Tag: Johor Darul Ta’zim FC

Ronny Tanuwijaya Bagi Catatan Lawatan ke Johor Darul Ta’zim

Ronny Tanuwijaya
PROFESIONAL: Ronny Tanuwijaya mengunjungi fasilitas latihan dan stadion milik klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT) FC, Minggu (7/7/2024). (Dok/IST)

PSGunika.net, JOHOR – Pembina Tim Legenda Sepak Bola Indonesia, Ronny Tanuwijaya (Rotan) terbang ke Penang, Malaysia, Jumat lalu (5/7/2024). Dia punya agenda khusus, yakni melakukan medical check-up.

Setelah menjalani pemeriksaan, dia kemudian terbang ke Singapura. Kali ini, Rotan menghadiri rapat di negeri Singa. Namun, usai rapat, ia tiba-tiba ingin kembali ke Malaysia. Bukan ke Penang, tetapi ke Johor.

“Saya kepikiran untuk mengunjungi lapangan training centre milik klub asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim FC atau JDT,” kata Rotan. 

Dia tiba di training centre JDT pada Sabtu pagi (6/7). Selanjutnya di situ, Rotan menerima sambutan perwakilan klub Johor Darul Ta’zim FC. 

Kemudian, perwakilan klub mengajak ia berkeliling training centre. “Di situ ada enam lapangan. Satu lapangan utama, lima lapangan pendamping. Dan kualitas lapangannya memang bagus. Ini bukti, bahwa klub Malaysia benar-benar sudah profesional dalam mengelola klub,” kata Rotan.

Besoknya (7/7), Rotan diajak ke Stadion Sultan Ibrahim, markas JDT. Lokasinya ada di pinggiran kota Johor. Tidak terlalu jauh dari lokasi training centre yang ada di pusat kota. Rotan sempat melihat kondisi stadion berkapasitas 40 ribu penonton itu. 

Rotan mengaku sangat takjub. “Ternyata, stadion dikelola oleh pihak klub itu sendiri. Bukan milik pemerintah setempat. Ini yang menurutnya, membedakan JDT dengan klub-klub yang ada di Indonesia,” beber pria yang hobi berkumpul dengan para legenda sepak bola Indonesia itu. 

Total, dua hari Ronny Tanuwijaya berkeliling ke stadion dan training centre milik Johor Darul Ta’zim FC. Dari kunjungan itu, dia juga berharap apa yang dilakukan JDT bisa diterapkan oleh klub Liga 1.

“Kalau memang mau maju, klub kita harus mencontoh JDT. Sudah punya lapangan latihan sendiri, punya stadion sendiri. Tidak bergantung pemerintah. Benar-benar menjadi klub yang sangat profesional,” pungkas pria yang pernah menjadi bagian dari manajemen Persebaya Surabaya itu. (*/red)