Bayi Tabung RSIA Ferina Ungkap Faktor Fertilitas Laki-laki

Bayi Tabung RSIA Ferina
BAYI TABUNG: Kegiatan talkshow RSIA Ferina di Grand City Mall, Gubeng, Surabaya, Jumat (26/7/2024) malam. (Foto: HARUN)

SURABAYA (PSGunika.net) – Kasus infertilitas atau ketidaksuburan pada laki-laki 10-60 persen karena faktor genetik. Ini terungkap pada sosialisasi program bayi tabung “Talkshow Maternity Expo & IVF Festival” oleh RSIA Ferina. Yaitu Kupas Tuntas Kompleksitas IVF: Sebuah Pembicaraan yang Nyata di main atrium Grand City Mall, Gubeng, Surabaya, Jumat (26/7/2024) malam 19.30 – selesai WIB.

Banner PSG Unika Net

Hadir sebagai narasumber, yakni dr Eva Diah Setijowati MSi.Med, dan dr Agustinus Sp.And (K). Dengan moderator dr Cennikon Pakpahan Sp.And.

Selanjutnya kata dr Eva, kalau faktor ketidaksuburan perempuan sekitar 10 persen faktor genetik.

“Deteksi ketidaksuburan pada laki-laki bisa lewat kromosom. Misalnya sindrom klinefelter. Keluhan dok, kok tiba-tiba saya punya payudara. Dok ukuran alat kelamin saya kok lebih kecil, itu bisa kita skrining lewat ada tidaknya kelainan kromosom,” kata Eva kepada awak media sesaat setelah acara.

Tapi kalau tidak ada pembesaran payudara, sambung dr Eva, terus ukuran kelamin normal, namun jumlah spermanya sangat jelek. Bahkan sampai nggak ada spermanya sama sekali.

Banner PSG Unika Net

“Kita bisa periksa dengan yang namanya gen tadi. Semakin jelek, berarti mikrodelesi kromosom Y nya semakin besar. Ini yang menyebabkan laki-laki tidak subur.”

“Tapi kalau wanita, bisa juga kromosom tadi, sindrom turner. Kromosomnya, jumlahnya nggak normal, hilang satu. Maka menyebabkan keguguran berulang, dia normal tapi menyebabkan anaknya tidak normal atau keguguran berulang,” terang dr Eva.

Menurutnya, kromosom tidak bisa diobati. Tetapi bisa mengoptimalkan yang ada, karena faktor genetik. Baru melanjutkan ke program bayi tabung.

“Biaya deteksi kromosom sekitar Rp2,5 juta, sekitar 4 minggu sudah ada hasil. Tapi kalau mikro delesi, sekitar Rp1,4 jutaan, butuh 7 hari kerja,” timpalnya.

READ  Gelandang Kahfiderossi Tambah Fisik 4 Laps Lintasan Thor

Banner PSG Unika Net

Sementara dr Agustinus menjelaskan sebagai androlog, bahwa pada kondisi tidak ada sperma sama sekali, penting melihat dulu ada kelainan apa?

“Bisa kita suntik obat hingga membaik, bisa dapat sperma hingga bisa lahir (hamil) alami. Atau lanjut ke tahap bayi tabung,” jelasnya.

Namun, ia menyatakan, bahwa yang susah kalau buah zakarnya rusak. Pihaknya terkadang harus bersabar, sebab ada produksi sperma tapi sedikit. “Ini yang kita optimalkan, bisa gangguan hormonal maupun psikologis,” ungkapnya.

dr Agustinus menerangkan, bahwa tidak harus program bayi tabung, kalau proses optimalimalisasi hormonal kedua pasangan (pasutri,red) berjalan normal.

“Soal (apakah masih) bisa hamil, untuk perempuan 45 tahun. Sedang untuk biaya bayi tabung dengan pemeriksaan kasus di atas mencapai Rp60 jutaan,” tukasnya. (har)

Spread the love

Start a Conversation

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *