Tag: Sponsorship

Kontes Perkutut di Unesa, Tatag Direktur Unika Bilang Begini

Kontes Perkutut di Unesa
KONTES PERKUTUT: Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo (ketiga dari kanan) bersama panitia lomba di halaman depan Gedung Rektorat Unesa, Surabaya, Minggu pagi (20/4/2025) kemarin. (Foto: HARUN)

SURABAYA (SG) – Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo menyambut baik adanya kontes perkutut Unesa Cup I 2025 kategori piyik hanging, Minggu pagi (20/4) kemarin di halaman depan Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan, Surabaya.

Menurutnya termasuk surprise, karena tempat kontes perkutut di lingkungan Unesa ini sangat representatif dan elegan di lingkungan kampus. Sehingga ini dapat meningkatkan nilai jual perkutut. Serta menambah pecinta perkutut.

“Tentu nanti tumbuh mata rantai baru, seperti peternak perkutut semakin banyak. Kemudian penjual pakan kayak beras, ketan hitam dan sebagainya makin banyak. Maka di situlah muncul mata rantai bisnis baru,” urainya.

Selanjutnya, Tatag berjanji nanti lebih support lagi dengan kegiatan Profesor Suyono. “Dan kebetulan Pak Rektor Unesa, Nurhasan, juga sangat mendukung kegiatan ini. Berupa tempat lomba yang tidak lazim, yaitu di halaman depan Gedung Rektorat Unesa. Kita support lah nanti ke depannya,” ujarnya.

Soal mitos perkutut. Tatag menceritakan ini lebih banyak adanya cerita budaya dari orang-orang Jawa. “Sebab satu-satunya burung yang dipanggil kayak Pusaka Peksi ini cuma perkutut. Tapi kalau lainnya itu menyebutnya burung berkicau,” terangnya.

Masih Tatag, bahwa menjadi suatu budaya yang kuat terutama di Jawa dan Madura. “Jadi ada kultur mempertahankan budaya juga. Sebenarnya bagus juga. Sehingga Unika sebagai bentuk mendukung upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” timpalnya.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, kalau di rumah juga memelihara perkutut, sebagai penghobi saja. Terutama untuk suasana pagi itu, katanya nyaman banget.

“Harapan saya buat teman-teman pecinta perkutut untuk lebih meningkatkan kualitas (suara) perkututnya. Sering mengadakan lomba. Karena bisa meningkatkan nilai jual perkutut. Juga dapat menambah komunitas keanggotaan,” tukasnya.

Sementara Ketua Panitia Profesor Suyono mengapresiasi Auto Unika atas support mendukung suksesnya perlombaan. Ia menambahkan, bahwa kontes hanya kategori piyik hanging, lomba seni suara alam perkutut. Dimana kelas piyik hanging adalah level paling bawah lomba.

“Lomba tingkat ini (persiapan) termasuk paling gampang. Karena tidak butuh gantangan tinggi atau kerekan. Cukup sekitar 3 meteran tingginya. Aturannya masih burung piyik. Makanya kalau ada yang gacor itu langsung diskualifikasi, tadi ada tujuh ekor kena dis,” ungkapnya.

Panitia menyediakan sampai 15 trofi juara. Lalu juga ada doorprize dari Auto Unika. “Selain doorprize beras, minyak goreng dan sarung. Ada goodie bag Unika tidak pakai undian. Tetapi tiap juara dapat bingkisan Unika tersebut. Kemudian honor juri dari Bojonegoro, Bangkalan dan Surabaya. Alhamdulillah ada support Unika,” bebernya.

Sambungnya, kalau tidak ada yang berani membuat gebrakan mengadakan lomba. Khawatir ke depannya akan punah para pecinta perkutut ini. “Alhamdulillah kebetulan ini saya bikin dua box gantangan pribadi sendiri. Sehingga juga menghemat. Kalau peta kekuatan perkutut cukup merata. Yang utama tetap dari Madura. Kayak dari Sumenep,” katanya.

Karenanya panitia menyampaikan sekali lagi, apresiasi kepada Auto Unika yang selalu mensupport kegiatan lomba perkutut. “Mas Tatag selalu support seperti lomba liga perkutut tingkat Jatim tahun lalu, kala itu juga Unika support,” imbuhnya.

Diketahui, Sebanyak 96 perkutut meramaikan kontes dengan kategori kelas pemula piyik hanging berusia 4-5 bulan. Peserta berasal dari tuan rumah Surabaya. Kemudian Sidoarjo, Malang dan Madura. Even ini juga dalam rangka silaturahmi halalbihalal para penggemar perkutut khususnya di Jawa Timur.

Dalam kesempatan itu, Ketua P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia), Choirul Anwar mengatakan, bahwa lomba ini juga sebagai pemanasan menjelang adanya liga perkutut di Surabaya.

“Insyaallah pertengahan tahun ini ada Liga Hanging Surabaya. Mainnya sebulan sekali keliling di empat lokasi, yakni di Sawunggaling Lidah Kulon tempat Profesor Suyono. Lalu di Pengadilan P3SI Sambikerep, dan Dukuh Kupang. Serta satu lagi dalam tahap pembangunan di Kutisari,” ucap Choirul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penilaian kontes dari suaranya. “Cara membedakan dengan perkutut dewasa, ini tampak dari bunyi. Misalnya suaranya gacor (terus-menerus), atau mbekur (merayu lawan jenis). Nah ini langsung diskualifikasi. Tadi ada tujuh peserta kena dis,” jelasnya.

Choirul menegaskan, bahwa piyik (anakan) yang benar itu, bunyinya paling banyak dua kali. Dan balasnya (adu suara perkutut lain) cuma satu kali. Kalau balas tiga sampai empat kali itu pasti dewasa. Nah ini yang terkena diskualifikasi.

“Penilaian dari bagusnya suara dan irama. Ada dua hal, yaitu suara indah tanpa salah, dan banyaknya bersuara. Tapi untuk piyik ini, balasnya satu sampai dua kali,” tandasnya.

Pada even pertama ini dari ke-96 perkutut. Rinciannya satu orang ada yang mendaftar satu sampai tiga ekor. Dan Pengda P3SI Surabaya selaku penyelenggara.

Oleh karena itu, Choirul berharap adanya even ini. Khususnya nanti saat liga hanging muncul pemain baru, pemula. “Dan yang sudah senior (pemain) dapat memberikan contoh. Istilahnya tidak menurunkan burung yang sudah tua, agar tidak merusak jalannya perlombaan,” pungkasnya. (har)

Profesor Suyono Apresiasi Unika Support Kontes Perkutut Unesa

Profesor Suyono
KONTES PERKUTUT: Profesor Suyono (tengah berkacamata) bersama para pemenang lomba di halaman depan Gedung Rektorat Unesa, Minggu pagi (20/4/2025). (Foto: HARUN)

SURABAYA (SG) – Ketua Panitia Kontes Perkutut Piyik Hanging Unesa Cup I 2025, Profesor Suyono menyampaikan apresiasi kepada Auto Unika atas support dalam mendukung suksesnya pelaksanaan perlombaan.

Profesor Suyono menambahkan, bahwa kontes hanya kategori piyik hanging, lomba seni suara alam perkutut. Dan kelas piyik hanging adalah level paling rendah lomba.

“Lomba tingkat ini (persiapan) termasuk paling gampang. Karena tidak butuh gantangan tinggi atau kerekan. Cukup sekitar 3 meteran tingginya. Aturannya masih burung piyik. Makanya kalau ada yang gacor itu langsung diskualifikasi, tadi ada tujuh ekor kena dis,” ungkapnya.

Panitia menyediakan sampai 15 trofi juara. Lalu juga ada doorprize dari Auto Unika. “Selain doorprize beras, minyak goreng dan sarung. Ada goodie bag Unika tidak pakai undian. Tetapi tiap juara dapat bingkisan Unika tersebut. Kemudian honor juri dari Bojonegoro, Bangkalan dan Surabaya. Alhamdulillah ada support Unika,” bebernya.

Tambahnya, kalau tidak ada yang berani membuat gebrakan mengadakan lomba. Khawatirnya ke depan akan punah para pecinta perkutut ini.

“Alhamdulillah kebetulan ini saya bikin dua box gantangan pribadi sendiri. Sehingga juga menghemat. Kalau peta kekuatan perkutut cukup merata. Yang utama tetap dari Madura. Kayak dari Sumenep,” katanya.

Karenanya panitia juga menyampaikan sekali lagi, apresiasi kepada Auto Unika yang selalu mensupport kegiatan lomba perkutut. “Mas Tatag selalu support seperti lomba liga perkutut tingkat Jatim tahun lalu, kala itu juga Unika support,” timpalnya.

Diketahui, Sebanyak 96 perkutut meramaikan kontes yang berlangsung di halaman Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu (20/4) pagi hingga siang hari. Kategori lomba adalah kelas pemula piyik hanging berusia 4-5 bulan.

Dari 96 peserta lomba perkutut piyik hanging ini berasal dari tuan rumah Surabaya. Kemudian Sidoarjo, Malang dan Madura. Even ini juga dalam rangka silaturahmi halalbihalal para penggemar perkutut khususnya di Jawa Timur.

Menurut Ketua P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia), Choirul Anwar, bahwa kontes ini juga sebagai pemanasan menjelang adanya liga perkutut di Surabaya.

“Insyaallah pertengahan tahun ini ada Liga Hanging Surabaya. Mainnya sebulan sekali keliling di empat lokasi, yakni di Sawunggaling Lidah Kulon tempat Profesor Suyono. Lalu di Pengadilan P3SI Sambikerep, dan Dukuh Kupang. Serta satu lagi dalam tahap pembangunan di Kutisari,” terang Choirul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penilaian kontes dari suaranya. “Cara membedakan dengan perkutut dewasa, ini tampak dari bunyi. Misalnya suaranya gacor (terus-menerus), atau mbekur (merayu lawan jenis). Nah ini langsung diskualifikasi. Dan tadi ada tujuh peserta kena diskualifikasi,” jelasnya.

Choirul menegaskan, bahwa piyik (anakan) yang benar itu, bunyinya paling banyak dua kali. Dan balasnya (adu suara perkutut lain) cuma satu kali. Kalau balas tiga sampai empat kali itu pasti dewasa. Nah ini yang terkena diskualifikasi.

“Penilaian dari bagusnya suara dan irama. Ada dua hal, yaitu suara indah tanpa salah, dan banyaknya bersuara. Tapi untuk piyik ini, balasnya satu sampai dua kali,” tandasnya.

Pada even pertama ini dari ke-96 perkutut. Rinciannya satu orang ada yang mendaftar satu sampai tiga ekor. Dan Pengda P3SI Surabaya selaku penyelenggara.

Oleh karena itu, Choirul berharap adanya even ini. Khususnya nanti saat liga hanging muncul pemain baru, pemula. “Dan yang sudah senior (pemain) dapat memberikan contoh. Istilahnya tidak menurunkan burung yang sudah tua, agar tidak merusak jalannya perlombaan,” tukasnya.

Di bagian lain, Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo menyambut baik adanya kontes perkutut ini. Pasalnya termasuk surprise, karena tempatnya (lomba) sangat mendukung dan elegan di kampus. Menurutnya ini dapat meningkatkan nilai jual perkutut. Serta menambah pecinta perkutut.

“Tentu nanti tumbuh mata rantai baru, seperti peternak perkutut semakin banyak. Kemudian penjual pakan kayak beras, ketan hitam dan sebagainya makin banyak. Maka disitulah muncul mata rantai bisnis baru,” urainya.

Selanjutnya, Tatag berjanji nanti lebih support lagi dengan kegiatan Profesor Suyono. “Dan kebetulan Pak Rektor Unesa, Nurhasan, juga sangat mendukung kegiatan ini. Berupa tempat lomba yang tidak lazim, yaitu di halaman depan Gedung Rektorat Unesa. Kita support lah nanti ke depannya,” ujarnya.

Soal mitos perkutut. Tatag menceritakan ini lebih banyak adanya cerita budaya dari orang-orang Jawa. “Sebab satu-satunya burung yang dipanggil kayak Pusaka Peksi ini cuma perkutut. Tapi kalau lainnya itu menyebutnya burung berkicau,” terangnya.

Masih Tatag, bahwa menjadi suatu budaya yang kuat terutama di Jawa dan Madura. “Jadi ada kultur mempertahankan budaya juga. Sebenarnya bagus juga. Sehingga Unika sebagai bentuk mendukung upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” ucapnya.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, kalau di rumah juga memelihara perkutut, sebagai penghobi saja. Terutama untuk suasana pagi itu, katanya nyaman banget.

“Harapan saya buat teman-teman pecinta perkutut untuk lebih meningkatkan kualitas (suara) perkututnya. Sering mengadakan lomba. Karena bisa meningkatkan nilai jual perkutut. Juga dapat menambah komunitas keanggotaan,” pungkasnya. (har)

96 Perkutut Ramaikan Kontes Piyik Hanging Unesa Cup I 2025

96 Perkutut
KONTES PERKUTUT: 96 peserta mengikuti lomba di halaman depan Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu pagi (20/4/2025). (Foto: HARUN)

SURABAYA (SG) – Sebanyak 96 perkutut meramaikan kontes piyik hanging memperebutkan trofi Unesa Cup I 2025 di halaman Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Minggu (20/4) pagi hingga siang hari. Kategori lomba adalah kelas pemula berusia 4-5 bulan.

Dari 96 peserta lomba perkutut piyik hanging ini berasal dari tuan rumah Surabaya. Kemudian Sidoarjo, Malang dan Madura. Even ini juga dalam rangka silaturahmi halalbihalal para penggemar perkutut khususnya di Jawa Timur.

Menurut Ketua P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia), Choirul Anwar, bahwa kontes ini juga sebagai pemanasan menjelang adanya liga perkutut di Surabaya.

“Insyaallah pertengahan tahun ini ada Liga Hanging Surabaya. Mainnya sebulan sekali keliling di empat lokasi, yakni di Sawunggaling Lidah Kulon tempat Profesor Suyono. Lalu di Pengadilan P3SI Sambikerep, dan Dukuh Kupang. Serta satu lagi dalam tahap pembangunan di Kutisari,” terang Choirul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penilaian kontes dari suaranya. “Cara membedakan dengan perkutut dewasa, ini tampak dari bunyi. Misalnya suaranya gacor (terus-menerus), atau mbekur (merayu lawan jenis). Nah ini langsung diskualifikasi. Dan tadi ada tujuh peserta kena diskualifikasi,” jelasnya.

Choirul menegaskan, bahwa piyik (anakan) yang benar itu, bunyinya paling banyak dua kali. Dan balasnya (adu suara perkutut lain) cuma satu kali. Kalau balas tiga sampai empat kali itu pasti dewasa. Nah ini yang terkena diskualifikasi.

“Penilaian dari bagusnya suara dan irama. Ada dua hal, yaitu suara indah tanpa salah, dan banyaknya bersuara. Tapi untuk piyik ini, balasnya satu sampai dua kali,” tandasnya.

Pada even pertama ini dari ke-96 perkutut. Rinciannya satu orang ada yang mendaftar satu sampai tiga ekor. Dan Pengda P3SI Surabaya selaku penyelenggara.

Oleh karena itu, Choirul berharap adanya even ini. Khususnya nanti saat liga hanging muncul pemain baru, pemula. “Dan yang sudah senior (pemain) dapat memberikan contoh. Istilahnya tidak menurunkan burung yang sudah tua, agar tidak merusak jalannya perlombaan,” tukasnya.

Sementara itu, selaku Ketua Panitia Profesor Suyono menambahkan, bahwa kontes hanya kategori piyik hanging, lomba seni suara alam perkutut. Tetapi kelas piyik hanging, level paling rendah lomba.

“Lomba tingkat ini (persiapan) termasuk paling gampang. Karena tidak butuh gantangan tinggi atau kerekan. Cukup sekitar 3 meteran tingginya. Aturannya masih burung piyik. Makanya kalau ada yang gacor itu langsung diskualifikasi, tadi ada tujuh ekor kena dis,” ungkapnya.

Panitia menyediakan sampai 15 trofi juara. Lalu juga ada doorprize dari Auto Unika. “Selain doorprize beras, minyak goreng dan sarung. Ada goodie bag Unika tidak pakai undian. Tetapi tiap juara dapat bingkisan Unika tersebut. Kemudian honor juri dari Bojonegoro, Bangkalan dan Surabaya. Alhamdulillah ada support Unika,” bebernya.

Tambahnya, kalau tidak ada yang berani membuat gebrakan mengadakan lomba. Khawatirnya ke depan akan punah para pecinta perkutut ini.

“Alhamdulillah kebetulan ini saya bikin dua box gantangan pribadi sendiri. Sehingga juga menghemat. Kalau peta kekuatan perkutut cukup merata. Yang utama tetap dari Madura. Kayak dari Sumenep,” katanya.

Tak lupa, pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada Auto Unika yang selalu mensupport kegiatan lomba perkutut. “Mas Tatag selalu support seperti lomba liga perkutut tingkat Jatim tahun lalu, kala itu juga Unika support,” timpalnya.

Di bagian lain, Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo menyambut baik adanya kontes perkutut ini. Pasalnya termasuk surprise, karena tempatnya (lomba) sangat mendukung dan elegan di kampus. Menurutnya ini dapat meningkatkan nilai jual perkutut. Serta menambah pecinta perkutut.

“Tentu nanti tumbuh mata rantai baru, seperti peternak perkutut semakin banyak. Kemudian penjual pakan kayak beras, ketan hitam dan sebagainya makin banyak. Maka disitulah muncul mata rantai bisnis baru,” urainya.

Selanjutnya, Tatag berjanji nanti lebih support lagi dengan kegiatan Profesor Suyono. “Dan kebetulan Pak Rektor Unesa, Nurhasan, juga sangat mendukung kegiatan ini. Berupa tempat lomba yang tidak lazim, yaitu di halaman depan Gedung Rektorat Unesa. Kita support lah nanti ke depannya,” ujarnya.

Soal mitos perkutut. Tatag menceritakan ini lebih banyak adanya cerita budaya dari orang-orang Jawa. “Sebab satu-satunya burung yang dipanggil kayak Pusaka Peksi ini cuma perkutut. Tapi kalau lainnya itu menyebutnya burung berkicau,” terangnya.

Masih Tatag, bahwa menjadi suatu budaya yang kuat terutama di Jawa dan Madura. “Jadi ada kultur mempertahankan budaya juga. Sebenarnya bagus juga. Sehingga Unika sebagai bentuk mendukung upaya melestarikan kebudayaan bangsa,” ucapnya.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, kalau di rumah juga memelihara perkutut, sebagai penghobi saja. Terutama untuk suasana pagi itu, katanya nyaman banget.

“Harapan saya buat teman-teman pecinta perkutut untuk lebih meningkatkan kualitas (suara) perkututnya. Sering mengadakan lomba. Karena bisa meningkatkan nilai jual perkutut. Juga dapat menambah komunitas keanggotaan,” pungkasnya. (har)

SSB PSG Siap Kerjasama SD Peserta Sepak Bola Putri MLSC

PSG Soccer School
SEPAK BOLA PUTRI: Salah satu sesi latihan reguler yang terdapat siswa putri di SSB PSG Soccer School di Gununganyar, Minggu pagi. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Dalam rangka turut mendukung bangkitnya sepak bola putri, Sekolah Sepak Bola (SSB) PSG Soccer School siap kerjasama pembinaan khususnya dengan sekolah SD peserta turnamen Milk Life Soccer Challenge (MLSC) di Surabaya.

Hal itu, karena pengurus SSB PSG Soccer School menanggapi masukan dari penyelenggara MLSC. Khususnya Coach Timo Scheunemann di sela pertandingan sepak bola putri antar SD KU-10 dan KU-12 tersebut di Lapangan Bogowonto, Minggu kemarin dulu (23/2/2025).

Menurut Ketua Pelaksana Budi Tanoto, bahwa antusias peserta di Kota Pahlawan termasuk terbesar kedua setelah Kudus. “Semester (seri) pertama tahun ini terdapat 76 SD se-Kota Surabaya dengan total 146 tim,” katanya di Lapangan Brawijaya, Kamis pekan lalu (20/2).

Sementara itu, Head Coach MLSC, Timo Scheunemann menyebut jumlah sekolah yang ikut di Surabaya 2025 ini meningkat. “Begitupun dengan potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU-10 tahun,” ungkapnya saat final hari Minggu (23/2), melansir Tribunnews.com.

Menurutnya, hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

Lebih lanjut, adanya inovasi baru adanya fun competition bertajuk Festival Seneng Soccer yang menyasar KU-8 berjalan selaras. Serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU-10.

“Festival Seneng Soccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola. Yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi, mereka KU-8 sudah memiliki dasar, dan ketika nanti ikut turnamen di KU-10 sudah tidak kaget. Namun, tentu harus dilatih terus,” tuturnya.

Timo juga mengingatkan para pelatih, agar tidak semata-mata mengejar kemenangan. Tetapi, bagaimana membentuk kemampuan dasar pemain sejak dini.

“Misalnya, pemain itu punya kemampuan sebagai penyerang. Namun, karena pelatih mengejar kemenangan, justru memainkannya bertahan, tidak sesuai posisinya. Tentu ini tidak sesuai pembinaan sepak bola modern,” ujarnya.

Selain itu, juga meminta mengarahkan anak yang punya bakat agar latihan di SSB. “Dia kiper bagus, tapi harus latihan di sekolah sepak bola yang punya pelatih kiper,” ucapnya saat menyaksikan penampilan kiper SDN Rungkut Kidul II.

Terpisah, Program Director MLSC, Teddy Tjahjono mengatakan, animo tinggi dari para peserta. Yang juga selaras dengan kualitas, menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri Tanah-air.

Pada penyelenggaraan MLSC di Surabaya tahun lalu, terdapat 631 pemain. Sedangkan kali ini sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi. “Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai. Karena, ini juga proses yang panjang,” jelasnya.

Menurutnya, talenta-talenta muda dapat memanfaatkan turnamen ini secara maksimal. Sebab kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan. “Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di SSB. Untuk mempersiapkan diri pada seri berikutnya,” timpalnya.

Pasalnya, MLSC ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik. Agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. “Dalam masa penyesuaian ini, akan terus menggelar turnamen sepak bola putri demi memberikan jam terbang bagi para peserta,” tukasnya.

Di sisi lain, Ketua Harian SSB PSG, Harun Effendy, menyatakan siap bekerjasama terutama dengan SD sekitar Gununganyar, Surabaya. “Insyaallah yang namanya kerjasama, pastinya ada poin-poin yang saling mendukung. Apalagi sejauh ini, pada saat latihan SSB juga ada beberapa siswa putri,” katanya.

Tak hanya sepak bola, tetapi di PSG juga ada porsi latihan futsal. Sehingga lengkap sudah termasuk adanya pelatih kiper. “Saya amati nyaris tidak ada SD dari Gununganyar yang ikut MLSC. Semoga ke depan ada setelah bergabung di PSG ini,” tandasnya. (har)

MLSC KU-10

MLSC KU-10 Sepak Bola Putri Surabaya Disebut Timo Menonjol

MLSC KU-10
SEPAK BOLA PUTRI: Coach Timo Scheunemann memantau pertandingan MLSC KU-10 dan KU-12 di Lapangan Bogowonto, Jumat (21/2/2025) pagi. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Tahun kedua turnamen sepak bola putri tingkat SD KU-10 dan KU-12 Milk Life Soccer Challenge (MLSC) 2025 di Surabaya, terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas peserta. Hal ini tak lepas dari kontinuitas pembinaan dari penyelenggara.

Seperti hasil dua seri tahun lalu, 14 pemain dari MLSC KU-10 dan KU-12 yang terjaring mendapat pelatihan khusus untuk bertanding ke tingkat nasional di Kudus, Jawa Tengah. Kemudian tahun ini juga terjadwal dua seri. Pertama pekan kemarin, 19-23 Februari 2025, berikutnya Oktober mendatang, mengikuti semester sekolah.

Menurut Ketua Pelaksana Budi Tanoto, bahwa antusias peserta di Kota Pahlawan termasuk terbesar kedua setelah Kudus. “Semester (seri) pertama tahun ini terdapat 76 SD se-Kota Surabaya dengan total 146 tim,” katanya di Lapangan Brawijaya, Kamis (20/2) lalu.

Sementara itu, Head Coach MLSC, Timo Scheunemann menyebut jumlah sekolah yang ikut di Surabaya 2025 ini meningkat. “Begitupun dengan potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU-10 tahun,” ungkapnya saat final, Minggu (23/2) kemarin di Lapangan Bogowonto, melansir Tribunnews.com.

Menurutnya, hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

“Saya melihat kali ini, justru KU-10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu, peserta yang sudah mengikuti turnamen tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan. Sementara yang baru ikut, memang belum begitu menonjol. Kami harap di seri mendatang, kualitas mereka semakin merata,” tukas Timo.

Lebih lanjut, adanya inovasi baru adanya fun competition bertajuk Festival Seneng Soccer yang menyasar KU-8 berjalan selaras. Serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU-10.

“Festival Seneng Soccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola. Yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi, mereka KU-8 sudah memiliki dasar, dan ketika nanti ikut turnamen MLSC di KU-10 sudah tidak kaget. Namun, tentu harus dilatih terus,” tuturnya.

Dua hari sebelumnya, Jumat (21/2) kepada media ini, Timo mengingatkan kepada para pelatih. Agar dalam mengikuti MLSC ini tidak semata-mata mengejar kemenangan. Tetapi, bagaimana membentuk kemampuan dasar pemain sejak dini.

“Misalnya, pemain itu memiliki kemampuan dan potensi sebagai penyerang. Namun, karena pelatih mengejar kemenangan, justru memainkannya menjadi bek, tidak sesuai posisinya. Tentu ini tidak sesuai pembinaan sepak bola modern,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada para pelatih, supaya mengarahkan anak didik yang punya bakat. Untuk juga berlatih di SSB. “Dia kiper bagus, tapi harus latihan di sekolah sepak bola yang punya pelatih kiper,” ucapnya saat menyaksikan penampilan kiper SDN Rungkut Kidul II.

Terpisah, Program Director MLSC, Teddy Tjahjono mengatakan, animo tinggi dari para peserta. Yang juga selaras dengan kualitas, menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri Tanah-air.

Pada penyelenggaraan MLSC di Surabaya tahun lalu, terdapat 631 pemain. Sedangkan kali ini sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi. “Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai. Karena, ini juga proses yang panjang,” jelasnya.

Menurutnya, talenta-talenta muda dapat memanfaatkan turnamen ini secara maksimal. Sebab kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan. “Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di SSB. Untuk mempersiapkan diri pada seri berikutnya,” timpalnya.

Pasalnya, MLSC ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik. Agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. Dan dalam masa penyesuaian ini, akan terus menggelar turnamen sepak bola putri demi memberikan jam terbang bagi para peserta.

“Meski seri selanjutnya di tahun ini mulai terselenggara pada Juni 2025. Kami tetap menggelar turnamen agar para siswi terus berkembang secara kualitas dan jeda turnamen satu dan lainnya tidak terlalu jauh,” tandasnya.

Sebagai informasi, tahun ini MLSC digelar di 10 kabupaten/kota setelah masuknya Bogor dan Malang. Sebelumnya ada delapan daerah. Yakni, Kudus, Semarang Surabaya, Solo, Jogja, Jakarta, Bandung dan Tangerang.

Sementara di Surabaya, ada dua venue pertandingan yang berlangsung tanggal 19-23 Februari kemarin. Yaitu, untuk KU-10 di Lapangan Brawijaya yang berakhir, Sabtu (22/2) lalu. Dan KU-12 di Lapangan Bogowonto, selesai hari Minggu kemarin. Sedangkan pertandingan mulai kickoff jam 7.30 memakai empat lapangan ukuran kecil di setiap venue. Kemudian berakhir pukul 16.00 WIB selama penyisihan grup mulai Rabu hingga Jumat.

Format turnamen dengan 7×7 termasuk kiper. Durasi waktunya 2×10 menit. Aturan lain, apabila terjadi kesalahan lemparan ke dalam, maka boleh mengulang dengan pemain yang sama. Kemudian untuk kartu merah, dapat mengganti pemain lain.

Peraturan lainnya, dapat tercipta gol langsung dari kickoff. Sedang untuk penjaga gawang, saat menguasai bola dalam permainan (hidup), boleh melempar maupun menendangnya. Sementara kalau bola gawang, memulainya sama seperti sepak bola umumnya.

Selain itu, bagi pemain yang sudah digantikan pemain cadangan. Ini boleh bermain kembali mirip futsal. Tetapi bedanya, tetap harus menunggu bola tidak dalam permainan (mati), dan seizin wasit. Catatan lainnya, wajib memainkan semua pemain cadangan di bench.

Diketahui, untuk KU-10, SDN Pacarkeling V sukses mempertahankan gelar usai mengalahkan SDN Kalirungkut I. Sedangkan di KU-12, SDN Kalirungkut I juara lewat drama adu penalti mengalahkan SDN Al Islah Gununganyar. (har)

Berikut hasil babak penyisihan hari Jumat lalu (21/2) di Lapangan 3 Bogowonto :

  1. SD Al Islah 3-0 (1-0) SDN Petemon XIII
  2. SDN Rungkut Kidul II 3-2 (1-0) SDN Sidotopo Wetan IV
  3. SDN Wiyung I 1-2 (0-1) SDN Tanah Kalikedinding V
  4. SDN Pacarkeling V 3-1 (3-0) SDN Banyuurip III
  5. SDN Sidotopo Wetan IV (0-2) 0-3 SD Al Islah
  6. SDN Petemon XIII (0-0) SDN Rungkut Kidul II
  7. SDN Kertajaya IV 0-0 SDN Pacarkembang I
  8. SDN Sidomulyo I 3-2 (0-0) SDN Ngagelrejo I
  9. SDN Kedurus III (0-1) SDN Sawahan IV
  10. SDN Tanah Kalikedinding II 1-0 (1-0) SDN Bulak Rukem I >>> skor berbalik 0-3. Sebab pemain KM dimainkan lagi oleh SDN Tanah Kalikedinding
  11. SDN Ngagelrejo I 1-6 (0-5) SDN Kertajaya IV
  12. SDN Pacarkembang I (1-0) SDN Sidomulyo I
MLSC

MLSC 2025 Sedot Animo Peserta Bangkitkan Asa Sepak Bola Putri

MLSC
TELAK: Budi Tanoto bersama perangkat pertandingan saat menyaksikan laga MLSC, antara SDN Kalirungkut I (kuning) melawan SDN Klampis Ngasem I, Kamis (20/2/2025) di Lapangan Brawijaya. (SG/IST)

SURABAYA (SG) – Perhelatan akbar turnamen sepak bola putri Milk Life Soccer Challenge (MLSC) antar sekolah dasar (SD) Zona Kota Surabaya telah berakhir, Minggu (23/2/2025) kemarin di Lapangan Bogowonto.

Menapaki tahun kedua di Kota Pahlawan, turnamen MLSC ini makin menyedot animo dengan jumlah peserta yang terus meningkat. Yakni, di semester pertama tahun ini terdapat 76 SD se-Kota Surabaya dengan total 146 tim.

Kemudian secara nasional, tahun ini MLSC, juga ada tambahan dua zona. Yaitu, Malang dan Bogor. Hal ini menambah tempat bertanding 8 kabupaten/kota di Pulau Jawa tahun 2024 lalu. Yakni, Yakni Kudus, Semarang Surabaya, Solo, Jogja, Jakarta, Bandung dan Tangerang.

Sementara di Surabaya, ada dua venue pertandingan yang berlangsung tanggal 19-23 Februari ini. Yaitu, untuk KU-10 di Lapangan Brawijaya yang berakhir, Sabtu (22/2) lalu. Dan KU-12 di Lapangan Bogowonto, selesai hari Minggunya.

Sedangkan pertandingan mulai kickoff jam 7.30 memakai empat lapangan ukuran kecil di setiap venue. Kemudian berakhir pukul 16.00 WIB selama penyisihan grup mulai Rabu hingga Jumat.

Format turnamen dengan 7×7 termasuk kiper. Durasi waktunya 2×10 menit. Aturan lain, apabila terjadi kesalahan lemparan ke dalam, maka boleh mengulang dengan pemain yang sama. Kemudian untuk kartu merah, dapat mengganti pemain lain.

Peraturan lainnya, dapat tercipta gol langsung dari kickoff. Sedang untuk penjaga gawang, saat menguasai bola dalam permainan (hidup), boleh melempar maupun menendangnya. Sementara kalau bola gawang, memulainya sama seperti sepak bola umumnya.

Selain itu, bagi pemain yang sudah digantikan pemain cadangan. Ini boleh bermain kembali mirip futsal. Tetapi bedanya, tetap harus menunggu bola tidak dalam permainan (mati), dan seizin wasit. Catatan lainnya, wajib memainkan semua pemain cadangan di bench.

Hebatnya, turnamen ini baik peserta maupun penonton, panitia tidak memungut biaya. “Ini bentuk kepedulian kami (sponsor) terhadap pembinaan sepak bola putri. Istilahnya mengawali,” ujar Budi Tanoto, legenda timnas era 90-an, yang juga Ketua Pelaksana, Kamis lalu (20/2) kepada media ini di Lapangan Brawijaya.

Ia menambahkan, di Surabaya turnamen ini telah memasuki tahun kedua, seri ketiga. Sebab tahun 2024 lalu menyelesaikan dua seri. Dan tiap serinya mengikuti semester sekolah. “Kali ini seri ketiga, nanti semester berikutnya sekitar Oktober (seri keempat),” timpalnya.

Meskipun ada tim juaranya. Tetapi untuk pengiriman wakil ke zona nasional di Kudus, Jawa Tengah melalui model pemantauan bakat. Di mana tiap seri menjaring 14 pemain terbaik (all star) campuran KU-10 dan 12. Ke-14 anak itu, nantinya mendapatkan pelatihan khusus (TC). Kemudian menambahkan 14 anak lagi hasil seri berikutnya di setiap musimnya.

Nah, total 28 pemain all star dari dua seri di tahun yang sama itu. Selanjutnya menyeleksi lagi menjadi 14 anak. Kemudian bertanding mewakili daerahnya ke zona nasional di Kudus pada Januari tahun depan melawan daerah lain,” terangnya.

Diketahui, hasil dari seleksi 2024 lalu, terjaring para pemain yang akan bertanding bulan April di kejuaraan internasional di Singapura. Dari pantauan di lokasi, terdapat beberapa pemain yang akan berangkat ke Singapura April nanti, tampak ikut bertanding memperkuat sekolahnya. Tentu saja punya skill di atas rata-rata pemain lain.

Menurut Budi Tanoto, kegiatan ini sebagai upaya pihaknya turut peduli dengan mengawali pembinaan sepak bola putri untuk mendukung kepentingan nasional. “Sebagian pemain hasil tahun lalu telah memperkuat timnas putri yunior,” tandasnya.

Dan informasi tambahan, untuk KU-10, SDN Pacarkeling V sukses mempertahankan gelar usai mengalahkan SDN Kalirungkut I. Sedangkan di KU-12, SDN Kalirungkut I juara lewat drama adu penalti mengalahkan SDN Al Islah Gununganyar.
(har)

Berikut hasil babak penyisihan hari Kamis lalu (20/2) di Lapangan 1 Brawijaya :

  1. SD Al Islah 0-0 SDN Wiyung I
  2. SDN Tanah Kalikedinding I 3-0 (3-0) SDN dr Sutomo V
  3. SDN Wiyung I 0-3 (1-0) SDN Petemon > Petemon berbalik kalah karena telat memainkan satu pemain cadangan
  4. SDN dr Sutomo V 4-0 (2-0) SDN Petemon XIII
  5. SDN Kertajaya IV 1-0 (0-0) SDN Wiyung I
  6. SDN Pacarkeling V 13-0 (6-0) SDN Sawahan I
  7. SDN Klampis Ngasem I 0-7 (0-4) SDN Kalirungkut I
  8. SDN Sawahan IV 0-1 (0-0) SDN Rangkah VI
  9. SDN Kalirungkut I 6-0 (4-0) SDN Bulak Rukem I
  10. SDN Rangkah VI 0-4 (0-2) SDN Ngagel Rejo I
  11. SDN Petemon X 0-6 (0-2) SDN Kalirungkut I
  12. SDN Manukan Kulon 1-0 (0-0) SDN Rangkah I
Mudipat Juara

Mudipat Juara Surabaya Futsal Games U-12 PSG 2025

Mudipat
JUARA: Kapten tim Mudipat menerima trofi dan reward dari Ketua Panitia Surabaya Futsal Games U-12 di Gununganyar, Surabaya, Sabtu lalu (15/2/2025). (SG/HARUN)

SURABAYA (SG) – Tim SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) berhasil meraih gelar juara turnamen Surabaya Futsal Games U-12 pertama yang digelar oleh PSG Sportainment, Sabtu lalu (15/2/2025) di Gununganyar, Surabaya.

Hebatnya! Mudipat meraih prestasi juara Surabaya Futsal Games U-12 dengan rekor selalu menang mulai babak penyisihan grup B. Pertama menang 5-2 (3-1) atas SD Al-Hikmah dan kedua, unggul 3-1 (1-1) lawan SDN Kalirungkut IV.

Tampil sebagai juara grup setelah mendapatkan poin sempurna 6 angka. Selanjutnya Mudipat melenggang ke babak final dengan menyandang status juara grup B.

Kemudian di final, Mudipat makin menjadi-jadi dengan mencukur 4-0 (2-0) SDN Rungkut Kidul II selaku juara grup A. Empat gol tanpa balas tercipta lewat kaki Ahza Kafeel, Abid Pranaja, Saliheen Almar dan Abyan Razzan.

Mengutip siaran berita media sekolah Mudipat.co, bahwa prestasi ini merupakan hasil usaha keras saat latihan. “Alhamdulillah kemenangan ini bukti hasil kerja keras dan dedikasi anak-anak saat latihan telah membuahkan hasil,” kata Ainun, Asisten Pelatih Mudipat.

Terpisah, Yusuf Pelatih Mudipat berharap turnamen ini bisa berlanjut menjadi liga anak. “Lapangan ideal terutama akses lokasi dan parkir juga enak. Jadi kami harap panitia dapat membuat liga anak, agar memudahkan pembinaan futsal ke depan,” ujarnya.

Meski hanya diikuti 6 tim. Namun tidak mengurangi kualitas dan esensi pertandingan. Pasalnya, para peserta termasuk eksis membina futsal. Selain itu, juga memimpin wasit-wasit berlisensi.

Tak hanya itu, suasana pertandingan makin meriah. Karena dukungan dari para guru dan orang tua yang hadir mengisi tribun penonton.

“Semula panitia mentargetkan 16 peserta.Tetapi terjadi dinamika, sebagian tim batal, karena terkendala berbenturan turnamen SSB. Kendati demikian, kami bertekad untuk tetap melaksanakan pertandingan sesuai jadwal,” tutur Hanum Mafrudho Ketua Panitia.

Format pertandingan sendiri berlaku penyisihan grup A-B, lalu final. Di mana tiap grup isinya tiga tim. Untuk juara grup langsung final, sedangkan runner-up berebut tempat ketiga.

Di grup A, keluar juara SDN Rungkut Kidul 2 dengan total 4 poin. Kemudian menyusul di posisi runner-up tuan rumah Sekolah Futsal PSG yang meraih 2 angka, hasil dua kali bermain imbang.

Selanjutnya di grup B, Mudipat bertengger di puncak klasemen dengan poin absolut 6. Menyusul peringkat kedua, yakni SD Al Hikmah yang mengumpulkan 3 angka dari sekali menang dan sekali kalah. Sedang SD Al Muslim dan SDN Kalirungkut 4 harus angkat koper lebih cepat. Karena finish di posisi buncit.

Turnamen futsal usia dini ini berlangsung lancar dan sukses. Berkat animo peserta, juga dukungan para sponsor dan stakeholder. Di antaranya kampus Poltekpel, Auto Unika, Enkai, DWP Inspektorat Jatim. Serta Harian Berita Metro.

Di sisi lain, Harun Effendy selaku pengurus harian PSG Soccer School mengatakan. Bahwa kegiatan ini sekaligus menandai ekstra latihan futsal di sekolah sepak bola PSG. Selain itu, untuk menjajal lapangan menjelang seleksi pemain Unika Futsal hari Minggu (23/2) ini.

Sebagai informasi tambahan, pada perebutan juara ketiga Al-Hikmah berhasil mengungguli 2-1 tuan rumah PSG lewat drama adu penalti. Setelah bermain kacamata di waktu normal 2×10 menit. (har)

Statistik Pertandingan :

  1. Al-Muslim 1-1 (1-1) PSG
  2. Mudipat 5-2 (3-1) Al-Hikmah
  3. PSG 2-2 (1-0) RK2
  4. Al-Hikmah 3-2 (2-1) KR4
  5. RK2 3-1 (1-0) Al-Muslim
  6. KR4 1-3 (1-1) Mudipat
  7. PSG 0-0 Al-Hikmah -pen (1-2)
  8. RK2 0-4 (0-2) Mudipat

Klasemen :

Grup A

  1. RK2 2-1-1-0 5-3 4
  2. PSG 2-0-2-0 3-3 2
  3. Al-Muslim 2-0-1-1 2-4 1

Grup B

  1. Mudipat 2-2-0-0 8-3 6
  2. Al-Hikmah 2-1-0-1 5-7 3
  3. KR4 2-0-0-2 3-6 0

Cara Daftar SBB PSG Unika

Turnamen Sepak Bola Putri MLSC 2025 Diikuti 76 SD se-Surabaya

Turnamen Sepak Bola Putri
TURNAMEN USIA DINI: Tim sepak bola putri SDN Kendangsari IV U-12 pada event MLSC di Lapangan Bogowonto, Surabaya, Rabu (19/2/2025) pagi. (SG/HARUN)

SURABAYA (SG) – Turnamen sepak bola putri usia dini antar SD kembali hadir menyapa Kota Surabaya, Milk Life Soccer Challenge (MLSC) 2025, Rabu (19/2) mulai pagi 07.30 – 16.00 WIB sampai sore. Untuk U-12 berlangsung di Lapangan Bogowonto, sedangkan U-10 di Stadion Brawijaya.

Sebanyak 76 sekolah dasar (SD) se-Kota Pahlawan turut memeriahkan turnamen sepak bola putri yang mendapat sokongan dari sejumlah sponsor nasional ini. “Kebanyakan SD negeri yang ikut. Total ada 146 tim dari 76 sekolah dasar,” tutur seorang sumber panitia.

Di Surabaya sendiri ajang ini telah memasuki tahun kedua, seri ketiga. Di mana tahun 2024 lalu menyelesaikan dua seri mengikuti semester sekolah. “Kali ini seri ketiga, nanti semester berikutnya biasanya September (seri keempat),” ujar sumber tersebut.

Hasil pertandingan sepak bola putri ini, nanti menjaring 14 pemain terbaik (all star) tiap serinya. Lalu pemusatan latihan (TC), dan akan digabung 14 pemain terbaik dari seri berikutnya di tahun yang sama.

“Nah dari pemain all star tiap seri nanti akan diseleksi lagi, menjadi 14 anak. Dan akan lanjut zona nasional ke babak grand final, biasa di bulan Januari tahun berikutnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah,” terangnya.

Selanjutnya hasil dari pertandingan tingkat nasional antar kabupaten/kota itu, nantinya akan menjaring para pemain terbaik untuk proyeksi timnas. “April nanti para pemain tahun pertama lalu, dijadwalkan mengikuti turnamen di Singapura,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini sebagai upaya mencetak sejarah mengawali pembinaan sepak bola putri Indonesia. “Tahun pertama lalu ada 8 kabupaten/kota. Sedangkan tahun ini ada tambahan dua daerah, yakni Bogor dan Malang,” timpalnya.

Lebih lanjut, sumber panitia mengatakan, pekan lalu telah berlangsung di Kudus dan Semarang. “Nah setelah dari Surabaya ini, tempat seri berikutnya di Tangerang dan Jakarta, habis lebaran. Sedangkan untuk semester kedua tahun ini di Surabaya, kemungkinan September mengikuti sekolah,” jabarnya.

Tercatat berikut 10 nama daerah tempat pertandingan. Yakni Kudus, Semarang Surabaya, Bogor, Solo, Jogja, Malang Jakarta, Bandung dan Tangerang.

Format peraturan bermain 2×10 menit, lawan 7×7, pada saat kickoff bisa langsung tercipta gol. Sementara tendangan gawang berlaku normal. Tetapi kalau bola dalam penguasaan kiper, harus melempar. Untuk kesalahan lemparan ke dalam, maka mengulang sekali dengan pemain yang sama.

Sebagai informasi saat berita ini tayang, sedang bertanding di Bogowonto sisi lapangan 4 untuk grup G dan H. Turnamen akan berlangsung sampai hari Minggu (23/2). Dengan total 13 pertandingan berikut di bawah ini. (har)

  1. KU-12 SDN Kendangsari IV 1-0 (0-0) SDN Kemayoran I
  2. SDN Kapasan V 1-2 (1-1) SDN Ketabang I
  3. SDN dr Sutomo 0-1 (0-0) SDN Bulak Banteng I
  4. SDN Sawahan IV 3-0 (1-0) SDN Tembok Dukuh IV
  5. SDN Kemayoran I 0-1 (0-1) SDN Ketabang I
  6. SDN Kendangsari IV 0-2 (0-0) SDN Kapasan V
  7. SDN Beringin 477 0-2 (0-1) SDN Jepara I
  8. SDN Bulak Banteng I 2-0 (1-0) SDN Tembok Dukuh IV
  9. SDN dr Sutomo V 0-1 (0-1) SDN Sawahan IV
  10. SDN Kapasan V 0-0 SDN Kemayoran I
  11. SDN Ketabang I 1-0 (0-0) SDN Kendangsari IV
  12. SDN Sawahan IV 0-1 (0-0) SDN Bulak Banteng I
  13. SDN Tembok Dukuh IV 2-0 (1-0) SDN dr Sutomo V
Auto Unika

Auto Unika Support Kejuaraan Karate ISB 2025 di Surabaya

Auto Unika
KEJUARAAN KARATE: Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo bersama panitia dan pengurus Inkai Surabaya, serta undangan menyaksikan ISB 2025 di Gelanggang Remaja Tambaksari, Minggu (16/2). (SG/HARUN)

SURABAYA (SG) – Auto Unika turut men-support kejuaraan karate bertajuk Inkai Surabaya Bangkit (ISB) tahun pertama, Minggu (16/2/2025) di Gelanggang Remaja, Tambaksari. Peserta sebanyak 369 atlet, terdiri dari perorangan open 194 peserta dan 11 beregu. Kemudian festival 164 peserta.

Ajang internal perguruan karate Inkai (Institut Karate-Do Indonesia) Cabang Surabaya, yang didukung Auto Unika ini mempertandingkan sejumlah nomor. Yakni mulai usia dini, pra pemula, pemula, kadet, yunior, usia 21 dan senior.

Peserta berasal dari 18 ranting yang masih aktif. Sementara anggota Inkai Cabang Surabaya terdapat 23 ranting. “Prestasi dan potensi juara umum kejuaraan ISB ini. Yakni Ranting Airlangga, Sidomulyo sama Jemur Wonosari. Karena ada atlet Jatim yang ikut kejurnas,” ungkap Sensei Duchan Fanani Ketua Panitia.

Selain itu, imbuhnya, sekitar 90 persen atlet Inkai ini yang memperkuat Surabaya nanti di ajang Porprov Jatim IX di Malang Raya. “Karena ini sekaligus seleksi Inkai Surabaya untuk kelas open Kejurprov Inkai Jatim. Maka semua atlet boleh ikut, termasuk yang sudah masuk puslatcab,” terangnya.

Sensei Nanang Fanani, sapaannya, berharap dari kejuaraan ini lahir bibit-bibit dari Surabaya dan menyumbang atlet sebanyak-banyaknya tim IJP (Inkai Jatim Prestasi). Di mana merupakan tim khusus atlet Inkai terbaik se-Jawa Timur proyeksi Kejurnas Inkai.

Menambahkan, Sensei Ganda Hadi Wijaya Ketua Inkai Cabang Surabaya. Bahwa tujuan kejuaraan ISB ini untuk mencetak atlet-atlet unggulan menuju Kejuaraan Inkai Jatim, Mei mendatang di GOR Ken Arok, Kota Malang.

“Kami berharap dari kejuaraan ini lahir atlet potensial. Sehingga di kejuaraan Inkai Jatim nanti, tidak sia-sia datang jauh-jauh,” katanya.

Ia juga berharap pada Inkai Surabaya Bangkit ini, juga berjalan lancar dan meraih kesuksesan. “Sehingga ke depan membawa atlet Surabaya dapat berprestasi di tingkat nasional maupun internasional,” timpalnya.

Sensei Ganda membeberkan pada Kejuaraan Inkai Jatim tahun lalu, Surabaya menempati posisi juara umum kedua. Namun, dia optimis tahun ini bisa meraih podium juara umum. “Saingan terberat Sidoarjo. Tapi kemarin di kejuaraan Piala Gubernur Jatim di Surabaya, kita punya modal meraih juara umum pertama,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, turut hadir menyaksikan Sensei Suyanto Kasdi Ketua Inkai Jatim. Ia mengapresiasi dan menanggapi positif ajang ISB pertama ini. “Tahun-tahun lalu ada ajang serupa, tapi saya harapkan ISB ini berjalan rutin setiap tahunnya,” tuturnya.

Jawa Timur sendiri pada Kejurnas Inkai, terang Sensei Suyanto sempat eksis tiga besar. Hanya tahun lalu melorot di lima besar. Salah satunya penyebabnya dari 115 atlet yang mengikuti pemusatan latihan, sebagian harus memperkuat daerahnya di ajang Popda Jatim. “Akhirnya hanya berangkat 69 anak,” jelasnya.

Sedangkan lumbung atlet Inkai Jatim sendiri, dari Sidoarjo, Surabaya dan Banyuwangi. “Insyaallah kita optimis kejurnas mendatang kembali meraih tiga besar. Untuk memenuhi itu, maka saya buat program bagaimana meningkatkan kebersamaan pelatih dan pengurus, juga terus memantau kegiatan seleksi seperti di Surabaya ini. Serta merekrut atlet terbaik di seluruh Jawa Timur untuk bergabung tim IJP,” terangnya.

Oleh karena itu, ia berharap kejuaraan ISB ini dapat berlangsung tahunan. “Ini acara positif dan bagus. Tinggal bagaimana istikomah dapat berjalan setiap tahun,” tukasnya.

Di bagian lain, Ketua Inkai Jatim periode sebelumnya, Sihang Syahrullah mengaku bangga ada kegiatan ISB yang didukung Auto Unika ini. “Saya selalu mengimbau kepada pelatih cabang harus menghidupkan kejuaraan, kalau Inkai ingin terus maju. Maka kalau prestasi ini mau berlanjut khususnya yang juara satu itu dikumpulkan, dan setiap tiga bulan dilatih tanding. Sehingga setiap ada kejurnas kita sudah siap,” tuturnya.

Turut hadir menyaksikan, Heri Sudarsono selaku Tim Monev KONI Surabaya mengatakan, bahwa target untuk cabor karate di ajang Porprov di Malang Raya nanti adalah enam emas. “Hari ini kita melihat anak-anak puslatcab karate yang sudah dilatih fisik, untuk teknik belum banyak. Karena porprov baru Juni Juli. Dan hasilnya tadi anak-anak cukup bagus. Tapi juga perlu ditingkatkan lagi, agar bisa memenuhi target enam emas,” katanya.

Di sisi lain, Tatag Triwibowo selalu Direktur Auto Unika, yang turut menjadi mensponsori ajang ISB ini menyatakan dukungannya. “Pada intinya kejuaraan ini mencari bibit-bibit, untuk ke depannya juga. Selain itu, juga untuk menambah evaluasi atlet-atlet puslatda dalam memenuhi target perolehan medali emas dari KONI Surabaya. Harapannya ini bisa menjadi acara tahunan,” tandas Pembina FORKI Surabaya ini. (har)

Auto Unika

Auto Unika Permak Opang Stasiun Gubeng Baru

Auto Unika
Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo (jongkok: tengah) pose bareng opang Stasiun Gubeng Baru, Surabaya, Selasa (21/1/2025) siang. (PG/HARUN)

SURABAYA, PSGunika.Net – Auto Unika turut mendorong peningkatan kesejahteraan driver ojek pangkalan (opang) di Stasiun Gubeng Baru, Surabaya, Jawa Timur. Caranya dengan memermak penampilan lewat seragam, serta mengorganisir agar ramah penumpang.

Direktur Auto Unika, Tatag Triwibowo pada intinya mengatakan, bahwa Unika men-support setiap kegiatan positif.

“Dalam kondisi ekonomi yang sulit, kita harus bisa membaca peluang untuk bertahan hidup atau untuk penghasilan tambahan. Juga mengurangi pengangguran dan dampak-dampak lainnya yang tidak bagus buat lingkungan,” katanya, Selasa (21/1/2025) siang di sela launching opang tersebut.

Dalam kesempatan itu, Supri Ketua Ojek Pangkalan Stasiun Gubeng Baru mengungkapkan, kalau ia bersama rekan-rekannya sudah lama eksis.

Namun bedanya kali ini mendapatkan support dari Auto Unika juga Ketua RW 7 Gubeng Masjid, Sunoko. Selain itu juga adanya izin dari pihak stasiun.

“Teroganisir mulai 10 Januari 2025 dengan anggota sedikitnya 50 personil dari warga sekitar Gubeng. Tujuannya agar lebih rapi dalam melayani penumpang,” ungkapnya.

Teknis pelayanannya, yakni menerima kabar dari KAI saat kedatangan kereta api. Selanjutnya driver opang bergerak untuk menawarkan jasa ojek dengan sopan kepada calon penumpang yang turun di Stasiun Gubeng Baru. 

“Lokasi menawarkan jasa tumpangan bisa di mana saja. Bisa di lobby maupun di area sekitar stand UMKM. Di mana saja bisa,” ucap Supri.

Untuk tumpangan terjauh ke Gresik juga Sidoarjo. “Tarifnya cukup fleksibel, melakukan tawar menawar, tetapi relatif terjangkau,” jelasnya.

Terkait ojek online (ojol) yang juga mengambil penumpang di Stasiun Gubeng Baru. Lanjut Supri, bahwa untuk opang bebas beroperasi di semua area. Tetapi kalau ojol tersedia selter khusus. “Tidak ada masalah soal penjemputan penumpang,” tuturnya.

Oleh karena itu, Supri berharap kepada para penumpang kereta api yang turun di Stasiun Gubeng Baru agar tidak ragu-ragu apalagi takut memakai jasa ojek pangkalan. “Sebab kita sudah terorganisir dengan baik di bawah naungan Ketua RW Gubeng Masjid,” tandasnya.

Menambahkan, salah satu anggota opang, Taufik membeberkan, ia mulai narik jam 7 pagi sampai 5 sore. Kalau malamnya berlaku shift, bergantian beroperasi. 

“Setelah terorganisir pendapatan meningkat karena para penumpang makin percaya. Sebab ada legalitas dari KAI maupun kelurahan atau RW,” ujarnya.

Rata-rata pendapatan Taufik setiap harinya meningkat Rp150-200 ribu. “Untuk penumpang kereta jangan takut dan ragu-ragu memakai jasa kami. Karena kami sudah terbentuk dari KAI juga kelurahan. Masalah menawarkan jasa, kami tidak ada premanisme,” terangnya.

Momon perempuan kereta asal Mojokerto yang baru tiba di Stasiun Gubeng Baru usai ditawari jasa tumpangan menyebut, bahwa adanya opang yang ramah sangat diperlukan.

“Kalau ada ojek (pangkalan yang ramah dan terorganisir), otomatis bisa bikin penumpang lebih paham. Karena memudahkan untuk pergi kemana-mana,” ucapnya singkat.

Bergeser ke pihak KAI untuk konfirmasi, menurut staf humas. Kalau pimpinan mereka sedang rapat di ibukota, dan baru balik Surabaya pekan depan.

Di sisi lain, Unika juga memberikan dukungan kepada kelompok musisi Low Coustic atau pekerja seni yang mentas di ruang tunggu penumpang.

Joko salah seorang personil menjelaskan, bahwa Low Coustic tampil sudah sangat lama. Maka mengucapkan terima kasih kepada PJKA telah menyediakan tempat. Juga Karang Taruna Gubeng Masjid sosialisasi agar menjaga keamanan penumpang. 

Di sela menghibur para penumpang, pihaknya selalu menginformasikan kedatangan dan keberangkatan kereta api.

“Pengumuman kami terkait juga jalur kereta kepada penumpang. Serta mendoakan agar selamat dalam perjalanan ke tujuan. Sukses selalu untuk KAI, aamiin,” katanya berapi-api.

Joko menyampaikan jam operasionalnya dimulai pukul 10 pagi sampai 8 malam. “Dan agar tidak mengganggu pengumuman KAI lewat pengeras suara. Maka kami juga mengetahui jadwal kereta. Sehingga ada break sejam,” ujarnya.

Tak lupa, kelompoknya, juga berpesan buat penumpang. Sebagai pekerja seni mengingatkan agar selalu menjaga kesehatan, juga kepada petugas portir.

“Sumbangsih penumpang kami ucapkan terima kasih. Semoga sehat selalu. Terutama kepada PT KAI sudah memberikan kesempatan eksis selama ini. Kami ucapkan terima kasih, dan semoga sukses, jaya selalu PT KAI,” pungkasnya. (Har)