

SURABAYA, PSGunika.Net – Anti klimaks alias kondisi timpang dialami oleh tim futsal Unika FS pada laga penutup putaran pertama Divisi Utama Liga AFK Surabaya dengan kekalahan telak 0-7 (0-1) dari favorit juara GGFS, Sabtu pagi (16/8/2025) di lapangan Nisrina Sambikerep, Surabaya.
Apa yang terjadi pada tim Unika FS yang hanya selisih satu poin dari pemuncak klasemen GGFS sebelum laga ini. Nah keluar dugaan harus menelan pil pahit kekalahan sangat telak.
Pasalnya tim berjuluk Laskar Kalimas itu tampil mengejutkan lewat hattrick kemenangan penting. Sehingga menyodok ke posisi runner-up. Namun di laga ini tampil tidak sesuai ekspektasi para pengamat futsal Surabaya.
Bagaimana tidak, walaupun menyandang tim pendatang baru di level divisi utama, bahkan baru bergabung dengan kompetisi futsal amatir tahun 2024 kemarin. Tetapi kemenangan tiga kali beruntun cukup mencuri perhatian insan futsal.
Maka dari sisi pengadil, tampak wasit-wasit senior turun langsung mengawal jalannya pertandingan yang memprediksi ketat ini.
Tapi sangat sayang tanda-tanda kekalahan muncul sebelum kickoff. Di mana skuad Unika FS hanya ada sembilan pemain. Dan ini pun hampir tidak hadir tim inti, meskipun masih ada tembok besar Kahfi deRossi, juga pemain Persebaya U-17 yang baru menjuarai Soeratin regional Jawa Timur, Nabil Loverino.
Tak cukup di situ, Ucis kiper utama juga hadir bersama Kapten Tegar Ridho. Dua pemain ini kunci laga-laga sebelumnya. Tapi fakta berbicara lain, banyaknya pemain inti yang izin mendadak, menduga jadi biang kekalahan telak tersebut.
Sebab hasil pantauan awak media, Coach Rizki Febrianto sudah berupaya keras menahan gempuran GGFS yang notabene juga memperkuat oleh para pemain juara Porprov IX Jatim 2025 Malang Raya kemarin.
Tegar Ridho dkk hanya mampu menahan kebobolan satu gol di babak pertama saja. Sebab begitu memasuki babak kedua, seolah ‘kehabisan bensin’. Akhirnya menjadi bulan-bulanan GGFS di babak kedua.
Tidak hadirnya para pemain kunci tanpa keterangan jelas cukup menjadi pukulan telak manajemen.
“Secara permainan meski dominasi pemain cadangan, sebetulnya tidak kalah. Buktinya di babak pertama, kami mampu menahan. Tapi saat di babak kedua kami mencoba membalas, ini jadi semacam gambling, sebab kami akui kalah menit bermain dengan lawan. Apalagi kebanyakan yang main pemain lapis,” beber Harun Ofisial tim, Selasa malam (19/8).
Menurutnya, mental tanding jadi kendala timnya, sehingga masih labil, langsung drop begitu berhadapan dengan tim yang ada pemain porprovnya.
“Harapan kami, ini akan menjadi laga menarik. Dan menjadi kesempatan anak-anak bertemu tim favorit juara. Tapi rupanya mental tanding berbicara, pemain kami yang inti banyak yang absen dengan bermacam alasan,” ujar Harun yang juga pengurus karate FORKI Surabaya ini.
Oleh karena itu, sebagai bahan evaluasi mengarungi putaran kedua nanti, pihaknya akan melakukan terobosan.
“Pertama kami akan mencoret pemain yang tidak aktif. Kedua menegaskan kembali komitmen terutama para pemain yang diduga indisipliner,” katanya.
Maka Unika FS juga berencana merancang uji coba ke sekolah maupun klub non anggota AFK Surabaya.
“Tujuannya untuk menjaring potensi pemain baru. Dan tentu merevisi target. Sebab pada prinsipnya, target di putaran pertama ini melebihi ekspektasi sebagai pendatang. Ini kami syukuri. Dan harapannya di putaran kedua lebih baik lagi,” timpalnya.
Dengan hasil pertandingan ini, sementara Unika FS harus turun ke posisi ketiga klasemen sementara. “Kami minta maaf dengan hasil ini, putaran kedua, akan kami perbaiki,” ucap Tegar Ridho Kapten tim di WA grup. (num)