Tag: Persebaya Kelompok Umur

Pusura Kalah 1-4 dari Elfaza pada Kompetisi U-16 di Gununganyar

Pusura
KOMPETISI U-16: Pusura (hijau) bertanding lawan Elfaza di Gununganyar, diwarnai serakan sampah gelas plastik. (SG/REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Bertanding di partai keempat nomor pertandingan ke-69, Putra Surabaya (Pusura) harus takluk 1-4 (1-3) dari Elfaza pada lanjutan kompetisi U-16 di Gununganyar, Surabaya, Sabtu siang (17/5/2025) kemarin.

Pusura yang biasanya tampil superior, mendadak kerepotan dengan permainan pressing atas sejak menit awal. Bahkan Elfaza sudah unggul menit ke-6 oleh kaki pemain bernomor punggung 72 Hakam Abdi.

Tetapi menit 11 Pusura berhasil menyamakan kedudukan, 1-1 lewat pemain bernomor punggung 46 M Reyhan Aditya. Namun sayang semenit berselang kembali kebobolan oleh R Danu Wijaya 12’ nomor punggung 53 membawa leading 1-2 Elfaza.

Elfaza makin kukuh saat pemain bernomor 76 Gama Liel C Putra mencetak gol menit 21. Memantapkan skor, 1-3 sebelum turun minum.

Lanjut di 40 menit paruh kedua. Pusura sedikit berhasil meredam agresivitas lawannya. Kali ini Elfaza hanya menambah sebiji gol dari kaki Dimas Aditya P 48’. Dia juga kapten tim bernomor punggung 74.

Pada pertandingan ini, sejak subuh hingga siang diguyur hujan kondisi cuaca mendung. Sehingga lapangan terutama di tengah tergenang air. Penyebabnya agak cekung, jadinya air tidak mengalir ke selokan di samping lapangan.

Dengan kondisi tersebut, hampir semua tim memainkan pola serangan dari sisi lapangan. Hanya sesekali lewat tengah. (red)

Susunan pemain:

Pusura
Line-up: 46-M Reyhan Aditya, 47-M Fadhlur Rohman, 53-Geovanno Jovan NA, 56-M Davin Agustian, 58-M Widi F Syifa (C), 63-M Rangga Lesmana (45/29’), 65-Wahyu Dwi Putra F, 69-M Rakha P (43/56’), 70-Fairuz El-Bahrie I (GK), 74-M Khevin A Putra, 76-Nayoko W Lukman
Subs: 43-Achmad Ardiansyah (69/56’), 45-Raya J Asa A (63/29’)
Ofisial: Zainal (Pelatih), Janu R (Manajer)

Elfaza
Line-up: 50-Athaillah Thariq S (GK/80/41’), 52-L Putra Maulana, 53-R Danu Wijaya, 56-M Randy A (65/55’), 66-Anandya Putra K (73/55’), 67-Ibrahim F Alco (41/41’), 72- Hakam Abdi, 74-Dimas Aditya P (C), 76-Gama Liel C Putra (46/61’), 78-Kafi E Hakim (45/36’), 79-B Natha Wijaya (71/41’)
Subs: 41-E Fadlias Putra (67/41’), 45-M Fakhrie RA (78/36’), 46-A Rizal Syaputra (76/61’), 65-M Ridwan (56/55’), 71-M Rafa Nara T (79/41’), 73-Faiz R Hakim (66/55’), 80-Raakan K Abdullah (GK/50/41’)
Ofisial: Budiono (Pelatih)

Kartu kuning: 71-M Rafa Nara T (Elfaza/52’)

Perangkat: Roni (Matchcomm), Mustofa, Kodim, Kafila, Harun (Wasit)

Cuaca: Berawan – Penonton: 20 orang

Hasil pertandingan:
Bintang Timur 1-5 (0-3) Untag Rosita
Indonesia Muda 4-1 (5-2) PSAL
HBS 1-2 (0-1) Pelindo
Pusura 1-4 (1-3) Elfaza
Anak Bangsa 0-4 (0-2) Maesa

Persebaya Amatir Seleksi Pemain U-13 Piala Soeratin 2025

Persebaya Amatir
AMATIR: Legenda Persebaya, Totok Risantono (kanan) turut memantau jalannya seleksi U-13 Soeratin. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Persebaya amatir menggelar seleksi pemain untuk kompetisi tahuan PSSI, yakni Piala Soeratin U-13 musim 2025. Kegiatan seleksi mulai jam 7 pagi WIB di tempat latihan SSB PSG, Rabu (14/5).

Dari menghimpun informasi, bahwa seleksi Persebaya amatir berlangsung hingga Kamis (15/5) besok di waktu dan tempat yang sama. Sebanyak 20 klub anggota mengikuti jalannya seleksi.

Namun semula seleksi di Wiyung. Kendala cuaca hujan lebat mengguyur semalam Kota Pahlawan, Selasa malam. Sehingga keesokan harinya geser ke Gununganyar kampus Pelayaran.

“Setiap harinya ada 10 klub anggota bertanding. Jadi ada lima pertandingan, tapi hari ini ada yang absen, karena sekolah kabarnya,” tutur Totok Risantono, legenda Persebaya.

Hasil pengamatan awak media, ada tim yang pemainnya kurang lengkap. Kabarnya juga ada tim yang tidak hadir. Menurut informasi kalau hari ini kelas 6 ada ujian nasional.

Sementara peserta seleksi kelahiran 2012, sehingga yang kelas 6 SD kesulitan izin sekolah. “Kalau besok yang 10 klub berikutnya, kemungkinan hadir semua. Karena pas hari Selasa itu mereka datang semua, hanya lapangan tidak memungkinkan karena hujan,” timpalnya.

Jalannya seleksi berlangsung lancar di bawah pengawasan para pelatih berpengalaman. Bahkan di antaranya banyak legenda Green Force.

Sedangkan durasi waktu bertanding 40 menit sekali babak saja agar menyingkat waktu. Untuk wasit ada dua orang bergantian tanpa hakim garis. Dan seleksi berakhir sekitar pukul 10.00 WIB.

Cuaca sempat melintas awan gelap. Tetapi beruntung hanya lewat dan tidak turun hujan, sejauh kemudian muncul terik matahari. Cocok untuk berjemur pagi nan sehat. Namun saat terik sejumlah talent scout pindah ke sisi timur lapangan, karena sejuk di bawah pohon rindang.

Dalam kesempatan itu, SSB PSG juga memberikan dukungan sukses acara. Yakni dengan memasangkan aset bendera sudut lapangan untuk sepak pojok.

“Adanya bendera sudut, tentunya menjadi motivasi berlimpah. Bagi para pemain khususnya wasit, kalau lebih mudah menentukan bola out atau damang. (har)

Soeratin U-15 Surabaya

Soeratin U-15 Surabaya 2024 Persebaya dan Bhayangkara Jaya!

Soeratin U-15 Surabaya
BERJAYA: Wasit hendak mengumpulkan kapten Bhayangkara Presisi FC (kanan) dan kapten Suro Soccer (putih, berjalan) sebelum kickoff partai ketiga Soeratin U-15 zona Surabaya, Rabu (9/10/2024) di Lapangan Mulyorejo, Surabaya. (Foto: PSG/Harun)

PSGunika.net – Skuad Soeratin Cup U-15 Persebaya dan Bhayangkara Presisi FC berjaya di Lapangan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/10) siang. Dua tim seteru abadi ini menjadikan lawan-lawannya lumbung gol tanpa balas.

Di partai jam ketiga Soeratin U-15 Surabaya, sekitar pukul 10-an WIB itu, tampil perkasa, Persebaya menang 8-0 atas tim Sang Maestro. Sedangkan Bhayangkara unggul 6-0 atas Suro Soccer di laga terakhir.

Namun, berbeda dengan lawan Persebaya yang tampil lemah, justru Bhayangkara menerima perlawanan sengit musuh. Pasalnya, hingga pertengahan babak pertama kesulitan menembus benteng Suro Soccer.

Tetapi, pada akhirnya faktor fisik dan konsentrasi membuat The Young Guardian unggul. Sehingga bisa menggelontor gol lawan di akhir laga.

Tak kalah seru game-game lainnya di U-15 dan U-13 di venue ini. Bahkan panas terik tak menghalangi para pemain dan ofisial, juga penonton menikmati jalannya pertandingan.

Dengan banyaknya tim-tim bagus di zona Surabaya ini mendorong musim lalu, wakilnya ada dua tim ke regional Jawa Timur. Dan dominasi Persebaya dan Bhayangkara eksis menjadi wakil hingga babak nasional. Bahkan tampil sebagai kampiun.

Balik ke Mulyorejo, perangkat pertandingan yang bertugas kali ini. Terdapat nama senior eks wasit nasional, yakni Ari Jayanto dan Harun.

Kemudian ada wasit bertugas di Liga 2 dan 3, yaitu Rahmat dan Syarif. Serta Liga, wasit muda yang bertugas di Liga Persebaya.

Dan sebagai matchcomm yaitu Imam yang belakangan naik daun menjadi pengawas pertandingan di kasta Jatim.

Dengan demikian dari sisi perangkat, maka ajang Soeratin di Surabaya sudah tak perlu ragu kualitas pertandingannya. Tujuannya semakin memahami peraturan permainan bagi para pelatih dan pemain. (har)

Berikut hasil selengkapnya:

  1. U-13 Alfattah 0-2 (0-1) Bintang Angkasa
  2. U-13 Cahaya Bintang 0-3 (0-0) Bina Mandiri
  3. U-15 Persebaya 8-0 (3-0) Maestro
  4. U-15 SFC 0-4 (0-3) Laskar Muda
  5. U-15 Suro Soccer 0-6 (0-3) Bhayangkara Presisi FC

Jebolan Liverpool Raffaza PSG Unika Seleksi Persebaya U-10

Jebolan Liverpool Raffaza PSG
JEBOLAN LIVERPOOL: Muhammad Abrisham Raffaza siswa PSG Unika mengikuti seleksi Persebaya U-10, Sabtu (3/8/2024) di Karangan Wiyung, Surabaya. (SG/REDAKSI)

SURABAYA (PSGunika.net) – Lebih dari 3 tahun tinggal dan jebolan latihan sepak bola di kota Liverpool, Inggris, Muhammad Abrisham Raffaza (10) siswa SSB PSG Unika mengikuti seleksi Persebaya U-10, Sabtu (3/8/2024) pagi di lapangan Karangan Wiyung, Surabaya. 

Momo, sapaan lekat Raffaza, mewakili klub internal Persebaya, Sasana Bhakti (Sakti) bersama seorang lainnya, Nirza Krisna Wahyu Dharma asal SSB lokal Wiyung.

Momo sendiri mendapat kesempatan seleksi usai menerima rekomendasi dari Coach Romadhon. Yang eks asisten pelatih Persebaya U-15 ini, juga menahkodai sekolah sepak bola PSG di lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya.

“Semoga (Momo) menjadi motivasi, semangat buat teman-temannya di PSG. Lebih giat hadir mengikuti latihan,” tutur Romadhon, terpisah melalui telepon pintar WA.

Pada kesempatan bermain dua kali, Momo mampu menampilkan kebiasaan selama latihan di Eropa. Khas visi bermain dan aksi permainan simpel dan terukur. Tercatat, dua assist nya berbuah gol dari posisi sayap kiri.

Namun, ia memang perlu adaptasi. Termasuk cuaca terik, dan gaya main ngotot dan ngeyel khas Arek-arek Suroboyo. 

“Iya, anak saya baru, bedanya seleksi di Surabaya itu bagaimana. Tadi mungkin kurang naik turunnya (fisik). Kebiasaan di sana (Liverpool) disiplin posisi dan visi bermain secara tim,” terang Munir, ayah Momo.

Momo terbang ke Liverpool untuk mengikuti orangnya yang studi S3 selaku dosen ITS. “Waktu di Inggris, Momo suka mewakili sekolahnya main bola. Dan di sana sejak sekolah kultur sepak bola masuk kurikulum.”

“Dan legenda sepak bola, juga sering tiba-tiba ke lapangan menyapa anak-anak. Tidak perlu menunggu ada acara,” katanya.

Selain itu, ofisial akademi Liverpool FC rutin turun setiap pekannya memberikan pelatihan ke SSB setempat. Tujuannya juga menjaring anak-anak berbakat untuk dimasukkan akademinya.

“Karena kultur sepak bola yang kental. Begitu kembali ke Tanah air, Momo langsung minta dicarikan SSB di Gununganyar. Saya lihat lapangan fasilitasnya bagus,” tukasnya.

Selepas acara seleksi, yang turut menyaksikan kakek dan ibunya. Lanjut mampir sarapan sekaligus mengajak media ini di KFC Wiyung.

“Waktu di Liverpool tidak banyak makanan berlabel halal. Makanya kebiasaan juga makan fried chicken (KFC,red) bisa sehari tiga kali,” timpal ibunya Momo.

Saat ini, Momo masuk sekolah swasta Islam terpadu di Medokan Semampir. Di sekolah ini, hobinya tersalurkan karena ada ekstra mini soccer. (red)

Persebaya U-12 Juara di Bali, Kombinasi Pelatih Unika dan Kelud

Persebaya U-12 Juara
DUET PELATIH: Skuad juara Persebaya U-12 pada ajang internasional, Minggu (23/6/2024) di Gianyar, Bali. (Dok/IST)

Psgunikanet, GIANYAR – Duet pelatih finalis Liga Surabaya 2024 Unika Surabaya dan Kelud Sidoarjo berhasil mengantarkan Persebaya U-12 juara International Youth Tournament Bali 7s U-12, Minggu (23/6) di Bali United Training Center, Gianyar. Yakni Oetoyo dan Yehyen Beni Priambodo.

Terutama Oetoyo, pelatih gaek itu tahun 2023 lalu, juga pernah menukangi Unika Bajul Ijo U-17 Jatim, dan PSG Unika di lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Mantan pelatih SSB IM ini, lebih dari 30 tahun acap kali membawa tim usia dini meraih juara. 

Sementara Yehyen bersama SSB Kelud asal Sukodono, Sidoarjo terbilang baru, langsung moncer menjuarai Liga Surabaya U-12. Bukan hal aneh, sebab di Kelud bertengger nama-nama pengurus legenda Persebaya senior, di antaranya Uston Nawawi, Arif Arianto juga ada Rendi Irwan.

Berbekal finalis Liga Surabaya, kedua tim dan pelatih, baik Unika dan Kelud termasuk pemainnya mendominasi kuota tim. Dan meski di lapangan Yehyen tampak dominan, tetapi Oetoyo menduduki head coach. Karena memiliki lisensi kepelatihan yang memadai.

Uniknya, di tim Persebaya ini, juga ada nama Darwin, yang anak dari asisten pelatih dan legenda Persebaya, Uston Nawawi.

“Ini yang dari Unika Bajul Ijo, saya mainkan full. Empat pemain nama, Alvaro, Faris, Fadhil. Ada Fattir mencetak 10 gol. Sedangkan Fadhil dua gol,” terang Oetoyo, yang warga Gubeng ini.

Pada laga final turnamen yang mempertemukan tim-tim ASEAN itu, Persebaya mengalahkan Next Bali Generation dengan skor tipis 1-0. M Ridho di waktu tambahan menit 32 mencetak gol kemenangan dramatis pada pertandingan yang berdurasi 2×15 menit tersebut.

Green Force cilik sudah menunjukkan kans juara sejak babak kualifikasi, menyandang status juara grup H. ”Alhamdulillah rezeki kita semua menjadi juara. Perjalanan tidak mudah untuk meraih gelar juara ini,” kata Yehyen.

Melansir Persebayaid, salah satu kunci sukses Persebaya adalah kedalaman skuad yang baik. Sehingga saat harus melakukan rotasi, berkat padatnya jadwal pertandingan, permainan tetap konsisten.

Rencananya Persebaya akan mempersiapkan diri menghadapi LaLiga di Yogyakarta pada Agustus nanti. “Masih ada dua bulan lagi, kita fokus untuk turnamen besok, agar bisa mengawinkan trofi ini,” jelas Yehyen.

Karenanya, ia mengingatkan kepada para pemainnya untuk tidak cepat puas atas pencapaian ini. Menurutnya, gelar juara kelompok umur tidak ada artinya apa-apa, jika pemain cepat puas diri dan kemudian tidak fokus lagi berlatih.

”Kita harus terus belajar karena masih muda. Itu saya tanamkan ke anak-anak,” tandasnya.

Terpisah, Inge Umbara, manajer Kelud Sidoarjo mengapresiasi M Ridho. Katanya, mainnya joss. “Kombinasi pelatih senior dan yunior top pokoknya. Jadi Yehyen kemarin terkendala karena lisensinya futsal. Makanya pak Toyo yang menjadi head coach,” terangnya. (har)