Tag: PON Aceh-Sumut

Bonus PON XXI/2024

Bonus PON XXI 2024 Aceh-Sumut Atlet dan Pelatih Jatim Cair

Bonus PON XXI/2024
Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil memamerkan piagam dan bonus PON XXI/2024 Aceh-Sumut untuk atlet dan pelatih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (11/12). (PG/IST)

SURABAYA (Psgunika.net) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim memberikan bonus kepada atlet dan pelatih peraih medali PON XXI 2024 Aceh-Sumut di Gedung Negara Grahadi, Rabu (11/12/2024) lalu. 

Kadispora Jatim, M Hadi Wawan Guntoro mengatakan, kontingen Jawa Timur berhasil mengumpulkan medali 146 emas 136 perak 143 perunggu. “Penghargaan (bonus PON XXI 2024) ini diberikan kepada 907 atlet peraih medali, 293 atlet non-medali, 278 pelatih dan mekanik peraih medali. Serta 29 pelatih dan mekanik non-medali. Totalnya 1.507 orang,” katanya.

Hadi merinci untuk medali emas perorangan mendapatkan Rp250 juta. Kemudian tim 2-3 orang mendapatkan Rp200 juta, tim 4-6 orang mendapat Rp150 juta. Dan tim lebih dari 6 orang mendapatkan Rp125 juta. 

Selanjutnya untuk medali perak perorangan mendapatkan Rp110 juta. Kemudian tim 2-3 orang mendapatkan Rp90 juta, tim 4-6 orang mendapat Rp70 juta. Serta tim 6 orang lebih menerima Rp60 juta.

Berikutnya medali perunggu perorangan mendapatkan Rp50 juta, tim 2-3 orang mendapatkan Rp40 juta, tim 4-6 orang mendapat Rp30 juta. Dan tim yang lebih dari 5 orang Rp25 juta. 

“Insyaallah nanti mungkin sudah bersih termasuk pajaknya. Jadi contoh misalkan untuk emas perorangan ini Rp287.059.000. Nah jadi itu sudah bersih termasuk pajaknya. Jadi menerima bersih Rp250 juta. Ini apresiasi yang luar biasa dari Bapak Gubernur,” ujarnya.

Senada, Pj Gubernur Adhy Karyono bahwa bonus para atlet PON dari Jatim tidak terkena biaya pajak karena pemprov yang bayar. “Kita tidak mau memotong bonus dengan pajak. Kami membayarkan sekaligus dengan kewajiban pajak penerima bonus,” ucap Adhy.

Adhy menambahkan bahwa pemberian pemprov itu tidak sebanding dengan perjuangan para atlet dalam menjalani semua pertandingan PON. Pihaknya berkomitmen supaya pemberian bonus kepada para atlet di Jatim akan lebih besar di masa mendatang.

“Tidak sepadan dibanding perjuangan dan prestasi mereka. Karena mereka sampai mengorbankan segalanya, apalagi mereka masih punya peluang di nasional dan internasional,” terangnya.

Lebih lanjut, Adhy juga meminta KONI Jatim untuk terus melakukan pemberdayaan atlet. Yakni setelah menjadi atlet provinsi maupun nasional seperti program atlet-preneur. “Sekarang program ini sudah berjalan. Dan ini akan kita perbanyak,” paparnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil menyatakan bahwa raihan medali tersebut sudah sesuai dengan perhitungan berdasarkan sport science yang telah dilakukan selama ini. Meski demikian, Nabil mengaku adanya perubahan di lapangan yang mempengaruhi perolehan medali.

Sport science kita berjalan dengan baik, prediktif dan akurat. Perolehan medali ini tidak ada keajaiban, tidak ada medali emas yang dapat secara tiba-tiba,” ungkapnya. (*/red)

KONI Jatim

KONI Jatim Tasyakuran dan Bubarkan Satgas PON XXI 2024

KONI Jatim
TASYAKURAN: Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil memberikan sambutan kepada Satgas PON XXI 2024, Jumat (1/11) siang di Kantor KONI Jatim, Surabaya. (Dok KONI JATIM)

SURABAYA, PSGunika.Net — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menggelar acara tasyakuran dan pembubaran Satuan Tugas (Satgas) PON XXI Aceh-Sumut 2024, Jumat (1/11).

Acara ini sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan para atlet dan tim Satgas dari internal KONI Jatim yang berhasil mengharumkan nama Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut.

Acara berlangsung meriah dengan dihadiri oleh para atlet, pelatih, serta pengurus cabang olahraga yang berkontribusi dalam mengamankan prestasi Jawa Timur.

Sebagai bagian dari tasyakuran, diadakan pemotongan tumpeng yang diserahkan langsung kepada perwakilan cabang olahraga yang berhasil meraih gelar juara umum pada PON Aceh-Sumut.

Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 ada 13 cabang olahraga yang menjadi juara umum, yaitu: Selam, Wushu, Gantole, Muathay, Triathlon, Tenis Lapangan, Panjat Tebing, Ski Air, Balap Sepeda Road Race, Balap Sepeda MTB, Balap Motor dan Jujitsu.

Ketua KONI Jawa Timur menyampaikan rasa bangga atas pencapaian para atlet yang telah memberikan yang terbaik untuk provinsi ini.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim. Ini adalah momentum bagi Jawa Timur untuk terus meningkatkan prestasi di kancah nasional maupun internasional,” ujar Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil.

Acara ini juga menjadi momen refleksi bagi KONI Jawa Timur dalam menyusun strategi dan persiapan untuk event olahraga berikutnya, terutama PON XXII yang akan digelar di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat pada 2028 mendatang.

Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari seluruh elemen olahraga, diharapkan Jawa Timur terus menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam dunia olahraga nasional.

PON XXI Aceh-Sumut memang telah usai, namun semangat dan dedikasi para atlet akan terus bergelora, menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus berprestasi di bidang olahraga.

Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, kontingen Jawa Timur menempati peringkat ketiga klasemen perolehan medali dengan koleksi 146 medali emas, 136 perak, dan 143 perunggu. (*)

Sepak Bola Jatim Juara PON XXI 2024 Disambut PT SIER

Sepak Bola Jatim
Sekper PT SIER Jefri Ikhwan mengalungkan bunga kepada Pelatih Sepak Bola Jatim Fakhri Husaini setibanya di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Minggu (22/9/2024) malam. (Foto: Harun)

SIDOARJO – Cabor sepak bola Jatim juara PON XXI 2024 Aceh-Sumut disambut pengalungan bunga saat tiba di Bandara Internasional Juanda, Minggu (22/9) malam.

Tampak Sekper PT SIER Jefri Ikhwan memimpin penyambutan tim sepak bola Jatim bersama sejumlah staf perusahaan. Selain itu juga hadir orang tua beberapa pemain ikut menyambut patriot olahraga Jawa Timur itu.

“Pak Didik (pimpinan,red) tidak hadir, yang mewakili (PT SIER) Pak Jefri,” ucap salah seorang staf perempuan.

Namun, setelah sesi foto bersama, lanjut doorstop dengan Coach Fakhri, sayangnya Jefri dan rombongan meninggalkan lokasi sebelum sempat memberikan keterangan pers.

Karenanya awak media coba menghubungi lewat pesan WA, namun yang bersangkutan mengaku sedang menyetir. Dan tidak ada konfirmasi lebih lanjut hingga berita ini tayang.

Sementara itu Fakhri Husaini mengucap syukur alhamdulilah karena target emas terpenuhi. “Kami dapat merebut kembali medali emas setelah terakhir 2008,” katanya membuka pernyataan.

Masih Fakhri, bahwa patut mengapresiasi capaian ini, pasalnya mengingat begitu banyak kendala saat persiapan. Mulai ketidakjelasan ikut pra PON, namun pada akhirnya ikut pra PON susulan.

Kemudian pemain yang sudah terpilih, sekitar enam pemain lebih memilih membela klub Liga 2 dan Liga 1, daripada daerah kelahirannya (PON Jatim,red).

Selain itu juga ditinggal manajer, sehingga tim tidak ada manajer. “Namun kami beruntung dan terbantu karena semua staf pelatih melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi ini semua capaian kami, kemenangan untuk Jawa Timur,” tuturnya.

Ia beralasan, karena persiapan singkat hanya dua bulan menyiapkan tim PON. (Termasuk) kemudian hanya seminggu untuk pra PON, 3 hari seleksi, 4 hari latihan, hasilnya juara pra PON (susulan,red). Jadi (persiapan) dua bulan potong 7 hari, maka sekitar sebulan tiga minggu total persiapan PON.

“Dan saya bangga dengan apa yang diperlihatkan semua pemain. Mereka bermain luar biasa sepanjang laga mulai penyisihan grup, delapan besar, empat besar. Kemudian sampai final, mereka tampil sangat konsisten,” ujarnya.

Lebih lanjut, bahwa saat di final ada penurunan, menurut Fakhri ini wajar. Karena hanya punya waktu sehari istirahat setelah berjuang habis-habisan melawan tuan rumah Aceh (semifinal,red). 

“Saya berharap ini pemain bukan akhir dari karir mereka. Justru ini harusnya awal, karena saya yakin beberapa pemain potensial kita sudah dilirik beberapa klub. Sehingga saya harap mereka memilih klub yang tepat, sehingga menjadi wadah untuk terus berkembang karirnya ke depan,” paparnya.

Fakhri melihat banyak pemain Jatim punya potensi besar untuk menjadi pemain yang bagus. Kendati demikian, Ia enggan membeberkan nama-nama maupun klub yang mengincar.

“Ada tapi saya nggak mau sebutkan sekarang. Sebab khawatir kalau terlalu cepat diekspose nanti malah kemana-mana. Biarkan mengalir natural saja. Tapi saya berharap dengan ini adalah awal langkah mereka berkarir profesional,” terangnya. 

Berbicara PON ke depannya dari sisi ilmu kepelatihan, apa yang tim PON Jatim lakukan saat ini, kata Fakri, sangat tidak ideal. 

“Persiapannya terpotong. Yang tadinya program latihan saya, periodesasinya terisolasi, karena saya berpikir punya banyak waktu. Tetapi faktanya tidak banyak waktu yang saya bayangkan. Nggak ada satu latihan pun yang bisa kami lakukan sesuai program, pagi sore, ada satu hari di dalam satu minggu yang saya harus latihan pagi sore.”

“Karena lapangan yang kami pakai hanya pagi atau sore saja. Itu sudah mengganggu. Tapi syukur alhamdulilah perubahan-perubahan, adaptasi-adaptasi cepat, tidak ada program yang sudah kami siapkan, tidak berjalan. Tidak sempurna iya, tapi kami masih bisa menyiasati dengan alternatif program lainnya,” urainya.

Pada kesempatan itu, Fakhri mewakili tim PON Jatim, juga mengucapkan terima kasih kepada dua bapak asuh. Yakni PT SIER dan PT Bina Marga. Di mana telah memberikan dukungan yang luar biasa, ada andil dalam capaian ini.

“Utamanya doa dari seluruh masyarakat Jawa Timur menambah energi positif bagi kami. Tapi support PT SIER dan Bina Marga menambah semangat kami, tidak perlu kami sebutkan. Tapi yang pasti semua bantuan mereka menambah manfaat yang besar terlaksana semua program kami,” pungkas eks Pelatih Timnas U-16 Indonesia ini. (har)

Medali PON XXI 2024 Aceh-Sumut Jatim Finish Peringkat Tiga

Medali PON XXI 2024
Tim Cabor Sepak Bola Putra PON Jatim bersama Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh pose bareng usai menjuarai PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Rabu (18/9) malam di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Kota Banda Aceh, NAD. (Foto: KONI/Sahlul)

BANDA ACEH – Kontingen Jawa Barat (Jabar) menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, setelah menduduki posisi pertama klasemen akhir perolehan medali dengan 195 emas, 163 perak, dan 182 perunggu.

Prestasi medali PON XXI 2024 ini membuat Jabar menjadi juara umum ketiga kalinya alias hattrick. Yang dua sebelumnya juara umum di PON XIX Jawa Barat 2016 dan PON XX Papua 2021.

Di posisi kedua, di huni DKI Jakarta dengan 184 emas, 150 perak, dan 145 perunggu. Kemudian Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 146 emas, 136 perak, dan 143 perunggu.

Di posisi keempat di huni tuan rumah Sumut dengan 79 emas, 59 perak, dan 116 perunggu. Lalu, di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 71 emas, 74 perak, dan 115 perunggu.

Sementara itu, Aceh yang juga menjadi tuan rumah menempati posisi keenam dengan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu. (*)

Berikut 10 klasemen akhir PON XXI Aceh-Sumut 2024, di kutip dari website PON 2024, dari ranking kontingen, mulai dari medali emas, perak, perunggu hingga total perolehan:

  1. Jawa Barat  195 163 182 = 540
  2. DKI Jakarta 184 150 145 = 479
  3. Jawa Timur  146 136 143 = 425
  4. Sumatera Utara 79 59 116 = 254
  5. Jawa Tengah 71 74 115 = 260
  6. Aceh 65 48 79 = 192
  7. Bali 36 38 60 = 134
  8. Kalimantan Timur 29 55 69 = 153
  9. DI Yogyakarta 29 36 52 = 117
  10. Lampung 22 16 30 = 68

Sepak Bola Jatim Juara PON XXI 2024 Aceh-Sumut 

Sepak Bola Jatim
Coach Fakhri Husaini, Pelatih Cabor Sepak Bola Jatim diangkat para pemain usai meraih Emas PON XXI 2024, Rabu (18/9) malam di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, NAD. (Foto: KONI/Sahlul)

BANDA ACEH (PSG) – Jawa Barat (Jabar) melawan Jawa Timur (Jatim) menjadi final ideal Cabor Sepak Bola PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Rabu (18/9) malam 20.15 WIB di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, NAD.

Cabor Sepak Bola Jatim, sebelumnya Jabar melenggang ke final usai mengalahkan 5-4 Kalsel lewat drama adu penalti. Ini setelah bermain dengan skor kacamata hingga extra time 2×15 menit berakhir.

Sementara Jatim melaju ke grand final usai menang tipis 3-2 atas tuan rumah Aceh.

Pada partai final tersebut, babak pertama kedua tim bermain landai. Namun Jawa Timur lebih banyak mengambil inisiatif penguasaan bola. Sedang Jabar sesekali melancarkan serangan balik, yang masih dapat dijinakkan Jatim.

Beberapa peluang mampu tercipta oleh kedua tim di babak yang pertama. Tetapi sampai waktu tambah 2 menit selesai, gol tidak terjadi.

Sebagai informasi, laga final ini mencuri perhatian masyarakat Aceh untuk berbondong-bondong ke stadion. Mereka sangat menikmati atmosfer pertandingan dengan cuaca sejuk usai hujan sepanjang sore.

Masyarakat tahu, bahwa pelatih Jatim asli Aceh, Coach Fakhri Husaini. Maka tak heran mereka juga ikut berdiri dan berteriak saat Jawa Timur mengancam gawang Jabar.

Nyanyian demi nyanyian dukungan suporter Jatim, juga begitu dinikmati para penonton. Dengan nyanyian khas suporter Jawa Timur, membawa lagu-lagu hits. Termasuk ucapan terima kasih kepada Aceh dan Sumut. Serta shalawat Nabi SAW.

Usai turun minum, tidak ada perubahan berarti, pertandingan masih berlangsung dalam tempo sedang.

Fakhri Husaini di 20 menit awal babak yang kedua, melakukan sejumlah pergantian pemain. Untuk refreshing, juga taktikal. Namun belum juga dapat membongkar pertahanan Jawa Barat.

Perubahan taktikal yang terlihat, Jatim mencoba melepaskan tembakan percobaan dari jarak jauh. Meski belum membuahkan hasil, namun efektif merusak fokus bertahan Jabar.

Alhasil, sebuah long ball dari Rano Jutati berhasil di kuasai Wigi Pratama dan langsung melakukan speed dribbling. Begitu masuk area 16, sebuah tekel di lancarkan pemain bertahan Jabar. Wigi pun terjatuh, dan wasit langsung menunjuk titik putih menit ke-70.

Protes kepada wasit kompak di lakukan oleh hampir semua pemain Jabar, yang menilai Widi melakukan diving. Namun wasit tak bergeming, dan penalti sukses di jalankan oleh gelandang energik Rano, gol menit 74, skor 1-0 untuk Jatim unggul sementara.

Ketinggalan satu gol, Jawa Barat menjawab dengan keluar menyerang. Sejumlah set piece dan open play pun di dapat, termasuk melakukan penggantian pemain. Tetapi skor tidak berubah hingga menit ke-85.

Tak mau keunggulannya sia-sia, para pemain Jawa Timur berupaya memainkan tempo dengan memperlambat permainan. Lewat menguasai bola selama mungkin dan mengulur waktu utamanya saat terjatuh.

Taktik ini cukup efektif guna memantik mental Jabar sampai menit ke-90. Sehingga upaya serangannya begitu tergesa-gesa, dan beberapa peluangnya gagal menemui sasaran.

Wasit menambah 5 menit waktu di akhir babak yang kedua. Dan sampai menit 90+2 skor tak berubah. 

Menit 90+3 wasit memberikan kartu kuning kedua kepada Wigi, dan kartu merah menit. Menyisakan dua menit waktu tambahan, mulai pertandingan memanas. Jabar tampak tersulut mentalnya karena aksi-aksi mengulur waktu Jatim.

Dan akhirnya menit 90+6 wasit meniup peluit panjangnya tanda akhir babak kedua. Dan Jawa Timur juara cabor sepak bola mengulang edisi 2008 silam. Selamat! (Harun)

Aeromodelling Tambah 1 Emas 1 Perunggu Jatim PON XXI

Aeromodelling Jatim
Dirgahaju Gadjah Perdana (ketiga dari kanan) terapit Erick dan Benny andalan tim Aeromodelling Jatim, Rabu (18/9/2024) di Lanud Maimun Saleh, Kota Sabang, NAD. (Foto: KONI/Istimewa)

KOTA SABANG (PSG) – Tim cabor aeromodelling menambah koleksi medali kontingen Jawa Timur (Jatim) pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Yakni 1 emas 1 perunggu, Rabu sore (18/9) di Lapangan Lanud Maimun Saleh, Kota Sabang, NAD.

Penyumbang medali emas atas nama Erick Limanhadi yang turun di kelas F3J INA. Sedangkan bapak kandung Erick, yakni Benny Limanhadi meraih perunggu nomor F3J FAI (ukuran pesawat lebih besar,red).

Di ketahui, bahwa bapak dan anak tersebut terpantau di PON XX Papua lalu, juga menyumbang medali emas dan perak.

Pelatih Kepala Aeromodelling, Dirgahaju Gadjah Perdana mengungkapkan. Bahwa sebelumnya, Jawa Timur juga atas nama Erick Limanhadi meraih emas nomor F2D (combat 2 atlet,red).

Dengan demikian, pria asal Surabaya itu telah mengantongi dua medali emas, sekaligus memenuhi target KONI Jatim.

Kemudian di nomor lain, meraih 2 perak F1A putri (free flight memakai tali) dan DLG putri (free flight dengan melempar). Atletnya adalah Dicka Cahya Putri asal Kota Blitar.

Selanjutnya, 1 perunggu oleh Oki Arta Dirgantara di kelas F1H, free flight memakai tali juga, tetapi ukuran pesawat lebih kecil. Dan untuk F1H ini bebas bisa menurunkan atlet, bisa putra atau putri.

Sementara kalau F3J, cara menerbangkannya dengan menariknya, lalu lepas, dan kontrolnya pakai remote. 

“Benny Limanhadi (bapak dari Erick Limanhadi), anaknya Erick juga ikut berkompetisi. Hasil PON Papua lalu, ayah dapat perak, anaknya Erick dapat emas,” beber Pak Dana, sapaan akrab Gadjah Perdana.

Sebagai tambahan informasi, ajang ini mulai 10 September lalu, dan dengan hari cadangan, 19 September. “Namun ada beberapa tertunda belum bisa tanding faktor cuaca, masih menunggu ketentuan panitia,” katanya.

Ia menambahkan, bahwa Jatim mengirim 5 atlet untuk Aeromodelling. Rinciannya, 4 putra 1 putri. “Target 2 emas, sejauh ini alhamdulilah sudah terpenuhi 2 emas. 

Bahkan, masih Pak Dana, semestinya juga berpotensi 3 emas. Tetapi ada hal di luar teknis. Kayak kondisi cuaca yang kurang bersahabat. 

Menutup obrolan, Pak Dana, mengaku kurang begitu memahami asal cabor ini. Tetapi, ia menyebut bahwa basis aeromodelling di Eropa Timur. 

“Untuk belanja bahan, material pesawat dari sana (Eropa Timur,res), ada Rusia, Ukraina, itu kalau untuk kompetisi,” pungkasnya. (Harun)

Fakhri Husaini Inginkan Final PON XXI 2024 Berkualitas

Fakhri Husaini
Fakhri Husaini Pelatih PON Jatim saat memberikan keterangan pers di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh usai laga semifinal lawan Aceh, Senin (16/9/2024) lalu. (Foto: KONI/Wetly)

BANDA ACEH (PSG) – Tim sepakbola Jawa Timur (Jatim) menjaga asa meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut. Di laga pamungkas, Jatim akan menghadapi tim sepakbola Jawa Barat (Jabar) yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu (18/9/2024). Laga kedua kesebelasan diharapkan menjadi tontonan menarik dan pertandingan yang berkualitas.

Harapan tersebut disampaikan pelatih sepakbola Jatim Fakhri Husaini. “Sepakbola harus memberikan kebaikan kepada semua,” kata Fakhri dalam sesi jumpa pers di Media Center PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Hotel Hermes, Banda Aceh, Selasa (17/9/2024) malam.

Salah satu syarat agar partai final antara Jatim dan Jabar menjadi tontonan menarik adalah harus dipimpin wasit berkualitas. Seperti halnya babak semifinal antara tim sepakbola Jatim dan tuan rumah Aceh. Pertandingan di pimpin wasit dari Liga 1.

Sekalipun tuan rumah Aceh harus kalah, semua pihak dapat menerimannya. Termasuk suporter Aceh yang di perkirakan mencapai 44 ribu orang. Sementara suporter tim sepakbola Jatim hanya sekitar 300-400 orang. Tapi mereka merasa nyaman dan aman karena pertandingan berlangsung baik. 

“Bayangkan, 300-an supporter Jatim di antaranya ribuan suporter Aceh. Tidak ada satupun batu yang mengarah ke suporter Jatim. Semuanya bisa menerima meski Aceh kalah,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Fakhri banyak menyoroti kepemimpinan wasit pada babak perempat final antara Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Aceh. Sebenarnya, lanjut Fakhri, kedua kesebelasan di perkuat dengan pemain berkualitas. Mereka pula yang akan menjadi masa depan sepakbola Indonesia.

Namun laga kedua kesebelasan menjadi tidak menarik karena kualitas wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Wasit berat sebelah saat mengambil keputusan dan banyak menguntungkan salah satu tim. 

“Menyaksian Sulteng lawan Aceh, saya sangat sedih. Pertandingan jadi tidak berkualitas karena di pimpin wasit yang tidak berkualitas,” tandasnya.

Apakah di perlukan VAR? menurut Fakhri, terlalu mahal untuk menerapkan perangkat tersebut untuk even setingkat PON. Orang awam pun yang menyaksikan laga antara Aceh lawan Sulteng tahu bahwa wasitnya tidak berkualitas. 

“Orang bodoh pun tahu. Tidak perlu VAR. Wasit harus punya hati nurani. Apalagi mereka itu pemain-pemain muda,” tandas Fakhri Husaini.        

Sementara soal strategi menghadapi Jabar di final, Fakhri tak berbicara banyak. Pastinya dari 23 pemain yang di bawa ke PON XXI, hanya satu pemain yang tidak bisa tampil. Yakni Rafael yang mengalami cedera ligamen.

Tidak menutup kemungkinan, Fakhri menerapkan formasi yang sama seperti saat menghadapi Aceh di babak semifinal. Namun formasi pemain bisa juga berubah menyesuaikan kondisi di lapangan. 

“Semua tim sudah tahu kekuatan masing-masing. Kami juga sudah punya video dan catatan tim Jabar. Untuk formasi pemain, tunggu informasi medis,” tutur pri asal Aceh tersebut. (*)

Sepak Bola Jatim Menang 3-2 Aceh Raih Tiket Final PON XXI 2024

Sepak Bola Jatim
Wigi Pratama sang predator Tim Sepak Bola Jatim lepas dari kawalan pemain Aceh pada Semifinal PON XXI 2024, Senin malam (16/9) di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Kota Banda Aceh. (Foto: KONI/Sahlul)

BANDA ACEH (PSG) – Tim Putra Jawa Timur (Jatim) meraih tiket final Cabor Sepak Bola PON XXI 2024 Aceh-Sumut usai menang tipis 3-2 (2-1) atas Aceh, Senin (16/9) malam 20.15 WIB di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Kota Banda Aceh.

Dalam pertandingan yang berlangsung di bawah guyuran hujan itu, Aceh menempati posisi bench tamu. Sedangkan Tim Sepak Bola Jatim duduk di bangku tuan rumah. Untuk laga dipimpin Wasit Rio Permana Putra.

Tampak kapasitas stadion tidak muat menampung antusias masyarakat Aceh yang berbondong-bondong hadir. Bahkan sejak sore polisi sudah melakukan sterilisasi akses menuju stadion.

Tak hanya pendukung tuan rumah yang berjubel, juga tampak setia hadir suporter Jatim. Mereka sebagian datang jauh-jauh dari Jawa Timur, juga warga keturunan dan pekerja asal Jatim yang bekerja di Aceh.

Kalau dari kapasitas stadion, suporter Jatim itu sekitar 10 persennya. Sedangkan pendukung Aceh sangat dominan. Namun, keduanya saling berdampingan dengan aman dan nyaman. Bahkan Suporter Jatim leluasa menyanyikan lagu-lagu dukungan.

Mengarahkan pandangan mata ke lapangan hijau, Aceh membuat kejutan menit ke-3. Kapten tim Refyansyah sukses menyundul bola memanfaatkan sentuhan kedua hasil sepak pojok. Dan bola setengah badan meluncur deras ke gawang Aldino Fanani, skor 0-1 untuk Aceh.

Sepak pojok itu, hasil intersep Kapten Jatim, M Yoga. Di mana, pemain sayap Aceh dengan cepat melesat dari kanan pertahanan Jawa Timur, lalu berbelok menusuk ke jantung pertahanan. Nah bola sedikit lepas, langsung dibuang Yoga ke samping.

Para pemain bertahan Jatim sempat kaget, lantaran berpikir pemain Aceh itu ofsaid. Namun hakim garis dua tidak mengangkat bendera. Sehingga para pemain Jatim kecolongan start satu meter lebih.

Kena mental di awal permainan, Jatim menjadi bulan-bulanan serangan bergelombang tim Aceh. Beruntung ini hanya bertahan hingga menit ke-26. Pasalnya kelelahan tampak mendera anak-anak Aceh, karena berkali-kali gagal menembus transisi negatif Jatim.

Sehingga itu menjadi kesempatan Jatim untuk mendapatkan momentum skema melancarkan serangan balik. Sementara beberapa kali, Aceh mengalami kesulitan melakukan intersep. 

Hasilnya, pada menit ke-28 Ahmad Dwi Firmansyah nyaris menciptakan gol balasan. Ini memanfaatkan bola sodoran Wigi Pratama dari sisi kiri, yang meneruskan long ball gelandang mobile, Rano. Sayang sepakan Dwi masih melebar.

Dua menit berselang, lewat skema yang serupa. Namun kali ini Ahmad Dwi berhasil menceploskan bola dari assist Wigi menit 30, skor menjadi imbang 1-1.

Sukses menciptakan gol penyeimbang, Jatim berbalik menemukan bentuk permainan setelah digempur habis-habisan. Sementara Aceh semakin kehilangan konsentrasi, beberapa kali bola lepas kontrol.

Puncaknya, full back Jatim, Arya berhasil melakukan tekel clearance, mencuri bola dari penguasaan penyerang Aceh. Dan langsung menyodorkan bola ke depan kepada Dwi. Lalu dengan lincah, penyerang yang satu ini mendribel bola menuju jantung pertahanan Aceh, yang menyisakan satu defender saja.

Sepakan ingin balas Budi, Dwi pun gantian menyodorkan bola dari sisi kanan ke tiang jauh. Dan ini langsung disambar oleh Wigi Pratama menit 41, merubah skor balik unggul 2-1. Bak duet maut, kedua pemain ini saling mencetak gol dan memberikan assist.

Gantian unggul, Jatim semakin berani memainkan ritme bola dari kaki ke kaki. Sedangkan Aceh tampak semakin kepayahan mengikuti rencana Jatim. Dan hingga tambahan waktu 2 menit usai, skor tidak berubah.

Termasuk peluang terakhir di babak pertama Aceh pada menit akhir, juga masih bisa diantisipasi Arya, yang kali ini tampil baik dan lugas. 

Berikutnya saat memulai babak kedua Aceh coba kembali mengambil inisiatif serangan. Namun masih sanggup terbaca barisan belakang Jawa Timur, yang bermain lebih tenang.

Pada menit 56 Aceh lagi-lagi kehilangan konsentrasi, kontrol bola sering lepas. Sementara Jatim, efektif menerapkan transisi negatif memanfaatkan lambatnya transisi positif Aceh. Karena tampak kedodoran fisiknya.

Salah satu momen terbaik di babak kedua terjadi pada menit 66. Hampir saja Dwi mencetak gol keduanya, andai Kapten Refyansyah tidak menarik kaosnya. Padahal tinggal berhadapan dengan kiper. Dan wasit pun tidak ragu mengeluarkan kartu kuning.

Selanjutnya tampak free kick diambil Zaki Basham. Dan nyaris membobol gawang Aceh. Kemudian setelah ini, Jatim makin menguasai skema, sedangkan Aceh sering melakukan profesional fouls untuk menghentikan serangan Jatim.

Menit 68 Jatim kembali mendapatkan tendangan bebas. Kali ini giliran pemain pengganti, Alwi yang masuk di babak kedua menggantikan Rano karena cidera. Sayang tendangan Alwi juga masih belum menemui sasaran.

Dan kembali momentum tiba di menit 75. Lagi, Alwi berhasil mengecoh pertahanan Aceh. Sepintas lalu, lewat gerakan tipu, bola dari Alwi kemudian through pass ke Wigi, yang dengan dinginnya mengkonversi menjadi gol keduanya, skor 3-1.

Nampaknya, formasi 3-5-2 Jatim yang menjadi 5-3-2 saat diserang membuat Aceh kesulitan menembus pertahanan, makin bikin frustasi pemain dan penonton.

Saking lincah para pemain Jatim, akhirnya membawa korban, Kapten Aceh Refyansyah harus menerima kartu kuning kedua, lalu kartu merah usai meluncur dengan dua kaki menyasar kaki Ahmad Dwi. Yang lagi-lagi hampir saja lepas dari kawalan.

Menit 84 pemain Aceh pun berkurang satu. Tetapi sayang, hal ini gagal dimanfaatkan Jatim menambah gol. Malahan menit 86 barisan pertahanan Jatim membuat kesalahan komunikasi.

Di mana miskomunikasi itu dapat dimanfaatkan penyerang Aceh yang baru masuk, Nur Wahyudin. Bola liar pun di sambar Wahyudin hingga membentur kaki M Yoga, yang pantulannya mengecoh kiper Aldino Fanani, dan gol, skor kembali berubah 3-2.

Tak ingin mengulangi kelengahan karena agak meremehkan, Jatim balik fokus. Dan sekali lagi, Wigi Pratama berhasil membuat spot jantung seisi stadion dan para pemirsa televisi. Tapi beruntung tendangan menyusur tanah Wigi masih sedikit melebar, selamat lah gawang Aceh.

Wasit memberikan waktu tambahan 6 menit. Namun pada prakteknya lebih dari 7 menit. Dan tak ingin lengah, Jatim makin menumpuk pemainnya di depan gawang hingga peluit panjang di bunyikan wasit.

Spontan hampir seluruh penghuni bench Tim Sepak Bola Jatim berhamburan masuk ke tengah lapangan menyambut perjuangan rekan-rekannya sepanjang dua babak yang penuh ketegangan.

Usai laga, Pelatih PON Jatim Fakhri Husaini memuji kepemimpinan wasit. “Ternyata kita juga punya wasit yang berkualitas. Dan seharusnya wasit yang seperti ini memimpin sejak babak penyisihan,” ucapnya.

Karena wasit bisa memimpin dengan adil, sambung Fakhri l, seluruh pemain betul-betul menikmati pertandingan. “Kalau misalnya ada yang tidak puas karena sesuatu hal, itu wajar di sepak bola. Tapi menurut saya inilah wasit yang memberikan contoh bagus buat semua pemain-pemain muda kita,” puji Fakhri.

Nah, Fakhri pun berharap wasit yang memimpin laga final juga memiliki kualitas yang sama. Jatim akan bertanding melawan Jawa Barat di partai pamungkas, Rabu (18/9/24) malam di Stadion Harapan Bangsa.

“Kalau tim itu menang, menang karena memang kemampuan mereka. Bukan karena faktor lain. 11 pemain atau 22 pemain yang ada di dalam partai final itulah yang akan menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Ini yang saya harapkan nanti,” tandas Fakhri. (Harun)

Statistik Jatim Vs Aceh : 

  • Shot on Goals 6-4
  • Shot of Goals 4-7
  • Fouls 7-14
  • Yellow 2-2
  • Red 0-1
  • Offside 1-0
  • Corner 3-3
  • Ball Possessions (%) 55-45

PON XXI 2024, Jatim Tambah Medali Cabor Layar Selancar Angin

Selancar Angin Jatim
Binpres KONI Jatim Irmanta Subagio (kiri) bersama Hoiriyah (tengah) peraih emas Selancar Angin Jatim pose bersama usai acara UPP PON XXI, Senin (16/9/2024) di Pantai Gampong Jawa, Kota Banda Aceh. (Foto: KONI/Harun) 

BANDA ACEH (PSG) – Kontingen Jawa Timur kembali menambah koleksi medali dan bersaing ketat dengan Jawa Barat, dan DKI Jakarta pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

Tambahan Kontingen Jatim, medali 1 emas 2 perak 1 perunggu dari cabor layar, nomor selancar angin putra dan putri di Pantai Gampong Jawa, Kota Banda Aceh.

Binpres KONI Jatim, Irmanta Subagio di lokasi menjelaskan ada tambahan medali untuk kontingen Jawa Timur.

“Hari ini kita sudah mendapatkan beberapa medali, salah satunya dari selancar angin atau layar. Kemudian balap motor. Dan mudah-mudahan, juga gulat,” katanya, Senin (16/9/2024) di sela-sela prosesi UPP.

Ibag, biasa disapa, kontingen Jatim bisa menambah perolehan medali, agar bersaing lebih ketat dengan Jawa Barat maupun DKI Jakarta.

“Prediksi dua emas dari selancar angin. Sayang kemarin di kategori putra ada sedikit trouble. Mungkin perlu kita evaluasi mendalam. Mudah-mudahan ke depan kita bisa,” ucap Ibag.

Sedangkan yang satunya (putri,red) bisa memenuhi target emas, sambung Ibag. “Mudah-mudahan dengan pembinaan yang lebih ketat, nantinya kita bisa memberikan yang terbaik, lewat layar sama berselancar (angin,red),” timpalnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, bahwa hari ini tidak ada pertandingan (faktor cuaca angin kencang,red). “Namun alhamdulilah dua hari lalu, atlet kita unggul. Itu membuat keputusan dewan juri, hasil akhir diberlakukan sesuai yang sudah dilaksanakan,” ungkapnya.

Sehingga, ia bersyukur, Jawa Timur  tetap memperoleh medali emas.

Terpisah, Pelatih Selancar Angin Putri Jatim, Aiyah Agni Hamidah menjelaskan, bahwa pihaknya bersyukur dapat memenuhi target KONI Jawa Timur, yakni satu emas. “Alhamdulillah tidak hanya emas, tapi juga tambahan perak dan perunggu,” ujarnya.

Lantas, Agni, sapaannya, menyebutkan nama-nama peraih medali asuhannya. Di antaranya, Hoiriyah emas kelas IQ foil putri. Kemudian dua perak, yaitu Riska Zulia kelas techno 293 plush, dan Yuni Amalfi kelas techno 293 putri.

“Kalau perunggu nya tim putra, M Viko Wijanarko kelas techno 293 plush. Pelatih Badrul Sahid,” imbuh Agni melalui Pesan WA. (Harun)

PON XXI 2024, Haruna dan Andik Vermansah Yakin Jatim Juara

PON XXI 2024
Andik Vermansyah (kiri) peraih emas tim PON Jatim 2008, saat berkunjung ke Posko PON XXI Jatim, Senin malam (9/9/2024) lalu di Jl Alue Blang, Neusu Aceh, Kec Baiturrahman, Kota Banda Aceh. (Foto: Sahlul)

BANDA ACEH (PSG) – Tim sepak bola putra Jawa Timur akan menghadapi tuan rumah Aceh dalam babak semifinal cabang olahraga sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut.

Setelah melewati perempat final dengan kemenangan tipis 1-0 melawan Nusa Tenggara Timur berkat gol tunggal Wigi Pratama, tim asuhan Fakhri Husaini siap berjuang untuk melangkah lebih jauh.

Haruna Soemitro, tokoh sepak bola yang dikenal berperan penting dalam perkembangan olahraga ini di Jawa Timur, berharap tim Jatim tak hanya berhenti di babak semifinal.

“Sejauh ini penampilan tim Jawa Timur sudah bagus. Mestinya tidak hanya sampai semifinal, tapi juara medali emas dan juara umum,” ucap Haruna Soemitro.

Ia yang pernah membawa Jatim meraih medali emas saat PON 2004 saat menjadi manajer tim dan 2008 sebagai Ketua Asprov Jatim. Untuk itu ia menilai potensi besar ada dalam tim yang saat ini yang bergabung. Untuk itu ia pun optimistis bahwa tim bisa kembali berjaya seperti dulu.

Jatim sendiri memang selalu menjadikan sepak bola sebagai salah satu cabang olahraga unggulan di PON. Namun, pada PON XX 2021 lalu, mereka hanya berhasil membawa pulang medali perunggu. Tahun ini, diharapkan harap bisa menebus kegagalan tersebut.

Empat tim kini telah memastikan tempat di babak semifinal sepak bola PON XXI 2024, yakni Jawa Timur yang akan bertemu Aceh, dan Kalimantan Selatan yang akan melawan Jawa Barat. Pertandingan semifinal akan digelar di Stadion Harapan Bangsa Aceh, Senin (16/9/2024).

Sementara itu, Andik Vermansah, salah satu pemain sepak bola asal Jatim yang saat ini bermain untuk klub Liga 2 Persiraja Banda Aceh, turut memberikan dukungan. Meskipun kini membela klub asal Aceh, ia tetap mendukung penuh tanah kelahirannya.

“Tim sepak bola Jatim saya rasa bisa sampai final,” ujar pemain asal Jember itu.

“Meskipun saat ini saya ikut Persiraja Banda Aceh, saya tetap mendoakan yang terbaik untuk Jatim,” imbuhnya.

Ia juga berharap agar sepak bola Jatim dapat kembali bangkit dan meraih kemenangan di PON XXI 2024 Aceh-Sumut ini. Seperti yang diraih ketika memenangkan PON 2008 di Kalimantan Timur.

“Semoga Jatim bisa juara, seperti saat saya memenangkan PON 2008 di Kaltim,” harapnya.

Meskipun mendukung Jatim, Andik tak menutup mata terhadap kekuatan tim tuan rumah. Ia menyadari bahwa laga semifinal yang mempertemukan Jatim vs Aceh ini akan berlangsung sengit.

“Jika nantinya final bertemu tim tuan rumah, persaingan bakal sengit, karena saya lihat para pemain PON Aceh juga bagus-bagus, dari lini belakang sampai depan punya fighting spirit yang tinggi, pressure juga ok, pokoknya kompaknya itu sangat bagus sekali,” pungkasnya. (*/Ucie)