Tag: Prestasi Juara

Angkat Besi Jatim Tak Puas Raih 3 Emas Kejurnas Yogyakarta

Angkat Besi Jatim
ANGKAT BESI: Luluk Diana Lifter Jatim borong 3 emas Kejurnas di UN Yogyakarta. (SG/IST)

YOGYAKARTA (SG) – Atlet angkat besi Jatim mengumpulkan medali 3 emas 2 perak dan 1 perunggu pada kejurnas di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, 13-18 Mei 2025 kemarin.

Namun hasil angkat besi itu membuat Ketua Pengprov PABSI Jatim, Jeffry Tagore kurang puas. Pasalnya, ketiga emas itu yang memborong adalah satu lifter, yakni Luluk Diana Tri Wijayana.

Luluk turun di kelas 48 kg dengan total angkatan 170 kg dan sekaligus menempatkan atlet putri asal Pacitan itu meraih the best lifter putri senior tahun 2025.

Sedang atlet Jawa Timur lainnya, Joni Susanto mendapatkan 1 perak dengan total angkatan 246 kg. Kemudian Bima Aji meraih 1 perak 2 perunggu dengan total angkatan 306 kg.

Ketua PABSI Jatim, Jeffry Tagore memberikan apresiasi terhadap prestasi oleh Luluk terserah. Karena sebelum turun di kejurnas. Dia juga berhasil merebut medali emas di IWF World Championship 2025 yang gelar di Lima, Peru pada 30 April – 5 Mei lalu.

“Sebenarnya kita tidak menurunkan Luluk di kejurnas, karena ia baru saja mengikuti kejuaraan dunia di Peru. Tetapi Amel Candra mendadak cedera. Maka Luluk yang menggantikannya, dan dia meraih tiga emas. Sekaligus gelar the best lifter putri senior,” kata Jeffry Tagore saat terhubung melalui telepon genggamnya. Selasa (20/5) kemarin.

Hanya saja, ia mengaku kalau kurang puas dengan hasil kejurnas itu. Sebab, tiga emas itu hasil dari satu atlet. Padahal ia berharap atlet lainnya juga bisa merebut emas.

“Saya kurang puas dengan hasil kejurnas karena atlet yang meraih emas itu oleh satu atlet (Luluk), padahal saya berharap atlet Jatim lainnya juga dapat emas,” ujarnya.

Selanjutnya setelah kejurnas, Pengprov PABSI Jatim, akan segera melakukan evaluasi untuk mempersiapkan atlet terbaik yang akan menurunkan di ajang seleksi nasional SEA Games di Jakarta pada bulan September mendatang.

“Jadi ajang kejurnas itu merupakan pemanasan, sebelum turun di seleknas, dan kita akan mempersiapkan atlet terbaik,” pungkasnya. (*/wwn/red)

Civic Estilo

Civic Estilo 94 The King Kontes Mobil Modifikasi di Surabaya

Civic Estilo
THE KING: Civic Estilo asal Bojonegoro ini meraih juara modifikasi extreme kontes mobil di Surabaya, Minggu (2/3/2025). (Foto: Redaksi)

SURABAYA (SG) – Civic Estilo SR3 keluaran 1994 meraih ‘The King’ saat menjuarai kontes mobil modifikasi event pameran otomotif, “East Surabaya Automotive Exhibition 2025”, Minggu (2/3) di Surabaya. Sedikitnya ada 53 peserta kontes dari sejumlah komunitas asal Surabaya, Malang dan Bojonegoro.

Sejak awal, Marcelino Ardian, pemilik Civic Estilo itu, yakin bakal memenangkan kontes. Karena pria asal Bojonegoro itu, bersama koleksinya telah meraih banyak trofi sebelumnya.

Marcel membeberkan, kalau Civic Estilo miliknya itu punya kelebihan full body kit, custom, mesin sudah swap. terutama point terbesar di interior dibikin extreme. “Jadi full audio, jok pakai akrilik. Sama full motorace yang belakang,” bebernya.

Ia sengaja memodifikasi mobilnya, karena pengin lebih tampil beda. “Konsep Estilo saat ini umumnya lebih ke racing. Tapi saya mempertahankan konsep di era 2000-an. Saya bikin beda dengan extreme,” ujarnya.

Panitia juri akhirnya memiliki penilaian yang sama. “Dapat The King, juara kontes. Karena punya penilaian modifikasi terbaik,” katanya.

Seperti optimisme-nya di awal, kalau mobilnya bakal menjuarai kategori modifikasi extreme.

“Mobil ini sebenarnya sudah jadi tahun 2000-an dengan dengan konsep seperti ini. Tapi 2021 sampai sekarang saya rebuild ulang. Jadi sudah ikut beberapa kali meraih King di Surabaya dan Jawa Timur. Terakhir kemarin ikut di Jakarta,” paparnya.

Tak lupa, Ia juga membagikan tips modifikasi, Marcel menyarankan, agar menyesuaikan passion, hobi masing-masing.

“Boleh ikut selera orang, tapi jangan copy paste. Sebagai modifikator juga harus bisa tampil beda, punya taste modifikasi sendiri,” pesannya.

Ia menambahkan, bahwa trending modifikasi saat ini diesel, tapi sebetulnya bergantung selera juga.

“Ya embrace (merangkul) saja, sesama penyuka otomotif. Kalau mobil saya ini khusus kontes. Tapi masih jalan normal, keluar sekitar rumah untuk manasi, biar tidak mangkrak di garasi. Kadang pakai nongkrong dan ngonten,” imbuhnya.

Owner 88 Organizer selaku EO, Vitto Bimantara menjelaskan, poin penilaian kontes mulai kelayakan, modifikasi, dan tingkat elegan. Kemudian apakah masih bisa dikendarai, kalau untuk drag (racing) itu sejauh mana. Terus yang mobil retro (tahun lama) tingkat originalnya (keaslian) bagaimana.

“Sekalian untuk mengisi ngabuburit (Ramadan). Kebetulan, awal tahun ini belum ada acara seperti ini. Jadi tujuannya kita gabungkan (kontes) dengan pameran juga untuk mendongkrak trafik pengunjung,” jelasnya.

Soal antusias pengunjung, menurutnya lumayan, apalagi dari komunitas. Karena kontes sudah siaran sejak H-7 melalui media sosial. “Pemeran mulai 24 Februari sampai hari ini, 2 Maret. Kalau kontes hari ini saja,” katanya.

Vitto mengakui, kalau kondisi penjualan mobil kurun dua bulan ini menurun. Tapi peserta tetap antusias melakukan aktivitas rutin seperti pameran. “Semua brand tetap berupaya bagaimana situasi penjualan kembali normal,” tuturnya.

Sementara saat ini, trend-nya menyasar kelas middle-up (menengah keatas), kayak Porsche, Mini, Subaru, juga GWM produk baru asal Cina, yang lagi eksis mengikuti pameran. “Selain itu ada Citroen. Serta beberapa brand yang biasa ikut ada Honda, juga Wuling,” timpalnya.

Harapannya, pameran ini dapat mendongkrak penjualan semua brand yang sedang lesu. “Persaingan tiap merek lebih ke teknologi (fitur). Terutama dari produk Cina, harganya juga miring,” tuturnya.

Tapi, aku Vitto, kalau di Surabaya untuk main branded memang masih kuat dan unggul. Meskipun produk-produk Cina gencar menggoda dengan teknologi dan harga miring.

“Namun, main branded orang Surabaya masih kuat, sekitar 60 persen,” tukasnya.

Hal itu, dibenarkan Wahyu Nugroho, sales brand GWM asal Cina. “Alhamdulilah animo masyarakat masih antusias, ingin membeli produk mobil baru kami. Penjualan bulan (Maret) ini sama, seperti Februari masih stabil. Terutama karena event KKB BCA, sukses mendongkrak lonjakan penjualan,” tuturnya.

Wahyu mengungkapkan, pada pameran otomotif yang berlangsung 24 Februari – 2 Maret itu, dia menawarkan dua produk mobil andalan.

“Kami baru masuk Indonesia tahun 2023. Untuk assembling (merakit) Tank 300 di Thailand. Kalau Haval Jolion sudah di Indonesia,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Tank 300 termasuk middle-prem, dengan spesifikasi 4×4, mesin 2000 CC turbo, hybrid. Bakal menjadi penantang baru untuk mobil jip off-road. Meskipun juga nyaman di jalan aspal.

“Sasarannya, penghobi off-road dan mobil gede karakter jip. Harga OTR Rp852 juta, lengkap 20 fitur canggih setara jip diatas Rp1,5 miliar. Yang punya poros sumbu putar roda pendek. Sehingga saat off-road, pas belok bisa sat-set,” urainya. (red)

Haggana FC

Coach Oetoyo Bawa Haggana FC Juara Liga Progresif U-13

Coach Oetoyo
JUARA: Haggana FC bersama eks Pelatih Coach Oetoyo di Lapangan ABC Kompleks GBT, Surabaya, Minggu (23/2/2025) lalu. (Foto: Istimewa)

SURABAYA (SG) – Eks Pelatih Unika Bajul Ijo, Coach Oetoyo lagi-lagi membuktikan kepiawaian dalam meracik strategi. Terutama saat menukangi tim sepak bola usia dini. Seperti saat membawa Haggana FC menjuarai Liga Progresif U-13 edisi 2025, Minggu lalu (23/2) di Lapangan ABC Kompleks GBT, Surabaya.

Tahun 2024 lalu, Coach Oetoyo juga sukses mengantarkan Persebaya U-12 juara turnamen internasional di Bali United Training Center, Gianyar, Bali.

Pelatih yang lebih dari 30 tahun mewarnai ratusan prestasi tingkat SSB klub legendaris IM itu. Pada awal-awal sekitar dua tahun lalu, juga pernah melatih SSB PSG Unika di Gununganyar.

Selain itu, juga sempat bahu membahu dengan legenda hidup Totok Risantono, menangani Unika Bajul Ijo mulai KU-12 hingga 17 tahun. Yang saat ini para pemainnya sudah mewarnai kompetisi profesional.

Kembali ke tim Haggana FC U-13, sebelum melakoni laga terakhir, tercatat di klasemen. Yakni, telah mengantongi poin 20, hasil 6 kali menang 2 kali draw. Total main 8 kali dengan 10 tim peserta. Menyusul posisi runner-up, Elfaza dengan 18 angka.

Selanjutnya di laga pamungkas, hari Minggu itu, melawan Mitra Surabaya, Haggana FC menang telak, 4-0. Sehingga poinnya tak terkejar lagi oleh kompetitornya.

“Alhamdulillah, tadi menang lawan Mitra 4-0 di Liga Progresif. Posisi kedua, berebut Elfaza dan Colombo FC, selisih satu angka. Sistem kompetisi penuh,” terang Oetoyo lewat Pesan Singkat.

Diketahui, warga Gubeng Masjid ini, terpantau sudah menukangi klub amatir asal Kampung Ampel itu, sejak Piala Soeratin musim lalu.

Tahun ini, Liga Progresif menggelar kategori kelompok umur (KU) 13, 15 dan 17 tahun. Untuk peserta, terpantau tidak hanya klub anggota Persebaya, tetapi juga Askot PSSI Surabaya dan SSB terafiliasi. Serta ada klub dari luar kota.

Sehingga sejatinya, kompetisi tersebut, sangat membantu, terutama bagi klub atau SSB yang bukan anggota kompetisi internal Liga Persebaya.

Sementara di Surabaya sendiri, tercatat juga ada Liga Surabaya. Belum lagi turnamen yang digelar di level SSB. Salah satunya Surabaya Fun Games U-10 dan U-12 yang digelar PSG di Gununganyar beberapa waktu lalu. (red)

Digda

Digda Arek Gununganyar Raih Emas Kejurnas Karate INKADO

Digda
JUARA: Digda Yuma Altafi menduduki podium teratas lengkap medali emas Kejurnas Karate INKADO di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (SG/IST)

JAKARTA (SG) – Bikin bangga! Arek Gununganyar, Digda Yuma Altafi (16) berhasil meraih medali emas Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate INKADO (Indonesia Karate-Do) di Jakarta, Jumat (21/2/2025). Saat final, Siswa SMA Negeri 16 Surabaya ini mengalahkan Nikolas wakil DKI di kelas kata perorangan yunior putra.

Pada final Kejurnas bertajuk INKADO Empowering 2025 itu, Digda sekaligus menebus kekalahan rekannya sesama atlet karate Jatim. Yakni Raihan Ahmad Dary yang tersisih oleh Nikolas wakil DKI tersebut, pada pertandingan kedua di kelas yang sama, kata perorangan yunior putra.

Digda
TC atlet karate INKADO Jatim di Surabaya.

Sementara wakil INKADO Jatim lainnya, Adelya Septa Arumni juga tersisih. Turun di kelas kata perorangan kadet putri, Adelya kalah oleh wakil Sulawesi Selatan, juga di pertandingan kedua.

Dari informasi, peserta kejurnas ini lebih dari 800-an atlet karate dari 25 provinsi di Indonesia. Kegiatan berlangsung pada 18-23 Februari 2025 di Gedung KONI DKI, Gambir, Jakarta Pusat. Dengan mempertandingkan nomor kelas pra usia dini, usia dini, pra pemula, kadet, yunior dan senior.

Senpai Gagas Amukti Nandaka selaku Ketua Kontingen INKADO Jatim mengungkapkan, bahwa persiapan (TC) sebelum pemberangkatan ke DKI mulai awal Januari 2025. “Sebelum bertanding ke Jakarta, kita (INKADO Jatim) ujicoba pada kejuaraan Kemenhan Open di Malang menurunkan delapan atlet. Hasilnya, meraih 1 perak 7 perunggu,” ungkapnya, Minggu (23/2).

Namun, karena adanya keterbatasan dana pada perkembangannya. Sehingga dari puluhan atlet yang ikut TC, akhirnya memutuskan hanya mengirimkan tiga atlet tersebut ke Jakarta. Luar biasa, satu dari mereka. Yakni, Digda Yuma Altafi mampu mengharumkan nama Jawa Timur, bersaing ketat dengan provinsi lain yang mengirimkan puluhan atletnya.

Ia berhasil mencapai puncak dengan meraih medali emas setelah menaklukkan lawan-lawannya. Pertama, Jhago wakil Jabar, lalu yang kedua, Yudha asal Jambi. Lanjut ke babak semifinal, atlet yang juga pernah latihan sepak bola di SSB ini, mengalahkan Indra Geri wakil Gorontalo.

Overall suasana pertandingan seru pecah. Dari 25 provinsi bersaing ketat menampilkan keunggulan teknik dan fisik masing-masing. Dan makin ramai oleh yel-yel pendukung dari atas tribun penonton,” timpal Senpai Gagas.

Terpisah, Firman Syah Ali Ketua Umum Pengprov INKADO Jatim mengatakan, bahwa perguruannya baru bangkit dari perpecahan dan keterpurukan. “Kancho (baca: pendiri/ketua aliran) menunjuk saya untuk memperbaiki INKADO Jawa Timur agar bangkit. Namanya organisasi yang baru sembuh dari sakit, saya bersyukur bisa bersuara di event nasional. Masih bisa merebut medali emas,” katanya.

Karenanya, ia berterima kasih kepada seluruh stakeholder atas prestasi tersebut. Pasalnya, dengan kondisi baru saja bangkit. Maka patut mengapresiasi keberhasilan Jawa Timur mengirimkan kontingen, terlebih mampu meraih medali emas.

“Saya harap ke depannya INKADO Jatim semakin berkibar. Dan mengembalikan marwahnya sebagai bumi kandung INKADO. Karena pendiri INKADO sekaligus FORKI, Prof Raden Baud Abdul Djamil Adikusumo adalah putra asli Jawa Timur,” timpalnya.

Sensei Firman membeberkan, kalau peraih emas itu, merupakan atlet keluarga sabuk hitam. Yang sudah berlatih berbulan-bulan bersama tim pelatih TC yang memimpin Sensei Sjamsul Umur di Dojo Keputih, Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, dia juga aktif berlatih di bawah bimbingan langsung Ketua FORKI Surabaya, Sensei Ozzie.

Di bagian lain, Kukuh selaku orang tua atlet ini mengaku bersyukur atas prestasi putranya. “Sebagai orang tua, tentunya sangat senang dan bangga. Semoga tidak cepat puas saja. Tetap berlatih agar terus berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi lagi. Sebab masih banyak kejuaraan besar dan bergengsi di tahun 2025 ini yang sudah menanti,” tuturnya. (har)

Mudipat Juara

Mudipat Juara Surabaya Futsal Games U-12 PSG 2025

Mudipat
JUARA: Kapten tim Mudipat menerima trofi dan reward dari Ketua Panitia Surabaya Futsal Games U-12 di Gununganyar, Surabaya, Sabtu lalu (15/2/2025). (SG/HARUN)

SURABAYA (SG) – Tim SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) berhasil meraih gelar juara turnamen Surabaya Futsal Games U-12 pertama yang digelar oleh PSG Sportainment, Sabtu lalu (15/2/2025) di Gununganyar, Surabaya.

Hebatnya! Mudipat meraih prestasi juara Surabaya Futsal Games U-12 dengan rekor selalu menang mulai babak penyisihan grup B. Pertama menang 5-2 (3-1) atas SD Al-Hikmah dan kedua, unggul 3-1 (1-1) lawan SDN Kalirungkut IV.

Tampil sebagai juara grup setelah mendapatkan poin sempurna 6 angka. Selanjutnya Mudipat melenggang ke babak final dengan menyandang status juara grup B.

Kemudian di final, Mudipat makin menjadi-jadi dengan mencukur 4-0 (2-0) SDN Rungkut Kidul II selaku juara grup A. Empat gol tanpa balas tercipta lewat kaki Ahza Kafeel, Abid Pranaja, Saliheen Almar dan Abyan Razzan.

Mengutip siaran berita media sekolah Mudipat.co, bahwa prestasi ini merupakan hasil usaha keras saat latihan. “Alhamdulillah kemenangan ini bukti hasil kerja keras dan dedikasi anak-anak saat latihan telah membuahkan hasil,” kata Ainun, Asisten Pelatih Mudipat.

Terpisah, Yusuf Pelatih Mudipat berharap turnamen ini bisa berlanjut menjadi liga anak. “Lapangan ideal terutama akses lokasi dan parkir juga enak. Jadi kami harap panitia dapat membuat liga anak, agar memudahkan pembinaan futsal ke depan,” ujarnya.

Meski hanya diikuti 6 tim. Namun tidak mengurangi kualitas dan esensi pertandingan. Pasalnya, para peserta termasuk eksis membina futsal. Selain itu, juga memimpin wasit-wasit berlisensi.

Tak hanya itu, suasana pertandingan makin meriah. Karena dukungan dari para guru dan orang tua yang hadir mengisi tribun penonton.

“Semula panitia mentargetkan 16 peserta.Tetapi terjadi dinamika, sebagian tim batal, karena terkendala berbenturan turnamen SSB. Kendati demikian, kami bertekad untuk tetap melaksanakan pertandingan sesuai jadwal,” tutur Hanum Mafrudho Ketua Panitia.

Format pertandingan sendiri berlaku penyisihan grup A-B, lalu final. Di mana tiap grup isinya tiga tim. Untuk juara grup langsung final, sedangkan runner-up berebut tempat ketiga.

Di grup A, keluar juara SDN Rungkut Kidul 2 dengan total 4 poin. Kemudian menyusul di posisi runner-up tuan rumah Sekolah Futsal PSG yang meraih 2 angka, hasil dua kali bermain imbang.

Selanjutnya di grup B, Mudipat bertengger di puncak klasemen dengan poin absolut 6. Menyusul peringkat kedua, yakni SD Al Hikmah yang mengumpulkan 3 angka dari sekali menang dan sekali kalah. Sedang SD Al Muslim dan SDN Kalirungkut 4 harus angkat koper lebih cepat. Karena finish di posisi buncit.

Turnamen futsal usia dini ini berlangsung lancar dan sukses. Berkat animo peserta, juga dukungan para sponsor dan stakeholder. Di antaranya kampus Poltekpel, Auto Unika, Enkai, DWP Inspektorat Jatim. Serta Harian Berita Metro.

Di sisi lain, Harun Effendy selaku pengurus harian PSG Soccer School mengatakan. Bahwa kegiatan ini sekaligus menandai ekstra latihan futsal di sekolah sepak bola PSG. Selain itu, untuk menjajal lapangan menjelang seleksi pemain Unika Futsal hari Minggu (23/2) ini.

Sebagai informasi tambahan, pada perebutan juara ketiga Al-Hikmah berhasil mengungguli 2-1 tuan rumah PSG lewat drama adu penalti. Setelah bermain kacamata di waktu normal 2×10 menit. (har)

Statistik Pertandingan :

  1. Al-Muslim 1-1 (1-1) PSG
  2. Mudipat 5-2 (3-1) Al-Hikmah
  3. PSG 2-2 (1-0) RK2
  4. Al-Hikmah 3-2 (2-1) KR4
  5. RK2 3-1 (1-0) Al-Muslim
  6. KR4 1-3 (1-1) Mudipat
  7. PSG 0-0 Al-Hikmah -pen (1-2)
  8. RK2 0-4 (0-2) Mudipat

Klasemen :

Grup A

  1. RK2 2-1-1-0 5-3 4
  2. PSG 2-0-2-0 3-3 2
  3. Al-Muslim 2-0-1-1 2-4 1

Grup B

  1. Mudipat 2-2-0-0 8-3 6
  2. Al-Hikmah 2-1-0-1 5-7 3
  3. KR4 2-0-0-2 3-6 0

Cara Daftar SBB PSG Unika

Kejuaraan Pasuruan Finswimming Championship 2025 Ini Hasilnya

Kejuaraan Pasuruan Finswimming
Atmosfer kejuaraan finswimming di Pasuruan. (Foto: SG/IST)

PASURUAN (SG) – PAS SC meraih juara umum kejuaraan Pasuruan Finswimming Championship 2025 yang berlangsung di Kolam Renang Katak Riang Permai, Pleret, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 1-2 Februari 2025 kemarin.

Klub PAS SC tersebut berhasil mengumpulkan total medali 15 emas 10 perak dan 19 perunggu kejuaraan Pasuruan Finswimming itu. Selanjutnya di urutan kedua Penguin DC mencatatkan perolehan medali 12 emas 11 perak dan 11 perunggu.

Berikutnya pada peringkat ketiga, yakni FBA dengan 9 emas 15 perak, dan 9 perunggu. Kemudian di posisi keempat Mahkota Raja DC meraih 9 emas 2 perak dan 2 perunggu. Sementara Lotus Aquatic Club menempati posisi kelima meraih 8 emas 1 perak dan 2 perunggu.

Moh Riyad panitia acara, Senin (3/2), menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan event pertama kejuaraan antar klub di Pasuruan itu. “Alhamdulillah, meski ada beberapa kendala, semua bisa teratasi dengan lancar,” ujarnya.

Riyad juga menambahkan, bahwa klub-klub yang ikut serta dalam kejuaraan ini sangat antusias untuk mendukung kesuksesan acara tersebut.

Lantas, Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlangsung. Sebagai upaya untuk menjaga prestasi selam Jawa Timur yang telah menjadi barometer di tingkat nasional.

Pada kejuaraan ini, beberapa atlet baru muncul dan diprediksi akan membawa prestasi gemilang bagi Jawa Timur di masa depan. Serta berpotensi menjadi pilar tim selam nasional. (*)

SSB Mulyorejo FC Juara Surabaya Fun Games U-10 2025

SSB Mulyorejo FC Juara Surabaya Fun Games U-10 2025
Pelatih Kiper PSG, Agung Hadi Purnomo (kanan) menjadi juru racik SSB Mulyorejo FC saat menjuarai Surabaya Fun Games U-10 di Gununganyar, Surabaya, Minggu (26/1/2025) pagi. (PG/IST)

SURABAYA, PSGunika.Net – Sekolah sepak bola (SSB) Mulyorejo FC keluar sebagai juara Surabaya Fun Games U-10 2025, Minggu kemarin (26/1) di Lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.

Pada ajang sepak bola usia dini itu, SSB Mulyorejo FC termasuk peserta yang hadir belakangan. Sebab peserta sebelumnya jelang pertemuan teknis, Sabtu (25/1) menyatakan tidak siap.

Surabaya Fun Games U-10 ini merupakan rangkaian kegiatan U-12 yang berlangsung hari Minggu sebelumnya (19/1). Yang mana juga mendapat atensi dari Auto Unika dan Enkai. Sedangkan penyelenggaraan adalah PSG Sportainment.

Pada laga final melawan Anak Bangsa berlangsung sengit. Pasalnya sempat leading 2-0 di babak pertama, Mulyorejo tertekan pada babak kedua hingga skor tipis 3-2. Sebab Anak Bangsa baru menemukan performanya lima menit terakhir jelang bubaran.

“Pertama-tama, SSB Mulyorejo FC mengucapkan selamat kepada PSG yang telah sukses menyelenggarakan turnamen meski baru dua tahun berdiri,” ucap Agung Hadi Purnomo, pelatih kiper yang mendampingi.

Coach Agung juga berterima kasih kepada Pembina PSG, Harun Effendy. Karena telah mengundang dan memberikan kesempatan SSB Mulyorejo menempah skill, fisik dan mental, menambah jam terbang meski mendadak.

“Nyaris tanpa persiapan karena undangan datang hari Jumat sore, lalu Minggu pagi turnamen berlangsung,” ungkapnya.

Tetapi ia berucap syukur alhamdulillah. Sebab SSB MFC tampil impresif mulai babak penyisihan grup sapu bersih dengan skor mencolok. “Di babak final lawan SSB Anak Bangsa sempat terkena hukuman pinalti. Namun kami mampu menjadi kampiun,” paparnya.

Lebih jauh, pria yang juga Pelatih Kiper SSB PSG Soccer School ini mengatakan, bahwa datang main cuma dengan cadangan tiga pemain dan satu penjaga gawang. Tetapi berbekal materi-materi dari pelatih-pelatih legendaris seperti I Wayan Diana dan Seger Sutrisno, akhirnya mampu berbicara di turnamen ini.

“Saat mendampingi SSB MFC ini saya juga menyimpan dilema. Terutama saat bertemu PSG. Sebab itu saya tidak ikut merayakan SSB MFC menjadi Juara,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, ofisial tim Anak Bangsa, Iqbal, turut mengapresiasi. Dan berpesan, supaya bisa kembali mengadakan turnamen. “Kalau bulan Februari ada lagi, tolong kabari,” tukasnya singkat.

Diketahui, ajang U-10 ini, seperti U-12 juga membatasi delapan tim saja. Yakni tuan rumah SSB PSG Soccer School, Bina Mandiri Medokan Ayu, Rungkut FC dua tim A-B, Mulyorejo FC, Anak Bangsa, Untag Rosita dan RAJ FC.

Jalannya pertandingan secara umum berlangsung seru dan penuh sportivitas. Namun tercipta skor-skor besar pada beberapa laga. Penyebabnya sebagian peserta memang ini turnamen pertama juga dengan pemain pemula.

Dari sisi penonton terjadi peningkatan lebih dari 100 persen daripada pertandingan di U-12. Dari 40 melonjak hingga 90 orang. Jumlah ini tidak termasuk jumlah pemain juga ofisial serta wali murid dari tuan rumah. Sehingga memastikan 250 lebih pasang mata hadir.

“Dengan antusiasme peserta juga para orang tua hadir ke lapangan, ke depan menjadi penyemangat untuk menggelar event yang lebih besar. Terutama dari jumlah peserta,” ucap Harun Pembina SSB PSG.

Ia menambahkan, bahwa untuk melangkah lebih jauh membutuhkan persiapan lebih matang. “Tentu saja masih banyak kekurangan. Karena itu kami panitia memohon maaf. Insyaallah ke depan bikin acara serupa lebih bergengsi,” timpalnya.

Pada perebutan juara ketiga, Untag Rosita menang tipis 1-0 atas Bina Mandiri. Meski unggul, tapi di babak kedua, pertandingan berlangsung menegangkan. Pasalnya Bina Mandiri yang tertinggal terus membombardir gawang Rosita. Beruntung karena tergesa-gesa, semua peluang Bina Mandiri tercecer begitu saja.

Sebagai informasi tambahan, PSG Sportainment juga bakal menggelar pertengahan Februari turnamen futsal U-12. “Kami punya klub futsal liga di AFK Surabaya. Ini sekaligus ajang pembibitan futsal ke depannya,” timpal Harun. (Red)

Cara Daftar SBB PSG Unika

Surabaya Fun Games U-12

Surabaya Fun Games U-12 Sukses, PSG Buka Registrasi U-10

Surabaya Fun Games U-12
Seremoni para pemenang turnamen sepak bola usia dini Surabaya Fun Games U-12, Minggu pagi (19/1/2025) di Poltekpel Gununganyar, Surabaya. (PG/PSG)

SURABAYA, PSGunika.Net – Surabaya Fun Games U-12 yang terselenggara oleh PSG Sportainment berlangsung sukses, Minggu pagi (19/1/2025) di Lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.

Pada pra event perdana sepak bola usia dini Surabaya Fun Games U-12 ini. Keluar sebagai juara SSB Garuda Nusantara Surabaya (GNS). Menyusul kemenangan lewat drama adu penalti lawan Bina Mandiri Medokan Ayu.

Setelah melewati waktu normal dengan hasil imbang. Selanjutnya drama penalti cukup menegangkan. Pasalnya meski gawang berukuran 5 meter, tetapi ada tendangan yang melebar, melambung hingga berhasil diamankan kiper.

Singkat kata, sampailah pada puncak ketegangan. Di mana, tim Bina Mandiri memenangkan undian wasit. Lantas memilih mengambil tendangan sudden death. 

Tendangan pun dilepaskan keras. Tapi terbaca dengan baik kiper GNS. Sehingga kemenangan berbalik ke SSB asal Mulyorejo, Surabaya ini. 

Seketika semua pemain hingga wali murid berhamburan masuk ke lapangan menyambut kiper pahlawannya beserta rekan-rekannya.

Untuk posisi ketiga diraih SSB Untag Rosita setelah menang tipis 2-1 melawan SSB Dewata Sidoarjo. Sedangkan tuan rumah PSG Soccer School harus puas mendapatkan juara harapan dua. 

Menurut Coach Romadhon Pelatih PSG. Karena banyak pemainnya absen. Sehingga harus mengubah formasi.

Sementara itu usai awarding, Pelatih GNS Marsono mengapresiasi kinerja panitia. “Alhamdulillah tuan rumah menjamu dengan baik. Mungkin ini pengalaman pertama (menggelar event). Sehingga semoga ke depannya mungkin ditingkatkan lagi (jumlah) pesertanya. Ini saya kasih jempol dua,” katanya.

Salah satu alasannya, karena pertandingan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Peserta sangat antusias, maka perlu meningkatkan jumlah pesertanya. Sehingga hal-hal berkaitan pembinaan dapat terus berlanjut,” timpalnya.

Marsono yakin dengan pembinaan turnamen yang berlangsung fairplay. Maka dari sini akan lahir bibit-bibit untuk tim nasional di masa depan. “Dengan adanya fun games di sini ke depannya semoga terus ditingkatkan,” tambahnya.

Terkait persiapan timnya, Marsono membeberkan bahwa sepekan latihan tiga kali rutin. Dan ketika ada kesempatan mengikuti turnamen, pihaknya konsisten mengikuti. “Anak-anak juga kami tekankan jangan protes wasit apapun keputusannya. Kita hargai. Tetap fairplay dan sportif terutama menghindari perkelahian,” tukasnya.

Turnamen Surabaya Fun Games U-12 yang mendapat support Auto Unika Mekanik juga Enkai ini. Sengaja membatasi jumlah peserta hanya 8 tim. Sebab menjadi pengalaman pertama, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan.

Di bagian lain, Amin dari Askot Surabaya turut menyerahkan trofi juara satu. Ia juga memberikan motivasi. “Saya ucapkan selamat kepada pemenang. Pesan saya jangan puas diri. Terus berlatih, agar bisa meraih cita-cita menjadi pemain nasional,” ucapnya singkat.

Untuk peserta lain yang ikut memeriahkan ajang Surabaya Fun Games U-12. Yakni Rungkut FC, Telulas FC. Sedangkan tim lainnya, Bina Mandiri turun dua tim.

“Alhamdulillah kami ucapkan terima kepada segenap panitia, peserta juga pihak-pihak yang membantu sukses acara,” ujar Harun Ketua Harian PSG Soccer School.

Ia menjelaskan, kalau panitia yang mendominasi siswa SMA Negeri 17, mahasiswi Unair, Unesa serta UPN. Telah berkolaborasi mensukseskan acara. 

“Sabtu malam turun hujan lebat. Sehingga proses membuat garis lapangan tertunda Minggu paginya. Hasilnya, ada satu lapangan siap. Sementara lapangan lain tertinggal dua match. Syukur alhamdulilah ternyata dengan disiplin peserta, pertandingan sebelum jam 12 siang sudah selesai sesuai schedule,” jelasnya.

Selain itu, tercatat lebih dari 40 penonton melihat langsung ke dalam lapangan di tribun. Namun sebagian lainnya terpantau menyaksikan di luar pagar lapangan.

Oleh karena itu, melihat antusiasme peserta. Panitia masih membuka pendaftaran untuk KU-10 atau 11 tahun. “Masih ada kuota, bahkan insyaallah nanti juga menggelar event U-13 sampai 15 di bulan Ramadan. Tapi sebelumnya bulan Februari, juga event futsal antar sekolah formal dan futsal usia 12 tahun,” ungkapnya. (Red)

Siswi SMA Komplek Raih Emas Karate Internasional di Surabaya

Siswi SMA Komplek
Atlet siswi SMA Komplek (kedua dari kiri), pemenang kejuaraan karate internasional di Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Jumat (27/12/2024) lalu. (PG/IST)

SURABAYA, PSGunika.Net – Siswi SMA Komplek membawa harum Kota Pahlawan setelah sukses meraih medali emas Kejuaraan Open Internasional Karate Piala Rektor II, Jumat lalu (27/12/2024) di Unesa Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur.

Callysta Almira Cahyati (17), siswi SMA Komplek itu di final mengalahkan karateka tuan rumah, Elvira Putri dengan nilai 22,7. Prestasi ini menjadi kado tutup tahun yang sempurna. Pasalnya, sepanjang 2024, siswa kelas X Smada ini telah meraih banyak medali emas di berbagai ajang.

Ia turun di kelas Kata Perorangan Junior Putri bersama total 18 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Callysta, sapaannya, sejak penyisihan begitu mudah melewati lawan-lawannya.

Performanya bagus mulai pakaian yang dikenakan hingga kerapian sabuknya. Selain itu, dia juga memainkan jurus-jurus dengan fasih, tenang dan bertenaga.

Menurut pelatih pendamping yang minta menyamarkan namanya, sejak awal optimis kalau anak asuhnya bakal tidak menemui kesulitan. “Melihat calon lawan-lawannya, insyaallah bisa menang. Meski ada yang dari luar Jatim. Harus yakin juara,” katanya.

Selanjutnya keesokan harinya, Sabtu (28/12), ia juga berkesempatan ke babak best of the best (BOB) melawan atlet senior. Namun langkahnya terhenti setelah nilainya sama. Tetapi sesuai aturan, usai mengurangi nilai teratas dan terendah, alhasil dewan juri menyatakan kalah.

“Menurut saya kalau di luar negeri bisa dapat nilai tinggi. Bagaimana yel-yel dukungan penonton dengan meneriakkan namanya,” ungkap Sensei Is yang turut menyaksikan pertandingan dari tribun, Kamis (2/1/2025).

Sementara Cahyo, selaku orang tua sempat juga tak habis pikir. “Saya bukan atlet seperti anak saya. Tapi pernah belajar karate,” ucapnya.

Kendati demikian, emas tersebut memantapkan koleksi medali di sepanjang 2024. Sebelumnya, peraih perunggu kejuaraan internasional di Portugal 2023 itu, juga memenangkan seleksi Porprov IX/2025.

Kemudian juara POPDA Jatim mewakili Surabaya. Serta sejumlah event nasional dan internasional yang bisa berlangsung empat kali di Jawa Timur dalam sebulan. “Seperti Piala Gubernur juara satu, juga BOB-nya. Kemudian Piala Panglima juara satu, juga BOB juara satu,” tukas Sensei Is. (Harun)

Callysta Juara Karate Putri

Callysta Juara Karate Putri 2024 Ingin Bela Kota Surabaya

Callysta Juara Karate Putri
Callysta Almira Cahyati (kiri) bersama kedua orang tuanya, juga Sensei Iskandar, Kamis (5/12/2024) di Exelso MERR Rungkut, Surabaya. (Dok/HARUN)

PSGunika.Net – Kota Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) patut bangga menjadi gudangnya atlet. Salah satunya atlet juara karate putri, Callysta Almira Cahyati (17) sedang naik daun berkat prestasi yang ia torehkan sejak di bangku SD lewat ajang O2SN di nomor spesialis kata perorangan putri.

Tahun 2019, siswi kelas X SMA Negeri 2 Surabaya ini mewakili Indonesia di Belgia. Callysta turun di kategori di bawah 12 tahun (SD). Menurut Sensei Iskandar, pelatih saat ini, mengatakan, bahwa anak didiknya mewakili Indonesia waktu itu. Karena Callysta juara karate putri nasional O2SN tingkat SD.

Selanjutnya atlet binaan Perguruan Shiroite ini lagi-lagi tampil konsisten. Kelas IX SMP Negeri 1 Surabaya, ia kembali mewakili Indonesia berkat juara O2SN tingkat SMP. Kali ini, pasca pandemi terbang ke Portugal, luar biasa Callysta meraih medali perunggu. Sehingga terjadi lompatan prestasi di ajang internasional MIKO 2023 kelas Kata Perorangan Putri Kadet U-16 itu.

“Pada saat di Portugal itu, di babak awal Callysta mengalahkan usia kadet juara dunia dari Portugal. Mengalahkan juara kadet WKF putri 14-15 tahun. Nah WKF ini event resmi kejuaraan karate tingkat dunia antar benua,” kata Sensei Iskandar, Kamis (5/12/2024) di Exelso MERR Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Setibanya di Tanah air, kabarnya Callysta juga mendapat sambutan dengan tampil di podcast Kementerian Olahraga waktu itu. 

Selanjutnya, menapaki 2024, sepak terjang Callysta kian meroket. Pasalnya, sejumlah prestasi terus ia torehkan di berbagai event, secara konsisten meraih podium tertinggi.

Di antaranya, lanjut Iskandar, pada seleksi Poprov IX/2025, September lalu, Callysta menjadi yang terbaik. Hanya, statusnya sebatas atlet pendamping. Kalau jadi digelar, rencananya masih ada seleksi akhir, Januari 2025 nanti. “Kalau bisa, pemenangnya bukan sekedar pendamping saja, tapi bisa masuk TC,” usulnya.

Menurutnya, tolok ukur seorang atlet itu bisa terlihat pada ajang ‘plat merah’. Misalnya ajang Kejurda FORKI Jatim. “Itu bagi saya termasuk tim talent scouting adalah tempat seleksi atlet. Semua atlet harus tampil.”

“Dan pada saat Kejurda Jatim di Malang itu, Callysta juara. Berikutnya kembali meraih emas pada seleksi di Surabaya hingga gelaran POPDA Jatim di Bangkalan,” terangnya.

Tak hanya itu, Callysta juga selalu turun pada ajang open turnamen berlabel nasional maupun internasional di Jawa Timur. Di antaranya open tournament di Malang dan Koarmada di Surabaya. “Hasilnya juara di yunior kelasnya. Kemudian melaju best of the best (BOB) lawan senior juga menang,” ungkapnya.

Selain itu, sambung Iskandar, pada kejuaraan Piala Gubernur Jatim di GOR Pancasila, Callysta juara satu, juga BOB-nya juara satu. Kemudian Piala Panglima juara satu, juga BOB juara satu di GOR Unesa.

Tak kalah mentereng, masih Sensei Iskandar, pada Kejurnas 2024 PB FORKI Pusat di Tangerang, Banten, Callysta mengejutkan dengan bercokol sebagai finalis. “Kabarnya yang juara dan peraih perunggu masuk seleknas, kami tidak tahu kenapa, Callysta yang juara dua, tidak menerima panggilan,” tukasnya.

Sasaran berikutnya, akhir Desember tanggal 26-29, Callysta sudah mendaftar event internasional Piala Rektor Unesa. “Atlet turun di kejuaraan untuk memperkokoh dirinya. Semakin banyak jam terbang, maka dia semakin panas,” tutur Sensei Iskandar.

Ia juga membeberkan adanya daerah lain di Jawa Timur, dan luar Jawa yang kepincut mewadahi skill Callysta. Untuk tampil di Porprov, bahkan PON.

Iskandar tak menampik adanya tawaran beregu. Tapi itu bukan spesialisasinya. “Karena setelannya perorangan. Tapi kalau buntu, ‘tercekal’ aturan cabor. Maka dengan segala hormat, sebagai pelatih menyarankan orang tua Callysta untuk mempertimbangkan daerah lain,” ujarnya.

Tetapi dilematis, karena tawaran daerah lain itu berlaku Desember ini. “Sedangkan seleksi akhir kalau jadi, itu masih Januari 2025,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Cahyo Kuncoro orang tua Callysta mengatakan, bahwa putrinya secara keseluruhan atlet karate. Sebagai orang tua penginnya menjadi atlet yang baik. Bisa memberikan nilai untuk daerahnya maupun nasional, bahkan internasional.

“Keinginan kami dan antusias Callysta ini bisa membela tempat kelahirannya. Apalagi prestasinya selama ini menunjang bakatnya untuk menjadi atlet berkualitas,” katanya.

Terlebih lagi, imbuh Cahyo, saat seleksi Poprov mampu menampilkan performa terbaik. Maka sudah menjadi hak seorang atlet, bisa membawa nama daerahnya.

Dalam kesempatan itu, Callysta mengaku, memang sedari awal menyatakan keinginannya tampil di Porprov. Tidak hanya seleksi di kota saja. Tetapi ke depannya juga bisa mewakili Provinsi Jawa Timur di ajang PON.

“Pola latihan seperti biasa. Terutama menjelang pertandingan, juga setiap hari latihannya. Kalau latihan sama Sensei Ana, Sensei Kevin, juga Sensei Is,” katanya.

Ia juga mengaku hatinya tetap di Surabaya. Tetapi sebagai atlet, juga harus profesional, ketika ‘terpaksa’ membela daerah lain, harus siap.

“Yang ingin saya katakan, saya ingin membela Kota Surabaya. Jadi kalau ada peluang lewat seleksi juga siap,” pungkasnya. (har)