Tag: Perusahaan

Sepak Bola Jatim Juara PON XXI 2024 Disambut PT SIER

Sepak Bola Jatim
Sekper PT SIER Jefri Ikhwan mengalungkan bunga kepada Pelatih Sepak Bola Jatim Fakhri Husaini setibanya di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Minggu (22/9/2024) malam. (Foto: Harun)

SIDOARJO – Cabor sepak bola Jatim juara PON XXI 2024 Aceh-Sumut disambut pengalungan bunga saat tiba di Bandara Internasional Juanda, Minggu (22/9) malam.

Tampak Sekper PT SIER Jefri Ikhwan memimpin penyambutan tim sepak bola Jatim bersama sejumlah staf perusahaan. Selain itu juga hadir orang tua beberapa pemain ikut menyambut patriot olahraga Jawa Timur itu.

“Pak Didik (pimpinan,red) tidak hadir, yang mewakili (PT SIER) Pak Jefri,” ucap salah seorang staf perempuan.

Namun, setelah sesi foto bersama, lanjut doorstop dengan Coach Fakhri, sayangnya Jefri dan rombongan meninggalkan lokasi sebelum sempat memberikan keterangan pers.

Karenanya awak media coba menghubungi lewat pesan WA, namun yang bersangkutan mengaku sedang menyetir. Dan tidak ada konfirmasi lebih lanjut hingga berita ini tayang.

Sementara itu Fakhri Husaini mengucap syukur alhamdulilah karena target emas terpenuhi. “Kami dapat merebut kembali medali emas setelah terakhir 2008,” katanya membuka pernyataan.

Masih Fakhri, bahwa patut mengapresiasi capaian ini, pasalnya mengingat begitu banyak kendala saat persiapan. Mulai ketidakjelasan ikut pra PON, namun pada akhirnya ikut pra PON susulan.

Kemudian pemain yang sudah terpilih, sekitar enam pemain lebih memilih membela klub Liga 2 dan Liga 1, daripada daerah kelahirannya (PON Jatim,red).

Selain itu juga ditinggal manajer, sehingga tim tidak ada manajer. “Namun kami beruntung dan terbantu karena semua staf pelatih melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi ini semua capaian kami, kemenangan untuk Jawa Timur,” tuturnya.

Ia beralasan, karena persiapan singkat hanya dua bulan menyiapkan tim PON. (Termasuk) kemudian hanya seminggu untuk pra PON, 3 hari seleksi, 4 hari latihan, hasilnya juara pra PON (susulan,red). Jadi (persiapan) dua bulan potong 7 hari, maka sekitar sebulan tiga minggu total persiapan PON.

“Dan saya bangga dengan apa yang diperlihatkan semua pemain. Mereka bermain luar biasa sepanjang laga mulai penyisihan grup, delapan besar, empat besar. Kemudian sampai final, mereka tampil sangat konsisten,” ujarnya.

Lebih lanjut, bahwa saat di final ada penurunan, menurut Fakhri ini wajar. Karena hanya punya waktu sehari istirahat setelah berjuang habis-habisan melawan tuan rumah Aceh (semifinal,red). 

“Saya berharap ini pemain bukan akhir dari karir mereka. Justru ini harusnya awal, karena saya yakin beberapa pemain potensial kita sudah dilirik beberapa klub. Sehingga saya harap mereka memilih klub yang tepat, sehingga menjadi wadah untuk terus berkembang karirnya ke depan,” paparnya.

Fakhri melihat banyak pemain Jatim punya potensi besar untuk menjadi pemain yang bagus. Kendati demikian, Ia enggan membeberkan nama-nama maupun klub yang mengincar.

“Ada tapi saya nggak mau sebutkan sekarang. Sebab khawatir kalau terlalu cepat diekspose nanti malah kemana-mana. Biarkan mengalir natural saja. Tapi saya berharap dengan ini adalah awal langkah mereka berkarir profesional,” terangnya. 

Berbicara PON ke depannya dari sisi ilmu kepelatihan, apa yang tim PON Jatim lakukan saat ini, kata Fakri, sangat tidak ideal. 

“Persiapannya terpotong. Yang tadinya program latihan saya, periodesasinya terisolasi, karena saya berpikir punya banyak waktu. Tetapi faktanya tidak banyak waktu yang saya bayangkan. Nggak ada satu latihan pun yang bisa kami lakukan sesuai program, pagi sore, ada satu hari di dalam satu minggu yang saya harus latihan pagi sore.”

“Karena lapangan yang kami pakai hanya pagi atau sore saja. Itu sudah mengganggu. Tapi syukur alhamdulilah perubahan-perubahan, adaptasi-adaptasi cepat, tidak ada program yang sudah kami siapkan, tidak berjalan. Tidak sempurna iya, tapi kami masih bisa menyiasati dengan alternatif program lainnya,” urainya.

Pada kesempatan itu, Fakhri mewakili tim PON Jatim, juga mengucapkan terima kasih kepada dua bapak asuh. Yakni PT SIER dan PT Bina Marga. Di mana telah memberikan dukungan yang luar biasa, ada andil dalam capaian ini.

“Utamanya doa dari seluruh masyarakat Jawa Timur menambah energi positif bagi kami. Tapi support PT SIER dan Bina Marga menambah semangat kami, tidak perlu kami sebutkan. Tapi yang pasti semua bantuan mereka menambah manfaat yang besar terlaksana semua program kami,” pungkas eks Pelatih Timnas U-16 Indonesia ini. (har)

Turnamen Grassroots Freeport 2024 Gresik Diapresiasi Ratu Tisha

Turnamen Grassroots Freeport
TURNAMEN GRASSROOTS: Legenda Timnas Widodo C Putra bersama Ratu Tisha, Waketum PSSI menghadiri event sepak bola usia dini PT Freeport, Jumat (28/6/2024) di Gresik. (Dok/IST)

Psgunika.net, GRESIK – Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria menyatakan dengan adanya turnamen “Freeport Grassroots Tournament Gresik 2024” merupakan komitmen dari PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk memajukan sepak bola dari akar rumput.

“Kita juga harus ingat dari manakah tim nasional berasal, ujung-ujungnya awalnya adalah selalu pembinaan usia muda. Jadi ini adalah satu pesan bahwa dari Freeport Indonesia bersama PSSI. Juga tidak melupakan pembinaan usia muda di akar rumput,” ujar Tisha di Gresik, Jumat (28/6).

Tisha menyadari, bahwa turnamen-turnamen grassroot harus selalu melakukan dan menggeliatkan. Dengan menggaet asosiasi provinsi (asprov) maupun asosiasi kota (askot) di masing-masing daerah.

“Oleh karena itu, kegiatan seperti ini tidak mungkin bisa berhenti hanya di sini saja,” katanya.

Sehingga, pihaknya akan terus mengawasi dan memantau setiap turnamen atau sekolah sepak bola (SSB) yang telah terafiliasi dengan PSSI.

“PSSI bersama dengan asprov pastinya akan memantau dan mendorong untuk terus timbul beberapa kelanjutan dari kompetisi tersebut,” ucapnya.

Meskipun tidak bersama sponsor resmi PSSI, lanjutnya, kompetisi-kompetisi usia muda akan terus dilakukannya sebagai komitmen untuk memajukan sepak bola nasional.

“PSSI memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan itu, bersama dengan asprov, askot maupun askab. Nantinya dari kegiatan ini kami bisa memonitor beberapa anak-anak berpotensi. Yang mungkin harus terus dipantau lebih dalam lagi dari pada yang lainnya,” ujar Tisha.

Sementara itu, Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati mengatakan. Bahwa dengan adanya pembinaan usia dini maka Freeport turut mendukung cita-cita anak-anak Indonesia yang bermimpi bisa memperkuat tim nasional (timnas).

“Ini dukungan kami untuk mengembangkan sepak bola Indonesia. Khususnya untuk anak-anak yang berada di wilayah operasi kami seperti di Gresik dan Papua,” katanya.

Ke depan, kata Katri, akan terus berkordinasi dengan PSSI terkait lokasi mana saja yang dapat diproyeksikan untuk kegiatan pembinaan usia dini.

“Namun saat ini kami khususkan di sekitar wilayah operasi kami,” tuturnya.

Selain itu, saat ini pihaknya mencoba melakukan penilaian untuk bisa membangun SSB seperti halnya yang telah ada di Papua.

“Kami selalu berkomitmen untuk terus bisa memajukan sepak bola Indonesia melalui kerja sama dengan PSSI,” kata Katri. (*/red)