Tag: Pemprov Jatim

Loncat Indah Butuh Bantuan Tempat Latihan Pemprov Jatim

Loncat Indah Jatim
Ketua Akuatik Jatim, Dewanti Rumpoko (kanan) usai menerima penghargaan KONI Award 2024 tampak berdialog dengan Ketua KONI Jatim, Senin (30/12) di Surabaya. (PG/KONI)

SURABAYA, PSGunika.Net – Cabang olahraga (cabor) akuatik (terutama loncat indah dan renang) selama ini menjadi lumbung emas Kontingen Jatim di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan Jatim juga terus menyumbangkan atletnya untuk berlomba membela nama Indonesia di event Internasional.

Torehan prestasi cabor loncat indah, juga renang itu membawa Pengprov Akuatik Indonesia Jawa Timur meraih penghargaan sebagai Pengprov Cabor Berpretasi se-Jatim di acara KONI Jatim Award.

Selain itu, menobatkan dua atlet akuatik, Gladies Larissa Garina Hagakore (loncat indah) dan Izzy Dwifaiva Hefrisyanthi (renang) sebagai Atlet Putri Berprestasi pada pagelaran KONI Jatim Award di Surabaya, Senin (30/12).

Namun sayangnya, di balik moncernya prestasi itu, terutama loncat indah ternyata belum memiliki sarana latihan sendiri. Karena selama ini mereka berlatih di kolam renang milik hotel di Surabaya.

Tetapi, tersiar kabar rencana pembongkaran fasilitas loncat indah itu untuk perluasan hotel tersebut. Apabila terlaksana, maka pembinaan cabor loncat indah di Jatim bakal terhambat berkat tidak adanya fasilitas latihan.

Padahal, pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut, loncat indah meraih juara umum dengan perolehan medali 6 emas 3 perak dan 2 perunggu. Dan, Gladies Larissa Garina Hagakore menyumbang lima medali emas di antaranya.

Melihat kondisi itu, Ketua Akuatik Jatim, Dewanti Rumpoko meminta bantuan Pemprov Jatim. Untuk menyediakan fasilitas latihan loncat indah, agar bisa terus melakukan pembinaan atlet.

“Kami meminta bantuan dan memohon ke Pemprov Jatim agar loncat indah diberikan fasilitas latihan,” kata Dewanti usai menerima penghargaan KONI Jatim Award.

Dewanti melihat sarana latihan itu sangat penting. Sebab untuk bisa mencetak atlet berprestasi sekelas Gladies butuh proses pembinaan yang panjang dan sarana latihan yang bagus.

“Saya berharap Gladies dan atlet loncat indah lainnya terus meningkatkan prestasi. Namun semua itu harus disertai sarana latihan yang mendukung,” ujar mantan Wali Kota Batu ini.

Mengenai dua atlet akuatik yang berhasil meraih penghargaan KONI Jatim Award, Dewanti mengatakan. Kalau itu semua buah dari kerja keras para pelatih maupun atlet. Mereka memiliki bakat dan potensi, namun juga punya kemauan kuat untuk meraih prestasi.

“Keberhasilan atlet itu tidak lepas dari peran orang tua, pelatih dan lingkungan yang mendukung atlet meraih prestasi. Gladies dan Izzy atlet yang luar biasa, mereka memiliki potensi dan bakat serta displin. Sehingga keduanya bisa meraih prestasi,” katanya. (*/KONI/Redaksi)

Bonus PON XXI/2024

Bonus PON XXI 2024 Aceh-Sumut Atlet dan Pelatih Jatim Cair

Bonus PON XXI/2024
Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil memamerkan piagam dan bonus PON XXI/2024 Aceh-Sumut untuk atlet dan pelatih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (11/12). (PG/IST)

SURABAYA (Psgunika.net) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim memberikan bonus kepada atlet dan pelatih peraih medali PON XXI 2024 Aceh-Sumut di Gedung Negara Grahadi, Rabu (11/12/2024) lalu. 

Kadispora Jatim, M Hadi Wawan Guntoro mengatakan, kontingen Jawa Timur berhasil mengumpulkan medali 146 emas 136 perak 143 perunggu. “Penghargaan (bonus PON XXI 2024) ini diberikan kepada 907 atlet peraih medali, 293 atlet non-medali, 278 pelatih dan mekanik peraih medali. Serta 29 pelatih dan mekanik non-medali. Totalnya 1.507 orang,” katanya.

Hadi merinci untuk medali emas perorangan mendapatkan Rp250 juta. Kemudian tim 2-3 orang mendapatkan Rp200 juta, tim 4-6 orang mendapat Rp150 juta. Dan tim lebih dari 6 orang mendapatkan Rp125 juta. 

Selanjutnya untuk medali perak perorangan mendapatkan Rp110 juta. Kemudian tim 2-3 orang mendapatkan Rp90 juta, tim 4-6 orang mendapat Rp70 juta. Serta tim 6 orang lebih menerima Rp60 juta.

Berikutnya medali perunggu perorangan mendapatkan Rp50 juta, tim 2-3 orang mendapatkan Rp40 juta, tim 4-6 orang mendapat Rp30 juta. Dan tim yang lebih dari 5 orang Rp25 juta. 

“Insyaallah nanti mungkin sudah bersih termasuk pajaknya. Jadi contoh misalkan untuk emas perorangan ini Rp287.059.000. Nah jadi itu sudah bersih termasuk pajaknya. Jadi menerima bersih Rp250 juta. Ini apresiasi yang luar biasa dari Bapak Gubernur,” ujarnya.

Senada, Pj Gubernur Adhy Karyono bahwa bonus para atlet PON dari Jatim tidak terkena biaya pajak karena pemprov yang bayar. “Kita tidak mau memotong bonus dengan pajak. Kami membayarkan sekaligus dengan kewajiban pajak penerima bonus,” ucap Adhy.

Adhy menambahkan bahwa pemberian pemprov itu tidak sebanding dengan perjuangan para atlet dalam menjalani semua pertandingan PON. Pihaknya berkomitmen supaya pemberian bonus kepada para atlet di Jatim akan lebih besar di masa mendatang.

“Tidak sepadan dibanding perjuangan dan prestasi mereka. Karena mereka sampai mengorbankan segalanya, apalagi mereka masih punya peluang di nasional dan internasional,” terangnya.

Lebih lanjut, Adhy juga meminta KONI Jatim untuk terus melakukan pemberdayaan atlet. Yakni setelah menjadi atlet provinsi maupun nasional seperti program atlet-preneur. “Sekarang program ini sudah berjalan. Dan ini akan kita perbanyak,” paparnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil menyatakan bahwa raihan medali tersebut sudah sesuai dengan perhitungan berdasarkan sport science yang telah dilakukan selama ini. Meski demikian, Nabil mengaku adanya perubahan di lapangan yang mempengaruhi perolehan medali.

Sport science kita berjalan dengan baik, prediktif dan akurat. Perolehan medali ini tidak ada keajaiban, tidak ada medali emas yang dapat secara tiba-tiba,” ungkapnya. (*/red)

PSSI Jatim

PSSI Jatim Minta Dukungan Pj Gubernur untuk Liga 3 2024

PSSI Jatim
LIGA 3: Ketua Umum PSSI Jatim, Ahmad Riyadh bersama pengurus menemui Pj Gubernur Adhy Karyono, Jumat lalu (1/11/2024) di Surabaya. (Dok ISTIMEWA)

SURABAYA, PSGunika.Net – Asprov PSSI Jawa Timur (Jatim) meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jatim dalam pelaksanaan kompetisi sepakbola. Permohonan tersebut disampaikan oleh Ketua Asprov Jatim, Ahmad Ridyadh, dalam pertemuan dengan Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat (1/11/2024).

“Di pertemuan ini, kami mohon izin dan meminta dukungan untuk kompetisi yang akan segera dimulai, baik itu Liga III maupun IV A Piala Gubernur Jatim,” jelas Riyadh kepada wartawan setelah pertemuan.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan sinyal positif terkait permohonan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengenai penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk sepakbola nasional. Kemendagri saat ini sedang meninjau regulasi untuk mengeluarkan Peraturan Mendagri (Permendagri) yang memungkinkan hal tersebut.

Riyadh menyatakan, dukungan ini penting mengingat surat dari Kemendagri yang memperbolehkan kompetisi amatir yang diadakan oleh PSSI Jatim untuk menggunakan dana APBD atau bantuan pemerintah.

“Pak Pj mendukung, namun karena kompetisi dimulai Desember, pengajuan anggaran baru tidak memungkinkan saat ini. Namun, kami berharap ada bantuan di masa depan yang akan meningkatkan kualitas sepakbola,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa bantuan dari APBD tidak akan langsung diberikan kepada klub, melainkan digunakan untuk pembinaan dan pelaksanaan kompetisi. “Dukungan pemerintah diharapkan dapat memajukan sepakbola kita, dan saya yakin pada tahun 2025-2026 akan lebih baik,” tuturnya.

Riyadh juga menyambut baik usulan untuk memasukkan anak-anak berusia 13 tahun yang tertarik bermain sepakbola ke dalam program Dinas Pendidikan, serta anak-anak perempuan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Jatim.

“Pendanaan tidak hanya berasal dari Dispora, tetapi juga dari berbagai cabang lainnya yang akan turut mendukung,” tegasnya, sambil mengingatkan bahwa dia adalah seorang pengacara. (*)