Tag: Klub Sepak Bola Profesional

Liga 4 Jatim 2025 Bergulir 5 Januari, 66 Tim Siap Bersaing Ketat

Liga 4 Jatim
Acara manager meeting Liga 4 Jatim, Kamis (12/12/2024) di Suite Hotel Surabaya. (PG/IST)

SURABAYA (Psgunika.net) – Menjelang bergulirnya Liga 4 Jawa Timur, Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur (Asprov PSSI Jatim) menggelar manager meeting, Kamis (12/12/2024) di Surabaya Suites Hotel.

Hadir dalam pertemuan manajer Liga 4 Jatim seluruh perwakilan klub peserta kompetisi amatir tersebut. Kecuali Persewangi Banyuwangi yang sedang berduka menyusul kecelakaan maut yang menimpa rombongan pelatih Syamsudin Batola.

Sebanyak 66 tim memastikan ambil bagian dalam kompetisi amatir yang sebelumnya menggunakan nama Liga 3 Jatim tersebut. Perubahan ini menyusul kebijakan PSSI Pusat dengan memunculkan Liga Nusantara. Di mana pesertanya mengambil dari 6 klub Liga 2 dan 10 tim dari 16 besar Liga 3 musim 2023/2024.

“Liga 4 Jatim ini jumlah pesertanya terbanyak di Indonesia,” sebut Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini.

Kompetisi Liga 4 sendiri akan berputar dengan menggunakan format home tournament dengan sistem setengah kompetisi. Di babak penyisihan, mereka akan terbagi ke dalam 16 grup, dengan masing-masing grup akan berisi empat dan lima tim.

“Saat ini sudah ada 14 tuan rumah. Di babak penyisihan grup ini nanti. Ada 14 grup yang berisi empat tim dan dua grup sisanya terisi lima tim,” jelas alumnus Komunikasi Unair ini.

“Persewangi sampai saat ini belum menyatakan batal menjadi tuan rumah meski ada kabar duka atas meninggalnya pelatih kepala mereka. Sampai sekarang kami masih mencatatnya sebagai tuan rumah, tapi ke depannya kami belum tahu apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Adapun calon tuan rumah Liga 4 terdiri dari Persewangi Banyuwangi, Mitra Surabaya, Persid Jember, Perseba Bangkalan, Persida Sidoarjo, Sinar Harapan Sidoarjo, Arema Indonesia, Persikoba Batu, Triple’s Kediri, Persedikab Kediri, Inter Kediri, Nganjuk Ladang, Persepon Ponorogo, dan dua lainnya yang akan menjalankan asprov.

“Saat ini ada 14 tuan rumah, dua sisanya akan meng-handle asprov,” tutur wanita yang sapaan akrabnya Ririn tersebut.

Sesuai rencana, Liga 4 Jatim mulai bergulir pada 5 Januari dan juga harapannya sudah selesai pada 28 Februari 2025 mendatang. Pembukaan kompetisi ini rencananya di Stadion Jember Sport Garden.

“Pokoknya, kami upayakan selesai sebelum bulan Ramadan,” kata Alumnus Tsukuba University Jepang ini.

PSSI Jatim sendiri belum menentukan target dari gelaran ini. Sebab, mereka masih belum mengetahui kejelasan status Liga 3 dan Liga 4 ke depan seperti apa.

“Kita masih menunggu kebijakan dari pusat dan sosialisasinya. Karena kaitannya kita tidak ingin sponsor melihat bahwa Liga 4 ini adalah degradasi, tapi hanya perubahan sistem. Dan itu yang perlu kita gaungkan bersama-sama,” jelas Ririn. (*/red)

Ronny Tanuwijaya Bagi Catatan Lawatan ke Johor Darul Ta’zim

Ronny Tanuwijaya
PROFESIONAL: Ronny Tanuwijaya mengunjungi fasilitas latihan dan stadion milik klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) FC, Minggu (7/7/2024). (Dok/IST)

PSGunika.net, JOHOR – Pembina Tim Legenda Sepak Bola Indonesia, Ronny Tanuwijaya (Rotan) terbang ke Penang, Malaysia, Jumat lalu (5/7/2024). Dia punya agenda khusus, yakni melakukan medical check-up.

Setelah menjalani pemeriksaan, dia kemudian terbang ke Singapura. Kali ini, Rotan menghadiri rapat di negeri Singa. Namun, usai rapat, ia tiba-tiba ingin kembali ke Malaysia. Bukan ke Penang, tetapi ke Johor.

“Saya kepikiran untuk mengunjungi lapangan training centre milik klub asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim FC atau JDT,” kata Rotan. 

Dia tiba di training centre JDT pada Sabtu pagi (6/7). Selanjutnya di situ, Rotan menerima sambutan perwakilan klub Johor Darul Ta’zim FC. 

Kemudian, perwakilan klub mengajak ia berkeliling training centre. “Di situ ada enam lapangan. Satu lapangan utama, lima lapangan pendamping. Dan kualitas lapangannya memang bagus. Ini bukti, bahwa klub Malaysia benar-benar sudah profesional dalam mengelola klub,” kata Rotan.

Besoknya (7/7), Rotan diajak ke Stadion Sultan Ibrahim, markas JDT. Lokasinya ada di pinggiran kota Johor. Tidak terlalu jauh dari lokasi training centre yang ada di pusat kota. Rotan sempat melihat kondisi stadion berkapasitas 40 ribu penonton itu. 

Rotan mengaku sangat takjub. “Ternyata, stadion dikelola oleh pihak klub itu sendiri. Bukan milik pemerintah setempat. Ini yang menurutnya, membedakan JDT dengan klub-klub yang ada di Indonesia,” beber pria yang hobi berkumpul dengan para legenda sepak bola Indonesia itu. 

Total, dua hari Ronny Tanuwijaya berkeliling ke stadion dan training centre milik Johor Darul Ta’zim FC. Dari kunjungan itu, dia juga berharap apa yang dilakukan JDT bisa diterapkan oleh klub Liga 1.

“Kalau memang mau maju, klub kita harus mencontoh JDT. Sudah punya lapangan latihan sendiri, punya stadion sendiri. Tidak bergantung pemerintah. Benar-benar menjadi klub yang sangat profesional,” pungkas pria yang pernah menjadi bagian dari manajemen Persebaya Surabaya itu. (*/red)