SPMB di Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama

SPMB di Surabaya
SPMB: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pose bareng siswa-siswi sekolah SD dan SMP di Surabaya. (SG/IST)

Klik Sembilan Peduli

SURABAYA (SG) – Pemerintah Kota (Pemkot) menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan sekolah-sekolah lama yang sudah berdiri dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang. 

Banner PSG Unika Net

Pesan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Serta perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), seusai kegiatan Halal Bihalal, di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/4/2025).

“Saya sampaikan ke Dinas Pendidikan dan perwakilan guru MKKS dan K3S. Saya tidak akan membantu sekolah yang baru, tapi yang lama,” tegas Wali Kota Eri.

Lebih lanjut, Wali Kota Eri menyoroti permasalahan kurangnya murid di beberapa sekolah. Ini yang di sebabkan oleh kurangnya kontrol terhadap jarak antar sekolah. 

“Kenapa murid sekolah itu kurang? Karena tidak terkontrol jaraknya antara satu dan lainnya. Memang ada satu wilayah jumlahnya banyak, dan lain-lain. Karena tidak semua izin sekolah di keluarkan oleh Pemkot Surabaya, tapi ada Kementerian Agama atau tempat lainnya,” jelasnya.

Banner PSG Unika Net

Sebagai solusi, Wali Kota Eri menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk duduk bersama dan mengevaluasi pendirian sekolah baru. 

“Karena itu, saya bilang Dinas Pendidikan dudukan bersama. Kalau ada sekolah baru, jangan mengharapkan bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA), karena nanti sekolah lama bisa habis muridnya pindah ke sekolah baru,” terangnya. 

Ia juga menyoroti pelaksanaan penambahan kelas di sekolah yang justru mengambil murid dari sekolah lain. “Kedua, saya tidak ingin sekolah berdiri kalau sekolah sudah banyak. Ada juga yang sekolah menambah kelas, tapi muridnya ambil dari sekolah sebelah, tidak kami bantu lagi,” imbuhnya.

Strategi ini dilakukan oleh Pemkot Surabaya dalam mendukung pemerataan pendidikan dan keberlangsungan sekolah-sekolah lama yang telah berdiri di tengah dinamika pertumbuhan sekolah baru. Langkah ini di harapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat dan kondusif di Kota Surabaya.

READ  Futsal Putra Jatim Buka Peluang Usai Menang 4-1 Sulawesi Barat

Wali Kota Eri memberikan contoh mengenai situasi sekolah swasta yang berbeda dalam kaitannya dengan BOPDA. Ia menyebutkan bahwa ada sekolah swasta yang memang tidak menerima BOPDA. Di sisi lain, ada pula sekolah swasta yang baru berdiri dan mengalami kesulitan finansial, sehingga mengajukan permintaan bantuan kepada Pemkot Surabaya.

Banner PSG Unika Net

Menanggapi permintaan bantuan dari sekolah swasta yang tidak mampu ini, Wali Kota Eri menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dan mengatur mekanisme pemberian bantuan tersebut lebih lanjut.

“Kalau ada (sekolah) yang tidak mampu, mereka minta di pegang Pemkot Surabaya. Jadi untuk itu, kami akan mengaturnya lagi,” ujar dia.

Meski demikian, Wali Kota Eri berharap dalam momen Lebaran ini dapat menjadi penguat tali silaturahmi dan menghilangkan persaingan yang tidak sehat antar sekolah.

“Sehingga momen Lebaran saling menguatkan dan tali silaturahmi, dan tidak ada persaingan untuk mewujudkan anak-anak memiliki kepribadian kuat,” pungkasnya. (*)

Spread the love

Start a Conversation

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *