpenting itu konsistensi ikut dan menggelar kejuaraan. Tanpa dukungan dari semua pihak, maka sulit bisa melahirkan atlet masa depan. Karena membutuhkan maintenance,” ia menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Lamongan, Rahadian Delfani M berharap kejuaraan ini bisa konsisten. Menurutnya, semakin banyak kompetisi bisa menghasilkan atlet masa depan.

“Kami juga membutuhkan peran dinas pemuda dan olahraga (dispora) dan dinas pendidikan agar impian kami bisa terwujud,” ujar Rahadian.

Tahun depan pihaknya juga berencana memperbanyak kejuaraan balap sepeda usia dini.

Rencana selanjutnya, ISSI Lamongan menggelar tiga turnamen dalam satu tahun mulai 2025. Dua kejuaraan ini akan bekerja sama dengan Dispora dan Dispendik Lamongan, satu kejuaraan lainnya bersifat open.

“Tahun ini kami juga sudah menggelar dua event. Pertama bulan September lalu yang berbarengan dengan kejuaraan open, dan satu kegiatan hari ini terlaksana,” tuturnya. (*/red)

Hasil Kelompok Umur (KU) Kejuaraan Pembibitan:

9-10 Putra

  1. Zaki Aliando Ramadhan, SDN 2 Jotosanur
  2. Muhammad Abyasa Wiryamanta, SDN 2 Tambakrigadung
  3. Mukhammad Daffa Ibnu hafidz, SDN 1 Rancangkencono

9-10 Putri

  1. Khanza Labiba Mufatihatun Najah, SDN Sidomukti
  2. Nilam Lailatul Hania, SDN 1 Rancangkencono
  3. Keisha Audre Fajrina, SDN 4 Made

11-12 Putra

  1. Kenzo Saifani, SD Muhammadiyah 01
  2. Kenzie Saifani, SD Muhammadiyah 01
  3. Arya A’innur Cahyo, SDN 2 Sidoharjo

11-12 Putri

  1. Trinyta Eka Permata, SMP Negeri 1 Lamongan
  2. Lili Budi Aseh, SDN 3 Babat
  3. Sheyla Novyah Abadi, SDN 1 Rancangkencono

13-14 Putra

  1. Fawwaz Lazuardy Rahman, SMPN 1 TIKUNG
  2. Ramirza Sean Arkan Fatih, SMPN 1 Lamongan
  3. Abdul Basith Khikam, SMPN 1 Lamongan

Bibit Atlet Balap Sepeda Usia Dini di Lamongan Mulai Dijaring

Bibit Atlet Balap Sepeda
ILUSTRASI: Kejuaraan untuk menjaring atlet balap sepeda usia dini di Kabupaten Lamongan. (SG/ISTIMEWA)

LAMONGAN, PSGunika.Net – Lembaga olahraga Youth Sport Develop and Strategic (YSS) Lamongan mulai fokus menjaring bibit atlet balap sepeda masa depan. Salah satu upaya itu dengan menggelar kejuaraan usia dini balap sepeda mountain bike cross country (MTB XC) bersama Nana Sportwear pada 1 Desember 2024 nanti di Lapangan Gajah Mada, Lamongan, Jawa Timur.

Selanjutnya kejuaraan balap sepeda usia dini tersebut melombakan tiga kelompok usia. Yakni U 9-10, 11-12 dan 13-14. Dan proses menjaring bibit atlet sepeda balap usia dini ini juga mendapat dukungan dari kementerian pemuda dan olahraga.

Ketua penyelenggara Dahlina Rosyida menyatakan, bahwa kejuaraan ini menjadi ajang program pembibitan dan pembinaan. Salah satu tujuan utamanya menyiapkan atlet balap sepeda masa depan berprestasi asal Lamongan.

“Fokus utama kami menyiapkan atlet masa depan untuk diikutkan pada berbagai kejuaraan. Misalnya Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jawa Timur dan kejuaraan daerah,” kata Dahlina Rosyida, Selasa (5/11) kemarin.

Sementara itu, YSS dan Nana Sportswear menjadikan tahun 2024 ini sebagai titik awal menggaet atlet balap sepeda asal Lamongan. Lembaga ini berharap, ajang serupa bisa terlaksana secara bertahap setiap tahunnya. Sebab, dengan memperbanyak kejuaraan, kemampuan atlet juga makin terasah.

“Otomatis atlet bisa meningkatkan mental dan skill. Atlet juga bisa merasakan atmosfer kejuaraan. Ke depan, bisa memunculkan atlet terbaik untuk dipersiapkan ke berbagai ajang,” ujar wanita yang akrab disapa Nana ini.

Mantan atlet balap sepeda nasional itu, juga berharap setiap tahun bisa menggelar minimal tiga kejuaraan setahun. YSS dan Nana Sportswear membuka diri untuk kerja sama dengan stakeholder dalam menggelar kejuaraan balap sepeda.

Menurut Nana, event ke depan, kedua lembaga ini akan berkolaborasi dengan dinas pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga Lamongan, serta ISSI Lamongan. Sebelumnya ISSI Lamongan telah menggelar kejuaraan serupa di lapangan Jotosanur belum lama ini. (*)

Turnamen Futsal SD dan Putri SMP Segera Hadir di Surabaya

Turnamen Futsal SD
TURNAMEN FUTSAL SD: Ilustrasi kantor brand sepatu yang sedang naik daun di Surabaya. (Foto: PSG/Redaksi)

PSGunika.Net – Pabrik merek sepatu olahraga dan lifestyle asal Surabaya bakal menggelar turnamen futsal U-11 antar SD, dan ekshibisi putri tingkat SD/SMP. Rencana, panpel memakai kandang SSB PSG Unika di Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.

Rapat koordinasi persiapan event turnamen futsal antar SD dan putri SMP perdana itu berlangsung di rumah makan di Sukomanunggal, Rabu (16/10/2024) siang.

Menurut hasil diskusi, paling cepat pelaksanaan November atau awal Desember ini. Atau paling lambat pasca perayaan tahun baru. Namun setidaknya ada game pemanasan di akhir tahun ini, beberapa peserta saja.

“Ini event pertama, juga untuk memperkenalkan produk unggulan sepatu di KU-11 tahun. Karena usia 12 tahun ke atas, masuk kategori dewasa,” terang Harun pembina SSB PSG, menirukan hasil rapat.

Karenanya, meskipun belum resmi dibuka pendaftaran. Tetapi calon peserta sudah bisa masuk daftar tunggu. “Harapannya, sukses acara, juga pengenalan produk. Serta banyak peserta dan meriah adanya lomba suporter,” timpalnya.

Selain itu, guna mendukung kredibilitas turnamen. Maka panpel rencananya juga menggandeng federasi futsal AFK, dan dinas terkait pendidikan dan olahraga di lingkungan pemkot.

Selanjutnya, sampai ada pengumuman resmi judul turnamen. Maka calon peserta juga boleh memenuhi daftar tunggu. Caranya dengan menghubungi pengurus SSB PSG Unika, atau media ini.

“Target jumlah peserta per kategori, yakni 32 tim, atau sekolah. Bisa lokal maupun luar Surabaya,” tukasnya. (red)

Maskot Chaki KFC Semarakkan Gebyar Merah Putih SSB PSG Unika

Maskot Chaki KFC
MASKOT: Wilda Layli MC KFC Manyar Kertoarjo bersama Chaki turut menambah semaraknya latihan SSB PSG Unika, Minggu (4/8/2024) pagi di Gununganyar, Surabaya. (Dok/REVA)

SURABAYA (PSGunika.net) – Maskot Chaki KFC Manyar Kertoarjo turut menyemarakkan event “Gebyar Merah Putih” SSB PSG Unika dalam rangka HUT RI ke-79, Minggu pagi (4/8/2024) di lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya.

Kehadiran kru maskot Chaki dari restoran cepat saji asal Amerika KFC (Kentucky Fried Chicken), membuat acara makin meriah.

Wilda Layli, Master of Ceremony (MC), sekaligus Public Relation KFC Manyar Kertoarjo, juga terkejut magnet SSB PSG Unika ini. Pasalnya, pimpinannya tiba-tiba berkenan hadir begitu tahu ia bersama kru ikut memeriahkan lomba fun football. “Yang hadir Bapak Iswanto Area Manager Jatim, dan Bapak Hafid Manager Store KFC Manyar Kertoarjo,” bebernya.

Dari pemberitaan sebelumnya, sebanyak 30 dari 60 siswa turut hadir menyemarakkan kegiatan lomba fun football. Sebab bersama perlombaan dan kerja bakti di kampung-kampung.

Ada lima kategori lomba. Yakni balap dribel (speed dribbling) bola sambil membawa balon usia U-12 dan KU-13 ke atas. Kemudian dribel zig-zag, penalti dan game 3 on 3. Namun, yang baru berlangsung balap dribel atau menggiring bola.

Keluar pemenang speed dribbling tersebut, yaitu di bawah 12 tahun, ada Marvel, Raffaza dan Satria. Sedangkan di atas usia 13 tahun, ada Ibrahim, Azka dan Rama. Lomba akan berlanjut pekan depan, Minggu (11/8).

Kejutan terjadi di tengah persiapan lomba. Pasalnya, legenda hidup sepak bola nasional (timnas) dan Surabaya (Persebaya), Mustaqim turut hadir menyaksikan perlombaan.

Tak sekedar menyaksikan. Namun sosok striker tersubur di eranya ini pun bikin surprise hadiah sepatu bola merek Enkai kepada pemenang speed dribbling yang beruntung. 

Tetapi, caranya dengan adu tos-tosan atau undian lempar koin. Untuk menentukan siswa beruntung U-12 dan KU-13 ke atas. Alhasil, Marvel keluar sebagai pemenang. Selain itu, Coach Mustaqim juga memberikan coaching dan motivasi siswa lomba.

“Yang pertama, saya cukup gembira karena punya teman baru lagi SSB PSG Unika di Gununganyar ini,” ucapnya.

Awalnya, ia berpikir PSG itu Paris Saint-Germain (Perancis,red). Tapi ternyata, Persatuan Sepakbola Gununganyar (PSG). 

“Juga bisa berbagi ilmu. Yang jelas untuk memotivasi agar anak-anak yang masih belia ini. Dan talenta-talenta di Gununganyar ke depannya juga bisa menjadi pemain profesional. Persebaya mungkin, atau timnas.”

“Paling tidak supaya mereka lebih giat lagi, bagaimana saya tadi memberikan motivasi OMOD (otak, mental, otot dan doa),” terangnya.

Masih Mustaqim, bahwa paling tidak dengan anak-anak latihan tekun. Dengan pelatih yang punya lisensi, seperti Coach Romadhon (pelatih PSG Unika,red), yang pernah menjadi anak didiknya, minimal bisa menurunkan ilmu adik-adik di PSG.

“Saya pikir ini bagus. Karena memberikan kegiatan positif kepada adik-adik kita, agar tidak bermain game saja, atau hal yang tidak perlu. Paling tidak itu.”

“Yang kedua, mereka juga bersosialisasi. Yang ketiga, dengan berolahraga, paling tidak jiwanya itu sportif. Menjadi pribadi yang pemberani, pribadi yang apa adanya,” tutur duet tajam Samsul Arifin ini.

Terkait program ideal latihan di PSG, ia mengatakan, bahwa pelatih di masing-masing SSB itu biasanya memiliki program. 

“Namun, idealnya anak-anak SSB itu latihannya seminggu tiga kali. Biasanya hari Rabu, Jumat lalu Sabtu atau Minggu. Atau Kamis dan sebagainya. Tetapi yang wajib itu hari Minggu pagi,” ungkapnya.

Kendati demikian, sambung Mustaqim, semua juga kembali ke masing-masing SSB. Sebab hampir merata SSB lapangan menyewa, bukan milik sendiri.

“Itu kendala umumnya SSB. Tapi kalau program latihan, semua pelatih yang punya lisensi. Yang ikut kursus PSSI, pasti punya program latihan tersendiri,” pungkasnya.

Hadirnya sosok legenda hidup sepak bola sekelas Mustaqim. Apalagi masih familiar di layar kaca sebagai pelatih klub besar kayak Persija Jakarta, Persebaya hingga Persik Kediri. Ini membuat sejumlah siswa dan walimurid gampang mengenal. Sehingga berebut minta foto.

Di kesempatan itu, pelaksana harian PSG Unika, Harun Effendy, juga sangat terkejut dapat perhatian dari Coach Mustaqim. Juga berterima kasih kepada Apeksyindo yang turut mendukung suksesnya acara.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Apeksyindo. Lalu, Coach Mustaqim yang berkenan hadir. Bahkan juga memberikan hadiah sepatu. Saya pikir beliau juga brand ambassador Enkai, pastinya sangat sibuk, tidak hanya aktif di dalam negeri. Tetapi, juga keluar negeri. Ini kehormatan bagi kami dan momen bersejarah tak terlupakan tentunya.”

“Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada Coach Mustaqim dan sepatu Enkai atas support pada pembinaan anak-anak SSB,” ujar pria yang masih aktif wasit di kompetisi Liga Persebaya ini.

Turut men-support Asosiasi Penggerak Ekonomi dan Koperasi Syariah Indonesia (Apeksyindo). “Semoga acaranya berlangsung dengan lancar dan sukses,” pesan singkat WA, Sudirman Agus, Ketua Apeksyindo, Senin (5/8). (ros/red)

SSB Klik PSG Unika Siapkan Lomba Agustusan HUT RI ke-79

SSB Klik PSG Unika
LOMBA AGUSTUSAN: SSB Klik PSG Unika sesi latihan hari Minggu pagi (28/7/2024) di Gununganyar, Surabaya. (Foto: REDAKSI)

SURABAYA (PSGunika.net) – Latihan rutin SSB Klik PSG Unika hari Minggu pagi (28/7/2024) kembali berlangsung di lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya. 

Tampak anak-anak siswa sekolah sepak bola (SSB) antusias mengikuti jalannya latihan teknik dasar bersama Coach Romadhon.

Materi latihan diikuti tahap demi tahap. Mulai lari keliling lapangan 2 lap. Kemudian pemanasan, cara mengoper dan kontrol bola. Hingga sesi bermain secara tim dalam lingkup kecil.

Sedangkan di sisi lain pelatih kiper Coach Agung juga tampak serius melatih dasar penjaga gawang.

Namun kali ini yang hadir latihan berkurang dari pekan lalu. Pasalnya pergantian cuaca panas ke dingin membuat sebagian izin terkena flu.

“Saya harap adik-adik tetap menjaga waktu istirahat di rumah. Makanan bergizi, juga banyak minum air putih. Tidak tidur larut, kurangi main gadget. Serta minum vitamin C utamanya, agar badan fit di pergantian musim,” tutur Harun ofisial PSG yang hadir di sela latihan.

Ia juga menyampaikan, rencana event internal menyemarakkan Agustusan. Yakni Gebyar Merah Putih HUT Kemerdekaan RI ke-79.

“Nanti lomba fun game. Di sela latihan Minggu pagi. Misalnya jedah latihan mengisi lomba menggiring bola, agar tidak mengganggu program latihan.”

“Kemudian balik latihan, terus kategori lomba lain, Minggu depannya menyesuaikan kondisi di lapangan nanti. Yang penting ikut mengisi kemerdekaan Indonesia sebagai wujud syukur,” terangnya.

Untuk menggairahkan perlombaan, pihaknya juga menyiapkan hadiah ala Agustusan umumnya. Seperti alat tulis maupun alat makan, dan sebagainya. Selain itu, juga ada doorprize perlengkapan sepak bola.

“Buat yang melakukan registrasi, kami sediakan kupon doorprize, dan paket nasi atau konsumsi. Ini di puncak acaranya. Kalau nggak registrasi juga tetap harus ikut memeriahkan, supaya kompak,” timpalnya.

Sementara untuk kategori lomba, ia bersama panitia menyiapkan. Di antaranya lomba dribel cepat dan zig-zag, lalu juggling. Selanjutnya penalti, serta game 3 on 3. Dan lomba mulai Minggu pagi (4/8) lusa secara bertahap. (red)