Tag: Latihan Sepak Bola

SSB PSG Gununganyar Dua Pekan Ini Latihan Minggu Pagi

SSB PSG Gununganyar
SEPAK BOLA: Latihan hari Minggu pagi (8/6/2025) SSB PSG Gununganyar Surabaya di sela jedah kompetisi U-16. (SG/REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Sekolah sepak bola (SSB) PSG sudah dua pekan kembali menggelar latihan Minggu pagi (8/6/2025) di Gununganyar Surabaya. Sebelumnya harus berpindah Sabtu sore karena adanya kompetisi usia 16 tahun.

Kebetulan kompetisi tersebut jedah karena turnamen resmi PSSI Soeratin U-13 dan U-15 selama dua pekan lebih di Surabaya. Sehingga situasi ini SSB PSG manfaatkan kembali latihan Minggu pagi.

Menurut Harun selaku pengurus SSB mengatakan, bahwa sekolah sepak bola, apalagi kelas PSG ekslusif ini, hari Minggu pagi adalah krusial.

“Karena banyak dominan kelas ekonomi menengah ke atas. Dapat dipastikan hari biasa sangat sibuk, bagi siswa sekolah full day. Sedangkan orang tua bekerja. Kemudian Sabtunya, biasanya mereka ada ekstra cabor lain, seperti beladiri, basket atau renang,” tuturnya.

Maka dari itu, sejak pindah Sabtu sore, terjadi penurunan signifikan minat latihan. “Semula jadwal kompetisi U-16 itu setelah latihan SSB PSG mulai jam 9.30 pagi. Ternyata sore, lapangan sudah dibooking tim tua-tua fun games. Apa boleh buat, hanya bisa pasrah. Dan tetap optimis eksis meski latihan Minggu pagi harus menunggu jedah kompetisi tersebut,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia meminta siswa PSG dan orang tua dapat menyesuaikan. Karena terpaksa tidak ada jedah latihan Jumat sore langsung nyambung Sabtu sore. Ini kalau kompetisi U-16 bergulir.

“Di luar hari Jumat dan Sabtu sore atau Minggu pagi. Kami ada latihan tambahan atau privat di Selasa atau Rabu sore. Tetapi yang ini agak siang, sekitar jam 13.30 WIB. Ya tujuannya memang untuk mereka yang fokus sepak bola,” ujarnya.

Bagi siswa baru tidak harus keluar dari SSB atau klub lamanya yang ikut latihan tambahan atau privat. Sebab bisa langsung bergabung. “Soal biaya di PSG relatif kompetitif. Kami juga ada keringanan bagi yang tidak mampu. Jadi jangan ragu-ragu gabung latihan, apalagi pelatih utama dan kiper juga kompeten dan punya lisensi kepelatihan,” tukasnya.

Selain itu, bagi pemain berbakat dan potensi, juga PSG sudah bekerja sama dengan homeschooling. Serta klub anggota PSSI. “Alhamdulillah semua sudah kami siapkan progres anak-anak kami fasilitasi,” pungkas pria yang juga wasit. (red)

Latihan Jumat Sore PSG Soccer School Pasca Libur Lebaran

Latihan Jumat Sore PSG
SORE: Anak-anak binaan SSB PSG Soccer School sesi latihan reguler pasca libur Lebaran, Jumat (2/5/2025) lalu. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Anak-anak siswa atlet sepakbola SSB PSG Soccer School mulai mengikuti sesi latihan perdana hari Jumat sore (2/5/2025) lalu di kampus Pelayaran Gununganyar, Surabaya.

Dan bersyukur sebab relatif lancar, sebab anak-anak PSG yang hadir latihan Jumat sore, lumayan banyak. Bisa main game seru.

“Alhamdulillah ternyata ada 19 anak, jadi bisa sesi game lumayan puas. Dan tadi terlihat porsi dasar passing diperbanyak. Harapan kemampuan dasar meningkat,” tutur Harun pengurus harian PSG.

Apalagi di kandang PSG sekitar tiga tahunan ini menggelar latihan. Kini juga menjadi venue kompetisi Liga Persebaya U-16. Sehingga tak terbendung lagi massa pegiat bola usia muda berbondong-bondong ke Gununganyar.

“Ini adalah nilai positif. Karena langsung maupun tidak langsung, anak didik PSG belajar dari kakak-kakak atau para pemain yang sudah berpengalaman. Bahkan juga dikasih kesempatan menjadi anak gawang. Maka banyak pelajaran dari pertandingan. Hasilnya latihan jadi mulai paham istilah dalam sepakbola, minimal,” terangnya.

Uniknya, meski belum dapat tugas anak gawang. Ternyata rekan-rekan siswa PSG yang lain tetap hadir, alasannya daripada di rumah. Kalau ke lapangan bisa nonton pertandingan. Dan banyak belajar.

Tentu saja antusias dan semangat seperti ini, menjadi motivasi tersendiri. Sehingga ke depannya makin bermanfaat adanya kegiatan kompetisi tersebut.

Dan kalau mengamati kompetisi Liga Persebaya, yang notabene untuk mendukung aset pemain pada EPA Liga 1 U-16, U-18 dan U-20. Terlihat kualitas anak-anak adalah dua tingkat di atas siswa SSB kira-kira seperti itu.

“Makanya, bagi anak-anak yang ke depannya juga fokus bola. Ya kami juga bekerja sama dengan homeschooling untuk support pendidikan siswa atlet,” ungkapnya.

Pasalnya, rerata untuk mendapatkan level klub amatir, setidaknya pemain latihan dalam sepekan mencapai lima kali, atau hari. “Tapi tidak harus semua terbebani. Yang jelas kami support, PSG, kalau ada pemain yang ingin fokus, insyaallah kami siap membantu keperluan,” tukasnya. (red)

Latihan Sabtu Sore SSB PSG Relatif Aman dari Kehadiran Siswa

Latihan Sabtu Sore SSB
SEKOLAH SEPAK BOLA: Anak-anak siswa atlet SSB PSG antusias latihan di kampus Poltekpel Gununganyar usai pertandingan Liga Persebaya U-16, Sabtu sore (26/4/2025) lalu. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Dalam rangka mendukung pembinaan pemain muda yang bertanding di Liga Persebaya U-16, SSB PSG memajukan hari latihan Minggu pagi menjadi Sabtu sore di kampus Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Kendati begitu, siswa atlet tampak antusias hadir berlatih.

Pemandangan latihan reguler SSB PSG yang maju hari terlihat pada Sabtu sore (26/4/2025) masih tetap di kampus Politeknik Pelayaran di kawasan Kecamatan Gununganyar.

“Kami harus akui, geser hari tentu saja mempengaruhi presensi kehadiran. Sebab memang ada yang kesulitan karena alasan sekolah full day maupun les. Tetapi kami juga ada lain, Jumat sore. Sehingga yang tidak bisa Sabtu bisa Jumatnya. Kalau tambahan di hari biasa menyesuaikan minat anak didik, termasuk futsal,” terang Harun Ketua Harian SSB PSG, Rabu pagi (30/4).

Dia mengaku sempat was-was maju hari Sabtu sore. Tetapi melihat langsung yang Hadir ada 15 anak, termasuk relatif aman. “Sehingga ini masih aman, semoga yang lain bisa menyesuaikan,” ucapnya.

Ke depannya, karena jadwal kompetisi Liga Persebaya U-16, juga tidak selamanya. Maka akan menyampaikan jika libur hari Minggu, bisa menginformasikan ke grup WA SSB PSG. “Sementara hari Minggu pagi bisa kami isi dengan jadwal sparing keluar kandang maupun mengikuti turnamen. Nanti akan selalu kami update ke grup SSB,” terangnya.

Dia menambahkan, selama ini hari Sabtu biasa memakai untuk latihan tambahan futsal maupun privat tambahan. “Sekali lagi relatif stabil meski ada penurunan. Tetapi itu masih 10 persen lah. Insyaallah masih aman buat eksistensi SSB PSG. Kami harap sekali lagi, anak-anak bisa menyesuaikan. Sebab liga juga buat kepentingan lebih luas,” timpalnya.

Pihaknya, SSB PSG, pekan lalu juga telah menjalin kerjasama dengan sekolah daring atau homeschooling. Tujuannya juga untuk menfasilitasi, baik pemain sendiri maupun klub lain, yang fokus sepak bola.

“Kalau di SSB PSG, kebanyakan masih sekolah formal. Tapi biasanya bagi pemain klub mana saja, yang mereka terjaring kayak masuk tim muda Persebaya, maka homeschooling jadi alternatif. Atau sekolah swasta yang fleksibel,” tukasnya. (red)

SSB PSG Latihan Sabtu Sore Support Venue Liga Persebaya U-16

SSB PSG Latihan Sabtu
POLTEKPEL: Liga Persebaya U-16 mulai Sabtu pagi (26/4/2025) besok juga main di kandang latihan SSB PSG Gununganyar, Surabaya. (Foto: REDAKSI)

SURABAYA (SG)Menyambut musim kompetisi baru 2025, Liga Persebaya U-16 mulai Sabtu pagi (26/4) besok juga main di kandang SSB PSG Gununganyar, Surabaya.

Kompetisi Liga Persebaya U-16 bertanding sebanyak 20 klub anggota paten. Dan nantinya main Sabtu dan Minggu sebanyak lima pertandingan setiap harinya. Sementara memajukan jadwal Minggu pagi latihan SSB PSG menjadi Sabtu sore.

Sebagai informasi, dari 20 klub itu, salah satunya Sasana Bhakti (Sakti), yang mana sejumlah pemain binaan SSB PSG, musim lalu juga mendapat rekomendasi seleksi Persebaya U-10. Serta tampil di kompetisi Piala Soeratin U-15.

Ketempatan sebagai venue pembinaan pemain masa depan Persebaya dan timnas, baik pengurus SSB PSG. Maupun Khususnya manajemen kampus Politeknik Pelayaran, antusias dan support.

“Kami bangga dan support menjadi salah satu komponen pendukung pembinaan pemain muda di Surabaya. Khususnya Persebaya,” ucap singkat Darwis, bagian penggunaan fasilitas lapangan.

Setali tiga uang, Harun selaku pengurus harian SSB PSG mengatakan, bahwa hadirnya Liga Persebaya U-16 di Gununganyar sangat support.

“Ini adalah sejarah, dan semoga mendorong lahirnya talenta nasional dari produk asli anak-anak lokal Gununganyar, Rungkut, Tenggilis Mejoyo Surabaya, Waru Sidoarjo dan sekitarnya,” katanya.

Sehingga hal ini, wajib didukung. “Semula panitia merilis jadwal hari Minggu setelah latihan anak-anak SSB PSG. Tapi setelah kroscek, ternyata sorenya ada yang pakai dari kalangan umum. Akhirnya kami, yang juga bagian dari Persebaya, mendukung suksesnya kegiatan. Dan memajukan latihan Sabtu sore,” timpalnya.

Kendati demikian, tidak serta merta. Sebab sebelumnya juga telah meminta pendapat dari anak didik, juga orang tua melalui polling grup WA.

“Hasilnya, tidak ada kendala, fifty-fifty latihan Minggu pagi maju Sabtu sore. Harapannya, mungkin yang ada sekolah full day bisa menyesuaikan,” imbuhnya.

Tentu saja, memajukan jadwal ini juga bersifat sementara. “Insyaallah ke depannya, juga kita evaluasi. Serta memantau jadwal kompetisi. Nanti kalau jedah, atau yang sore free. Ya tak menutup kemungkinan. Tapi untuk latihan Jumat sore, tetap seperti biasanya mulai pekan depan, 2 Mei,” tukasnya.

Karenanya, sekali lagi, ia berharap, segenap anggota dan keluarga besar PSG dapat menyesuaikan. “Dengan latihan sore, apalagi termasuk weekend. Kendala bangun kesiangan saat Minggu pagi dapat tereliminasi. Jadi, ayo adik-adik, nggak ada lagi alasan begadang Sabtu malam,” pungkasnya. (red)

SSB PSG Gununganyar Pekan Ketiga Idulfitri Tambah Amunisi

SSB PSG Gununganyar
PROGRES: Siswa atlet SSB PSG Gununganyar di pekan ketiga lebaran, Minggu pagi (20/4/2025) kemarin hadir 19 anak. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Memasuki pekan ketiga lebaran Idulfitri, seperti umumnya sekolah sepak bola (SSB), termasuk PSG Gununganyar, juga terdapat siswa atlet yang baru masuk. Serta murid yang non aktif, bahkan pindah klub.

Pemandangan itu, tampak pada latihan reguler SSB PSG Gununganyar, Minggu pagi (20/4/2025) kemarin di kampus Poltekpel. Yang mana, ada dua siswa baru, yakni Rengga posisi pemain dan Obi posisi kiper.

Sebagaimana informasi pekan pertama dan kedua Idulfitri lalu. Terjadi peningkatan kehadiran mulai 7 siswa pekan pertama. Lalu 14 siswa di pekan kedua. Dan kali ini terlihat ada 19 siswa untuk semua kelompok umur hadir latihan.

Namun formasi kehadiran itu, juga berubah. Tiap pekannya, ada yang konsisten hadir, tetapi ada juga yang izin. Sementara lainnya, baru hadir. Selain itu, juga ada dua siswa baru tersebut.

Untuk Rengga anak warga Gununganyar, sekitar lapangan. Sedangkan Obi ini Arek Juwingan, Kecamatan Kertajaya. Keduanya, kelahiran 2013 atau usia 12 tahun. Umur ideal untuk membentuk skill dasar dan kemampuan bermain kolektif sepak bola.

Menurut Coach Agung, Pelatih Kiper, bahwa meski baru bergabung. Tapi Obi mampu menunjukkan keberanian dan power dalam mengantisipasi bola. Tentu berharap bisa konsisten latihan. Kata ibunya, selama ini menjadi penjaga gawang di sekolah dan kampungnya.

“Tidak menyangka dan terharu. Anak saya sekarang bisa gabung klub sepak bola. Semoga ke depannya lebih terarah, tidak lagi bermain sembarang. Karena di sini ada gurunya (pelatih),” ujar Nita, ibunya.

Karena itu, dia bertekad, meski jauh, terus berupaya mengantarkan anaknya ikut setiap sesi latihan di SSB PSG Gununganyar. “Anak saya juga tampak bahagia, semoga nantinya bisa prestasi,” timpal Ibu Rumah Tangga yang juga bekerja ini.

Sementara, untuk Rengga, masih harus belajar lebih rumit. Karena memilih menjadi pemain, di antaranya selain teknik dasar, juga nantinya menemukan karakter bermain, apakah cocok bertahan, penyuplai bola atau menyerang. Namun yang jelas, dia punya modal cinta bermain sepak bola.

“Anak saya ini, senang bermain sepak bola. Sudah lama sekali kepingin ikut klub atau sekolah sepak bola. Alhamdulillah PSG tidak jauh dari rumah,” terang Sugeng, orang tua Rengga, yang juga anggota TNI ini.

Terpisah, Harun Ketua Harian PSG, dia mengatakan bahwa di sekolah sepak bola ini mencatat lebih dari 80-an siswa. Tapi itu fluktuatif soal keaktifan. “Memang itu dinamika wajar. Dari pengalaman, yang aktif dan konsisten, punya kesempatan ke level lebih jauh,” katanya.

Sebagai pengurus, dia tak memungkiri kalau sama kayak lainnya. Ingin terbentuk tim solid sejak dini konsisten berlatih bersama. Tapi kembali lagi, dia yakin hasil seleksi alam itu, nanti akan muncul tim solid.

“Terkadang keaktifan anak-anak, terpengaruh kegiatan sekolah full day. Atau pengaruh bermain seperti game, juga bisa kendala internal keluarga. Macam-macam, tapi itulah seleksi alam. Namun yang jelas, kami punya tanggung jawab untuk memberikan pelatihan terbaik. Misalnya lapangan standar, perlengkapan serta pelatih berlisensi dan pengalaman. Serta point utamanya adalah punya akses mengembangkan kemampuan anak-anak ke depan,” tukasnya.

Oleh karena itu, pihaknya bulan Mei mendatang sudah kembali menggelar latihan tambahan di luar hari Minggu, yakni Jumat sore. “Jadi sepekan dua kali, nanti kalau ada ekstra ya futsal, atau privat bagi yang memang ada waktu di luar sekolah full day. Insyaallah semua kita tampung setiap inchi peningkatan kualitas anak didik,” pungkasnya. (red)

Latihan SSB PSG Gununganyar Pekan Kedua Idulfitri 2025

Latihan SSB PSG Gununganyar
BAHAGIA: Siswa atlet SSB PSG Gununganyar yang hadir latihan pekan kedua Idulfitri, Minggu pagi (13/4/2025) lalu.

SURABAYA (SG) – Tak seperti pekan pertama Lebaran Idulfitri, hari Minggu sebelumnya, yang hanya tujuh siswa atlet sepak bola. Sedangkan (13/4) pekan lalu, presensi kehadiran bertambah menjadi 14 anak mengikuti latihan reguler SSB PSG Soccer School di Gununganyar, Surabaya.

Uniknya dari ke-14 siswa atlet yang hadir tersebut, tampak Vino (12) atlet cilik taekwondo kembali latihan ‘Si Anak Hilang’ di SSB PSG Gununganyar. Dia setelah lama vakum fokus beladiri prestasi. Namun rasa cintanya kepada sepak bola yang begitu besar hingga sekali lagi balik merumput.

Selain itu, juga tampak siswa baru, M Rengga (12), bakat lokal yang tinggal di sekitar tempat latihan di Gununganyar. Sehingga ini menambah semangat yang sudah hadir pekan sebelumnya.

Dalam melakukan latihan pembinaan teknik dasar bermain sepak bola, di SSB PSG Gununganyar. Tentu juga mengikuti perkembangan modern, yang mana lewat pelatih berpengalaman dan telah mengantongi lisensi kepelatihan. Sehingga para orang tua juga tenang.

Selain itu, dari sisi akses ke depannya, terutama bagi yang terus berkembang dengan menunjukkan bakat istimewa. Selanjutnya PSG juga terbukti telah menampilkan siswa atlet untuk berkesempatan mengikuti seleksi maupun kompetisi di bawah naungan federasi sepak bola resmi PSSI.

“Kami berlatih di lapangan cukup standar. Sehingga sayang kalau dari sisi pelatih maupun akses ke depan, asal saja. Oleh karena itu, PSG mempercayai pelatih yang kompeten baik pemain maupun kiper. Supaya orang tua tidak segan menitipkan anaknya latihan di sini,” terang Harun, pengurus harian.

Kendati begitu, mengakui di sekolah sepak bola PSG juga mengalami kendala klasik. Yakni biaya dan sekolah full day. Walaupun sebenarnya relatif wajar. Kalau berkaca pada kelayakan lapangan juga pelatih yang menangani.

“Hal-hal semacam itu, menjadi PR bersama. Makanya di PSG soal biaya menerapkan beasiswa, juga keringanan dengan syarat tertentu. Sementara bagi yang mampu, kebanyakan tetap solid,” tuturnya.

Imbuhnya, ada juga hal lain seperti kendala support keluarga, terutama orang tua. Ini mempengaruhi semangat latihan anak siswa atlet.

“Harapan kita bersama selaku pengelola, anak-anak terus kompak dengan support orang tua atau keluarga. Sehingga ke depannya terbentuk satu tim kuat sesuai kelompok usianya. Dan tentunya sabar, telaten mengikuti tiap sesi latihan. Karena dari sisi akses, baik langsung maupun tidak, PSG cukup kompatibel,” timpalnya. (red)

SSB PSG Gununganyar Curi Start Latihan pasca Libur Lebaran

SSB PSG Gununganyar
LEBARAN: Para siswa SSB PSG Gununganyar sedang berlatih sepak bola dasar mengoper lalu geser ke belakang di lapangan Poltekpel. (SG/REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Sekolah Sepak Bola (SSB) PSG Gununganyar kembali menggelar latihan reguler di lapangan Politeknik Pelayaran (Poltekpel) pasca Lebaran Idulfitri 1446 H/ 2025 M, Minggu pagi (6/4) mulai 07.00 – selesai WIB.

Semula rencana latihan SSB PSG Gununganyar pada pekan kedua momen Lebaran di bulan Syawal. Tetapi mempertimbangkan presensi di grup WA mendominasi siswa di dalam kota, akhirnya memutuskan latihan sepekan lebih awal.

Menurut Harun selaku pengurus harian, bahwa dengan memulai latihan lebih awal daripada SSB lainnya. Ini ada tiga keuntungan, yakni pertama kepastian eksistensi PSG Gununganyar ke depannya. Artinya, baik siswa lama maupun calon siswa baru bisa tenang. Karena latihan dan program berjalan.

Keuntungan kedua adalah mengetahui kondisi fisik terutama dan teknik tiap siswa SSB. Sebab tidak semua siswa saat bulan puasa bisa mengikuti latihan, karena kegiatan Ramadan di sekolah formal.

“Anak-anak yang datang kebanyakan terlihat putih-putih (raut wajah). Pasti nggak latihan di rumah saat bulan puasa,” kelakar Coach Romadhon di sela latihan. Imbuhnya fisik kondisi juga menurun.

Sambung Harun, keuntungan yang ketiga. Yaitu, memiliki persiapan lebih awal menyambut musim kompetisi yang baru. “Di era Pak Erick Thohir sebagai Ketua PSSI pusat ini, ingin konsisten pembinaan terutama kompetisi berjenjang. Buktinya kalau tahun-tahun lalu, Piala Soeratin biasanya akhir tahun. Tapi kini sudah beredar awal tahun,” terangnya.

Oleh karena itu, dia berharap anak-anak khususnya siswa lama bisa aktif. Sebab berbagai ajang kompetisi resmi maupun turnamen umum sudah banyak menanti di depan. “Ajang-ajang ini penting bagi siswa untuk mengukur hasil latihan. Serta membuka peluang terpantau pemandu bakat,” tuturnya.

Selain secara teknis, khusus masih dalam momentum merayakan Hari Raya Idulfitri ini. Maka dapat meningkatkan silaturahmi dengan saling memaafkan antara pemain atau siswa. Serta pelatih, pengurus dan wali murid. “Intinya PSG adalah keluarga baru di sektor olahraga. Silaturahmi akan menumbuhkan chemistry, sehingga harapannya di lapangan makin solid sebagai tim,” timpalnya.

Tak lupa, Harun mewakili pengurus dan tim pelatih. Turut menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin, apabila selama ini, ada tutur kata dan perbuatan yang kurang berkenan. “Selamat Hari Raya Idulfitri mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya. (red)

SSB PSG Geser Latihan Ekstra Futsal Malam, Ini Penyebabnya

SSB PSG
BERKAH RAMADAN: Siswa SSB PSG Soccer School menggelar latihan futsal selepas Sholat Tarawih, Kamis malam (13/3/2025). (SG/Redaksi)

SURABAYA (SG) – Cuaca ekstrem yang belakangan terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir, terutama menjelang sore selepas waktu Asar turut mempengaruhi jadwal latihan SSB PSG Soccer School.

Selain itu, suasana bulan puasa Ramadan, juga faktor utama memindahkan jadwal latihan pagi SSB PSG khususnya hari Minggu pada sore hari. Sedangkan sebagian siswa pada hari biasa, juga sebagian masih mengikuti acara khusus Ramadan di sekolah.

Pasalnya, sebagian besar siswa-siswi SSB yang bermarkas di Gununganyar, Surabaya itu bersekolah di lembaga pendidikan Islam terpadu. Sehingga praktis selain sekolah biasa, juga ada tambahan materi selama bulan suci.

“Sebagian orang tua memang meminta izin tidak latihan, karena kegiatan di sekolah. Tetapi ada juga yang mungkin baru pertama kali ya, pas puasa bawaannya kalau sore kurang semangat latihan, merasa lemas,” ungkap Harun, pembina SSB berjuluk Lava Pijar itu.

Oleh karenanya, juga memperhatikan semangat latihan anak didik lainnya, momentum Ramadan. Ternyata menjadi kesempatan menggelar latihan ekstra futsal.

“Alhamdulillah, saat sore hari hujan, anak-anak terutama yang usianya tingkat SMP masih mengikuti latihan futsal di malam hari,” terangnya.

Menurutnya, latihan ekstra futsal momentumnya dapat mulai saat SSB yang juga mengenalnya PSG Unika ini membuat turnamen futsal bulan lalu.

“Ya itu sebelum puasa, kita ada turnamen futsal antar SD. Kemudian, juga ada seleksi anak-anak tingkat SMA untuk tim Unika Futsal mengikuti kompetisi Liga AFK Surabaya,” katanya.

Apalagi, ia juga mengaku sudah beberapa kali mencoba latihan sepak bola Minggu sore. Tetapi kebetulan mendekati Sholat Ashar mendapat awan gelap dan akhirnya hujan. “Bisa disaksikan di Surabaya sebagian wilayah, bahkan banjir. Jadi kami menangkap ini momentum untuk juga latihan futsal,” tuturnya.

Selain dua faktor itu, masih Harun, ternyata sebagian siswa ada juga yang mempunyai acara di TPQ. Yakni acara santunan Ramadan.

“Alhamdulillah selalu ada keberkahan di bulan suci. Harapannya, setelah normal, latihan futsal juga berdampingan dengan sepak bola. Karena sama-sama saling menunjang. Apalagi anak-anak di sekolah juga sering ada turnamen futsal, semoga bermanfaat,” imbuhnya.

Di sisi lain, dia juga mengutip prakiraan dari BMKG, bahwa cuaca ekstrem akan berlangsung hingga tanggal 20 lusa. “Semoga kita berdoa bersama, khususnya Kota Surabaya cuaca segera bersahabat. Sehingga insyaallah, Jumat sore yang akan datang kami bisa latihan sepak bola. Dan lanjut buka bareng di lokasi kebetulan ada bazar Ramadan,” pungkasnya. (red)

Legenda Kiper Usnadi Surprise Latihan PSG Soccer School

Legenda Kiper Usnadi
Legenda kiper Persebaya dan Timnas, Usnadi mengunjungi latihan PSG Soccer School, Minggu pagi (22/12/2024) di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya. (PG/IST)

SURABAYA, PSGunika.Net – Latihan rutin PSG Soccer School, Minggu pagi (22/12/2024), surprise khususnya bagi kiper, karena kedatangan Coach Usnadi, legenda Persebaya juga timnas Indonesia.

Pagi itu seperti biasanya mulai jam 7, siswa-siswi PSG Soccer School latihan teknik dasar. Namun kehadiran legenda kiper Usnadi membuat latihan makin istimewa.

Property of KLIK9TV

Tak sekedar datang, Coach Usnadi juga memberikan ilmunya ke bocah-bocah SSB PSG. Utamanya kiper bisa menyerap ilmu dari sosok yang pernah menjadi idola fans Persebaya itu.

Tetapi sayang hanya dua penjaga gawang yang hadir. Yakni Nafiul dan Kahfi. Sedangkan kiper lainnya izin kegiatan keluarga.

Pada sesi game, Coach Usnadi juga telaten mengawasi di dekat gawang untuk memberikan instruksi saat mendapat serangan.

Ia begitu senang melihat langsung perkembangan SSB berjuluk the Lava Pijar ini. “Anaknya lincah-lincah ya, yang putri juga gesit. Kalau bisa terus dibina yang putri potensial,” tutur Usnadi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.

Diketahui, meski di bawah bayang-bayang kiper utama Persebaya, I Putu Yasa. Namun Usnadi tak bergeming ketika mendapatkan tawaran dari klub-klub lain kala itu.

Pria kelahiran Gresik, 10 Februari 1963 ini bersama Persebaya mulai 1986 hingga pensiun 1993 karena cedera lutut. Usnadi mengaku betah di Persebaya karena peluang jadi karyawan.

“Itu saya tidak dapatkan di klub lain. Dulu kan sepak bola tidak seperti saat ini. Jadi, saya fokus di Persebaya demi mendapatkan pekerjaan,” terang Usnadi melansir Bola.com.

Ia tercatat karyawan Pelabuhan Tanjung Perak sebelum menjadi pegawai tetap PDAM usai membawa Persebaya juara Perserikatan musim 1987/1988. Saat itu, Wali Kota Poernomo Kasidi menempatkan mayoritas pemain Persebaya di PDAM Surabaya.

Kiprahnya sebagai kiper terbilang unik. Meski kiper kedua di Persebaya, tetapi namanya masuk skuat tim nasional U-23. Menariknya di skuat Garuda, ia juga pelapis Alan Haviluddin pada sejumlah ajang. Di antaranya Marah Halim dan Merdeka Games di Malaysia.

“Saya tentu ingin mejadi kiper utama. Tapi, sebagai pemain, saya harus menerima apa pun keputusan pelatih,” papar Usnadi. (Redaksi)

PSG Soccer School Kedatangan Siswa Baru 3 Putri dan 1 Putra

PSG Soccer School
Siswa baru SSB PSG Soccer School ada tiga putri dan satu putra tampak ikut latihan, Minggu (15/12/2024) pagi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya. (PG/IST)

SURABAYA, Psgunika.net – Sekolah sepak bola SSB PSG Soccer School kedatangan siswa baru 3 putri dan 1 putra, Minggu (15/12/2024) pagi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur. Mereka adalah Amel, Andin dan Riyanti. Serta Racing.

Ketiga siswa putri dan satu putra tersebut langsung bergabung dan ikut latihan teknik dasar sepak bola bareng PSG Soccer School. Di bawah arahan asisten pelatih Kaka de Simic dengan materi dasar, cara mengoper, kontrol dan menendang.

SSB berjuluk Lava Pijar itu menggelar latihan rutin setiap Minggu pagi, juga Selasa dan Kamis sore. Namun pagi ini sebagian siswa keluar mengikuti turnamen. Dan sebagian lagi izin sakit, serta keperluan keluarga.

Kendati demikian hal itu tidak mengurangi semangat berlatih meski yang datang ke lapangan hanya 12 siswa. Utamanya saat sesi game mereka begitu riang gembira.

Tiga siswa putri tersebut sebenarnya sudah sering datang mengamati latihan maupun saat turun di turnamen. Tetapi baru kali ini berani turun lapangan.

Kemampuan dan keberanian mereka baik yang putra dan putri tampak saat sesi game. Di mana yang putri tidak keder saat duel satu lawan satu, sehingga skor akhir permainan 6-6. Sungguh seru. Sedangkan yang putra juga tidak canggung dengan berani mendribel bola dan kerja sama.

“Kalau putra itu namanya Racing, tahu PSG dari teman sekolahnya. Sedangkan yang tiga putri ini saudaranya sudah ikut latihan. Terus minat juga, apalagi timnas Indonesia juara Piala AFF yang putri. Tentu jadi motivasi siswa putri, kini juga tidak malu-malu berbaur yang putra,” terang Harun Pembina SSB yang orang lebih mengenal PSG Unika ini.

Di posisi pelatih juga memiliki pengalaman menelorkan pemain muda bertalenta, termasuk jago gocek dan fisik. Terbukti perkembangan pesat lewat sparing dan turnamen. Selain itu juga punya pelatih kiper handal.

“Terbilang baru, anak-anak PSG ya, tapi untuk progres bisa terlihat saat game. Sangat kompetitif dan jago speed dribel. Tergantung juga penangkapan materi tiap siswa, apakah rajin mengulang kala di rumah. Contohnya yang KU-13 kemarin, di luar dugaan bisa menahan imbang tim-tim yang dah punya nama, kayak Rungkut FC, Semut Hitam dan PSAD,” terangnya.

Sambung Harun, bahwa hal itu bukti, kalau model latihan SSB di bawah payung PT PSG Klik Nine Soccer ini tidak asal. Dengan pelatih berlisensi, juga ada wasit berlisensi, yang mentransfer wawasan sepak bola dengan baik dan benar.

“Bersyukur lagi, lapangan yang kita gunakan berukuran standar nasional, bagus dan relatif rata. Insyaallah yakin ke depannya muncul talenta. Sebab sejak dini membiasakan standar latihan,” tukasnya. (red)