
SURABAYA (SG) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkoordinasi dengan PT KAI Daop 8 Surabaya untuk mengurangi adanya perlintasan kereta api sebidang. Rencananya, pemkot bersama KAI Daop 8 akan membuat dua opsi untuk mengurangi perlintasan kereta api sebidang di Surabaya. Yakni menggunakan overpass (flyover) atau underpass.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dua titik yang akan di bangun overpass atau underpass itu. Di antaranya di Jalan Jemursari dekat Taman Pelangi dan Jalan Margorejo. Untuk di Jalan Jemursari, ia menyebutkan, akan di bangun overpass, sedangkan di Jalan Margorejo menggunakan underpass.
“Sudah saya sampaikan ke Pak Kadaop, insyaallah kita akan membangun yang di Taman Pelangi (Jemursari) juga membangun yang di Margorejo. Nah, ini yang di Taman Pelangi mungkin overpass dan beberapa titik lainnya, seperti di Margorejo underpass,” kata Wali Kota Eri, Senin, (14/4/2025).
Wali kota Surabaya yang akrab di sapa Cak Eri Cahyadi itu mengungkapkan, telah merinci satu persatu titik mana saja yang membutuhkan overpass atau underpass di Surabaya. “Nah, kalau itu mudah, bisa di bangun underpass, kalau agak sulit maka pembangunannya kita menggunakan overpass. Akan tetapi biayanya yang penting bisa kita cover, tapi kalau terlalu mahal ya kita pakai overpass kita koordinasi terus dengan Pak Kadaop,” ungkap Cak Eri.
Cak Eri menyebutkan, perlintasan sebidang masih menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan kereta api. Sebab, hal itu terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dari PT KAI maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Selain keterbatasan SDM, juga adanya kelalaian pengendara kendaraan bermotor.
“Karena kalau sudah ada sebidang gini, ya nggak mungkin Dishub bisa menjaga semuanya, KAI menjaga semuanya. Yang terpenting, di masa sekarang ini kami berusaha untuk menyelesaikan perlintasan sebidang ini,” sebutnya.
Cak Eri menjelaskan, masih ada sekitar puluhan perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Surabaya. Maka dari itu pembangunan overpass dan underpass di perlintasan sebidang membutuhkan waktu bertahap.
Ia menambahkan, jika pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL) sudah berjalan, maka di harapkan sudah tidak ada lagi perlintasan sebidang yang di lalui kereta api. “Kita membangunnya secara bertahap, mana saja yang menjadi prioritas untuk dibangun di tahun 2026, kalau yang 2025 pasti yang dua tempat itu. Karena ini kan sebenarnya untuk keselamatan warga Surabaya sendiri,” pungkasnya. (*)