Tag: Atlet/Pemain

Angkat Besi Jatim Tak Puas Raih 3 Emas Kejurnas Yogyakarta

Angkat Besi Jatim
ANGKAT BESI: Luluk Diana Lifter Jatim borong 3 emas Kejurnas di UN Yogyakarta. (SG/IST)

YOGYAKARTA (SG) – Atlet angkat besi Jatim mengumpulkan medali 3 emas 2 perak dan 1 perunggu pada kejurnas di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, 13-18 Mei 2025 kemarin.

Namun hasil angkat besi itu membuat Ketua Pengprov PABSI Jatim, Jeffry Tagore kurang puas. Pasalnya, ketiga emas itu yang memborong adalah satu lifter, yakni Luluk Diana Tri Wijayana.

Luluk turun di kelas 48 kg dengan total angkatan 170 kg dan sekaligus menempatkan atlet putri asal Pacitan itu meraih the best lifter putri senior tahun 2025.

Sedang atlet Jawa Timur lainnya, Joni Susanto mendapatkan 1 perak dengan total angkatan 246 kg. Kemudian Bima Aji meraih 1 perak 2 perunggu dengan total angkatan 306 kg.

Ketua PABSI Jatim, Jeffry Tagore memberikan apresiasi terhadap prestasi oleh Luluk terserah. Karena sebelum turun di kejurnas. Dia juga berhasil merebut medali emas di IWF World Championship 2025 yang gelar di Lima, Peru pada 30 April – 5 Mei lalu.

“Sebenarnya kita tidak menurunkan Luluk di kejurnas, karena ia baru saja mengikuti kejuaraan dunia di Peru. Tetapi Amel Candra mendadak cedera. Maka Luluk yang menggantikannya, dan dia meraih tiga emas. Sekaligus gelar the best lifter putri senior,” kata Jeffry Tagore saat terhubung melalui telepon genggamnya. Selasa (20/5) kemarin.

Hanya saja, ia mengaku kalau kurang puas dengan hasil kejurnas itu. Sebab, tiga emas itu hasil dari satu atlet. Padahal ia berharap atlet lainnya juga bisa merebut emas.

“Saya kurang puas dengan hasil kejurnas karena atlet yang meraih emas itu oleh satu atlet (Luluk), padahal saya berharap atlet Jatim lainnya juga dapat emas,” ujarnya.

Selanjutnya setelah kejurnas, Pengprov PABSI Jatim, akan segera melakukan evaluasi untuk mempersiapkan atlet terbaik yang akan menurunkan di ajang seleksi nasional SEA Games di Jakarta pada bulan September mendatang.

“Jadi ajang kejurnas itu merupakan pemanasan, sebelum turun di seleknas, dan kita akan mempersiapkan atlet terbaik,” pungkasnya. (*/wwn/red)

Kejurprov Sambo Jatim 2025 Tolok Ukur Jelang Porprov IX

Kejurprov Sambo
KEJURPROV: Aksi dua atlet sambo bertanding unjuk kemampuan. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sambo Jawa Timur 2025 tuntas di GOR Judo, Surabaya, 17-18 Mei. Ajang ini juga menjadi Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Jawa Timur untuk menyambut Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri I/2025.

Kejurprov Sambo 2025 mempertandingkan dua nomor, yaitu sport dan combat. Untuk sektor sport putra ada tujuh kelas berat badan yakni -53Kg, -58Kg, -64Kg, -71Kg, -79Kg, -98Kg dan di atas 98Kg.

Kemudian combat putra mempertandingkan lima kelas berat badan yaitu -53Kg, -58Kg, -64Kg, -71Kg dan -98Kg. Sementara itu, pada sektor putri total ada 10 kelas berat badan.

Masing-masing di nomor sport putri -47Kg, -50Kg, -54Kg, -59Kg dan -65Kg. Dan pada nomor combat putri mempertandingkan -47Kg, -50Kg, -54Kg, -59Kg dan -65Kg.

Ajang kejurprov olahraga asal Rusia ini, yang menggabungkan berbagai gaya gulat dan sistem pertahanan diri lainnya seperti kick-boxing, diikuti 150 peserta dari 22 kota/kabupaten se-Jatim.

Ketua Umum Persambi Jawa Timur Fantas Setyadi mengatakan ajang ini memiliki sejumlah tujuan. Yakni salah satunya adalah untuk persiapan menyambut PON Beladiri I/2025. Rencananya, ajang kompetisi olahraga beladiri nasional, di luar PON utama yang fokus pada cabang olahraga Olimpiade, akan dihelat di Kudus pada Oktober 2025 mendatang.

“Hasil kejurprov ini salah satu tujuan kita adalah untuk menilai (performa) atlet. Nanti akan ada PON Beladiri. Kita akan melihat atlet mana yang berpotensi mewakili Jawa Timur. Ini (kejurprov) hanya salah satu parameternya,” kata Fantas, Senin (19/5/2025).

“Nanti juga menambah hasil dari Porprov. Dan juga tidak lupa masih ada atlet PON 2024 kemarin. Tetapi kami masih akan seleksi untuk menghasilkan yang terbaik bagi Jawa Timur, tidak serta merta ambil dari Kejurprov, Porprov atau yang (atlet) PON 2024,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Kabupaten Kediri Hakim Rahmadsyah Parnata bangga dengan capaian prestasi hasil kerja keras atlet Sambo. Namun dia mewanti-wanti atlet Sambo Kabupaten Kediri untuk tidak cepat puas.

“Dari total 13 atlet yang memproyeksikan ke Porprov 2025, Sambo Kabupaten Kediri hanya memberangkatkan 12 atlet pada Kejurprov ini. Kemudian ada dua atlet yang tidak diberangkatkan. Posisi keduanya digantikan oleh atlet yang dipromosikan membuktikan pembinaan atlet yang terencana dan berkesinambungan,” kata Hakim pada kesempatan terpisah.

“Tapi, saya minta atlet jangan cepat puas. Karena target kita raih emas sebanyak-banyaknya di Poprov 2025. Untuk hasil Kejurprov akan menjadi bahan analisa tim pelatih jelang Porprov nanti,” tandasnya. (*)

Hasil Kejurprov Sambo 2025
Perolehan Medali (Lima Besar)

Nomor Sport
Kontingen Emas Perak Perunggu Total

  1. Kota Surabaya 3 1 4 8
  2. Lumajang 3 1 0 4
  3. Kab. Kediri 2 1 3 6
  4. Lamongan 2 1 1 4
  5. Sidoarjo 1 1 1 3

Nomor Combat

  1. Kota Malang 2 1 0 3
  2. Sidoarjo 1 1 2 4
  3. Kota Surabaya 1 1 1 3
  4. Kab. Kediri 1 0 1 2
  5. Tuban 1 0 1 2

Puslatda Jatim Prioritas Peraih Emas dan Perak PON 2024

Puslatda Jatim
PUSLATDA: Ketua KONI Jatim, M Nabil. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur akan memulai persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII 2028.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah proses perekrutan atlet dan pelatih untuk Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Jatim, yang resmi dimulai tengah atau akhir bulan Mei 2025 ini.

Dalam seleksi ini, KONI Jatim memberikan prioritas utama kepada atlet peraih medali emas dan perak pada PON XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara.

Kebijakan ini bertujuan mempertahankan prestasi sekaligus meningkatkan kualitas atlet yang berpotensi meraih emas di PON mendatang.

Ketua KONI Jatim, M. Nabil, menegaskan: “Kami memprioritaskan atlet yang memiliki potensi mempertahankan medali emas dan meningkatkan perak menjadi emas. Dengan pendekatan ini, pembinaan akan lebih efisien dan efektif.”

Data menunjukkan, sebanyak 226 atlet berhasil meraih emas dan perak di PON 2024.

Namun, tidak semua akan langsung bergabung dalam Puslatda karena harus memenuhi persyaratan khusus masing-masing cabang olahraga (cabor).

Contohnya, pada balap sepeda, berlaku batas usia maksimal 21 tahun. Artinya, beberapa atlet yang sebelumnya berprestasi di PON Aceh-Sumut mungkin sudah tidak memenuhi syarat untuk PON 2028.

“Untuk cabor dengan kriteria khusus seperti ini, seleksi akan di lakukan oleh pengurus cabang dengan pengawasan ketat dari KONI Jatim,” jelas Nabil.

Atlet yang memenuhi persyaratan awal wajib mengikuti tes fisik dalam waktu dekat. Tahap ini menjadi penentu kelayakan mereka untuk mengikuti program Puslatda.

Namun, tidak semua cabor akan langsung bergabung. Cabang permainan seperti sepak bola, basket, dan voli baru akan menjalani Puslatda mendekati PON karena masih terlibat dalam kompetisi.

Meski prioritas di berikan kepada peraih emas dan perak, atlet perunggu tetap memiliki kesempatan jika menunjukkan peningkatan performa.

“Perolehan perunggu tidak terlalu memengaruhi peringkat karena penilaian berdasarkan jumlah emas. Namun, jika atlet perunggu bisa meningkatkan catatan prestasinya, mereka tetap berpeluang masuk Puslatda,” tegas Nabil.

Ringkasan Kebijakan Puslatda Jatim 2025

  • Proses rekrutmen resmi dimulai Mei 2025.
  • Prioritas utama: atlet peraih emas & perak PON 2024.
  • Seleksi ketat berdasarkan usia dan ketentuan tiap cabor.
  • Tes fisik menjadi tahap wajib sebelum pembinaan.
  • Atlet perunggu masih bisa lolos jika ada peningkatan signifikan.

Dengan persiapan yang matang, Jawa Timur berkomitmen mempertahankan dominasinya di PON XXII 2028 nanti. (*)

Latihan Sabtu Sore SSB PSG Relatif Aman dari Kehadiran Siswa

Latihan Sabtu Sore SSB
SEKOLAH SEPAK BOLA: Anak-anak siswa atlet SSB PSG antusias latihan di kampus Poltekpel Gununganyar usai pertandingan Liga Persebaya U-16, Sabtu sore (26/4/2025) lalu. (Foto: HANUM)

SURABAYA (SG) – Dalam rangka mendukung pembinaan pemain muda yang bertanding di Liga Persebaya U-16, SSB PSG memajukan hari latihan Minggu pagi menjadi Sabtu sore di kampus Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Kendati begitu, siswa atlet tampak antusias hadir berlatih.

Pemandangan latihan reguler SSB PSG yang maju hari terlihat pada Sabtu sore (26/4/2025) masih tetap di kampus Politeknik Pelayaran di kawasan Kecamatan Gununganyar.

“Kami harus akui, geser hari tentu saja mempengaruhi presensi kehadiran. Sebab memang ada yang kesulitan karena alasan sekolah full day maupun les. Tetapi kami juga ada lain, Jumat sore. Sehingga yang tidak bisa Sabtu bisa Jumatnya. Kalau tambahan di hari biasa menyesuaikan minat anak didik, termasuk futsal,” terang Harun Ketua Harian SSB PSG, Rabu pagi (30/4).

Dia mengaku sempat was-was maju hari Sabtu sore. Tetapi melihat langsung yang Hadir ada 15 anak, termasuk relatif aman. “Sehingga ini masih aman, semoga yang lain bisa menyesuaikan,” ucapnya.

Ke depannya, karena jadwal kompetisi Liga Persebaya U-16, juga tidak selamanya. Maka akan menyampaikan jika libur hari Minggu, bisa menginformasikan ke grup WA SSB PSG. “Sementara hari Minggu pagi bisa kami isi dengan jadwal sparing keluar kandang maupun mengikuti turnamen. Nanti akan selalu kami update ke grup SSB,” terangnya.

Dia menambahkan, selama ini hari Sabtu biasa memakai untuk latihan tambahan futsal maupun privat tambahan. “Sekali lagi relatif stabil meski ada penurunan. Tetapi itu masih 10 persen lah. Insyaallah masih aman buat eksistensi SSB PSG. Kami harap sekali lagi, anak-anak bisa menyesuaikan. Sebab liga juga buat kepentingan lebih luas,” timpalnya.

Pihaknya, SSB PSG, pekan lalu juga telah menjalin kerjasama dengan sekolah daring atau homeschooling. Tujuannya juga untuk menfasilitasi, baik pemain sendiri maupun klub lain, yang fokus sepak bola.

“Kalau di SSB PSG, kebanyakan masih sekolah formal. Tapi biasanya bagi pemain klub mana saja, yang mereka terjaring kayak masuk tim muda Persebaya, maka homeschooling jadi alternatif. Atau sekolah swasta yang fleksibel,” tukasnya. (red)

Anak Gawang SSB PSG Belajar dari Liga Persebaya U-16

Anak Gawang
LIGA PERSEBAYA: Dua siswa SSB PSG berkesempatan menimba wawasan bermain sepak bola dengan menjadi anak gawang, Minggu pagi (27/4/2025) lalu di Gununganyar, Surabaya. (Foto: REDAKSI)

SURABAYA (SG) – Hari kedua kompetisi Liga Persebaya U-16 di kampus Poltekpel Gununganyar, Surabaya, Minggu lalu (27/4/2025), dua siswa SSB PSG mendapat kesempatan menjadi anak gawang atau ball boy. Mereka adalah Andi dan Tsaqif.

Seperti hari Sabtunya, Liga Persebaya U-16 kali ini juga mempertandingkan lima laga kompetisi pembinaan usia muda paling bergengsi seantero Nusantara itu. Namun karena informasi mendadak, jadi anak gawang baru bertugas jam kedua 8.30 WIB.

“Sebetulnya sejak awal sebelum kompetisi mulai Sabtu lalu (26/4). Tapi baru kata sepakat pasti, Minggu pagi itu. Sehingga termasuk dadakan,” terang Harun Ketua Harian SSB PSG, Rabu pagi (30/4).

Kendati demikian, dia bersyukur ada yang siap, bahkan siangnya ikut mensupport hadir, Raffa, bilangnya gabut pengin kumpul teman-temannya di lapangan sembari menonton pertandingan.

“Banyak pemain nasional bahkan kelas dunia juga berawal dari menjadi anak gawang ini. Sebab mereka mendapatkan atmosfer, juga belajar bermain dari pemain yang berada di atas levelnya. Sehingga ini juga bisa menjadi latihan tambahan,” tuturnya.

Menjadi anak gawang, keduanya bertanggung jawab untuk mengawasi setiap bola yang keluar garis lapangan. Utamanya kalau melambung keluar melintas pagar pembatas. Meski tinggi, tetapi karena intensitas pertandingan, terkadang pemain menendang keras ke angkasa.

“Hari Sabtu, bola lewat pagar pembatas tiga kali, bahkan ada yang masuk ke rumah warga. Selanjutnya hari Minggu keluar dua kali masih di area kampus. Seharusnya tidak berat, sebab juga ada bola cadangan,” ungkapnya.

Nah, tidak setiap bola meninggalkan lapangan permainan, anak gawang harus menyodorkan dengan tangannya ke pemain. Sebab harus menunggu aba-aba dari wasit. “Alasannya kalau tergesa-gesa, khawatir malahan mengganggu pertandingan, karena ada dua bola di lapangan,” timpalnya.

Oleh karena itu, pihaknya kepada manajemen kompetisi Liga Persebaya, berterima kasih sudah melibatkan anak-anak SSB PSG.

“Selain mendapatkan ilmu bermain sepak bola. Anak-anak juga dapat saku dan konsumsi. Insyaallah nanti akan bergantian dapat kesempatan, terutama buat yang ada waktu longgar,” pungkasnya. (red)

Berikut hasil pertandingan hari Minggu (27/4):

  1. Pelindo 2-0 (1-0) IM pertandingan bagus. Pelindo babak kedua pemain berkurang satu usai menerima kartu kuning kedua (kartu merah)
  2. HBS 0-4 (0-2) Putra Surabaya
  3. Anak Bangsa kalah WO, tidak hadir Vs Farfaza
  4. Putra Mars 2-1 (1-0) Bintang Timur
  5. Polda Jatim 4-0 (1-0) Semut Hitam
Loncat Indah

Loncat Indah Porprov IX 2025 Lombakan 5 Nomor Putra dan Putri

Loncat Indah
PORPROV IX: Atlet loncat indah sedang melakukan locatan. (SG/Istimewa)

SURABAYA (SG) – Cabang olahraga (cabor) loncat indah pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX 2025 akan mempertandingkan. Yakni lima nomor untuk putra dan lima nomor untuk putri. Dengan total hadiah medali 10 emas 10 perak dan 10 perunggu. Kompetisi ini akan berlangsung di Kolam Renang Selecta Recreation Park, Jl Raya Selecta No.1, Tulungrejo, Kota Batu.

Adapun nomor-nomor mempertandingkan loncat indah untuk putra. Yakni: 1) Tepian, 2) Papan 0.5m, 3) Papan 1m, 4) Papan 3m, dan 5) Papan 5m. Sementara itu, untuk putri, nomor pertandingan. Adalah: 1) Tepian, 2) Papan 0.5m, 3) Papan 1m, 4) Papan 3m, dan 5) Papan 5m.

Ronaldy Herbintoro, Technical Delegate Cabor Akuatik – Loncat Indah di Surabaya, Senin (24/3/2025). Selanjutnya ia menyatakan bahwa tujuan kejuaraan ini adalah untuk mencari dan mengidentifikasi atlet-atlet muda yang bisa menjadi andalan di masa depan. Khususnya dalam cabor loncat indah. Atlet yang terpilih mengharapkan dapat berkompetisi di tingkat lebih tinggi, seperti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Pekan Olahraga Nasional (PON).

Sasaran utama dari Porprov IX 2025 adalah atlet yang sudah mempersiapkan dengan matang oleh kabupaten/kota di Jawa Timur untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Kemudian para atlet ini diharapkan dapat mewakili Jawa Timur, serta Indonesia, dalam kompetisi tingkat nasional maupun internasional di masa yang akan datang.

Beberapa daerah yang akan mengirimkan atlet pada cabor tersebut dalam Porprov IX 2025 ini antara lain Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang, Kota Pasuruan, Lamongan, Tulungagung, Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Mojokerto. (*/red)

Latihan Unika Futsal Diliburkan Sampai usai Lebaran 2025

Latihan Unika Futsal
LIBUR: Kegiatan latihan rutin Unika Futsal selama Ramadan di malam hari, Kamis (20/3/2025) usai Tarawih di Gununganyar, Surabaya. (SG/Harun)

SURABAYA (SG) – Kegiatan latihan rutin Unika Futsal selama Ramadan 2025 ini resmi berakhir, Kamis malam (20/3) usai Tarawih di Gununganyar, Surabaya.

Selanjutnya latihan Unika Futsal akan mulai kembali setelah libur Lebaran paling cepat di pekan kedua mudik.

Informasi tersebut disampaikan ofisial tim, Harun Effendy usai latihan resmi ketiga Unika Futsal sejak setelah pelaksanaan seleksi pemain. “Sayang ada beberapa pemain menurut absen ternyata hanya hadir saat lolos seleksi saja,” ungkapnya.

Namun beruntung, masih banyak dari pemain cadangan hasil seleksi yang justru aktif latihan. “Dari kuota 25 pemain Liga Futsal Surabaya. Kami sisahkan lima untuk jaga-jaga promosi degradasi pemain terutama dari keaktifan,” ujarnya.

Karena, mau tidak mau, bahwa meneruskan briefing tim pelatih. Bahwa sekali saja pemain tidak hadir, maka bakal tertinggal materi.

Terpisah, Manajer tim Tatag Triwibowo menyampaikan, kalau latihan libur, sampai lebaran. “Nanti sambil melihat jadwal kompetisi, baru mulai latihan lagi,” terang Direktur Auto Unika ini.

Diketahui, Unika musim ini bakal berkompetisi di kasta tertinggi futsal di Kota Pahlawan, yakni 10 peserta Divisi Utama. Yang pada pra musim 2024 lalu berhasil masuk perempatfinal. Dan dari 24 anggota AFK Surabaya, sisa 14 akan bersaing di kasta kedua.

Pada pra musim lalu, tim ditangani Pelatih Yanuar dengan persiapan sederhana. Ini cukup mengejutkan, sehingga mendapat apresiasi dari manajer dengan turun langsung mendukung tim.

Sambung Harun, setelah lebaran kemungkinan ada perubahan jam latihan. Namun masih harus mengkonsultasikan dengan tim pelatih, juga pemain.

“Idealnya latihan sore hari. Tapi kami akan melihat, bagaimana kondisi pemain. Karena ternyata sebagian ada yang bekerja, serta sekolah,” katanya.

Di samping itu, ke depannya, pihaknya juga berencana membuat proposal kerja sama. “Meski secara finansial tidak ada masalah. Tetapi kali ini Unika adalah tim futsal. Maka tidak ada salahnya, menjaring kerja sama dengan pihak ketiga, agar mandiri sebagai tim. Tidak semata-mata mengandalkan support manajer tim,” urainya.

Ia menyampaikan kepada pemain, bahwa support manajer tim, urusan latihan, fasilitas, pelatih dan lapangan. Ini modal berharga. Tapi bukan berarti santai. “Namun, kami ingin dari pemain juga terlibat bagaimana menyusun tim dari sisi non teknis, agar ke depan bisa lebih berkembang lagi. Misalnya menjaring potensi kerja sama dengan pihak lain,” pungkasnya. (red)

Pelatih Unika Futsal Minta Pemain Rajin Latihan

Pelatih Unika Futsal
RAJIN: Pelatih Unika Futsal, Rizki Febrianto dan asistennya, Yanuar Tri Biyanto mengamati sesi simulasi taktik bertahan anak asuhnya, Kamis malam (13/3/2025) lalu di Gununganyar, Surabaya. (SG/Redaksi)

SURABAYA (SG) – Pertemuan kedua latihan resmi, Kamis malam (13/3/2025) lalu di Gununganyar, Surabaya, Pelatih Unika Futsal, Rizki Febrianto meminta anak asuhnya sebisa mungkin tidak melewatkan sesi latihan.

Pasalnya, Rizki Febrianto yang akrab menyapa Mbah itu, sebagai Pelatih Unika Futsal ingin anak asuhnya rajin latihan. Tujuannya agar tidak ketinggalan materi latihan.

Hal itu, berdasarkan presensi kehadiran para pemain Unika Futsal di sesi latihan pertemuan kedua malam itu. Karena menurut daftar hadir sekitar 10 pemain tidak latihan.

“Saya minta perhatian kepada semua pemain, sebisa mungkin ikut latihan. Karena sekali saja tidak hadir, dapat ketinggalan materi,” katanya saat briefing usai latihan.

Ia menambahkan, bahwa kali ini materi latihan bertahan. “Ya sementara kita memang latihan sepekan sekali sampai nanti ada jadwal kompetisi. Makanya sayang kalau pemain melewatkan sesi latihan,” timpalnya.

Dari informasi, terdapat tiga pemain yang izin sakit. Sedangkan sisanya tidak mengetahui tanpa konfirmasi. Namun beruntung, ada sejumlah pemain cadangan yang bergabung latihan. Sehingga secara kuantitas, tidak mengurangi jumlah pemain yang latihan.

“Ini yang saya maksud pentingnya pemain cadangan juga ikut latihan. Supaya menjaga atmosfer kompetitif secara sehat untuk semua pemain yang terjaring saat seleksi. Sehingga proses promosi degradasi dapat berjalan baik,” ujar Harun, pengurus harian.

Kendati demikian, dia berharap, para pemain yang lolos seleksi memiliki komitmen. Sehingga memudahkan tim pelatih meracik strategi, khususnya menjalankan program latihan.

“Dari pengalaman, situasi seperti ini di tim amatir itu hal wajar. Makanya selalu kami antisipasi dengan kehadiran pemain cadangan. Sehingga, nantinya sampai pembukaan pendaftaran pemain, nama-nama yang akan mendaftar kompetisi Liga Futsal Surabaya. Tampak jelas, sesuai juga mempertimbangkan presensi kehadiran,” tukasnya.

Diketahui, tim futsal berjuluk Laskar Kalimas ini sedang melakukan persiapan mengarungi kompetisi Liga Futsal Surabaya. Yang mana menurut hasil pra musim 2024 lalu, menduduki peringkat kedelapan setelah lolos perempatfinal. Hal ini menjadikan Unika Futsal salah satu peserta Divisi Utama kompetisi resmi AFK Surabaya itu.

“Kalau tidak salah ingat, anggota resmi AFK Surabaya itu sekitar 24 tim. Nah, 10 tim memastikan divisi utama. Sedangkan 14 tim lainnya bersaing di kasta kedua untuk promosi musim berikutnya,” imbuh Harun, yang juga pembina sekolah sepak bola (SSB) dan futsal ini.

Bejo Sugiantoro

Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia saat Fun Football di Surabaya

Bejo Sugiantoro
CHARITY GAME: Alm. Bejo Sugiantoro saat mengikuti laga amal untuk alm Rudy W Keltjes di Stadion G10N, Tambaksari, Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Waras FC)

SURABAYA (SG) – Innailaihi wa innailaihi raji’un. Kabut duka menyelimuti jagat sepak bola nasional. Mantan pemain timnas yang juga legenda Persebaya, Bejo Sugiantoro berpulang, Selasa sore (25/2/2025) lalu, saat bermain fun football di Lapangan SIER, Surabaya.

Jefri Ikhwan, Corporate Secretary PT SIER menyampaikan, bahwa Bejo Sugiantoro, meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri. Ketika bermain futsal (baca: fun football) bersama rekan-rekannya di Lapangan Sepak Bola SIER.

“Insiden ini terjadi sekitar pukul 16.50 WIB. Melihat kondisi tersebut, rekan-rekan almarhum dan tim SIER segera memberikan pertolongan pertama. Dan membawa beliau ke RS Royal Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” ujar Jefri melansir Kamedia.id.

Namun, meski telah mendapatkan upaya medis maksimal dari pihak rumah sakit. Bejo Sugiantoro dinyatakan meninggal dunia.

“Pihak rumah sakit sudah berupaya maksimal. Saat ini, rekan-rekan pemain sepak bola dan perwakilan PT SIER telah menghubungi pihak keluarga almarhum untuk menyampaikan kabar duka ini,” lanjut Jefri.

Bejo merupakan pemain belakang tak tergantikan di Persebaya. Dalam karir sepak bolanya, ia pernah juga membela klub lain, termasuk Deltras Sidoarjo. Sebelum wafat, almarhum adalah Pelatih Kepala Deltras Sidoarjo dalam mengarungi Liga 2 tahun 2025 ini dan berhasil menghantarkan Deltras menembus 8 besar nasional.

Jenazah baru dikebumikan esok harinya, Rabu pagi (26/2) di TPU Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Putra almarhum, Rachmat Irianto tak kuasa menahan tangis saat mengumandangkan adzan untuk ayahnya. (red)

Digda

Digda Arek Gununganyar Raih Emas Kejurnas Karate INKADO

Digda
JUARA: Digda Yuma Altafi menduduki podium teratas lengkap medali emas Kejurnas Karate INKADO di Jakarta, Jumat (21/2/2025). (SG/IST)

JAKARTA (SG) – Bikin bangga! Arek Gununganyar, Digda Yuma Altafi (16) berhasil meraih medali emas Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate INKADO (Indonesia Karate-Do) di Jakarta, Jumat (21/2/2025). Saat final, Siswa SMA Negeri 16 Surabaya ini mengalahkan Nikolas wakil DKI di kelas kata perorangan yunior putra.

Pada final Kejurnas bertajuk INKADO Empowering 2025 itu, Digda sekaligus menebus kekalahan rekannya sesama atlet karate Jatim. Yakni Raihan Ahmad Dary yang tersisih oleh Nikolas wakil DKI tersebut, pada pertandingan kedua di kelas yang sama, kata perorangan yunior putra.

Digda
TC atlet karate INKADO Jatim di Surabaya.

Sementara wakil INKADO Jatim lainnya, Adelya Septa Arumni juga tersisih. Turun di kelas kata perorangan kadet putri, Adelya kalah oleh wakil Sulawesi Selatan, juga di pertandingan kedua.

Dari informasi, peserta kejurnas ini lebih dari 800-an atlet karate dari 25 provinsi di Indonesia. Kegiatan berlangsung pada 18-23 Februari 2025 di Gedung KONI DKI, Gambir, Jakarta Pusat. Dengan mempertandingkan nomor kelas pra usia dini, usia dini, pra pemula, kadet, yunior dan senior.

Senpai Gagas Amukti Nandaka selaku Ketua Kontingen INKADO Jatim mengungkapkan, bahwa persiapan (TC) sebelum pemberangkatan ke DKI mulai awal Januari 2025. “Sebelum bertanding ke Jakarta, kita (INKADO Jatim) ujicoba pada kejuaraan Kemenhan Open di Malang menurunkan delapan atlet. Hasilnya, meraih 1 perak 7 perunggu,” ungkapnya, Minggu (23/2).

Namun, karena adanya keterbatasan dana pada perkembangannya. Sehingga dari puluhan atlet yang ikut TC, akhirnya memutuskan hanya mengirimkan tiga atlet tersebut ke Jakarta. Luar biasa, satu dari mereka. Yakni, Digda Yuma Altafi mampu mengharumkan nama Jawa Timur, bersaing ketat dengan provinsi lain yang mengirimkan puluhan atletnya.

Ia berhasil mencapai puncak dengan meraih medali emas setelah menaklukkan lawan-lawannya. Pertama, Jhago wakil Jabar, lalu yang kedua, Yudha asal Jambi. Lanjut ke babak semifinal, atlet yang juga pernah latihan sepak bola di SSB ini, mengalahkan Indra Geri wakil Gorontalo.

Overall suasana pertandingan seru pecah. Dari 25 provinsi bersaing ketat menampilkan keunggulan teknik dan fisik masing-masing. Dan makin ramai oleh yel-yel pendukung dari atas tribun penonton,” timpal Senpai Gagas.

Terpisah, Firman Syah Ali Ketua Umum Pengprov INKADO Jatim mengatakan, bahwa perguruannya baru bangkit dari perpecahan dan keterpurukan. “Kancho (baca: pendiri/ketua aliran) menunjuk saya untuk memperbaiki INKADO Jawa Timur agar bangkit. Namanya organisasi yang baru sembuh dari sakit, saya bersyukur bisa bersuara di event nasional. Masih bisa merebut medali emas,” katanya.

Karenanya, ia berterima kasih kepada seluruh stakeholder atas prestasi tersebut. Pasalnya, dengan kondisi baru saja bangkit. Maka patut mengapresiasi keberhasilan Jawa Timur mengirimkan kontingen, terlebih mampu meraih medali emas.

“Saya harap ke depannya INKADO Jatim semakin berkibar. Dan mengembalikan marwahnya sebagai bumi kandung INKADO. Karena pendiri INKADO sekaligus FORKI, Prof Raden Baud Abdul Djamil Adikusumo adalah putra asli Jawa Timur,” timpalnya.

Sensei Firman membeberkan, kalau peraih emas itu, merupakan atlet keluarga sabuk hitam. Yang sudah berlatih berbulan-bulan bersama tim pelatih TC yang memimpin Sensei Sjamsul Umur di Dojo Keputih, Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, dia juga aktif berlatih di bawah bimbingan langsung Ketua FORKI Surabaya, Sensei Ozzie.

Di bagian lain, Kukuh selaku orang tua atlet ini mengaku bersyukur atas prestasi putranya. “Sebagai orang tua, tentunya sangat senang dan bangga. Semoga tidak cepat puas saja. Tetap berlatih agar terus berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi lagi. Sebab masih banyak kejuaraan besar dan bergengsi di tahun 2025 ini yang sudah menanti,” tuturnya. (har)