Tag: KONI Pusat

Djarum Kudus Siapkan Venue PON Beladiri I 2025

Djarum Kudus
PON BELADIRI: Fasilitas olahraga Djarum Kudus cabor sepakbola. (Foto: IST)

KUDUS (SG) – Tahun ini menjadi tahun penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri pertama dalam sejarah. Pelaksanaannya di Jakarta dan Kudus pada Kuartal IV 2025.

Penyelenggaraan PON Beladiri guna menambah kompetisi nasional bagi atlet setiap dua tahunan. Adapun pada PON XXII 2028 NTT-NTB mendatang, fokus pada cabang olahraga (cabor) olimpiade. Sehingga perlu kompetisi, seperti PON Beladiri untuk mewadahi cabor yang tidak tampil di PON.

“PON XXII 2028 fokus pada olympic sport. Oleh karena itu, nanti kita mencoba mengurangi jumlahnya, 32 cabang olahraga maksimal. Itu dengan pertimbangan beberapa cabang olahraga olimpiade. Cabor yang kita punya potensi medali, yakni baik di Asian Games maupun di SEA Games. Dan ketiga, kita memberikan kesempatan pada tuanrumah untuk mengusulkan dua cabor,” terang Marciano.

Selain PON Beladiri, KONI pusat juga menyelenggarakan, Pekan Olahraga Nasional Pantai atau Indonesia Beach Games (IBG), Pekan Olahraga Nasional Indoor (Indonesia Indoor Games) dan PON Remaja (Indonesia Youth Games).

Selanjutnya, dalam rangka mempersiapkan PON Beladiri I 2025, Ketum KONI Letjen TNI Purn Marciano Norman meninjau beberapa fasilitas olahraga milik PT Djarum di Kabupaten Kudus.

Di kesempatan itu, menyambut hangat Ketum KONI, adalah sejumlah pimpinan PT Djarum. Yakni CEO Victor Rachmat Hartono, Program Director Djarum Foundation Bakti Olahraga, Yoppy Rosimin. Kemudian Head of Event and Sponsorship Djarum Budi Tjahjono. Tak ketinggalan hadir juga Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris.

“KONI mengambil inisiatif dan saya bersyukur, berterima kasih kepada Pak Viktor. Dan teman-teman dari Djarum yang menyambut baik usulan kami untuk kita menyelenggarakan PON Beladiri,” tegas Marciano.

Kala itu, kunjungan pertama di GOR Djarum Kaliputu Kudus. Kemudian GOR Jati, terakhir Supersoccer Arena (SSA).

Ketum KONI mengapresiasi kualitas fasilitas olahraga milik Djarum. Tak hanya itu, fasilitas olahraga itu juga bermanfaat dengan baik untuk membina atlet. Khususnya usia dini mulai dari bulutangkis, sepakbola, serta panahan.

Rencananya dalam PON Beladiri nanti, Kudus menjadi tempat penyelenggaraan gulat, jujitsu, judo, karate, silat, sambo, kempo, taekwondo, juga tarungderajat.

“Semuanya siap digunakan. Sehingga saya optimis, bahwa Pekan Olahraga Nasional Beladiri dengan dukungan yang luar biasa dari Pak Viktor dan teman-teman Djarum. Insyaallah akan berjalan baik, berprestasi dan membanggakan,” sambungnya.

Kolaborasi dengan swasta menjadi motivasi, bahwa olahraga dapat berjalan dengan melibatkan lebih banyak pihak.

“Ini merupakan PON Beladiri pertama yang memang KONI merencanakan berkolaborasi dengan pihak ketiga. Jadi pada PON Beladiri ini tidak ada dana pemerintah,” tegas Marciano.

Dalam kesempatan itu, turut mendampingi Marciano. Di antaranya Waketum I KONI, Mayjen TNI Purn Suwarno, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Puang Samsudin. Sekjen TB Lukman Djajadikusuma, MEMOS, Wakabid Media dan Humas, Tirto Prima Putra, Wakabid Usaha, Ryan Ghozali.

Sementara Bupati Kudus menyambut baik penyelenggaraan PON Beladiri ini, dengan harapan memberi dampak ekonomi.

“(Kudus) sangat senang, bahagia dan menyampaikan rasa syukur, KONI pusat memperhatikan Kudus. Termasuk Djarum Foundation,” ujar Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris yang turut mendampingi di GOR Kaliputu.

Bupati berharap PON Beladiri berdampak pada pariwisata mulai kuliner hingga destinasi wisata. “Kudus memiliki wisata religi, seperti Sunan Muria dan Sunan Kudus. Selain itu, ada juga beberapa museum yang perlu dikunjungi,” pungkasnya. (*/red)

M Nabil

M Nabil Minta LaNyalla Dorong KONI Tentukan Cabor PON 2028

M Nabil
MENUJU PON 2028: Anggota DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kiri) mengisi reses hari pertama dengan menemui ketua pengurus provinsi cabor didampingi Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil, Selasa (29/10/2024) lalu di Surabaya. (Dok KONI JATIM)

SURABAYA, PSGunika.Net – Ketua Umum KONI Jatim M Nabil berharap Anggota DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti juga mendorong KONI Pusat untuk segera menentukan cabang dan nomor yang akan dipertandingkan di PON XXII. 

Hal ini untuk memastikan penyusunan program Puslatda PON di masing-masing daerah. Pasalnya, pada PON Aceh-Sumut 2024 September kemarin, Kontingen Jawa Timur menduduki peringkat ketiga.

Meski tidak keluar sebagai juara umum. Namun perolehan medali Jatim telah melampaui target. Yakni, dengan total perolehan medali sebanyak 421, dengan rincian 146 emas, 134 perak, dan 141 perunggu.

Pernyataan Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil tersebut menanggapi LaNyalla pada saat mengisi reses hari pertama, Selasa (29/10) lalu di Surabaya, Jawa Timur.

LaNyalla, yang juga Ketua Dewan Penyantun KONI Jatim, dalam kesempatan itu, mendorong agar cabang olahraga (cabor) yang tergabung di KONI Jatim. Untuk segera mempersiapkan pemusatan latihan daerah (puslatda). Yang merupakan ajang persiapan atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang.

Walaupun PON XXII baru akan berlangsung pada 2028 nanti di NTB-NTT. Tetapi LaNyalla yang juga Ketua Umum PB Muaythai Indonesia ini, menilai atlet perlu melakukan persiapan secara berkesinambungan dalam menghadapi event empat tahunan tersebut. 

“Jadi, saya kira cabor-cabor itu perlu untuk segera mempersiapkan puslatda agar persiapan kita itu betul-betul matang. Puslatda jangan hanya digelar menjelang pelaksanaan PON saja. Jauh hari sebelum itu, akan lebih baik sudah mempersiapkan diri. Sehingga stamina dan prestasi atlet terjaga,” kata LaNyalla.

Didampingi M Nabil, LaNyalla juga bertemu langsung dengan sejumlah ketua dan sekretaris pengurus provinsi cabang olahraga. Di antaranya panjat tebing (Pengprov FPTI Jatim), muaythai (Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Timur), wushu (Pengprov Wushu Indonesia Jawa Timur), angkat besi (Pengprov PABSI Jawa Timur), binaraga (Pengprov PBFI Jawa Timur) dan sepak bola (Asprov PSSI Jatim).

“Atlet ini aset kita. Atlet itu perlu ruang untuk terus menempa dirinya. Di mana ruang itu? Di kejuaraan, event atau di puslatda. Maka, kita perlu untuk segera menggelar puslatda agar atlet memiliki sarana untuk terus menempa dirinya. Harus dari jauh hari dipersiapkan. Jangan mendadak ketika PON akan diselenggarakan saja,” terang Ketua DPD RI ke-5 itu. (har)