Tag: Tokoh Sepak Bola

Mamak Alhadad Nyaris Gagal Tampil Charity Game Rudy Keltjes

Mamak Alhadad
CHARITY GAME: Coach Mamak Alhadad tampil ngosek pada laga mengenang Rudy William Keltjes, Kamis malam (21/11/2024) lalu di Stadion G10N Tambaksari, Surabaya. (SG/IST)

PSGunika.Net – Nyaris saja Muhammad Zein ‘Mamak’ Alhadad gagal ambil bagian dalam Charity Game in Memoriam Rudy William Keltjes, Kamis malam lalu (21/11/2024) di Stadion Gelora 10 November (G10N) Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur.

Ceritanya, pria yang akrab disapa Mamak tersebut, siang itu masih ada di Jakarta. Padahal, undangan charity game tertulis pukul 15.00 WIB. Karena mepet, dia pun langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.

“Saya berangkat ke bandara itu belum punya tiket. Tapi saya bertekad harus terbang ke Surabaya dan berusaha nyari tiket di bandara,” kata pelatih 63 tahun itu.

Dia kemudian mendatangi konter beberapa maskapai. “Tapi jadwal penerbangan terdekat sudah habis semua,” jelasnya.

Mamak kemudian didatangi seseorang yang bertanya butuh tiket tujuan mana. “Saya minta tiket tujuan Surabaya jam itu juga,” tambah mantan pelatih Deltras FC itu.

Ternyata, orang itu menyanggupi. Ada tiket salah satu maskapai tujuan Surabaya. Berangkatnya pukul 13.00 WIB. Tapi, harganya naik dua kali lipat, menjadi Rp2,4 juta.

“Wes nggak masalah. Tak beli saja. Soalnya saya ini kan punya hubungan dekat dengan Coach Rudy Keltjes. Masa nggak datang pas charity game untuk almarhum,” bebernya.

Begitu tiket sudah dipegang, masalah baru muncul. “Ada pemberitahuan jadwal keberangkatan pesawat delay sekitar 30 menit,” ungkap Mamak.

Dia kemudian menghubungi legenda Persebaya Surabaya, Maura Hally. Mamak menyerah karena yakin tidak bisa bergabung bermain di charity game.

“Tapi saat ditelepon, Hally bilang kalau jadwal charity game itu mulai jam 18.00. Saya bersyukur sekali,” tambah legenda Niac Mitra itu.

Setelah mendarat di Bandara Juanda, pria yang menjadi bagian tim pelatih sepak bola Jatim saat meraih medali emas PON XXI 2024 langsung menuju Stadion Gelora 10 November sambil membawa koper besarnya.

“Saya tidak sempat pulang. Tapi tidak masalah. Yang penting saya bisa ambil bagian di charity game dan berkumpul dengan para pemain legenda dari Surabaya dan sekitarnya,” papar mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta itu.

Mamak semakin senang karena keesokannya (22/11) dia dan para legenda lainnya bisa menyaksikan langsung laga big match antara Persebaya dan Persija di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. (*/red)

Rudy William Keltjes

Rudy William Keltjes Charity Game, Pj Gubernur Bantu Rp50 Juta

Rudy William Keltjes
SOSIAL: Charity game mengenang legenda sepak bola Rudy William Keltjes, Kamis (21/11/2024) malam di Stadion G10N Tambaksari, Surabaya. (SG/IST)

SURABAYA, PSGunika.Net – Paguyuban legenda sepak bola dengan fasilitas dari Pemprov Jatim melalui dispora menggelar laga amal Charity Game in Memoriam Rudy William Keltjes, Kamis (21/11) malam 18.00 WIB di Stadion G10N Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur.

Insan sepak bola Jawa Timur menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap keluarga mendiang Rudy William Keltjes. Legenda Persebaya, Niac Mitra dan pesepak bola nasional ini, meninggal dunia pada 22 Oktober kemarin. 

Hadir para legenda timnas, Persebaya dan Niac Mitra baik yang pernah satu tim dengan Rudy W Keltjes semasa bermainmaupun para juniornya. Di antaranya Ferril Raymond Hattu, Samsul Arifin, Fredy Muli, Muhammad Zein Alhadad, Hadi Ismanto. Kemudian Bejo Sugiantoro, Anang Maruf, Uston Nawawi, Reinold Pieters hingga Nugroho Mardianto.

Tampak juga di pinggir lapangan, ada M Basri, Wayan Diana, Riono Asnan, Joko Malis dan Totok Risantono. Serta masih banyak lagi.

Perhatian besar juga hadir dari unsur Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Adhy Karyono hadir langsung beserta beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim.

Di luar itu, sejumlah tokoh juga datang, yakni Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, lalu Anggota DPR RI yang pernah menjadi Manajer Persebaya, Indah Kurnia. Termasuk mantan Kapten Timnas Indonesia yang tahun ini, sukses membawa Tim Sepak Bola Jatim meraih medali emas PON 2024, yakni Fakhri Husaini.

Singkat cerita, jadilah stadion legendaris G10N yang pernah bikin keheranan striker fenomenal asal Brasil Ronaldo Nazario. Karena adanya pepohonan di tribun penonton ini, menjadi panggung mengenang Rudy W Keltjes.

Mewakili skuad legend, Ferril Raymond Hattu dalam sambutannya, menyebut sangat kehilangan dengan berpulangnya Rudy W Keltjes. “Kami kehilangan karena dedikasi beliau yang besar untuk sepak bola Jatim,” ujar Ferril.

Ia bersama legenda lainnya mengaku sangat menghormati almarhum berkat dedikasi dan integritas untuk sepak bola khususnya bagi Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia. Ungkap mantan Kapten Timnas Indonesia saat meraih medali emas di SEA Games 1991 ini.

Sementara Pj Gubernur Adhy Karyono sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Atas nama Pemprov Jatim kami mengapresiasi acara charity game untuk mengenang legenda sepak bola kita. Ini sesuatu yang positif dan sangat berharga. Kami juga berbelasungkawa atas meninggalnya legenda Rudy W Keltjes,” ujar Adhy Karyono.

Adhy menekankan agar kita jangan melupakan sejarah. Bahwa, Jawa Timur sejak dulu merupakan barometer sepak bola nasional dan gudangnya pesepak bola handal. “Jas Merah, jangan melupakan sejarah. Kami merasa beliau orang yang sangat terhormat karena berjasa membawa nama Jawa Timur dalam sepak bola nasional,” imbuhnya.

Tak hanya retorika, Adhy Karyono juga ikut menunjukkan kepeduliannya dengan ikut berdonasi untuk keluarga mendiang. “Ini saya ajak Kepala OPD (ikut berdonasi, red) dan masuk Rp50 juta. Lalu dari Bank Jatim Rp25 juta. Ini merupakan kepedulian kami, meski tidak sebanding dengan jasa beliau terhadap sepak bola,” ucap Adhy.

Sementara donasi dari Family Football yang dihimpun oleh Asprov PSSI Jatim melalui rekening Sekjen Dyan Puspito Rini terkumpul Rp75 juta. Ini termasuk dari kas Waras (Wartawan Asli) FC. Selanjutnya, putra almarhum, Stefan Keltjes selaku perwakilan dari keluarga Rudy W Keltjes menerima hasil donasi tersebut.

Dalam event itu, juga bertanding charity game antara tim legenda melawan tim Waras FC yang berlangsung menarik. 

Di babak pertama, tim legend di bawah komando Mamak, sapaan M Zein Alhadad dan Waras FC dengan Kapten Sidiq ‘Alonso’ Prasetyo bermain terbuka dan jual beli serangan. Waras FC unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Arif ‘Keceng’ Ardiyanto meneruskan assist dari Kiki Juanda.

Beberapa menit kemudian, tim legend mendapatkan penalti setelah pelanggaran oleh Kiki Juanda di kotak penalti. Mamak maju sebagai penendang. Namun sayang tendangannya ke pojok kanan mampu ditepis Kiper Waras FC, Tunggal Teja Asmara, yang tampil bak David Seaman, Kiper Legendaris Timnas Inggris. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Waras FC 1-0.

Di babak kedua, tim legend tak mau kalah, dengan menurunkan pemain-pemain lebih muda usia alm. Hasilnya, terus membombardir pertahanan Waras FC. Terlebih dengan masuknya tenaga baru, seperti Bejo, Jatmiko dan Anang Maruf.

Tim Legend akhirnya sukses mencetak gol balasan. Bahkan, beberapa kali menciptakan shooting ke gawang tim yang latihan rutin Sabtu pagi di Lapangan Jati Sidoarjo ini. Namun, Rico Kiper pengganti Waras FC juga tampil apik di babak kedua. Dan hingga pertandingan berakhir, skor pertandingan berakhir imbang 1-1. (*/har)

PSGunikaNet Giveaway Sepatu Kru Medis Sepak Bola di Surabaya

PSGunikaNet Giveaway
GIVEAWAY: Roni kru medis sepak bola (kiri) menerima hadiah sepatu bola dari perwakilan portal PSGunikaNet, Rabu (16/10/2024) sore di Lapangan Brigif 2 Marinir, Sidoarjo. (Dok. CINTA)

PSGunika.Net – Portal berita olahraga dan lifestyle PSGunikaNet memberikan giveaway berupa sepatu sepak bola kepada Roni kru medis, Rabu (16/10/2024) sore di Lapangan Brigif 2 Marinir, Sidoarjo, Jawa Timur.

PSGunikaNet Giveaway tersebut sebagai wujud apresiasi terhadap Roni. Sebab salah satu personil kesehatan paling konsisten baik di sepak bola maupun futsal.

“Terima kasih sudah mendapat sepatu bola. Kebetulan sekali. Karena penting pool sepatu untuk mendukung lari di atas lapangan rumput saat melaksanakan tindakan medis kepada pemain yang cidera. Terutama memasuki musim penghujan nantinya,” ujar Roni.

Dalam kesempatan itu, Harun selaku perwakilan dari PSGunikaNet mengatakan, bahwa sebelumnya, yang bersangkutan hendak beli sepatu lewat pihaknya. Karena memang punya kerja sama dengan salah satu merek sepatu.

“Pak Roni bercerita awalnya, mendekati musim hujan, tidak bisa lari di atas rumput dengan sepatu kets. Makanya mau titip beli. Tapi kenapa tidak kami beri cuma-cuma saja. Sebab beliau termasuk punya dedikasi di sepak bola utamanya punya peran sentral saat penanganan pertama pemain cidera di lapangan,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Roni sangat familiar dan bahkan menjadi rebutan. Baik panitia maupun klub sepak bola dan futsal yang butuh bantuannya.

“Selain itu, wajahnya juga akrab di layar kaca saat tergabung medis pertandingan tuan rumah Persebaya maupun futsal profesional. Jadi menurut kami sudah sepantasnya mendapat apresiasi. Semoga menjadi motivasi dan semangat terus memberikan pertolongan pertama kepada pemain. Termasuk advis medisnya,” tukas Harun.

Sebagai informasi tambahan, PSGunikaNet juga merupakan portal resmi dari SSB PSG Unika Soccer School yang menggelar latihan rutin di Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Dan Lapangan Desa Tambakoso, Waru, Sidoarjo.

“Sebelumnya kami juga memberikan giveaway kepada pemain SSB dan pelatih. Dan kali ini kru medis. Harapannya semoga jadi semangat dan bermanfaat.”

“Dan tentunya tidak berhenti di sini. Ke depannya, kami juga akan terus memberikan surprise kepada siapa saja insan bola yang menurut penilaian kami layak menerima apresiasi,” pungkasnya. (red)

Ronny Tanuwijaya Bagi Catatan Lawatan ke Johor Darul Ta’zim

Ronny Tanuwijaya
PROFESIONAL: Ronny Tanuwijaya mengunjungi fasilitas latihan dan stadion milik klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) FC, Minggu (7/7/2024). (Dok/IST)

PSGunika.net, JOHOR – Pembina Tim Legenda Sepak Bola Indonesia, Ronny Tanuwijaya (Rotan) terbang ke Penang, Malaysia, Jumat lalu (5/7/2024). Dia punya agenda khusus, yakni melakukan medical check-up.

Setelah menjalani pemeriksaan, dia kemudian terbang ke Singapura. Kali ini, Rotan menghadiri rapat di negeri Singa. Namun, usai rapat, ia tiba-tiba ingin kembali ke Malaysia. Bukan ke Penang, tetapi ke Johor.

“Saya kepikiran untuk mengunjungi lapangan training centre milik klub asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim FC atau JDT,” kata Rotan. 

Dia tiba di training centre JDT pada Sabtu pagi (6/7). Selanjutnya di situ, Rotan menerima sambutan perwakilan klub Johor Darul Ta’zim FC. 

Kemudian, perwakilan klub mengajak ia berkeliling training centre. “Di situ ada enam lapangan. Satu lapangan utama, lima lapangan pendamping. Dan kualitas lapangannya memang bagus. Ini bukti, bahwa klub Malaysia benar-benar sudah profesional dalam mengelola klub,” kata Rotan.

Besoknya (7/7), Rotan diajak ke Stadion Sultan Ibrahim, markas JDT. Lokasinya ada di pinggiran kota Johor. Tidak terlalu jauh dari lokasi training centre yang ada di pusat kota. Rotan sempat melihat kondisi stadion berkapasitas 40 ribu penonton itu. 

Rotan mengaku sangat takjub. “Ternyata, stadion dikelola oleh pihak klub itu sendiri. Bukan milik pemerintah setempat. Ini yang menurutnya, membedakan JDT dengan klub-klub yang ada di Indonesia,” beber pria yang hobi berkumpul dengan para legenda sepak bola Indonesia itu. 

Total, dua hari Ronny Tanuwijaya berkeliling ke stadion dan training centre milik Johor Darul Ta’zim FC. Dari kunjungan itu, dia juga berharap apa yang dilakukan JDT bisa diterapkan oleh klub Liga 1.

“Kalau memang mau maju, klub kita harus mencontoh JDT. Sudah punya lapangan latihan sendiri, punya stadion sendiri. Tidak bergantung pemerintah. Benar-benar menjadi klub yang sangat profesional,” pungkas pria yang pernah menjadi bagian dari manajemen Persebaya Surabaya itu. (*/red)