Tag: Askot/Askab PSSI

Turnamen Soeratin U-13 Mirip ‘Main Mata’ Apa Iya?

Turnamen Soeratin
KACAMATA: IM (kiri) sesaat setelah bertanding melawan Aulady pada turnamen Soeratin U-13 di Sidoarjo, Minggu (1/6/2025) pagi. (SG/REDAKSI)

SIDOARJO (SG) – Pertandingan turnamen Soeratin U-13 di lapangan Angkasa Pura Sidoarjo, Minggu (1/6/2025) mirip ‘main mata’ antara IM versus Aulady dengan skor kacamata 0-0.

Terutama di babak pertama turnamen Soeratin U-13, kedua tim hanya main ball possession di tengah lapangan. Nyaris tidak ada tembakan ke gawang.

Baru di babak kedua tempo permainan meningkat, terutama IM berhasil melepaskan tiga kali shot on target. Meskipun masih lemah dan mudah saja bagi kiper Aulady.

Kabar beredar punya usut permainan landai, karena bermaksud menghindari ketemu Persebaya di babak 8 besar. “Makanya jangan keluar, supaya (klub lokal) punya peluang terbuka lolos regional Jawa Timur,” ujar salah satu ofisial tim.

Tak cukup di situ, sebab pada match berikutnya, mendadak lesu dampak hasil imbang tersebut. Namun inilah sepak bola juga menerapkan matematika. Sehingga menjadi pelajaran agar tidak bergantung dari hasil pertandingan tim lain.

Tetapi sayangnya, hingga berita ini tayang belum diketahui, nama-nama tim baik U-13 maupun U-15, yang lolos ke babak perempatfinal itu. Namun lebih jelas akan bertanding di lapangan ABC Surabaya, besok Senin pagi. (red)

Berikut hasil pertandingan Minggu (1/6):

IM 0-0 Aulady
SSB Mitra 0-7 (0-3) Farfaza FC
Bintang Angkasa 6-0 (1-0) PSAL

Turnamen Soeratin U-13 Jadi Fun Games, Bagaimana Ceritanya?

Turnamen Soeratin
TURNAMEN: Pertandingan Soeratin U-13 antara PS Pemuda (merah) versus ASM dua hari sebelumnya, Kamis (29/5/2025) di lapangan Angkasa Pura Sidoarjo. (SG/REDAKSI)

SIDOARJO (SG) – Lanjutan babak kualifikasi grup turnamen Soeratin U-13 PSSI Surabaya di lapangan Angkasa Pura Sidoarjo, Sabtu (31/5/2025) diwarnai dua laga turun status menjadi fun games.

Kedua laga turnamen Soeratin U-13 berlabel fun games itu terjadi pada partai pertama jam 07.00 WIB antara PS Fajar dan Suryanaga. Kemudian di laga keempat, yakni PS Pemuda versus Gartifa.

Penyebabnya klasik, karena pemain hingga akhir turnamen ternyata belum disahkan pada aplikasi SIAP. Sementara pada pertandingan sebelumnya memakai kebijakan manual.

Tidak mengetahui persis kenapa para pemain itu sampai pertandingan terakhir atau keempat timnya tak kunjung sah.

Pada pertandingan Fajar melawan Suryanaga, oleh karena pelatihnya sama, yaitu Kasiyadi. Konon Suryanaga hanya lima pemain yang sah. Tetapi jalannya permainan berlangsung relatif landai, dan bermain hanya 2×20 menit dengan skor Fajar unggul telak, 10-0.

Sedangkan di pertandingan Pemuda kontra Gartifa, dari informasi matchcomm, hanya satu pemain yang sah. Sehingga Pemuda berhak mendapatkan 3 poin.

Tetapi hasil berbeda saat bertanding. Pasalnya, Pemuda para pemainnya datang terlambat, sehingga harus kalah 1-2 dari Gartifa. Dan laga ini tidak seperti fun games, karena berlangsung ketat 2×30 menit. Bahkan wasit harus obral kartu kuning, dan satu kartu merah.

Menurut matchcomm mesti secara status tidak tercatat, tetap melaksanakan pertandingan. “Ya pertimbangan sudah jauh-jauh hadir, dan mereka juga kena biaya administrasi. Semacam menjadi laga ujicoba, makanya wasit yang bertugas tetap memimpin normal,” ujar Setyono.

Dari hasil pertandingan ini, beredar kabar, hanya Pelindo yang lolos ke babak 8 besar hari Senin di lapangan ABC Surabaya. Karena menempati salah satu runner up terbaik. Sedangkan hanya juara grup yang lolos langsung. (red)

Berikut hasil pertandingan Sabtu (31/5):

Fajar 3-0 Suryanaga WO Pemain Tidak Sah
Pakal Putra 2-2 (1-0) Pelindo
Surabaya Bersatu 4-1 (0-1) ASM Putra
Pemuda 3-0 Gartifa WO Pemain Tidak Sah

MC Soeratin U-13 Tegas Larang Pemain Wanita dan Jersey Beda

MC Soeratin
SOERATIN U-13: MC Suherlin (kanan) melarang pemain Simo Putra, Kaylila ikut bermain di lapangan Jeruk, Surabaya. (SG/HARUN)

SURABAYA (SG) – Matchcomm atau MC turnamen Soeratin U-13 Surabaya edisi 2025 di lapangan Jeruk, bersikap tegas dengan menerapkan aturan yang berlaku, Minggu pagi (25/5/2025) lalu.

Sikap tegas MC Soeratin itu, dia tunjukkan pada saat pertandingan kedua, antara Suryanaga 0-4 (0-1) Simo Putra.

Untuk Suryanaga ada tiga pemain terpaksa gigit jari, karena memakai jersey motifnya berbeda. Bersyukur ofisial tim bersikap legawa, sedangkan Simo, Kaylia, tidak boleh main, sebab dia perempuan.

“Ya aturannya sudah jelas, kalau putri ada wadahnya Piala Pertiwi menurut regulasi. Sedangkan soal warna kaostim memang harus seragam, sudah tidak ada toleransi seperti musim lalu,” terang Suherlin.

Saat ditanya, Kaylila juga menerima, larangan bermain, hanya bisa menonton di bench. Sementara dia sendiri termasuk jebolan turnamen putri antar SD, yang akan berangkat ke Kudus.

Berikut hasil pertandingan:

  1. Fajar 1-6 (0-4) SKA Pakal
  2. Suryanaga 0-4 (0-1) Simo Putra
  3. Surabaya Bersatu (2-0) Gartifa
  4. ASM Putra 0-4 (0-0) Pusura

Turnamen Barati 2025 di Surabaya Sukses? Tapi Ini Faktanya

Turnamen Barati
EVENT INTERNASIONAL: Pertandingan tambahan U-15 turnamen Barati di Stadion Thor, Surabaya, Rabu lalu (16/4/2025). (Foto: IST)

SURABAYA (SG) – Turnamen sepak bola internasional Barati Cup 2025 usia dini U-13, U-14 dan U-15 berakhir lancar dan sukses, Minggu malam (20/4) kemarin di Stadion G10N Tambaksari, Surabaya.

Bahkan closing ceremony turnamen Barati juga berlangsung meriah dengan menobatkan tiga tim terbaik. Yakni juara U-13 Assa Pro Soccer School, menyusul Papua FA juara U-14. Dan klub asal Spanyol, Rayo Vallecano menduduki posisi puncak U-15.

Tak hanya itu, saat upacara penutupan, Sekda Kota Ikhsan mewakili wali kota menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam menyukseskan perhelatan internasional di Kota Pahlawan ini.

Sebagai tuan rumah, Pemkot Surabaya bangga dapat menyambut kedatangan para peserta dari berbagai negara. Keberhasilan penyelenggaraan event ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Kota Surabaya memiliki kapasitas untuk menggelar acara berkelas internasional.

“Tentunya kami siap mendukung pelaksanaan Barati internasional untuk tahun-tahun mendatang. Semoga kebersamaan yang terjalin selama event ini meninggalkan kesan yang hangat, membekas dalam ingatan. Dan memberikan inspirasi bagi kita semua,” kata Ikhsan.

Selain itu, menarik ke belakang turnamen yang mencatatkan total 120 peserta dari tujuh negara, serta 14 provinsi di Indonesia ini. Pada saat opening ceremony juga nggak kaleng-kaleng, tampil band papan atas Nidji, mengguncang Stadion GBT, Selasa malam (15/4) lalu.

Tetapi drama terjadi berawal pada pertandingan esoknya, Rabu (16/4). Update media Pinggirlapangancom, waktu itu, Ismail selaku matchcomm pagi-pagi bergegas ke Stadion Delta Sidoarjo. Namun dia tak melihat perangkat lain, yaitu wasit. Sehingga pertandingan tidak dapat terlaksana. Hal ini memantik kekecewaan peserta yang hadir jauh-jauh.

Kabar beredar, diduga panitia tidak koordinasi dengan Asprov PSSI Jawa Timur. Terlanjur kecewa, di lokasi, Hanafing legenda sepak bola menyebut panitia tidak profesional.

Mengutip media lain Infodisid, yang mengungkapkan penyebab berhenti laga Barati. Terungkap bahwa beberapa laga stop karena tidak mendapatkan izin. Sedangkan venue Barati di sejumlah stadion di Surabaya Raya, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Fery Kono dari Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora RI mengakui ada keterlambatan soal perizinan. Terutama di wilayah Sidoarjo. Dia menyayangkan terjadi miskomunikasi. “Soal peserta mundur dan minta pendaftaran kembali belum dapat info jelas,” ungkapnya.

Kemudian pada kesempatan lain melalui media sosial, ia dan pihak panitia akhirnya juga menyampaikan permohonan maaf. Dan berjanji melakukan perbaikan cepat.

Berbeda situasi di Sidoarjo, pertandingan di Surabaya pada hari yang sama, termasuk lancar. Karena perangkat pertandingan di bawah koordinasi Askot PSSI Surabaya. Ada tapinya? Sebab bertanding pagi-pagi sampai di atas jam 9 malam, dan di empat venue. Hal ini membuat komisi wasit kelabakan menugaskan personil. Alhasil juga mencomot wasit luar daerah.

Tak berhenti di situ. Karena dalam perjalanannya, pihak asprov mewanti-wanti wasit-wasit yang aktif di lingkungan provinsi maupun nasional. Supaya tidak bertugas. Hal ini membuat wasit yang terlanjur bertugas, seperti di Lapangan Thor Surabaya mundur.

Sementara di Thor semula bertanding U-14, tapi ada laga pindahan dari Sidoarjo menjadi genap 10 match berlangsung hingga jam 22.00 selesai. Di antaranya laga Rayo Vallecano Spanyol 3-3 (1-1) Nawasena FC Jakarta di U-15.

Jalannya pertandingan berlangsung ketat, dengan perbedaan skill dan taktik mencolok. Di mana, Rayo Spanyol mengandalkan bermain posisi dengan akurasi dan kekuatan passing juga kontrol menawan. Sedangkan Nawasena Indonesia mengandalkan kualitas individu dan kecepatan dalam melakukan serangan balik.

Alhasil Nawasena sempat leading dua kali, 1-0 dan 3-1. Walaupun akhirnya harus puas berbagi skor 3-3. Tentu saja, pertandingan live streaming juga tv lokal dengan siaran internasional itu berlangsung sengit penuh taktik dan menghibur.

Namun sekali lagi, sangat menyayangkan hingga berita ini tayang. Honor untuk wasit pada laga pindahan tersebut, belum cair terbayar. Termasuk dugaan laga pindahan di lapangan lainnya. Apalagi besaran nilainya juga minimalis.

“Ini event internasional dengan tensi dan kualitas bagus. Tapi aneh, honor setara turnamen SD yang wasitnya liar. Mirisnya lagi, pertandingan tambahan juga belum terbayar sampai detik ini,” ujar sumber yang ikut bertugas.

Salah satu matchcomm senior di Surabaya dalam kesempatan lain, berjanji akan mengupayakan cair. “Bukan soal kecilnya. Tapi itu harus terbayar, nanti saya upayakan ngomong ke panitia,” ujarnya.

Sementara insiden honor gagal bayar membuka luka khususnya wasit di Surabaya. Yang mana pada perhelatan Soeratin U-13 dan U-15 bertajuk Piala Wali Kota tahun 2024 lalu, hingga kini belum terbayar penuh. Terutama di laga penyisihan grup.

Telah melakukan berbagai upaya termasuk menemui Wawali Armuji, namun tidak membuahkan hasil. Bahkan Ketua Askot Surabaya yang baru pun sampai saat ini, belum memenuhi janjinya untuk melunasi jerih payah perangkat pertandingan, matchcomm dan wasit tersebut. (red)

Festival Grassroot Awal Pembinaan Sepak Bola 2025 Surabaya

Festival Grassroot
Ketua Panpel Abdullah (kiri atas) juga tim Maesa juara U-12 serta pengurus askot dan Panpel Festival Grassroot Surabaya di Stadion Bumimoro, Minggu (5/1/2025). (PG/HARUN)

SURABAYA, PSGunika.Net – Festival grassroot mengawali program pembinaan sepak bola usia dini Askot PSSI Surabaya berlangsung 4-5 Januari 2025 di Stadion Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Panpel Abdullah mengatakan bahwa tujuan festival grassroot ini agar ada sistematika yang masif dan berjenjang. Khususnya untuk seluruh anggota Askot Surabaya.

“Kemarin Sabtu (4/1) kelahiran 2015, kalau hari ini 2013. Jumlah peserta U-10 sekitar 20-an. Sedangkan saat ini (U-12) sekitar 30-an,” terang Abdullah, Minggu pagi (5/1) di tengah pertandingan.

Peserta adalah anggota askot termasuk SSB terafiliasi, secara sistematik. Tetapi pada saat masih adanya kuota. Maka non anggota, seperti dari Sidoarjo misalnya, ikut boleh selama ruang anggota tidak termanfaatkan.

“Program ke depannya, setelah ini bisa berjenjang ke usia lanjutan. Sebab upaya prestasi itu berawal dari turnamen yang sistemik dan berjenjang. Tidak bisa di-hold (ditahan),” katanya.

Sambung Ketua AFK ini, nantinya pemain itu merasakan turnamen ke turnamen dan berjenjang. Sehingga tercipta seleksi alam pemain-pemain yang benar-benar bertalenta dari Surabaya.

“Nantinya kami berharap adanya sinergitas dengan Pemerintah Kota Surabaya juga. Sehingga menjadi bagian kekuatan untuk mencapai prestasi yang selama ini belum sesuai harapan masyarakat Surabaya,” timpalnya.

Ia mengungkapkan bahwa gebrakan pertama kepemimpinan Askot Roky Maghbal. Dengan mengajak rekan-rekan yang melakukan kegiatan serupa terkait liga menjadi satu kalender tahunan.

Kan di Surabaya ini ada Liga Surabaya, Progresif dan Persebaya. Kemarin Pak Roky memanggil semua untuk membuat program. Sehingga tidak tumpang tindih satu tahun ini,” ujarnya.

Karena di askot memiliki ruang melakukan hal (kompetisi) yang sama. Sehingga melakukan penataan itu mulai saat ini. “Program lainnya, ada kursus lisensi wasit dan pelatih. Tetapi masih mencari waktu,” ucapnya.

Ia berpikir, kalau sinergitas persoalan olahraga khususnya sepak bola itu tidak lepas dari stakeholder yang ada. Yang pertama pegiat bola, kedua askot atau federasi dan ketiga pemerintah. “Ini harus bersinergi agar Surabaya bangkit prestasinya. Untuk era Pak Roky ini, ada kejuaraan sepak bola wanita di Lapangan Jambangan bulan Desember 2024 kemarin,” tukasnya.

Di bagian lain, pada saat berlangsungnya pertandingan U-12 tersebut, terjadi force majeur. Yakni terhenti karena gejolak alam. Yang mana sesaat setelah adzan Zuhur, tetiba terjadi hujan badai, angin kencang beserta gemuruh petir. Hal ini membuat tenda wasit nyaris terbang. Kemudian bersama panitia memegang erat bergerak bersama ke tepi, hingga viral medsos.

Dan hujan deras berlangsung sekitar satu setengah jam menimbulkan genangan air. Sehingga mulai babak 16 besar, hasil meeting panitia dan peserta. Maka pertandingan lanjutan melalui adu penalti.

Lalu hasilnya, U-12 keluar sebagai jawara adalah tim Maesa. Di mana unggul 1-0 dari Farfaza yang ketujuh penendangnya gagal. Menyusul juara ketiga, yaitu GNS yang menang 4-3 atas Elfaza.

Terpisah, sehari sebelumnya, di kelompok U-10. Sebagai juara adalah Juanda FC, menyusul runner-up Semut Hitam. Dan Haggana serta Pelindo. (Harun)

Wasit Surabaya Pilih Koordinator Baru Buntut Honor Soeratin

Wasit Surabaya
Korps Wasit Surabaya bersama Ketua Askot Roky Maghbal usai fun games dan pemilihan koordinator baru, Sabtu (28/12/2024) di Lapangan Angkasa Pura, Sidoarjo. (PG/DEROSSI)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Korps Wasit Askot PSSI Surabaya mencatat sejarah dengan memilih koordinator baru secara langsung, Sabtu pagi (28/12/2024) di Teras Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Terpilihnya koordinator wasit itu merupakan babak baru dari rentetan kisruh tersendatnya honor memimpin turnamen Soeratin U-13 dan 15 di Surabaya pada medio Oktober – November kemarin.

Tidak jelasnya nasib kala itu, sejumlah wasit mewakili rekan-rekannya, menghadap Wakil Wali Kota Armuji. Namun juga tak membutuhkan hasil. Tetapi beruntung akhirnya pekan sebelumnya, Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal bertemu wasit, dan berjanji akan menyelesaikan dengan tenggat waktu.

Selain itu, adanya tuntutan soal perbaikan uang tugas yang lebih manusiawi. Serta menghapus unsur like and dislike dalam penugasan. Kemudian rutinitas menggelar evaluasi minimal dua pekan sekali sambil fun football.

Oleh karena itu, PSSI Surabaya telah mengembangkan konsep baru dalam sistem penugasan wasit. Yakni memakai sistem online, sehingga lebih transparan dan akuntabel, terhindar dari dominasi individu koordinator.

Nantinya koordinator berfungsi untuk memastikan sistem berjalan semestinya. Otomatis kinerja dan honor wasit dapat diakses secara langsung melalui mekanisme transfer bank. Dan tidak lagi ada unsur suka dan tidak suka. Sebab banyak tidaknya tugas juga telah teratur sesuai kinerja mirip aplikasi ojol. Bahkan sanksi indisipliner juga masuk perhatian.

Rencananya program tersebut mulai diterapkan pada turnamen usia dini, 4-5 Januari 2025 mendatang di Lapangan Bumimoro, Surabaya.

Sebelum melaksanakan voting, mulai pukul 07.00 WIB, wasit-wasit bertanding sepak bola gembira. Uniknya, tim senior dan yunior saling berhadapan memakai seragam saat bertugas hitam dan hijau.

Pertandingan berlangsung seru. Karena tidak ada penjaga gawang yang hadir, maka tim yunior sebagai kiper King Harun wasit senior. Sedangkan tim senior kiper bergantian, Eko, Ary dan Adi.

Semula tim King Harun unggul 3-1. Namun belakangan dapat bombardir dari Syarif, Nabo, Ulum, Septian hingga Anselmus. Tetapi baru menyadari di awal babak kedua, kalau tim hitam memainkan 14 pemain alias menyusup. Sehingga skor akhir di babak kedua 4-5 untuk tim senior.

Kendati demikian, namanya juga fun games, keceriaan penuh tawa dan canda. Yang penting sehat, sehingga kecurangan ini adalah lelucon guyup rukunnya Korps Wasit Surabaya.

Usai fun games, baru melaksanakan pemilihan koordinator wasit dengan kesaksian Ketua Askot Roky Maghbal. Dalam kesempatan itu, hadir 42 wasit, tetapi satu orang abstain karena izin duluan.

Menurut Bidang Perwasitan Setyono, jumlah itu sudah kuorum berkaca dari wasit aktif sekitar 50-an. “Catatan saya sekitar 52, jadi ini sudah cukup,” terang matchcomm ini.

Dalam pemungutan sepakat modelnya juga unik, yakni tiap orang boleh menulis namanya sendiri dalam secarik kertas. Dan hasilnya, M Amin Siswoyo meraih tertinggi 17 suara. Lalu Anselmus menyusul 9 suara menjadi wakil. Nama-nama lain, juga muncul Bahrul Ulum, Roni, King Harun, Setyono, Pudji dan Abdul Halim.

Usai pemungutan suara, Roky Maghbal mengatakan bahwa Surabaya tidak hanya punya potensi pemain. Tetapi juga di masa lalu wasit dari Surabaya banyak berkiprah di level nasional bahkan internasional. Bukan hal aneh, sebab Surabaya memiliki ribuan jadwal pertandingan mulai turnamen usia dini hingga kompetisi Liga Persebaya.

“Ini saatnya kita menggugah kembali semangat dari rekan-rekan wasit. Dengan pertama menampung keinginan mereka dengan memilih koordinator baru. Mungkin ini hal baru, sebab sebelumnya melalui rapat askot,” katanya.

Selanjutnya, untuk memperkuat agar dua orang terpilih ini, agar awal Januari sudah mulai bekerja. Pihaknya segera melaporkan ke Exco terkait Perwasitan, yakni Ferrel R Hattu. Kemudian membuatkan SK dan mengumumkan ke ekosistem sepak bola khususnya di Surabaya.

Sementara itu, Amin Siswoyo mengaku akan sebaik-baiknya mengemban amanah dari rekan-rekannya. “Insyaallah mohon bantuan dari rekan-rekan, karena kami berdua selalu butuh masukan, seperti dari senior Pak Roni. Agar Wasit Surabaya terus maju. Dan ini juga bergantung latihan teman-teman,” ujarnya.

Sedangkan Anselmus mantan wasit ISL, berjanji akan menfasilitasi komunikasi teman-teman wasit. Supaya ke depannya muncul regenerasi di tingkat nasional bahkan internasional.

“Nanti kita akan rutin buat program latihan dan evaluasi setiap pekan. Minimal dua pekan sekali pertemuan membahas kejadian pertandingan selama pekan sebelumnya,” tuturnya.

Selain itu, pria yang juga guru ini, mengaku masih punya hubungan baik dengan pengurus wasit. Baik di tingkat Asprov Jatim maupun nasional. “Kami tentu akan memperjuangkan wasit muda kita juga regenerasi di tingkat nasional lebih banyak lagi,” tukasnya. (Redaksi)

Ketua Askot PSSI Surabaya Temui Wasit Ubah Sistem dan Honor

Ketua Askot PSSI Surabaya
Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal bertemu anggota wasit, Sabtu pagi (21/12/2024) di Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo. (PG/DEROSSI)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal mengadakan pertemuan korps wasit di Teras Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo, Sabtu (21/12/2024) pagi 08.00 WIB.

Pertemuan Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal dengan anggota wasit itu membahas sejumlah persoalan dan agenda. Di antaranya kasus gagal bayar honor Soeratin Cup U-13 15 Piala Wali Kota Surabaya.

Cuplikan anggota wasit temui Wawali Armuji. (Property of KLIK9TV)

Kemudian agenda solusi berupa pelatihan pelatih, hingga turnamen anak-anak usia dini Januari 2025 mendatang. “Soal Soeratin kemarin itu, panpel sudah berupaya. Namun situasi makin gelap ke belakang karena dari pihak sponsor sampai saat ini hanya cair sekitar Rp22,5 juta,” ungkapnya kepada wasit-wasit dan matchcomm yang hadir.

Namun ia tidak mau menyalahkan siapa pihak yang harus bertanggung jawab. Sebab cukup kompleks. “Nah kita ini satu atap, kalau bapaknya kesulitan, maka anaknya harus sabar. Insyaallah kita pasti bayar, saat ini ada Kas Rp15 juta. Kita akan embayar dalam tiga termin mulai Januari,” tuturnya.

Anggota wasit menyalurkan aspirasi kepada Wawali Armuji. (PG/IST)

Oleh karena itu, Roky Maghbal meminta rekan-rekan juga terus membantu mensukseskan kegiatan askot. “Tak bisa dipungkiri peran wasit vital utamanya menambahkan pundi keuangan lewat turnamen maupun kompetisi,” katanya.

Namun saat ini, askot sedangkan membangun sistem aplikasi pembayaran honor wasit termasuk penugasan lewat transfer. “Ini bisa jadi pertama kali askab/askot punya rekening sendiri. Dan dengan sistem ini, masalah honor, kas wasit sampai penugasan tidak lagi ada itu pola like and dislike. Mulai saat ini, wasit-wasit yang merasa nggak pernah tugas, maupun masalah berapa rate honor semua transparan,” ujarnya.

Karena itu, ia meminta kepada segenap wasit dan matchcomm anggota PSSI Surabaya, segera mengirimkan bio data juga nomor rekening. “Kami juga akan mengkaji dari masukan teman-teman, berapa sih rate (besaran honor) yang layak, batas terendah dan menyesuaikan jenjang kompetisi,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, para wasit juga mengusulkan adanya perubahan formasi status koordinator wasit. “Mekanisme nya saya serahkan kepada teman-teman. Tapi yang jelas kalau bisa selain ketua, juga ada semacam dewan pengawas wasit,” usulnya.

Menurutnya, dengan sistem tersebut akan ada landasan yang mencegah miskomunikasi soal perwasitan. “Nanti fungsi koordinator wasit hanya memastikan apakah sistem sudah bekerja semestinya. Tidak seperti yang sudah-sudah termasuk tidak lagi bisa memotong honor seenaknya,” jabarnya.

Evaluasi dan perubahan formasi wasit nanti juga mencakup bagian sistem penugasan bidang futsal. “Nanti akan kita kumpulkan juga klub-klub, agar mengajukan izin jika menggelar turnamen, sehingga makin banyak potensi pemasukan. Maka juga akan leluasa membantu kebutuhan wasit seperti seragam maupun subsidi lisensi,” urainya.

Tak hanya itu, Roky juga mengajak para wasit tiap dua minggu sekali bertemu main bola di lapangan. Sekaligus evaluasi selama memimpin. “Pekan depan kita bertemu lagi silahkan mengusulkan dan memilih koordinator juga anggota dewan pengawas wasit atau apa nanti istilahnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, pertemuan ini bermula dari sejumlah perwakilan wasit yang mengadukan nasibnya ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Pada kesempatan itu, wawali langsung menelepon Ketua Panpel Anugrah Ariyadi. Menyebutkan kalau sudah menyetorkan dana sponsor ke askot.

Dalam sejarah baru kali ini, honor wasit Piala Soeratin di Kota Surabaya tersendat. Diketahui, honor ini pada penyisihan mulai 5-24 Oktober. Sempat terhenti, kemudian lanjut babak 16 besar sampai final pada 13-20 November 2024 kemarin.

Pembukaan oleh Wawali Armuji. Sedangkan penutupan oleh Kepala Disbudparpora Surabaya, Hidayat Syah. Sementara sponsor awal muncul nama-nama PDAM, Yekape, Pelindo, Bank Surya hingga Bank Jatim. (har)

Soeratin Piala Wali Kota Surabaya 16 Besar U-13 U-15 Gelar Pagi Ini

Soeratin Piala Wali Kota
PIALA WALI KOTA: Wasit memberikan kartu kuning pada laga babak penyisihan grup Soeratin U-15 di Lapangan Kebonsari, Surabaya, pekan lalu. (SG/OSSIE)

SURABAYA, PSGunika.Net – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) menggelar kompetisi Soeratin Cup Piala Wali Kota Surabaya U-13 dan U-15. Kompetisi yang digelar bersama Asosiasi Sepak bola Kota (Askot) Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Surabaya tersebut, telah memasuki babak 16 besar. 

Kepala Disbudporapar Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, kompetisi Soeratin Cup Piala Wali Kota Surabaya U-13 dan U-15 ini telah digelar sejak awal bulan Oktober 2024. Kini, pertandingan antar Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kota Surabaya itu, telah memasuki babak 16 besar yang akan digelar di Lapangan Kebonsari dan Mulyorejo, pada 13 November 2024. 

“Pembukaannya waktu itu di Stadion Gelora 10 November (G10N) bulan lalu. Nah, sekarang tinggal 16 besar, itu nanti digelar di Lapangan Mulyorejo dan Kebonsari, tapi nanti finalnya tetap di G10N,” kata Hidayat, Selasa, (12/11/2024). 

Hidayat menjelaskan, dalam kompetisi ini, tercatat ada 44 SSB se-Surabaya yang mengikuti kategori U-13. Sementara itu, di kategori U-15 ada sebanyak 46 SSB. Menurut Hidayat, kompetisi ini merupakan bagian dari komitmen dan upaya Pemkot Surabaya untuk mencari bibit-bibit unggul pesepakbola Kota Pahlawan. 

Maka dari itu, pemkot melalui Disbudporapar Surabaya menggandeng PSSI untuk mencari bibit-bibit unggul pesepakbola asal Surabaya melalui kompetisi Soeratin Cup Piala Wali Kota Surabaya. Ia berharap, adanya kompetisi ini bisa memunculkan lebih banyak lagi bibit pesepak bola yang berprestasi ke depannya.  

“Nanti, pemenangnya akan kami ikutkan ke perlombaan-perlombaan lainnya, setelah kita lakukan pembinaan. Pembibitan ini, mulai dari pembibitan striker, bek, gelandang serang, dan sebagainya,” jelas Hidayat. 

Di samping itu, Ketua Asosiasi Sepak bola Kota Surabaya (Askot) PSSI Surabaya, Roky Maghbal mengatakan, kompetisi Soeratin Cup Piala Wali Kota ini, adalah salah satu agenda pertandingan wajib yang dilakukan setiap tahun oleh Askot PSSI Surabaya. Karena, kompetisi ini diselenggarakan oleh PSSI Pusat di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. 

Kompetisi ini, hanya bisa diikuti oleh SSB yang terafiliasi secara resmi di Askot PSSI Surabaya. “Nah, kita kemarin sudah menyelesaikan kurang lebihnya ada 188 match di babak penyisihan U-13 dan U-15. Nah, sekarang tinggal 16 besarnya, baik U-13 dan U-15 Rabu besok,” kata Roky. 

Setelah dilakukan babak penyisihan, di babak 16 besar ini akan dilakukan menggunakan sistem gugur untuk selanjutnya menuju ke babak seleksi 8 besar. “Kalau lolos ke 8 besar, lanjut ke semifinal, sampai nanti finalnya tanggal 20 November 2024,” jelas Roky. 

Setelah final, nantinya akan dipilih masing-masing tiga tim, baik dari U-13 dan U-15 untuk mengikuti pertandingan selanjutnya di tingkat provinsi mewakili Kota Surabaya. “Di tingkat Surabaya ini nanti dicari tiga tim untuk U-13 dan U-15 yang akan mewakili Surabaya ke tingkat provinsi. Nah, istimewanya, tahun ini kita bukan hanya memperebutkan tiket lolos (ke final) akan tetapi juga Piala Wali Kota Surabaya,” ujarnya. 

Roky menerangkan, Soeratin Cup Piala Wali Kota merupakan salah satu kompetisi sepak bola antar klub bergengsi yang wajib diikuti oleh SSB di Surabaya. Karena, kompetisi ini bukan sekadar pertandingan memperebutkan juara dan mengukur kemampuan, akan tetapi juga sekaligus untuk mencari bibit-bibit unggul pesepakbola nasional, khususnya Surabaya. 

Menurutnya, sebagai warga Kota Surabaya harus bangga, karena melalui kegiatan ini banyak bibit unggul pesepakbola yang terlahir melalui ajang ini. Selain itu, dengan adanya kompetisi ini, Askot PSSI ingin mewujudkan Surabaya sebagai kota sepak bola pada 2026. 

“Tentu, dalam hal ini kita juga membutuhkan dukungan dari banyak pihak, salah satunya Disbudporapar, Koni, dan seluruh stakeholder. Ketika itu (pembinaan) benar-benar bergerak, harapannya munculah potensi-potensi dari Surabaya, yang ke depannya mungkin bisa untuk Persebaya atau Timnas,” pungkasnya. (*)

Deltras FC Juara Soeratin

Deltras FC Juara Soeratin U-13 dan U-15 Askab PSSI Sidoarjo

Deltras FC Juara Soeratin
THE LOBSTER: Tim U-13 dan U-15 Deltras FC juara Piala Soeratin Askab PSSI Sidoarjo, Jumat sore (8/11/2024) lalu di Lapangan Pagerwojo, Candi, Sidoarjo. (SG/ISTIMEWA)

SIDOARJO, PSGunika.Net – Tim sepak bola usia muda Deltras FC U-13 dan U-15 juara, masing-masing menjadi wakil Askab PSSI Sidoarjo melaju ke Piala Soeratin 2024 Regional Jatim setelah mengalahkan lawan-lawannya pada final four yang berlangsung, Jumat sore (8/11) lalu di Lapangan Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada laga putaran kedua final four Piala Soeratin tersebut, Deltras FC juara pasca tim U-13 mencukur 7-0 SH. Sedangkan The Lobster U-15 mengalahkan 3-0 NSS. Pasalnya di Askab Sidoarjo untuk memenuhi minimal bertanding, maka tidak berlaku sistem gugur. Namun, masing-masing terbaik penyisihan grup masuk final four dengan sistem home and away.

Sementara itu, di Sidoarjo sendiri Piala Soeratin U-13 dan U-15 start pada 28 Oktober dengan masing-masing KU ada 12 peserta. Terbagi tiap grup isi empat tim. Selain itu relatif lancar, sehingga lebih cepat berakhir, hampir bersamaan Gresik dan Mojokerto. 

Berbeda dengan Askot PSSI Surabaya yang banyak pesertanya, meskipun telah mendahului pelaksanaan awal Oktober lalu. Namun baru melangsungkan fase knock-out 16 besar, Rabu besok (13/11) pagi. Ini sesuai hasil TM, Selasa (12/11) siang tadi.

Terpisah, Direktur Teknik sekaligus Head Coach Akademi Deltras FC, Fakhri Husaini menyambut baik hasil positif tersebut. Tak lupa, ia juga mengapresiasi upaya keras anak didiknya itu.

“Alhamdulillah Deltras U13 dan U15 lolos ke zona tingkat Provinsi Jawa Timur. Apresiasi yang tinggi atas kerja keras tim pelatih, perjuangan seluruh pemain, dukungan manajemen dan orangtua pemain,” ucap Fakhri Husaini, yang baru saja membawa tim sepak bola Jatim juara PON XXI Aceh-Sumut.

Mantan Kapten Timnas Indonesia itu, juga berharap semoga penampilan tim Deltras U13 dan U15 di tingkat propinsi nantinya bisa lebih baik. “Dengan tetap menunjukkan sikap sportifitasnya, fair play dan respect,” pungkas Fakhri Husaini, Senin (11/11) kemarin. (Harun Effendy)

Soeratin 2024 PSSI Surabaya

Soeratin 2024 PSSI Surabaya, Ketua Askot Hadir di Kebonsari

Soeratin 2024 PSSI Surabaya
SIDAK: Roky Maghbal (kiri) Ketua Askot yang baru turut hadir menyaksikan pertandingan kompetisi Soeratin 2024 PSSI Surabaya, Rabu (23/10) siang di Lapangan Kebonsari, Surabaya. (Dok CINTA)

SURABAYA, PSGunika.net – Lanjutan babak penyisihan grup kompetisi Soeratin 2024 Askot PSSI Surabaya Piala Wali Kota kembali berlangsung, Rabu (23/10) pagi. Berikut hasil pertandingan di Lapangan Kebonsari, Jambangan, Surabaya, Jawa Timur.

Pada pertandingan pertama di kelompok umur U-13, tim Polda Jatim kalah 1-4 (0-1) dari ASM Putra Sememi. Empat gol ASM tercipta pada menit ke-10, 41’, 49’ dan 53’. Sedangkan gol balasan Polda terjadi di menit 56’.

Lanjut di game kedua U-13, skuad Dwikora FC menang 2-0 (1-0) atas Aston Villa. Gol tim yang menggelar latihan rutin di Laut Jawa Lantamal V itu tercipta pada menit 5’ dan 48’.

Masih di kelompok U-13. Kali ini, kesebelasan Maestro menang 2-0 (2-0) lawan Untag Rosita. Gol Maestro terjadi di menit ke-4 dan 6’. Dan skor tidak berubah hingga bubaran babak yang kedua.

Pada partai yang keempat, bertanding kategori U-15. Yakni, tim Mitra Surabaya harus mengakui keunggulan 0-1 (0-0) Putra Surabaya (Pusura) yang berhasil mencetak sebiji gol pada menit 47’ lewat bola mati. Pertandingan ini berlangsung sengit dan seimbang. Mitra mendapat kans balasan juga dari bola mati semenit jelang akhir babak kedua. Namun sayang bola tembakan sempurna sukses ditepis kiper Pusura. Di laga ini, tampak hadir turut menikmati ketegangan permainan, Ketua Askot Roky Maghbal.

Kemudian pada laga pamungkas U-15, tak kalah serunya, bertanding tim Surabaya Bhakti (SB) yang kebobolan di menit 68’ dari tim Bintang Angkasa. Hasil ini terasa cukup menyakitkan karena gol tercipta di sisa waktu 2 menit jelang bubaran babak kedua. Sementara SB sepanjang laga telah berupaya keras meraih hasil imbang karena hanya membawa seorang pemain cadangan.

Di bagian lain, perangkat pertandingan yang bertugas pada matchday hari ini. Yakni wasit saudara Isrochim, Antonius, Andi dan Harun. Sedangkan bertindak matchcomm adalah saudari Reni. (har)