Tag: Latihan Sepak Bola

Legenda Kiper Usnadi Surprise Latihan PSG Soccer School

Legenda Kiper Usnadi
Legenda kiper Persebaya dan Timnas, Usnadi mengunjungi latihan PSG Soccer School, Minggu pagi (22/12/2024) di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya. (PG/IST)

SURABAYA, PSGunika.Net – Latihan rutin PSG Soccer School, Minggu pagi (22/12/2024), surprise khususnya bagi kiper, karena kedatangan Coach Usnadi, legenda Persebaya juga timnas Indonesia.

Pagi itu seperti biasanya mulai jam 7, siswa-siswi PSG Soccer School latihan teknik dasar. Namun kehadiran legenda kiper Usnadi membuat latihan makin istimewa.

Property of KLIK9TV

Tak sekedar datang, Coach Usnadi juga memberikan ilmunya ke bocah-bocah SSB PSG. Utamanya kiper bisa menyerap ilmu dari sosok yang pernah menjadi idola fans Persebaya itu.

Tetapi sayang hanya dua penjaga gawang yang hadir. Yakni Nafiul dan Kahfi. Sedangkan kiper lainnya izin kegiatan keluarga.

Pada sesi game, Coach Usnadi juga telaten mengawasi di dekat gawang untuk memberikan instruksi saat mendapat serangan.

Ia begitu senang melihat langsung perkembangan SSB berjuluk the Lava Pijar ini. “Anaknya lincah-lincah ya, yang putri juga gesit. Kalau bisa terus dibina yang putri potensial,” tutur Usnadi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.

Diketahui, meski di bawah bayang-bayang kiper utama Persebaya, I Putu Yasa. Namun Usnadi tak bergeming ketika mendapatkan tawaran dari klub-klub lain kala itu.

Pria kelahiran Gresik, 10 Februari 1963 ini bersama Persebaya mulai 1986 hingga pensiun 1993 karena cedera lutut. Usnadi mengaku betah di Persebaya karena peluang jadi karyawan.

“Itu saya tidak dapatkan di klub lain. Dulu kan sepak bola tidak seperti saat ini. Jadi, saya fokus di Persebaya demi mendapatkan pekerjaan,” terang Usnadi melansir Bola.com.

Ia tercatat karyawan Pelabuhan Tanjung Perak sebelum menjadi pegawai tetap PDAM usai membawa Persebaya juara Perserikatan musim 1987/1988. Saat itu, Wali Kota Poernomo Kasidi menempatkan mayoritas pemain Persebaya di PDAM Surabaya.

Kiprahnya sebagai kiper terbilang unik. Meski kiper kedua di Persebaya, tetapi namanya masuk skuat tim nasional U-23. Menariknya di skuat Garuda, ia juga pelapis Alan Haviluddin pada sejumlah ajang. Di antaranya Marah Halim dan Merdeka Games di Malaysia.

“Saya tentu ingin mejadi kiper utama. Tapi, sebagai pemain, saya harus menerima apa pun keputusan pelatih,” papar Usnadi. (Redaksi)

PSG Soccer School Kedatangan Siswa Baru 3 Putri dan 1 Putra

PSG Soccer School
Siswa baru SSB PSG Soccer School ada tiga putri dan satu putra tampak ikut latihan, Minggu (15/12/2024) pagi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya. (PG/IST)

SURABAYA, Psgunika.net – Sekolah sepak bola SSB PSG Soccer School kedatangan siswa baru 3 putri dan 1 putra, Minggu (15/12/2024) pagi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur. Mereka adalah Amel, Andin dan Riyanti. Serta Racing.

Ketiga siswa putri dan satu putra tersebut langsung bergabung dan ikut latihan teknik dasar sepak bola bareng PSG Soccer School. Di bawah arahan asisten pelatih Kaka de Simic dengan materi dasar, cara mengoper, kontrol dan menendang.

SSB berjuluk Lava Pijar itu menggelar latihan rutin setiap Minggu pagi, juga Selasa dan Kamis sore. Namun pagi ini sebagian siswa keluar mengikuti turnamen. Dan sebagian lagi izin sakit, serta keperluan keluarga.

Kendati demikian hal itu tidak mengurangi semangat berlatih meski yang datang ke lapangan hanya 12 siswa. Utamanya saat sesi game mereka begitu riang gembira.

Tiga siswa putri tersebut sebenarnya sudah sering datang mengamati latihan maupun saat turun di turnamen. Tetapi baru kali ini berani turun lapangan.

Kemampuan dan keberanian mereka baik yang putra dan putri tampak saat sesi game. Di mana yang putri tidak keder saat duel satu lawan satu, sehingga skor akhir permainan 6-6. Sungguh seru. Sedangkan yang putra juga tidak canggung dengan berani mendribel bola dan kerja sama.

“Kalau putra itu namanya Racing, tahu PSG dari teman sekolahnya. Sedangkan yang tiga putri ini saudaranya sudah ikut latihan. Terus minat juga, apalagi timnas Indonesia juara Piala AFF yang putri. Tentu jadi motivasi siswa putri, kini juga tidak malu-malu berbaur yang putra,” terang Harun Pembina SSB yang orang lebih mengenal PSG Unika ini.

Di posisi pelatih juga memiliki pengalaman menelorkan pemain muda bertalenta, termasuk jago gocek dan fisik. Terbukti perkembangan pesat lewat sparing dan turnamen. Selain itu juga punya pelatih kiper handal.

“Terbilang baru, anak-anak PSG ya, tapi untuk progres bisa terlihat saat game. Sangat kompetitif dan jago speed dribel. Tergantung juga penangkapan materi tiap siswa, apakah rajin mengulang kala di rumah. Contohnya yang KU-13 kemarin, di luar dugaan bisa menahan imbang tim-tim yang dah punya nama, kayak Rungkut FC, Semut Hitam dan PSAD,” terangnya.

Sambung Harun, bahwa hal itu bukti, kalau model latihan SSB di bawah payung PT PSG Klik Nine Soccer ini tidak asal. Dengan pelatih berlisensi, juga ada wasit berlisensi, yang mentransfer wawasan sepak bola dengan baik dan benar.

“Bersyukur lagi, lapangan yang kita gunakan berukuran standar nasional, bagus dan relatif rata. Insyaallah yakin ke depannya muncul talenta. Sebab sejak dini membiasakan standar latihan,” tukasnya. (red)

Kiper SSB PSG di Bawah Pengawasan Pelatih Pengalaman

Kiper SSB PSG
USIA DINI: Coach Agung (kiri) bareng kiper U-10 SSB PSG, Aslan Keefe Mubarak di sela latihan rutin, Minggu (27/10/2024) pagi di Poltekpel Gununganyar, Surabaya. (Dok NILNA)

SURABAYA, PSGunika.net – Kiper posisi pemain sepak bola yang sering dianggap remeh. Sehingga tidak banyak yang bersedia menjadi penjaga gawang sejak masuk sekolah sepak bola (SSB) termasuk kiper PSG Soccer School.

Namun di era sepak bola modern, penjaga gawang kini punya peran sentral. Karena sekaligus menjadi libero alias orang terakhir di jantung pertahanan yang mengatur awal skema serangan. Yakni build-up, dimana kiper harus juga memiliki kemampuan control passing yang sama baiknya dengan pemain.

Oleh karena itu, latihan kiper kini tak lagi hanya cara menangkap bola maupun melompat. Tetapi juga belajar menguasai bola dengan kakinya.

Bahkan belakangan ini muncul les privat menjadi kiper. Pasalnya minat menjadi penjaga gawang ini rerata masih minim di umumnya SSB.

Hanya ada satu goal-kipper dalam permainan tim sepak bola, bisa jadi juga menjadi pertimbangan orang tua dan anak memutuskan di SSB menjadi penjaga gawang.

Kendati begitu, kalau mau mencermati, di sepak bola dunia. Misalnya kiprah timnas Indonesia di kancah kualifikasi Piala Dunia 2026, posisi kiper begitu vital sampai harus mencari pemain keturunan di luar negeri.

Menurut Harun Effendy, pembina SSB PSG Soccer School di Gununganyar, Surabaya mengatakan, bahwa di PSG juga sama dengan SSB lainnya, kesulitan adanya kiper

Bahkan ada siswa yang di SSB sebelumnya kiper, begitu gabung PSG minta menjadi pemain. Ini tentu saja butuh adaptasi, yang pertama. Kemudian secara penempaan fisik, pemain juga dituntut punya ketahanan, kekuatan dan kecepatan lari.”

“Makanya, kalau saya bercanda. Ayo kalau malas lari, pindah kiper. Ya kadang juga pas ikut turnamen, karena kiper yang ada masih kurang. Mendadak ada pemain bersedia jadi kiper, eh ternyata lumayan. Dan akhirnya keterusan menjadi penjaga gawang,” terang Harun, Minggu (27/10/2024) pagi.

Tetapi, masih Harun, sama halnya dengan anak-anak lain. Juga ada masa jenuh latihan. Ini kalau pas dia kiper, ya SSB akhirnya kelimpungan. Sehingga opsi meminjam anak-anak privat kiper juga bisa menjadi solusi.

“Berdasarkan pengalaman saya mengikuti sebagai ofisial tim sepak bola khususnya usia muda. Sering itu yang kiper malah usia termuda. Ya, kayak laris begitu. Contohnya juga mencari pelatih kiper juga sama sulitnya,” kelakar pria yang kembali aktif wasit memimpin pertandingan Liga Persebaya ini.

Eks wasit nasional yang kini juga menekuni dunia jurnalistik ini, mengaku bersyukur di SSB PSG, untuk pelatih kiper ada Coach Agung. “Beliau cukup berpengalaman baik sebagai pemain maupun pelatih. Terakhir kemarin tercatat juga ikut menyeleksi kiper EPA tim Liga 1 PSBK Biak, Papua,” ungkapnya.

Tak hanya itu, sejumlah pemain, juga tertarik menjadi kiper. Karena terpikat latihan cara menjatuhkan diri saat menangkap bola dan sebagainya.

“Kalau saya amati, anak-anak yang kiper PSG ini, sejak di bawah pengawasan Coach Agung, ada kemajuan teknik. Jadi kita sangat terbantu. Dan perlu menjadi catatan bahwa pelatih utama, Coach Romadhon, juga tepat.”

“Karena pengalaman menjadi tim pelatih Soeratin U-15 Persebaya lalu, cukup ampuh meningkatkan kemampuan dasar sepak bola anak-anak. Apakah itu passing control nya, maupun fisik dan situasi kerja sama dalam permainan,” bebernya.

Lantas, ia juga berharap dengan dukungan lapangan standar nasional. Ke depannya, PSG dapat melahirkan pemain handal masa depan. “Kami punya tekad, minimal anak-anak ini bisa main bola dengan benar. Sehingga kalau ada seleksi bisa mengikuti standar uji,” tukasnya.

Karenanya, ia mengajak kepada segenap anggota PSG lebih rajin berlatih. Termasuk calon siswa baru, agar tidak ragu belajar teknik sepak bola di Gununganyar Surabaya.

“Alhamdulillah, untuk jenjang prestasi, kami juga memiliki akses agar anak-anak bisa tampil di kompetisi sepak bola dan futsal di bawah naungan asosiasi resmi (PSSI, red),” pungkasnya. (red)

4 Siswa Baru SSB PSG Ikut Latihan di Tambakoso Sidoarjo

Siswa Baru SSB PSG
Empat siswa baru SSB PSG pada latihan Kamis (3/10/2024) sore di lapangan Tambakoso, Sidoarjo. Dari kiri Ikhsan, Raditya, Tsaqif dan Affan. (Foto: SG/Redaksi)

SIDOARJO (SG) – Siswa baru kembali bergabung latihan sepak bola SSB PSG, Kamis (3/10/2024) sore di lapangan Desa Tambakoso, Waru, Sidoarjo, Siswa Baru SSB PSG Ikut Latihan di Tambakoso Sidoarjo.

Siswa baru SSB PSG hadir empat anak usia 13 hingga 16 tahun. Yakni tiga anak teman sekolah MTSN 3 Medokan Ayu dan seorang SMK Ipiems.

Keempat siswa tersebut sudah ikut latihan sejak September kemarin di lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya.Kendati demikian, tak butuh waktu lama. Pasalnya di antaranya ada yang langsung dapat promosi ikut skuad Soeratin U-15 Askot PSSI Surabaya.

“Kebetulan Oktober ini moment kompetisi Piala Soeratin U-13 dan U-15. Nah untuk U-15 yang memenuhi syarat tentunya baik administrasi dan teknis gabung tim Sasana Bhakti (Sakti).”

“Sedangkan yang U-13 ikut FC Putra Perak. Khusus tim satu ini hanya event PSSI, tetapi kalau Sakti juga Liga Persebaya,” terang Harun Pengurus Harian PSG.

Namun bermain di manapun kompetisinya, juga atas rekomendasi Coach Romadhon, Pelatih PSG. Baik ikut kompetisi internal maupun askot.

“Singkat kata, siapapun siswa yang ada progres, insyaallah juga dapat kesempatan, bermain di pantauan talent scouting pada kompetisi baik yang digelar PSSI maupun Persebaya,” tukasnya.

Karenanya, Harun berharap, anak-anak The Orange Lava dapat konsisten latihannya, baik di SSB maupun saat latihan mandiri di rumah.

“Termasuk anak-anak yang under 13, yang sudah mencicipi turnamen. Sebisa mungkin minim sepekan sekali latihan bareng, agar di ajang berikutnya lebih kompak. Baik secara individu meningkat, juga team work nya dapat,” jelasnya.

Hal itu, terlihat beberapa pemain yang bahkan latihan tiga kali seminggu, banyak kemajuan lebih baik. “Namun demikian, di kelompok SSB ini, sepak bola harus fun, bermain dengan gembira. Belum saatnya beban harus menang, dan sebagainya,” tuturnya.

Tetapi, secara persiapannya, PSG, akhir September sudah menerapkan latihan seminggu tiga kali, sesuai standar SSB. “Kita juga siapkan agenda futsal dan renang secara insidental. Untuk variasi, dan menunjang program, termasuk nge-gym buat yang 15 tahun ke atas,” sambung eks wasit nasional ini.

Masih wasit yang aktif kembali memimpin di Liga Persebaya ini, bahwa latihan tambahan Selasa dan Kamis sore sementara di lapangan Tambakoso.

“Ya masih transisi, berikutnya kalau yang latihan normal, juga memakai lapangan Poltekpel yang representatif. Makanya selalu kami pantau lewat absensi,” ungkapnya.

Sementara itu, tiga siswa baru yang masih SMP tersebut di atas. Di antaranya Zelda Tsaqif Prabaswara (2010); Moh Affan Hakiki (2011), dan M Ikhsan Abdillah (2010). Serta yang SMK yakni Raditya Surya Ramadhan (2008). (red)

Latihan PSG Unika Resmi Tiga Kali Sepekan Penuhi Standar SSB 

Latihan PSG Unika
Latihan rutin SSB PSG Unika, hari Selasa (1/10/2024) sore di lapangan Desa Tambakoso, Waru, Sidoarjo. (Foto: PSG/Redaksi)

SIDOARJO (PSGunika.net) – Dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa SSB Klik9 PSG Unika Soccer School ke depannya, sejak Kamis lalu (26/9) resmi menggulirkan latihan tambahan di lapangan Desa Tambakoso, Waru, Sidoarjo.

Dan latihan tambahan PSG Unika berlanjut, Selasa (1/10) kemarin). “Syukur alhamdulilah, dengan ini, SSB PSG Unika telah memenuhi standar minimal latihan sepekan tiga kali,” ucap Harun Effendy, Pelaksana Harian.

Selain meng-upgrade level siswa calon pesepakbola masa depan tersebut. Juga harapannya, ekstra latihan ini, agar lebih dekat dengan masyarakat sekitar kampus Poltekpel Gununganyar, Surabaya, homebase PSG Unika. 

“Tentu saja, juga untuk menjaring talenta muda sekitar. Dan alhamdulillah Takmir Masjid Roudlotul Mukminin H Mas’ud selaku pengelola lapangan Tambakoso sangat welcome. Saya haturkan terima kasih,” katanya.

Sebagai tambahan informasi, pada hari Kamis yang hadir latihan sekira 19 anak. Sedangkan Selasa, ada 11 siswa.

“Kalau saya pribadi, berapa pun siswa yang hadir. Maka dia telah disiplin dan bersungguh-sungguh, jadi harus latihan tetap ada.”

“Kalau orang tua punya impian agar anak-anaknya berhasil khususnya menjadi pemain sepak bola. Nah, pengurus SSB juga ingin terbentuk tim yang solid.”

“Sejauh ini, kita terus berupaya, agar anak-anak, utamanya yang habis ikut turnamen, supaya tetap solid. Sehingga dengan tambahan hari latihan, akan semakin meningkatkan performa baik secara individu maupun team work,” urainya.

Selain itu, rencana program selanjutnya, Harun juga mempersiapkan tiap Sabtu sore, bergilir latihan futsal dan renang. Minimal dua minggu sekali. 

“Selain itu juga program weight training (nge-gym, red). Khusus usia 15 tahun ke atas,” tukasnya.

Kendala latihan sore hari, sejauh ini, sebab mayoritas siswa PSG Unika sekolah full day. 

“Ya solusi tetap ada, kami siap memberikan surat izin (dispen). Atau datang terlambat dari jam latihan 15.15 WIB, tidak soal,” tuturnya.

Namun, yang jelas, pria yang belakangan kembali bertugas wasit di Liga Persebaya ini, membeberkan bahwa, sejak deklarasi 30 Oktober 2022 silam. Baru kali ini, terwujud latihan seminggu tiga kali sesuai standar SSB. Yakni sore Selasa dan Kamis, juga Minggu pagi. 

Konsep latihan seminggu tiga kali itu, sempat terlontar dari Coach Mustaqim legenda timnas dan Persebaya saat hadir memberikan coaching Agustus kemarin. (red)

Kamis (26/9/2024)
Selasa (1/10/2024)

Jelang Lawan Aceh, Ini Pesan Pelatih PON Jatim Fakhri Husaini

Fakhri Husaini memimpin jalannya latihan pagi, Minggu (15/9/2024) di lapangan Bukit Sembilan, Kota Banda Aceh. (Foto: KONI/Angger)

BANDA ACEH – Pelatih Jatim Fakhri Husaini memimpin latihan menjelang laga semifinal sepak bola putra PON XXI 2024 melawan tuan rumah Aceh, tim Jawa Timur (Jatim) menggelar latihan pagi, Minggu (15/9) di lapangan Bukit Sembilan, Kota Banda Aceh.

Esoknya Fakhri Husaini dijadwalkan bakal mendampingi tim PON Jatim menjalani laga final dini, yang akan tayang live dan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Senin malam (16/9) jam 20.15 WIB.

Tuan rumah Aceh bakal mengenakan jersey putih-biru dan duduk di bench tamu. Sedangkan Jatim memakai baju hijau.

Pelatih Jawa Timur Fakhri Husaini mengaku, bahwa meski bermain melawan tim Aceh, dan di tanah kelahiran sendiri, yakni tidak ada bedanya. “Seperti ketika bermain di grup C di Sigli, lalu pada saat melawan NTT, bagi saya semua pertandingan sama saja,” katanya usai latihan.

Fakhri menyatakan, bahwa akan fokus untuk Jawa Timur, fokus mempersiapkan tim sebaik dan seoptimal mungkin. Termasuk juga mengantisipasi situasi-situasi, seperti saat laga 8 besar, tuan rumah Aceh menjamu Sulteng. 

Bahkan dalam situasi terburuk sekalipun, ini tugasnya sebagai pelatih tim PON Jawa Timur. “Secara mental, anak-anak sudah kami persiapkan. Sebab pertandingan antara Aceh dan Sulteng itu menjadi pelajaran berharga buat kami, juga sepak bola Indonesia.

“Artinya banyak memberikan edukasi di situ, apa yang terjadi di pertandingan tadi malam. Kalau kita tidak bisa mengambil pelajaran penting dari situ, ya nggak akan maju-maju sepak bola kita,” katanya.

Menjawab awak media terkait potensi wasit ‘memihak’ kepada tuan rumah, Fakhri berpesan, agar wasit berhenti menjadi man of the match.

“Wasit itu nggak akan ada orang yang kenal, tidak akan ada satu penonton pun akan mengenal namanya, kenal wajahnya, kalau dia memimpin dengan baik. Tapi kalau dia mimpin nggak bagus, semua orang akan ingat dia, ingat namanya. Nah ini penting buat wasit yang memimpin sisa pertandingan di PON ini,” bebernya.

Berkaca pertandingan semalam, Sabtu (14/9) Aceh lawan Sulteng, menurut Fakhri, seharusnya bisa menjadi pertandingan yang menarik. 

“Saya berharap menarik, karena dua tim ini berisi pemain-pemain muda potensial. Pelatih kedua tim, juga bagus, mereka nggak akan mengajarkan bermain bola dengan cara yang ‘kotor’.”

“Dengan cara-cara yang menodai respek, fair play. Nggak akan ada itu. Saya tahu Coach Rasiman, saya tahu Coach Zulkifli Syukur. Tapi siapa yang merusak pertandingan tadi malam. Ini tidak boleh terjadi lagi, kasihan anak-anak itu,” tegasnya.

Sambung mantan pelatih timnas U-16 Indonesia ini, bahwa mereka belajar, jauh-jauh datang ke sini (PON Aceh-Sumut,red), untuk belajar main bola. Nah bagaimana bisa belajar main bola, kalau tidak dipimpin dengan baik oleh wasit yang berkualitas. 

“Nggak bakal dapat pelajaran apapun. Ini yang saya berharap, mudah-mudahan pertandingan tadi malam itu, adalah pertandingan terakhir yang kita lihat. Kita saksikan bersama-sama yang tidak ada nilai sepak bola nya sama sekali,” tukasnya.

Dan salah satu persiapannya, bahwa Fakhri selalu berpesan kepada pemain di setiap bertanding. “Kita akan mulai pertandingan dengan 11 pemain, maka selesai juga 11 pemain. Tidak ada pemain tim PON Jawa Timur yang kena kartu merah.”

“Ini soal moral, ini soal sportivitas, respek. Medali emas semua pemain pasti ingin dapat. Nah ini tolong wasit harus membantu pemain, yang main, tim manapun yang main, memimpin lah yang adil di tengah lapangan itu. Supaya penonton yang hadir itu betul-betul bisa menikmati pertandingan. Saya tadi malam tidak melihat itu,” tandasnya.

Menambahkan, bahwa sebenarnya Fakhri banyak berharap kedua tim bisa menunjukkan kualitasnya. Karena Aceh dan Sulteng, menurutnya diisi oleh beberapa pemain berkualitas. “Sayang tadi malam nggak terlihat sama sekali,” pungkasnya. (Harun)

Gelandang Kahfiderossi

Gelandang Kahfiderossi Tambah Fisik 4 Laps Lintasan Thor

Gelandang Kahfiderossi
LARI: Pemain gelandang muda Persima Majalengka, Kahfiderossi latihan fisik di Lapangan Thor, Surabaya, Sabtu lalu (24/8/2024) sore. (Foto: HARUN)

SURABAYA (PSGunika.net) – Tiga pekan mengikuti TC tim Liga 3 asal Majalengka, Jawa Barat, Persima, gelandang muda potensial, Kahfiderossi menerima PR latihan ekstra melahap lintasan lari 400 meter nonstop sebanyak 4 laps.

Latihan itu, Gelandang Kahfiderossi jalani di lapangan Thor, Surabaya, Sabtu sore (24/8/2024) lalu. Sementara TC Persima sendiri berlangsung di lapangan Klurak, Candi, Sidoarjo.

Pemain Sasana Bhakti di kompetisi Liga Persebaya ini mendapat perhatian khusus dari tim pelatih Persima asuhan Coach Hanafi asal Malang, Jawa Timur bersama Adi Putra Setiawan.

Meskipun mulai terbiasa bermain skill dan melepaskan tembakan dari posisi nomor 10. Namun, tim pelatih Persima punya pandangan berbeda. Bisa geser ke nomor 6 atau 8.

“DeRossi bagus, potensi, di sini kita bentuk karakter sebagai gelandang pemutus serangan. Ya kayak Hariono, atau Andre Cobra. Dia punya kapasitas itu, bisa terlihat speednya saat menutup lawan, dan memotong serangan, hasil latihan fisik intensif hampir sebulan ini.”

“Tambah lagi, akurasi long ball nya, bisa mematikan lawan yang terkena counter attack. Namun, masih banyak PR buat dia ke sana. Sebab masih muda, performa juga perlu terus ditingkatkan. Dan, saya kira sejauh ini progresnya bagus. Harapannya, mendekati hari H bisa optimal,” urai Setiawan, Selasa (26/8) kemarin di lapangan Klurak.

Hanafi menambahkan, kalau ia meyakini, dengan perkembangan dan kemauan keras pemain eks Kapten Bajul Ijo U-17 Soeratin Jatim itu. Maka TC dua bulan pasti ada hasilnya. “Harapan saya, bisa jadi pemain yang disegani di tengah nantinya. Posturnya tegap dan mainnya lugas. Yakin bisa kalau mau berlatih sungguh-sungguh. Dan anaknya mau menambah latihan,” ujarnya.

Kembali ke lapangan Thor. Semula akan latihan di lapangan KONI Jatim. Tetapi sedang ada renovasi. Sehingga tiba di Thor menjelang Magrib. Kendati demikian tidak mengurangi semangat meski harus tumpuk dengan aktivitas warga lainnya.

Latihan memulai dengan pemanasan, yakni berjalan mengelilingi lintasan. Kemudian peregangan dan lanjut speed pendek.

Usai minum, pemilik nama lengkap Muhammad Kahfirossi Satria Hantaliandy itu, langsung gas lari dengan kekuatan 70 stabil. Hasilnya mencapai catatan 6 menit 50 detik sepanjang 1,6 km. Setelah itu, lanjut peregangan dan pendinginan. Dan selesai.

“Banyaknya warga yang olahraga cukup menghambat stabilitas kecepatan dan arah. Tapi dengan capaian ini, kalau menarik ke 12 menit dengan minimal 6 laps. Saya kira tercapai lebih. Tapi untuk ukuran pemain gelandang, tentu masih perlu peningkatan lagi. Dan ini data awal, yang nantinya terus diukur, pada sesi latihan berikutnya. Apalagi setiap harinya memang latihan fisik. Jadi hasil di Thor ini sudah lumayan lah,” terang Harun, yang mengawasi sesi latihan ini. (har)

Coach Mustaqim Sapa Siswa SSB di Kota Madiun

Coach Mustaqim
MOTIVASI: Coach Mustaqim (kaos putih) bersama siswa, pelatih dan pengurus SSB Garuda Putra, Kamis sore (22/8/2024) di Kota Madiun. (Foto: HARUN)

MADIUN KOTA (PSGunika.net) – Bersama sepatu Enkai, legenda timnas Coach Mustaqim kembali mengunjungi tempat latihan sepak bola usia dini. Kali ini, SSB Garuda Putra, Kamis sore (22/8/2024) di lapangan Rejomulyo, Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.

Kru tiba di lokasi usai menempuh 2,5 jam perjalanan dari Kota Surabaya, sekitar pukul 14.30 WIB. Sembari menunggu salat Asar, kru, yakni Rengga mewakili perusahaan sekaligus driver, Coach Mustaqim. Serta Harun Effendy jurnalis olahraga Jawa Timur menerima sambutan hangat dari pengurus SSB.

Tampak hadir, nggak kaleng-kaleng, Ketua Umum SSB Garuda Putra, Cahyo Nugroho, ternyata juga menjabat Wakil Ketua Umum Askot PSSI Kota Madiun.

Selanjutnya, ada Ansori, pengurus SSB, yang ternyata juga punya jabatan strategis sebagai Wakil Ketua Umum Askab PSSI Kabupaten Madiun.

Serta pengurus dan para pelatih terlihat gembira menyambut kedatangan mantan pelatih Persebaya dan Persik Kediri di pentas Liga 1 itu.

Begitu terdengar azan Asar, spontan Mustaqim mengajak semuanya untuk salat berjamaah di musala dekat lapangan.

Setelah salat, berlanjut ramah tamah di warkop sekitar lokasi. Sampai pukul 16.00 WIB, sedikitnya 70-an siswa SSB sudah berkumpul di lapangan.

Kemudian Mustaqim bergegas menemui anak-anak yang begitu antusias. Lantas, ia pun berkenan menyapa sekaligus memberikan motivasi, dan contoh cara passing, kontrol, juga dribel yang baik.

Tidak cukup itu, Coach Mustaqim juga membuat game ketangkasan menggiring dengan hadiah sepatu bola. Suasana pun makin meriah.

Sebagai brand ambassador, Coach Mustaqim juga tampak piawai menyampaikan keunggulan produknya. Di antaranya memiliki pabrik sendiri, dan merupakan produk dalam negeri yang berkualitas.

Membagikan tips sukses menjadi pemain nasional, Mustaqim tidak bosan-bosannya mengharuskan tiap pemain SSB yang ingin seperti dirinya. Agar punya OMOD, yakni Otak harus pintar, Mental harus bagus tidak emosian, Otot terlatih, serta Doa.

“Sepatu ini dipakai pemain nasional U-19 Indonesia, Toni Firmansyah, juga pemain Liga 1, Ady Setiawan. Tahun lalu ada Ramadhan Sananta. Untuk pelatih ada Coach Aji Santoso,” kata memperkenalkan produk.

Menutup sesi, yaitu foto bersama siswa SSB, pengurus juga pelatih. Namun, setelahnya mereka juga orang tua, antre minta foto mantan pelatih Persija Jakarta ini.

“Jumlah siswa 120-an mulai 8-16 tahun, warga sekitar mayoritas ada satu dua jarak 10 km, jadwal latihan Minggu pagi, Senin sore, Selasa sore untuk U10-12, Kamis dan Jumat sore 13-15,” terang Ansori di sela acara.

Sementara kunjungan Mustaqim ini, dalam rangka turnamen Garuda Putra Cup, tanggal 1 September untuk 13 tahun. Pesertanya ada 6 tim, dari Madura, Blitar, Nganjuk, Cepu, dan Sragen Jawa Tengah. Dan event ini memasuki tahun ketiga, sekaligus merayakan anniversary SSB.

“SSB ini wadah anak-anak di Kota Madiun, karena sarana prasarana yang terbatas, dan di Garuda Putra ini siswa paling banyak dibandingkan dengan SSB lainnya di Karesidenan Madiun, yakni Madiun, Magetan, Ngawi Ponorogo atau Madiun Raya,” imbuh Ansori.

Menurutnya, dengan adanya anniversary turnamen, harapannya muncul talenta sepak bola yang sudah latihan selama ini. Alasan undangan khusus, karena model pembinaan di SSB-nya sudah lama, berbeda dengan SSB lain di Kota Madiun. Karena beberapa pelatih telah mengantongi lisensi kepelatihan.

“Makanya kita mengikuti regulasi dari pelatih, utamanya untuk mengundang tim undangan berkualitas,” tuturnya.

Sebagai bahan pertimbangan para orang tua calon siswa baru, bahwa di SSB Garuda Putra, memiliki pelatih dengan lisensi C kepelatihan. Sehingga materi latihan lebih terarah dan terstruktur. Kemudian yang kedua, ada pelatih mantan kiper nasional Roni Tri, ada juga mantan pemain Madiun Putra.

“Agar lebih greget, iuran latihan hanya Rp3.000 dan pendaftaran Rp200 ribu. Kalau rata-rata umumnya SSB di sini Rp5.000. Atau iuran bulanan Rp200.000. Untuk latihan seminggu tiap KU tiga kali dengan total empat orang pelatih,” ungkapnya.

Tak lupa, Ansori juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Coach Mustaqim bersama tim. 

“Terima kasih  berkenaan hadir di Kota Madiun, memberikan support secara moril, terlebih brand ambassador nya Coach Mustaqim mantan pemain nasional dan PON Jatim, untuk memberikan motivasi kepada anak-anak.”

“Mudah-mudahan kehadiran beliau bersama tim Enkai ini, bisa menjalin kerja sama dalam pembinaan sepak bola di Kota Madiun dan sekitarnya,” ujarnya.

Menambahkan, Cahyo Nugroho yang akrab disapa Yoyok mengatakan, bahwa kebetulan ia hobi dan ingin memajukan sepak bola di Kota Madiun, yang punya coach yang sudah bersertifikat. “Awal berdiri Garuda Putra tahun 1984,” ucapnya membuka cerita.

Dari hasil latihan rutin, SSB yang ia pimpin ini, sudah mengikuti sejumlah kejuaraan di luar kota. “Seperti Malang, Surabaya, dan alhamdulillah hasilnya juga sudah bagus. Dan sebagian juga sudah ada anak yang dilirik oleh klub dari luar Kota Madiun. Contohnya ikut Soeratin U-13 Surakarta,” jelasnya.

Sebagai ketua umum, ia berharap lahir anak-anak berkualitas yang dapat memperkuat tim-tim besar di Indonesia.

Masih Yoyok, untuk Coach Mustaqim dan Enkai, pihak Garuda Putra bersyukur dan berterima kasih telah berkenan hadir memberikan motivasi kepada anak-anak.

“Sepatu tadi saya lihat, kualitasnya sangat bagus. Nah, kebetulan belum pernah mencoba. Nanti insyaallah akan kita coba, tapi kalau dari tekstur tampilannya, kelihatan kalau sangat bagus,” bebernya.

Kapasitas wakil ketua askot, Yoyok menerangkan, tahun lalu Madiun Putra mencapai babak 16 besar Liga 3 Nasional.

“Kalau asal pemain di era profesional, tentunya siapa yang punya kualitas, dia bisa memperkuat tim. Tidak bisa harus asli Madiun, sehingga tingkat persaingannya makin ketat, dan mana yang terbaik akan kita pakai,” terangnya

Ia menambahkan, bahwa anggota Askot Madiun ada 20 klub. Kompetisi model turnamen akhir tahun Piala Wali Kota Madiun untuk umur remaja sampai senior U-35. 

“SSB Garuda Putra cukup dominan dari sejarah termasuk tertua. Alhamdulillah kami paling aktif dan penyumbang pemain terbanyak. Namun, harapan kami bisa membenahi kompetisi terutama memperbanyak event KU,” pungkasnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, kru juga diajak tuan rumah makan sate dan kare kambing khas Kota Madiun. Selanjutnya salat Magrib berjamaah dan kembali ke Surabaya. (*)

PSG Unika Tatap Turnamen U-10 usai Sukses Lomba Agustusan

PSG Unika
3 ON 3: Momen game internal semarak Agustusan SSB PSG Unika, Minggu pagi (11/8/2024) lalu di Poltekpel Gununganyar, Surabaya. (Foto: Screenshot)

SURABAYA (PSGunika.net) – SSB PSG Unika mulai melakukan persiapan turnamen sepak bola U-10 kelahiran 2014, Minggu (18/8) di Poltekpel Gununganyar, Surabaya.

Pekan sebelumnya, sekolah sepak bola PSG Unika di kawasan Surabaya timur itu, sukses menggelar lomba internal semarak Agustusan. Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-79.

Sebanyak 30 dari 60 siswa turut hadir menyemarakkan kegiatan lomba fun football tersebut.

Ada lima kategori lomba, mulai Minggu (4/8). Yakni balap dribel (speed dribbling) bola sambil membawa balon usia U-12 dan KU-13 ke atas. Kemudian dribel zig-zag, penalti dan game 3 on 3. Namun, yang baru berlangsung balap dribel atau menggiring bola.

Keluar pemenang speed dribbling tersebut, yaitu di bawah 12 tahun, ada Marvel, Raffaza dan Satria. Sedangkan di atas usia 13 tahun, ada Ibrahim, Azka dan Rama. Lomba berlanjut pekan depan, Minggu (11/8).

Legenda timnas Mustaqim juga turut hadir memberikan surprise sepatu merek Enkai. Yang menerima Marvel sebagai siswa beruntung menang lomba speed dribbling.

“Saya pikir ini bagus. Karena memberikan kegiatan positif kepada adik-adik kita, agar tidak bermain game saja, atau hal yang tidak perlu. Paling tidak itu.”

“Yang kedua, mereka juga bersosialisasi. Dan ketiga, dengan berolahraga, paling tidak jiwanya itu sportif. Menjadi pribadi yang pemberani, pribadi yang apa adanya,” jabarnya.

Acara ini, juga mendapat support Asosiasi Penggerak Ekonomi dan Koperasi Syariah Indonesia (Apeksyindo). Serta restoran cepat saji KFC. 

Untuk makin meriah, pihak PSG, juga membuat hadiah kejutan, berupa bola, sepatu. Selain itu, ada deker dan kaoskaki.

Sementara kategori remaja lomba game 3 lawan 3, untuk juara satu, Baim Cs, yang kedua Verrel CS. Dan Rehan CS. Sedangkan usia dini, ada juara Raffaza Cs, kedua Zidan Cs, serta ketiga Novellia Cs.

Tak hanya itu, juga ada kupon undian dengan hadiah sepatu, bola, dekar dan kaoskaki. Mereka adalah Ibrahim dapat sepatu, yang bola ada Rehan, Valery dan Marvel.

Kemudian untuk deker, yakni Varel, Marco, Novellia, Musa, Rais Azzam. Lalu, kaos kaki ada Raffaza, Azka, Gaza, Andi dan Alvin. Dan spesial deker dan kaoskaki yaitu Rama.

Pada kesempatan latihan kali ini, tampak Coach Romadhon sekaligus menyeleksi pemain yang akan bertanding di turnamen u-10. 

Setelah latihan dasar, seleksi berupa simulasi game 7 Vs 7 pemain yang ikut turnamen. Baru di sesi berikutnya full game dengan semua pemain. “Semoga makin berkembang anak-anak. Tidak kaget saat turnamen nanti,” ucap singkat Harun, ofisial PSG. (*)

PSG Unika Kembali Kedatangan 4 Siswa Baru Usia Dini

PSG Unika
REGULER: Sesi latihan Minggu pagi (21/7/2024) di Poltekpel Gununganyar, Surabaya tambah 4 siswa baru PSG Unika. Adalah Varrel, Valery, Aldric dan Rafi. (Dok/IST)

SURABAYA (PSGunika.net) – Kembali ke tengah lapangan di Poltekpel Gununganyar, Surabaya, Minggu (21/7/2024) pagi. Sebanyak empat siswa baru SSB PSG Unika hadir mengikuti jalannya latihan rutin.

Mereka siswa baru, yakni Varrel Ahmad Alfatih (8) kelahiran Surabaya 2016, dan Valery Ahmad Arrasyid (10) di tahun 2014. Dua bersaudara ini warga Purimas.

Selanjutnya dua kakak beradik pula, yaitu Muhammad Azka Aldric (11) lahir 2013 di Surabaya, dan M Rafi (7) kelahiran 2017. Adalah warga Rungkut Tengah.

Sebagaimana umumnya siswa, mereka mengenal PSG latihan sekolah sepak bola dari media sosial dan internet. Namun, Varrel dan Valery kebetulan lagi berkunjung ke kampus pelayaran. Dan langsung terpikat untuk bergabung.

“Trend siswa PSG Unika anak-anak baru berusia di bawah 11 tahun. Ini bagus buat kedepannya dalam membuat tim kelompok umur yang solid.”

“Alhamdulillah beberapa pekan ini, sesi game lebih menarik dan kompetitif utamanya di usia dini,” terang Harun, pengurus harian PSG Unika.

Pada latihan kali ini, komposisi pelatihnya komplit, yakni Coach Romadhon yang dibantu pemain amatir kompetisi Liga Persebaya Kahfiderossi. Dan juga hadir pelatih kiper Coach Agung.

“Sejauh ini memang masih mewacanakan latihan tambahan sore di hari aktif. Tetapi kendala utama masih sekolah full day.”

“Sementara hari Minggu, lekat weekend. Inginnya semua siswa aktif, namun kita juga berusaha mencari solusi. Caranya membuka polling jadwal latihan tambahan yang pas. Ini agar menampung aspirasi wali murid,” tuturnya.

Hal ini, sebagaimana usulan Pak Widy, ia mengungkapkan, bahwa kedua putranya sulit bangun di Minggu pagi belakangan ini. “Anak-anak sekolahnya full day. Insyaallah kalau Sabtu sore bisa. Tapi akan saya lihat Agustus ini, semoga bisa semangat lagi latihannya,” ungkapnya.

Tak hanya siswa yang baru masuk. Siswa lama, juga ada yang berpamitan secara baik-baik seperti awal ikut latihan.

Alasannya bervariasi mulai lanjut mondok, kemudian orang tua dinas luar kota. Hingga ada yang pindah cabang olahraga. Hal ini wajar terjadi, sebab anak-anak terus berkembang termasuk dalam hal hobinya. 

Tak hanya berkaitan adanya siswa baru, sejumlah agenda juga mengantre PSG. Di antaranya turnamen sepak bola U-11 di Sidoarjo akhir Agustus ini. 

Kemudian akhir tahun Liga U-9 dan U-11, serta Piala Soeratin U-13 dan U-15. Harapannya, semua siswa aktif, untuk persiapan dan mendapat kesempatan terus berkembang.

Sedangkan untuk anak-anak di usia lebihnya, juga terbuka kans bermain di kompetisi Persebaya mengikuti jejak seniornya. Dan berlanjut seterusnya. (red)

Property of KLIK9TV