Tag: PSSI Jatim

Liga 4 Jatim Perdana Persid Jember Libas 4-0 Persekap

Liga 4 Jatim Perdana
Para pemain Persid Jember merayakan gol kemenangan perdana pada Liga 4 Jatim saat menjamu Persekap, Sabtu (4/1/2025) di Std Jember Sport Garden. (PG/KOMPOR)

JEMBER, PSGunika.Net – Penampilan perdana Persid Jember berhasil membuka kompetisi Liga 4 PSSI Jatim dengan hasil manis melibas 4-0 (1-0) Persekap Kota Pasuruan, Sabtu (4/1/2025) di Stadion Jember Sport Garden, Jawa Timur.

Pencetak gol-gol Persid besutan Misnadi di laga perdana Liga 4 Jatim oleh dua pemain starter dan dua pemain pengganti.

Sementara itu, jalannya pertandingan ini berlangsung sengit sejak awal. Persekap sebagai tim tamu mencoba menggebrak sesaat setelah permulaan kick-off.

Pada menit ke-5, upaya Persekap membuahkan hasil. Yakni ketika pemain bertahan Persid, Aditya Fidiyanto menjatuhkan pemain Persekap, Tegar di dalam kotak penalti. Sehingga, Wasit Farid Riesdianto tanpa ragu menunjuk titik putih.

Namun sayang, Persekap gagal memanfaatkan dengan baik kesempatan emas itu. Adalah Imanu Iqbal yang maju sebagai eksekutor, tendangan kerasnya ke sisi kanan atas hanya membentur mistar gawang.

Meski bola sempat muntah, tetapi sundulan Iqbal masih mampu dijinakkan oleh kiper Persid Guntur Egi Saputro.

Tentu saja, kegagalan itu kembali mengangkat mental para pemain Persid. Yakni, melalui skema serangan yang rapi, Muhamad Hunaifi Azizi sukses melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti.

Meskipun Kiper Persekap, Rifaldi Fatahilah bergerak ke arah yang tepat, tapi dia gagal menjangkau bola dan gol, skor 1-0 untuk Persid Jember.

Pertandingan berlangsung lebih ketat usai gol itu tercipta. Aksi saling tukar serangan terjadi di sisa babak pertama. Namun, hingga turun minum, skor tak berubah.

Berlanjut di babak kedua, Persekap langsung tancap gas. Beberapa kali usaha mereka untuk membobol gawang Persid membuahkan peluang.

Lagi-lagi sayang, kali ini lemahnya penyelesaian akhir, membuat Persekap gagal menyamakan kedudukan.

Nahas, bahkan Persid justru kembali mencetak gol melalui serangan balik cepat. Kali ini Mohammad Alfi Syahir Afadilah yang mencatatkan namanya di papan skor, Persid unggul 2-0.

Persid semakin menjauh di menit ke-68 lewat gelandang Ahmad Dedi memaksa Rifaldi Fatahilah memungut bola dari gawangnya untuk ketiga kalinya.

Pada menit ke-77, giliran pemain yang masuk dari bench di menit ke-40, yaitu Mohammad Dzulfikar Maliki yang merobek jala Persekap. Selisih skor yang sangat mencolok ini pun menutup pertandingan. (*/KOMPOR/Redaksi)

Liga 4 Jatim 2025 Bergulir 5 Januari, 66 Tim Siap Bersaing Ketat

Liga 4 Jatim
Acara manager meeting Liga 4 Jatim, Kamis (12/12/2024) di Suite Hotel Surabaya. (PG/IST)

SURABAYA (Psgunika.net) – Menjelang bergulirnya Liga 4 Jawa Timur, Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur (Asprov PSSI Jatim) menggelar manager meeting, Kamis (12/12/2024) di Surabaya Suites Hotel.

Hadir dalam pertemuan manajer Liga 4 Jatim seluruh perwakilan klub peserta kompetisi amatir tersebut. Kecuali Persewangi Banyuwangi yang sedang berduka menyusul kecelakaan maut yang menimpa rombongan pelatih Syamsudin Batola.

Sebanyak 66 tim memastikan ambil bagian dalam kompetisi amatir yang sebelumnya menggunakan nama Liga 3 Jatim tersebut. Perubahan ini menyusul kebijakan PSSI Pusat dengan memunculkan Liga Nusantara. Di mana pesertanya mengambil dari 6 klub Liga 2 dan 10 tim dari 16 besar Liga 3 musim 2023/2024.

“Liga 4 Jatim ini jumlah pesertanya terbanyak di Indonesia,” sebut Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini.

Kompetisi Liga 4 sendiri akan berputar dengan menggunakan format home tournament dengan sistem setengah kompetisi. Di babak penyisihan, mereka akan terbagi ke dalam 16 grup, dengan masing-masing grup akan berisi empat dan lima tim.

“Saat ini sudah ada 14 tuan rumah. Di babak penyisihan grup ini nanti. Ada 14 grup yang berisi empat tim dan dua grup sisanya terisi lima tim,” jelas alumnus Komunikasi Unair ini.

“Persewangi sampai saat ini belum menyatakan batal menjadi tuan rumah meski ada kabar duka atas meninggalnya pelatih kepala mereka. Sampai sekarang kami masih mencatatnya sebagai tuan rumah, tapi ke depannya kami belum tahu apa yang akan terjadi,” tambahnya.

Adapun calon tuan rumah Liga 4 terdiri dari Persewangi Banyuwangi, Mitra Surabaya, Persid Jember, Perseba Bangkalan, Persida Sidoarjo, Sinar Harapan Sidoarjo, Arema Indonesia, Persikoba Batu, Triple’s Kediri, Persedikab Kediri, Inter Kediri, Nganjuk Ladang, Persepon Ponorogo, dan dua lainnya yang akan menjalankan asprov.

“Saat ini ada 14 tuan rumah, dua sisanya akan meng-handle asprov,” tutur wanita yang sapaan akrabnya Ririn tersebut.

Sesuai rencana, Liga 4 Jatim mulai bergulir pada 5 Januari dan juga harapannya sudah selesai pada 28 Februari 2025 mendatang. Pembukaan kompetisi ini rencananya di Stadion Jember Sport Garden.

“Pokoknya, kami upayakan selesai sebelum bulan Ramadan,” kata Alumnus Tsukuba University Jepang ini.

PSSI Jatim sendiri belum menentukan target dari gelaran ini. Sebab, mereka masih belum mengetahui kejelasan status Liga 3 dan Liga 4 ke depan seperti apa.

“Kita masih menunggu kebijakan dari pusat dan sosialisasinya. Karena kaitannya kita tidak ingin sponsor melihat bahwa Liga 4 ini adalah degradasi, tapi hanya perubahan sistem. Dan itu yang perlu kita gaungkan bersama-sama,” jelas Ririn. (*/red)

Mamak Alhadad Nyaris Gagal Tampil Charity Game Rudy Keltjes

Mamak Alhadad
CHARITY GAME: Coach Mamak Alhadad tampil ngosek pada laga mengenang Rudy William Keltjes, Kamis malam (21/11/2024) lalu di Stadion G10N Tambaksari, Surabaya. (SG/IST)

PSGunika.Net – Nyaris saja Muhammad Zein ‘Mamak’ Alhadad gagal ambil bagian dalam Charity Game in Memoriam Rudy William Keltjes, Kamis malam lalu (21/11/2024) di Stadion Gelora 10 November (G10N) Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur.

Ceritanya, pria yang akrab disapa Mamak tersebut, siang itu masih ada di Jakarta. Padahal, undangan charity game tertulis pukul 15.00 WIB. Karena mepet, dia pun langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.

“Saya berangkat ke bandara itu belum punya tiket. Tapi saya bertekad harus terbang ke Surabaya dan berusaha nyari tiket di bandara,” kata pelatih 63 tahun itu.

Dia kemudian mendatangi konter beberapa maskapai. “Tapi jadwal penerbangan terdekat sudah habis semua,” jelasnya.

Mamak kemudian didatangi seseorang yang bertanya butuh tiket tujuan mana. “Saya minta tiket tujuan Surabaya jam itu juga,” tambah mantan pelatih Deltras FC itu.

Ternyata, orang itu menyanggupi. Ada tiket salah satu maskapai tujuan Surabaya. Berangkatnya pukul 13.00 WIB. Tapi, harganya naik dua kali lipat, menjadi Rp2,4 juta.

“Wes nggak masalah. Tak beli saja. Soalnya saya ini kan punya hubungan dekat dengan Coach Rudy Keltjes. Masa nggak datang pas charity game untuk almarhum,” bebernya.

Begitu tiket sudah dipegang, masalah baru muncul. “Ada pemberitahuan jadwal keberangkatan pesawat delay sekitar 30 menit,” ungkap Mamak.

Dia kemudian menghubungi legenda Persebaya Surabaya, Maura Hally. Mamak menyerah karena yakin tidak bisa bergabung bermain di charity game.

“Tapi saat ditelepon, Hally bilang kalau jadwal charity game itu mulai jam 18.00. Saya bersyukur sekali,” tambah legenda Niac Mitra itu.

Setelah mendarat di Bandara Juanda, pria yang menjadi bagian tim pelatih sepak bola Jatim saat meraih medali emas PON XXI 2024 langsung menuju Stadion Gelora 10 November sambil membawa koper besarnya.

“Saya tidak sempat pulang. Tapi tidak masalah. Yang penting saya bisa ambil bagian di charity game dan berkumpul dengan para pemain legenda dari Surabaya dan sekitarnya,” papar mantan pelatih Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta itu.

Mamak semakin senang karena keesokannya (22/11) dia dan para legenda lainnya bisa menyaksikan langsung laga big match antara Persebaya dan Persija di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. (*/red)

PSSI Jatim

PSSI Jatim Minta Dukungan Pj Gubernur untuk Liga 3 2024

PSSI Jatim
LIGA 3: Ketua Umum PSSI Jatim, Ahmad Riyadh bersama pengurus menemui Pj Gubernur Adhy Karyono, Jumat lalu (1/11/2024) di Surabaya. (Dok ISTIMEWA)

SURABAYA, PSGunika.Net – Asprov PSSI Jawa Timur (Jatim) meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jatim dalam pelaksanaan kompetisi sepakbola. Permohonan tersebut disampaikan oleh Ketua Asprov Jatim, Ahmad Ridyadh, dalam pertemuan dengan Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (1/11/2024).

“Di pertemuan ini, kami mohon izin dan meminta dukungan untuk kompetisi yang akan segera dimulai, baik itu Liga III maupun IV A Piala Gubernur Jatim,” jelas Riyadh kepada wartawan setelah pertemuan.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan sinyal positif terkait permohonan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengenai penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk sepakbola nasional. Kemendagri saat ini sedang meninjau regulasi untuk mengeluarkan Peraturan Mendagri (Permendagri) yang memungkinkan hal tersebut.

Riyadh menyatakan, dukungan ini penting mengingat surat dari Kemendagri yang memperbolehkan kompetisi amatir yang diadakan oleh PSSI Jatim untuk menggunakan dana APBD atau bantuan pemerintah.

“Pak Pj mendukung, namun karena kompetisi dimulai Desember, pengajuan anggaran baru tidak memungkinkan saat ini. Namun, kami berharap ada bantuan di masa depan yang akan meningkatkan kualitas sepakbola,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa bantuan dari APBD tidak akan langsung diberikan kepada klub, melainkan digunakan untuk pembinaan dan pelaksanaan kompetisi. “Dukungan pemerintah diharapkan dapat memajukan sepakbola kita, dan saya yakin pada tahun 2025-2026 akan lebih baik,” tuturnya.

Riyadh juga menyambut baik usulan untuk memasukkan anak-anak berusia 13 tahun yang tertarik bermain sepakbola ke dalam program Dinas Pendidikan, serta anak-anak perempuan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Jatim.

“Pendanaan tidak hanya berasal dari Dispora, tetapi juga dari berbagai cabang lainnya yang akan turut mendukung,” tegasnya, sambil mengingatkan bahwa dia adalah seorang pengacara. (*)

Kongres Biasa PSSI Jatim, Ahmad Riyadh: Siap Lompatan Besar

Kongres Biasa PSSI Jatim
KONGRES BIASA: Ketua Umum Asprov PSSI Jatim dan Ratu Tisha, Rabu (17/7/2024) di Sheraton, Surabaya. (Dok/IST)

PSGunika.net, SURABAYA – Ketua Asprov Jatim Ahmad Riyadh, menyatakan, PSSI Jawa Timur siap melakukan lompatan-lompatan besar di sepanjang 2024 dan tahun-tahun mendatang. Hal ini ia tegaskan pada kongres biasa PSSI Jatim yang berlangsung, Rabu (17/7/2024) di Sheraton, Surabaya.

“Kami berharap ada terobosan dan hal-hal baru. Artinya, Asprov Jatim harus memiliki terobosan untuk mempercepat pengembangan sepak bola, khususnya di Jatim. Hasilnya, sudah dibukukan,” ujar Riyadh tanpa menyebutkan rincian.

Mendukung pernyataan Riyadh, Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha menyatakan, jika bicara soal PSSI ada empat hal. Tapi paling mendasar adalah football development, kompetisi, organisasi, aktivitas komersial dan lain-lain. 

“Pertama tentang development, PSSI Jatim sudah punya plan. Kami dari PSSI pusat pasti akan membantu dengan lebih detail lagi. Karena beberapa hal-hal yang ingin kami coba di PSSI pusat, mungkin ingin kita uji coba di Jawa Timur.”

“Seperti halnya perubahan struktur kepelatihan agar bisa meningkatkan jumlah pelatih lebih banyak. Sistem dan struktur di perwasitan agar rekrutmen C3-nya lebih banyak juga, untuk mendapatkan wasit lebih banyak,” papar Tisha.

Kedua, lanjut Tisha, PSSI pusat menilai secara organisasi juga terpimpin dengan sangat baik. Karena PSSI Jatim juga menjalankan statuta dengan baik. 

Misalnya, klub anggota asprov yang tidak mengikuti dapat peringatan. Bahkan ada pencoretan anggota karena tidak aktif berkompetisi tiga musim berturut-turut. 

“Saya rasa ini, hal-hal yang sifatnya organisasi dan ketegasan dari Asprov PSSI Jatim ini perlu dicontoh dan dihargai oleh semua pihak. Agar keseluruhan dari masyarakatnya (anggota Asprov Jatim) juga bisa tertib. Sebab sepak bola ini memang olahraga yang terorganisir dengan baik,” tutur Tisha.

Berikutnya, di area kompetisi, menurut Tisha ada terobosan terkait beberapa hal seperti kompetisi yang menyertakan SSB yang terafiliasi.

“Kita kasih PR juga bahwa jumlah SSB yang terafiliasi harus ditingkatkan kalau memang adanya baru segitu. Maka SSB yang ada dibimbing untuk terafiliasi dengan PSSI sesuai dengan standar-standar yang ada. Standarnya telah mereka tentukan sendiri, yakni terdiri dari lima standarnya,” paparnya.

Ia menilai, ketentuan konten dari standar sudah sangat baik dan telah mendapat persetujuan seluruh anggota. Tisha pun berharap, setahun ke depan akan bisa terlihat prestasi dan hasilnya. 

“Mudah-mudahan dari sini bisa memberikan ide-ide baru bagi pusat juga. Jadi apa yang tidak bisa dilakukan secara langsung dalam skala yang lebih besar, Asprov Jatim bisa melakukan di skala provinsi.”

“Mungkin itu bisa jadi perubahan dan terobosannya lebih cepat. Kalau bisa lebih cepat, PSSI pun bisa meng-copy-nya ke asprov yang lain,” ujar Tisha.

Standar Minimal

Tisha mengakui, banyak program-program PSSI pusat yang bisa terimplementasikan dengan baik oleh Asprov PSSI Jatim. Sehingga tak sedikit gagasan program induk organisasi sepak bola Indonesia itu yang berhasil menjalankan dengan baik oleh Asprov PSSI Jatim.

Kendati begitu, kata Tisha, PSSI tak bisa program yang telah berhasil di PSSI Jatim memaksakan ke provinsi lain. Pasalnya, setiap asprov memiliki plus minus. 

“Yang pertama, saya harus note, bahwa mempertahankan juara itu lebih sulit daripada merebut. Jadi, kalian (Asprov PSSI Jatim) harus hati-hati.”

“Misalnya, Asprov PSSI Jabar yang Liga 3-nya berputar dua divisi. Mereka juga punya sistem standarisasi untuk registrasi pemain di usia 9 dan 10 tahun. Launching mereka untuk player card registrasi,” jelasnya.

“Ada satu sisi di area yang lain asprov A lebih dulu, ada satu sisi di area yang lain asprov B lebih dulu. Nah, bagaimana sinergi ini tercipta dan menjadi satu best practice yang baik akan kita note. Tapi kita gak boleh berdiam diri atau terlena. Jadi meski Jatim dalam hal apa pun menjadi yang terbanyak, tapi jangan terlena,” tambah Tisha.

Tisha mengungkapkan, terobosan-terobosan ini, di atas standar minimal yang berlaku merata di semua asprov. 

Ia mencontohkan adanya kompetisi yang mandatory, development mandatory, organisasi mandatory. Ini merupakan standar minimum yang berlaku kepada seluruh asprov di Indonesia. 

“Soal apakah semua asprov itu bisa melampaui standar minimum itu kan tergantung pada masing-masing. Contohnya di Bangkabelitung, kompetisi perempuan mereka lebih banyak berputar daripada provinsi lain. Contoh lagi di NTT, mereka provinsi kepulauan, sehingga tidak mungkin mereka memiliki dua divisi seperti di Jabar.” 

“Jadi ada kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi standar minimum sudah kita terapkan. Makanya subsidi 500 juta itu untuk mensubsidi yang standar minimumnya,” terang Tisha. (*/red)

Sepak Bola Wanita Piala Pertiwi 2024 Sukses Dihelat PSSI Jatim

Sepak Bola Wanita
PIALA PERTIWI: Sekum PSSI Jatim, Djoko Tetuko menyematkan trofi dan medali sepak bola wanita kepada penggawa Gressia FC, Rabu (10/7/2024) sore di Std Semeru Lumajang. (Dok/IST)

PSGunika.net, LUMAJANG – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur sukses menghelat Pertiwi Kajati Cup Jatim 2024. Ini artinya, mendung yang menggelayuti sepak bola wanita Indonesia secara perlahan kembali cerah.

Sepak bola wanita di tanah air yang stagnan karena ketiadaan kompetisi profesional non-reguler berdampak mandeknya pembinaan di klub-klub wanita. Sehingga talenta pesepak bola wanita menjadi kehilangan panggung.

Karena itu, gelaran Pertiwi Kajati Cup Jatim 2024 menjadi angin segar bagi pesepak bola wanita. Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Djoko Tetuko Abdul Latif pun mengapresiasi pihak-pihak yang menyukseskan kegiatan ini.

“Berkaitan dengan Hari Bhakti Adhyaksa atau Hari Kejaksaan pada 22 Juli mendatang, kita harapkan Piala Ibu Kajati, dengan titel Pertiwi Kajati Cup Jatim 2024 juga berlanjut penyelenggaraannya,” katanya usai seremoni juara di Stadion Semeru, Lumajang, Rabu (10/7/2024).

“Kami harapkan ini memantik bahwa kejaksaan terlibat dalam pembinaan sepak bola wanita. Karena kalau menggelar turnamen, jam terbangnya kurang. Dengan kompetisi potensi mereka akan tergali,” lanjutnya.

Djoko Tetuko lantas membeberkan rencana untuk menggelar kompetisi bola wanita secara rutin. Menurutnya, Piala Pertiwi bisa menjadi kompetisi, bukan sekadar turnamen.

“Kompetisinya ini berjalan baik dan (persaingannya) cukup ketat. Kami berharap di Liga Pertiwi, bukan (format) turnamen di Jatim ini akan berlanjut. Karena kalau menggelar turnamen, jam terbangnya kurang. Dengan kompetisi potensi mereka akan tergali,” ungkapnya.

“Dan masyarakat juga berharap ada kelanjutan-kelanjutan (kompetisi) terutama para pesepakbola wanita. Apalagi dalam program nasional (wanita) nanti akan menerapkan usia 17 tahun,” jelas Djoko Tetuko.

Menurutnya, federasi mulai menunjukkan tekad nyata untuk menjalankan kompetisi wanita. Sebab, dari peringkat FIFA Timnas Wanita Indonesia mulai merangkak naik.

“(Dengan) timnas wanita kita sudah dalam track yang tepat. Mereka masih bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN. Artinya, perkembangan sepak bola wanita cukup positif,” tandasnya. (*)

PSSI Jatim Kumpulkan Pelatih Upgrade Pemain Standar Timnas

PSSI Jatim
UPGRADE: Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh mengumpulkan para pelatih di Jawa Timur untuk membekali silabus sepak bola, Kamis (4/7/2024) di Surabaya. (Dok/IST)

PSGunika.net, SURABAYA – Meng-upgrade kualitas pesepak bola muda lokal, Asprov PSSI Jatim mengumpulkan pelatih se-Jatim, Kamis (4/7/2024) di Surabaya.

Mengumpulkan para pelatih itu untuk mengikuti silabus pengembangan sepak bola Jawa Timur. Dengan menghadirkan tim perumus silabus, serta Fakhri Husaini.

“Kami ingin peningkatan kualitas pemain lokal sesuai standar. Yang memang meminta pelatih timnas. Jadi kami kumpulkan pelatih dari SSB maupun yang sudah berlisensi A Pro,” ucap Ahmad Riyadh, Ketua Umum Asprov.

Riyadh menjelaskan, mengumpulkan semua pelatih untuk membahas silabus kepelatihan dalam pembibitan atlet sepak bola muda Jatim.

“Kami benahi pemain lokal kita yang harus memiliki standar yang memang bagus dan setara dengan pemain Timnas Indonesia,” ucapnya.

Dengan pelatihan ini, pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini menilai, jika kualitas pemain lokal sudah bagus. Maka tidak perlu lagi untuk penggunaan pemain dari luar.

“Ibarat ambil dari luar kita hanya tranformasi ilmu sepak bola dari luar negeri untuk kemajuan sepak bola Indonesia,” ucapnya.

Dengan acara ini, Riyadh mengaku ini baru pertama kali menggelar oleh Asprov PSSI Jawa Timur.

“PSSI dari daerah lain belum melakukan ini, jadi kami harus meningkatkan kemampuan pemain lokal kami setara dengan pemain asing. Bahkan pemain yang bermain di luar negeri,” beber Ahmad Riyadh.

Riyadh mengaku jika potensi dan bakat pemain lokal milik Indonesia cukup besar. “Ibarat permata ini mereka belum terpoles yang benar. Masih asal-asalan jadi kami buat pelatihan ini, agar semua pemain lokal kita sudah berstandart pemain luar dan bisa bermain di luar Indonesia,” jelasnya.

Dengan pelatihan silabus ini, Riyadh mengaku, jika pelatih sudah memiliki standar lebih untuk mengajarkan pemain muda.

“Jadi tidak glambyar atau asal-asalan dan memiliki target dalam kepelatihan,” tukasnya.

“Saya berharap ke depannya bisa lahir pemain, seperti Marcelino Ferdinan yang bermain di luar dan bermain sebagai starter yang membawa klubnya berjaya,” pungkasnya. (*/red)