Rizky Eka Harus Puas Perunggu Nomor Aerial Selancar Ombak

Selancar Ombak
Rizky Eka atlet Selancar Ombak Jatim pada UPP nomor aerial PON XXI 2024, Jumat sore (13/9) di Pantai Riting, Leupung, Kabupaten Aceh Besar, NAD. (Foto: HARUN)

Banner PSG Unika Net

ACEH BESAR – Tim selancar ombak Jawa Timur (Jatim) harus puas dengan medali perunggu nomor aerial putra pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Jumat sore (13/9) di Pantai Riting, Leupung, Kabupaten Aceh Besar.

Pasalnya, peselancar Rizky Eka Permana Putra, yang melaju ke semifinal berbekal poin tertinggi 8.33, hanya bisa gigit jari. Karena tidak mendapatkan ombak yang diharapkan. Sehingga anjlok ke urutan buncit dengan poin 1.13 saat grand final.

Sedangkan tuan rumah Aceh, yang menampilkan Dhanny Widianto, beruntung sejak percobaan awal dengan poin 7.17. Ini hanya bisa terjadi saling kejar di posisi perak antara wakil DKI dan Jabar.

Sementara Rizky dengan toleransi waktu 30 menit, tak kunjung menemui ombak terbaik. Tampak dari jauh, upaya geser, juga tidak membuahkan hasil.

Banner PSG Unika Net

Dede Suryana Jabar 6.37 berhasil menyalip Varun Satria Tandjung 3.33 di menit terakhir. Dan lagi-lagi, wakil Rizky Eka hanya bisa melihat para kompetitornya menemukan ombak bagus. 

Pepen Hendrik Pelatih Surfing Jatim mengatakan, bahwa persiapan sudah jauh hari TC di dalam negeri, seperti Pacitan, Bali, Lumajang, dan terakhir bikin basecamp di Pacitan. Karena punya karakter ombak sama dengan venue di Aceh.

“Persiapan sebelum memulai pertandingan, anak-anak bangun pagi, stretching, lihat situasi (venue), lalu menjajal ombak terburuk pada latihan paginya. Agar di pertandingan lebih siap.”

“Sebelum Rizky hit (tampil,red), paginya kita sudah latihan. Tapi situasi angin dari laut, jadi surfing agak susah. Kalau surfing ombak bagus itu, anginnya dari pantai, harus berlawanan. Tapi kita coba yang paling susah,” terangnya.

Banner PSG Unika Net

Sementara itu, Manajer tim Khoirul Amin menjelaskan, bahwa dalam selancar ombak, juga berbau keberuntungan. Sebab ombak bagus juga bergantung alam. “Selain teknik, latihan, juga butuh sedikit keberuntungan,” tuturnya.

READ  Basket Putra PON Jatim Raih Kemenangan Kedua Versus Jateng

Aerial sendiri nomor yang menampilkan manuver terbang (lompat,red) di udara, berputar. “Itu trik yang peselancar lakukan untuk penilaian,” terang Khoirul.

Sambungnya, meski Rizky Eka di quarter final, menempati posisi tertinggi, empat terbaik grand final dari 6 peserta. Tetapi saat final, tidak dihampiri Dewi Fortuna. “Kami di babak final gagal mengulang, faktor ombak,” ujarnya.

Untuk peta potensi, masih Khoirul, ada Aceh selaku tuan rumah kuat di aerial dan longboard. Kalau Jatim di nomor aerial dan shortboard putri.

“Target KONI Jatim, yakni satu emas, satu perunggu. Paling nggak perunggu sudah kita dapat. Total atlet ada empat,” ungkapnya.

Sedangkan untuk sentra surfing di Jawa Timur, ada Malang, Pacitan, Jember dan Banyuwangi. “Kita berharap nanti di pesisir selatan, tidak menutup kemungkinan dari Surabaya bisa surfing di Malang atau Pacitan,” imbuhnya.

Sebagai informasi, untuk nomor longboard, Jatim menurunkan Rian Pratama, hanya sampai round 3. Tetapi dari progres, ada peningkatan, memang tidak ada target.

“Besok shortboard putri, turun Salini Rengganis babak quartal final, juga Hanasuri Jabrik. Kalau shortboard putra, Rizky Eka nggak lolos, kemarin, mulai kemarin, tanggal 10 penyisihan,” pungkas Khoirul. (Harun)

Spread the love

Start a Conversation

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *