Tag: Ketua

Jambore Nasional SSB IM Jombang Siap Jadi Tuan Rumah

Jambore Nasional SSB IM
JAMBORE NASIONAL: Ketua SSB IM Jombang, Bambang Solikhan di Juanda Sidoarjo. (Foto: KS/REDAKSI)

JOMBANG (SG) – Menyongsong gawe besar Jambore Nasional dan Rakornas Indonesia Muda (IM) pada akhir 2025 ini, SSB IM Jombang menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah.

Kegiatan jambore nasional yang melibatkan SSB IM di seluruh Indonesia ini dalam rangka menjalin silaturahmi. Sekaligus membangkitkan semangat pembinaan sepak bola usia dini di tanah air.

Ketua IM Jombang, Bambang Solikhan mengatakan kesiapan jika nantinya ditunjuk menjadi tuan rumah. “Kami siap berbekal lapangan yang bagus dan memadai juga fasilitasnya,” terangnya, Sabtu (8/2).

Wasit Persebaya ini berharap pengurus pusat dapat mempercayakan IM Jombang sebagai tuan rumah. “Kami berharap pengurus pusat nantinya dapat mempercayakan Jombang sebagai tuan rumah jambore nasional dan rakornas,” harapnya.

Ia menambahkan, kegiatan Jambore Nasional dan Rakornas Indonesia Muda selain bertujuan menjalin silaturahmi. Tetapi juga untuk membangkitkan kembali semangat sejarah IM dalam percaturan olahraga khususnya sepak bola di tanah air.

Tetapi asah Jombang itu tidak sendirian. Sebab daerah lain juga berminat menjadi tuan rumah, salah satunya Ternate.

“Kita sudah merencanakan mulai sosialisasi dan meminta dukungan dari rekan-rekan pengurus daerah hingga permohonan ke pengurus pusat terkait kesiapan kami sebagai tuan rumah,” kata Ketua Harian IM Ternate Kobe Rusdi melansir Indotimur.com.

Kobe mengungkapkan bahwa pelaksanaan jambore dan rakornas terakhir Desember 2019 silam di Bumi Perkemahan Cibubur. Kala itu 42 tim SSB IM mulai dari Langsa (Aceh) hingga Manokwari (Papua) ikut kegiatan dengan melibatkan 1.500 anak. (Red)

Wasit Surabaya Pilih Koordinator Baru Buntut Honor Soeratin

Wasit Surabaya
Korps Wasit Surabaya bersama Ketua Askot Roky Maghbal usai fun games dan pemilihan koordinator baru, Sabtu (28/12/2024) di Lapangan Angkasa Pura, Sidoarjo. (PG/DEROSSI)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Korps Wasit Askot PSSI Surabaya mencatat sejarah dengan memilih koordinator baru secara langsung, Sabtu pagi (28/12/2024) di Teras Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Terpilihnya koordinator wasit itu merupakan babak baru dari rentetan kisruh tersendatnya honor memimpin turnamen Soeratin U-13 dan 15 di Surabaya pada medio Oktober – November kemarin.

Tidak jelasnya nasib kala itu, sejumlah wasit mewakili rekan-rekannya, menghadap Wakil Wali Kota Armuji. Namun juga tak membutuhkan hasil. Tetapi beruntung akhirnya pekan sebelumnya, Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal bertemu wasit, dan berjanji akan menyelesaikan dengan tenggat waktu.

Selain itu, adanya tuntutan soal perbaikan uang tugas yang lebih manusiawi. Serta menghapus unsur like and dislike dalam penugasan. Kemudian rutinitas menggelar evaluasi minimal dua pekan sekali sambil fun football.

Oleh karena itu, PSSI Surabaya telah mengembangkan konsep baru dalam sistem penugasan wasit. Yakni memakai sistem online, sehingga lebih transparan dan akuntabel, terhindar dari dominasi individu koordinator.

Nantinya koordinator berfungsi untuk memastikan sistem berjalan semestinya. Otomatis kinerja dan honor wasit dapat diakses secara langsung melalui mekanisme transfer bank. Dan tidak lagi ada unsur suka dan tidak suka. Sebab banyak tidaknya tugas juga telah teratur sesuai kinerja mirip aplikasi ojol. Bahkan sanksi indisipliner juga masuk perhatian.

Rencananya program tersebut mulai diterapkan pada turnamen usia dini, 4-5 Januari 2025 mendatang di Lapangan Bumimoro, Surabaya.

Sebelum melaksanakan voting, mulai pukul 07.00 WIB, wasit-wasit bertanding sepak bola gembira. Uniknya, tim senior dan yunior saling berhadapan memakai seragam saat bertugas hitam dan hijau.

Pertandingan berlangsung seru. Karena tidak ada penjaga gawang yang hadir, maka tim yunior sebagai kiper King Harun wasit senior. Sedangkan tim senior kiper bergantian, Eko, Ary dan Adi.

Semula tim King Harun unggul 3-1. Namun belakangan dapat bombardir dari Syarif, Nabo, Ulum, Septian hingga Anselmus. Tetapi baru menyadari di awal babak kedua, kalau tim hitam memainkan 14 pemain alias menyusup. Sehingga skor akhir di babak kedua 4-5 untuk tim senior.

Kendati demikian, namanya juga fun games, keceriaan penuh tawa dan canda. Yang penting sehat, sehingga kecurangan ini adalah lelucon guyup rukunnya Korps Wasit Surabaya.

Usai fun games, baru melaksanakan pemilihan koordinator wasit dengan kesaksian Ketua Askot Roky Maghbal. Dalam kesempatan itu, hadir 42 wasit, tetapi satu orang abstain karena izin duluan.

Menurut Bidang Perwasitan Setyono, jumlah itu sudah kuorum berkaca dari wasit aktif sekitar 50-an. “Catatan saya sekitar 52, jadi ini sudah cukup,” terang matchcomm ini.

Dalam pemungutan sepakat modelnya juga unik, yakni tiap orang boleh menulis namanya sendiri dalam secarik kertas. Dan hasilnya, M Amin Siswoyo meraih tertinggi 17 suara. Lalu Anselmus menyusul 9 suara menjadi wakil. Nama-nama lain, juga muncul Bahrul Ulum, Roni, King Harun, Setyono, Pudji dan Abdul Halim.

Usai pemungutan suara, Roky Maghbal mengatakan bahwa Surabaya tidak hanya punya potensi pemain. Tetapi juga di masa lalu wasit dari Surabaya banyak berkiprah di level nasional bahkan internasional. Bukan hal aneh, sebab Surabaya memiliki ribuan jadwal pertandingan mulai turnamen usia dini hingga kompetisi Liga Persebaya.

“Ini saatnya kita menggugah kembali semangat dari rekan-rekan wasit. Dengan pertama menampung keinginan mereka dengan memilih koordinator baru. Mungkin ini hal baru, sebab sebelumnya melalui rapat askot,” katanya.

Selanjutnya, untuk memperkuat agar dua orang terpilih ini, agar awal Januari sudah mulai bekerja. Pihaknya segera melaporkan ke Exco terkait Perwasitan, yakni Ferrel R Hattu. Kemudian membuatkan SK dan mengumumkan ke ekosistem sepak bola khususnya di Surabaya.

Sementara itu, Amin Siswoyo mengaku akan sebaik-baiknya mengemban amanah dari rekan-rekannya. “Insyaallah mohon bantuan dari rekan-rekan, karena kami berdua selalu butuh masukan, seperti dari senior Pak Roni. Agar Wasit Surabaya terus maju. Dan ini juga bergantung latihan teman-teman,” ujarnya.

Sedangkan Anselmus mantan wasit ISL, berjanji akan menfasilitasi komunikasi teman-teman wasit. Supaya ke depannya muncul regenerasi di tingkat nasional bahkan internasional.

“Nanti kita akan rutin buat program latihan dan evaluasi setiap pekan. Minimal dua pekan sekali pertemuan membahas kejadian pertandingan selama pekan sebelumnya,” tuturnya.

Selain itu, pria yang juga guru ini, mengaku masih punya hubungan baik dengan pengurus wasit. Baik di tingkat Asprov Jatim maupun nasional. “Kami tentu akan memperjuangkan wasit muda kita juga regenerasi di tingkat nasional lebih banyak lagi,” tukasnya. (Redaksi)

Ketua Askot PSSI Surabaya Temui Wasit Ubah Sistem dan Honor

Ketua Askot PSSI Surabaya
Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal bertemu anggota wasit, Sabtu pagi (21/12/2024) di Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo. (PG/DEROSSI)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal mengadakan pertemuan korps wasit di Teras Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo, Sabtu (21/12/2024) pagi 08.00 WIB.

Pertemuan Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal dengan anggota wasit itu membahas sejumlah persoalan dan agenda. Di antaranya kasus gagal bayar honor Soeratin Cup U-13 15 Piala Wali Kota Surabaya.

Cuplikan anggota wasit temui Wawali Armuji. (Property of KLIK9TV)

Kemudian agenda solusi berupa pelatihan pelatih, hingga turnamen anak-anak usia dini Januari 2025 mendatang. “Soal Soeratin kemarin itu, panpel sudah berupaya. Namun situasi makin gelap ke belakang karena dari pihak sponsor sampai saat ini hanya cair sekitar Rp22,5 juta,” ungkapnya kepada wasit-wasit dan matchcomm yang hadir.

Namun ia tidak mau menyalahkan siapa pihak yang harus bertanggung jawab. Sebab cukup kompleks. “Nah kita ini satu atap, kalau bapaknya kesulitan, maka anaknya harus sabar. Insyaallah kita pasti bayar, saat ini ada Kas Rp15 juta. Kita akan embayar dalam tiga termin mulai Januari,” tuturnya.

Anggota wasit menyalurkan aspirasi kepada Wawali Armuji. (PG/IST)

Oleh karena itu, Roky Maghbal meminta rekan-rekan juga terus membantu mensukseskan kegiatan askot. “Tak bisa dipungkiri peran wasit vital utamanya menambahkan pundi keuangan lewat turnamen maupun kompetisi,” katanya.

Namun saat ini, askot sedangkan membangun sistem aplikasi pembayaran honor wasit termasuk penugasan lewat transfer. “Ini bisa jadi pertama kali askab/askot punya rekening sendiri. Dan dengan sistem ini, masalah honor, kas wasit sampai penugasan tidak lagi ada itu pola like and dislike. Mulai saat ini, wasit-wasit yang merasa nggak pernah tugas, maupun masalah berapa rate honor semua transparan,” ujarnya.

Karena itu, ia meminta kepada segenap wasit dan matchcomm anggota PSSI Surabaya, segera mengirimkan bio data juga nomor rekening. “Kami juga akan mengkaji dari masukan teman-teman, berapa sih rate (besaran honor) yang layak, batas terendah dan menyesuaikan jenjang kompetisi,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, para wasit juga mengusulkan adanya perubahan formasi status koordinator wasit. “Mekanisme nya saya serahkan kepada teman-teman. Tapi yang jelas kalau bisa selain ketua, juga ada semacam dewan pengawas wasit,” usulnya.

Menurutnya, dengan sistem tersebut akan ada landasan yang mencegah miskomunikasi soal perwasitan. “Nanti fungsi koordinator wasit hanya memastikan apakah sistem sudah bekerja semestinya. Tidak seperti yang sudah-sudah termasuk tidak lagi bisa memotong honor seenaknya,” jabarnya.

Evaluasi dan perubahan formasi wasit nanti juga mencakup bagian sistem penugasan bidang futsal. “Nanti akan kita kumpulkan juga klub-klub, agar mengajukan izin jika menggelar turnamen, sehingga makin banyak potensi pemasukan. Maka juga akan leluasa membantu kebutuhan wasit seperti seragam maupun subsidi lisensi,” urainya.

Tak hanya itu, Roky juga mengajak para wasit tiap dua minggu sekali bertemu main bola di lapangan. Sekaligus evaluasi selama memimpin. “Pekan depan kita bertemu lagi silahkan mengusulkan dan memilih koordinator juga anggota dewan pengawas wasit atau apa nanti istilahnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, pertemuan ini bermula dari sejumlah perwakilan wasit yang mengadukan nasibnya ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Pada kesempatan itu, wawali langsung menelepon Ketua Panpel Anugrah Ariyadi. Menyebutkan kalau sudah menyetorkan dana sponsor ke askot.

Dalam sejarah baru kali ini, honor wasit Piala Soeratin di Kota Surabaya tersendat. Diketahui, honor ini pada penyisihan mulai 5-24 Oktober. Sempat terhenti, kemudian lanjut babak 16 besar sampai final pada 13-20 November 2024 kemarin.

Pembukaan oleh Wawali Armuji. Sedangkan penutupan oleh Kepala Disbudparpora Surabaya, Hidayat Syah. Sementara sponsor awal muncul nama-nama PDAM, Yekape, Pelindo, Bank Surya hingga Bank Jatim. (har)